Tarif Listrik Naik, Pusat Perbelanjaan Naikkan Biaya Pelayanan
Metrotvnews.com, Jakarta: Sesuai rencana pemerintah, per 1 April akan ada kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tahap kedua. Sudah pasti, penaikan tersebut akan berimbas ke dunia usaha, salah satunya pusat-pusat perbelanjaan.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Handaka Santosa mengatakan pihaknya telah menaikkan biaya pelayanan (service charge) terhadap penyewa kios ataupun toko di 240 trade center dan mal yang bernaung di bawah asosiasinya.
Penaikan itu telah dilakukan pada kenaikan listrik tahap pertama. Sebelum kenaikan, alokasi service charge per penyewa berkisar Rp70 ribu-Rp140 ribu. "Sekarang rata-rata naiknya 10%-20%," ujar Handaka saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (31/3).
Handaka mengungkapkan penyewa dikenakan dua biaya listrik. Pertama, biaya listrik untuk masing-masing kios dan kebutuhan umum seperti penerangan koridor atau toilet yang masuk ke dalam kompenen service charge. Untuk kebutuhan umum dananya dikumpulkan secara kolektif.
Meski begitu, ia belum bisa memerkirakan kenaikan biaya pelayanan saat penaikan TDL tahap dua resmi diterapkan. Ia juga tidak bisa menyebutkan besaran kenaikan harga sewa kios atau toko karena hal tersebut tergantung kebijakan masing-masing pemilik.
Yang pasti, lanjutnya, ada dua kemungkinan apabila kenaikan TDL berlanjut. Pertama, penjual akan sulit menaikkan harga dagangan. Akibatnya, profit akan turun yang berpengaruh terhadap pajak penghasilan (PPh). Kedua, pedagang menaikkan harga sehingga terjadi inflasi.
"Kami sudah menyurati pemerintah sejak dua bulan yang lalu tetapi belum ada tanggapan," katanya. Penaikan TDL, ungkap Handaka, merupakan keputusan sepihak tanpa memperhitungkan kondisi penyewa.
Menurutnya, para penyewa merupakan pedagang ritel skala kecil tapi harus menanggung tarif listrik golongan B3. "Mereka pikir yang masuk mal itu glamour padahal banyak yang kios-kios kecil," ucapnya.
Sebagai alternatif pengadaan listrik, Handaka mengaku, sejumlah pusat perbelanjaan sudah mempunyai gas engine. Tenaga listrik dihasilkan dari pasokan gas. Namun, menurutnya, ini tidak efisien apabila hal tersebut harus diterapkan di semua pusat perbelanjaan. "Seharusnya pasokan energi (listrik) dari pemerintah," tuturnya.
Di sisi lain, Handaka mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan antisipasi terkait rencana pemadaman bergilir yang akan dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Rencana itu bergulir selama proses perbaikan menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500 kiloVolt (kV) di Sumedang, Jawa Barat.
"Sejak beberapa hari yang lalu PLN sudah sosialisasi. Sebetulnya rencana pemadaman itu enggak masalah karena kami akan menyediakan genset," katanya. (Anshar Dwi Wibowo)
Editor: Wisnu AS
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment