Gunung Krakatau tidak punya pacar dan tidak kawin tetapi mempunyai anak,
namanya "Anak Krakatau" . Hehehe
----- Original Message -----
From: <azizahlendra@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, October 28, 2010 5:45 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Merapi Meletus karena Mengawini Gunung
Ciremai?
Gunung ko bisa kawin seehh.. Ntar bisa hamil jg trus melahirkan deh,,
walaaahhh piye toh..^_^
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
Teruuusss...!
-----Original Message-----
From: "sunny" <ambon@tele2.se>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thu, 28 Oct 2010 01:56:11
To: <Undisclosed-Recipient>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Merapi Meletus karena Mengawini Gunung Ciremai?
http://www.pikiran-rakyat.com/node/125678
Merapi Meletus karena Mengawini Gunung Ciremai?
Rabu, 27/10/2010 - 19:15
TOTO SANTOSA/"PRLM"
MELETUSNYA Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY yang ditandai
dengan menyemburkan awan panas, tidak berpengaruh terhadap aktivitas Gunung
Ciremai di Kab. Kuningan.*
KUNINGAN, (PRLM).- Hanyalah mitos meletusnya Gunung Merapi di perbatasan
Jawa Tengah dan DIY yang ditandai dengan menyemburkan awan panas sejak
Selasa (26/10)l, karena kawin dengan Gunung Ciremai di Kab.Kuningan,
sehingga menyebabkan suhu udara di Kuningan menjadi ekstrem antara 26-32
derajat Celcius.
"Ah itu hanyalah mitos kalau ada masyarakat yang menyebutkan meletusnya
Gunung Merapi (disebut sebagai laki-laki) setelah kawin dengan Gunung
Ciremai, sehingga suhu udara di Ciremai pun menjadi ekstrem. Tidak ada
hubungannya sama sekali. Sedangkan naiknya suhu udara dari rata-rata 24-27
derajat C menjadi 26-32 derajat C akibat anomali cuaca sepanjang tahun
2010," ujar Maman, yang sejak 1985 bertugas sebagai pengamat gunungapi di
Pos Pengamatan Gunungapi Gunung Ciremai, yang ditemui "PRLM" di Sampora
Kec.Cilimus, Kab.Kuningan, Rabu (27/10).
Kondisi Gunung Ciremai yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat (3.080
meter di atas permukaan laut), sampai saat ini masih dinyatakan aktif
normal. Namun, bagi para pengamat gunungapi khususnya Gunung Ciremai perlu
lebih berhati-hati apabila sewaktu-waktu terjadi letusan yang besar, karena
makin lama istirahat kemungkinan besar energi yang terkandung dalam magma
makin banyak terkumpul.
Pos Pengamatan Gunungapi Gunung Ciremai di daerah Sampora tersebut, berada
di bawah naungan Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral Badan Geologi
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Secara bergiliran, para
petugas melakukan pengamatan kegempaan dan aktifitas Gunung Ciremai dan
memantau secara terus menerus dengan menggunakan metoda Seismik.
Peralatan pemantau kegempaannya, menggunakan Radio Telemetri Seismograf
(RTS) dan sensor yang digunakan untuk mendeteksi gempa berupa Seismometer
yang dipasang di tubuh Gunung Ciremai, pada ketinggian 937 meter di atas
permukaan laut atau sekira 5 km dari puncak Ciremai. Sedangkan penerimanya
atau rekamannya ditempatkan di Pos PGA (Pengamatan Gunungapi) Desa Sampora.
Meletusnya Gunung Merapi dengan segala aktivitasnya, kata Maman, tidak
terpantau atau tidak terekam oleh peralatan yang ada di Ciremai, karena
memang kalau kejadian vulkanik memiliki dapur magma masing-masing di setiap
gunung. Tapi, alat yang dipasang di Ciremai itu mampu mendeteksi juga
kejadian gempa tektonik.
"Kalau ada getaran atau gempa vulkanik dari Gunung Ciremai langsung tercatat
atau terekam. Bahkan, saat terjadi gempa tektonik tsunami di Aceh maupun
gempa di Yogyakarta beberapa tahun lalu, alat di Ciremai mencatatnya dengan
jelas," katanya.
Maman mengakui, terakhir meletus Gunung Ciremai terjadi pada tahun 1938
dengan masa istirahat yang panjang yakni 72 tahun, memaksa para pengamat
gunungapi untuk lebih ekstra hati-hati lagi apabila sewaktu-waktu terjadi
letusan yang besar. Ada empat level (tingkatan) pada situasi dan kondisi di
setiap gunung, yakni: 1. Aktif normal, 2. Waspada, 3. Siaga dan 4. Awas
(gunung sudah meletus).
Gunung Ciremai merupakan gunung api soliter dengan kawah ganda (barat dan
timur) dengan radius 600 meter dan kedalaman 250 meter. "Kondisinya sampai
sekarang masih aktif normal," kata Maman. (A-164/das)***
[Non-text portions of this message have been removed]
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment