Chodjim wrote:
Makanya Abah, memahami definisi dan makna sesuatu yang dikemukakan orang lain dalam diskusi, itu penting . Saya dan Mbak Ning memahami hirarki itu dalam pemakaiannya di dunia sains/industri.
====================================================
HMNA:
Alur IPO tidak selamanya data proses informasi. Namun juga dalam teknik dan industri alur IPO bisa juga informasi proses data.
Dalam Teknik Mengatur (Regel Techniek) dipakai diagram blok, IPO, berupa alur panah masuk kotak proses panah kelur. Panah masuk adalah informasi, panah keluar adalah data, juga dipakai dalam bidang industri. Silakan simak Seri 189 paling bawah.
Wassalam
HMNA
**************************************************************
http://beta.eramuslim.com/berita/analisa/analisa-bangkrutnya-lehman-brothers-dan-nasib-perekonomian-as.htm
Analisa: Bangkrutnya Lehman Brothers dan Nasib Perekonomian AS
Selasa, 16 Sep 2008
Bangkrutnya Lehman Brothers, perusahaan sekuritas berusia 158 tahun milik Yahudi ini menjadi pukulan berat bagi perekonomian AS yang sejak beberapa tahun terakhir mulai goyah. Sekaligus membuktikan rapuhnya sistem ekonomi kapitalis neo-liberal.
Bangkrutnya Lehman Brothers, perusahaan sekuritas berusia 158 tahun milik Yahudi ini menjadi pukulan berat bagi perekonomian AS yang sejak beberapa tahun terakhir mulai goyah. Para analis menilai, bencana pasar keuangan akibat rontoknya perusahaan keuangan dan bank-bank besar di Negeri Paman Sam satu per satu, tinggal menunggu waktu saja. Inikah tanda-tanda kehancuran sebuah imperium, negara adi daya bernama Amerika Serikat?
Krisis Terburuk
Pernyataan bangkrutnya Lehman Brothers hari Senin kemarin, langsung mengguncang bursa saham di seluruh dunia. Dalam pembukaan perdagangan hari Selasa (16/9), bursa saham di kawasan Asia seperti di Jepang, Hongkong, China, Asutralia, Singapura, India, Taiwan dan Korea Selatan, mengalami penurunan antara 2 sampai 7 persen. Termasuk bursa saham di kawasan Timur Tengah, Rusia, Eropa, Amerika Selatan dan Amerika Utara. Tak terkecuali di AS sendiri, para investor di Bursa Wall Street mengalami kerugian besar, bahkan surat kabar New York Times menyebutnya sebagai kerugian paling buruk sejak peristiwa serangan 11 September 2001.
Mantan Kepala Federal Reserve Alan Greenspan mengatakan, krisis keuangan yang terjadi di AS merupakan krisis keuangan terburuk yang pernah ia saksikan dan masih berlangsung dalam jangka waktu lama. Ia meyakini krisis ini akan makin mendalam yang bisa mengakibatkan resesi ekonomi di AS. "Kemungkinan AS bisa lolos dari resesi ekonomi sangat kecil, di bawah 50 persen, " kata Greenspan dalam wawancara dengan ABC News hari Minggu kemarin.
Pernyataan Greenspan bertolak belakang dengan pernyataan-pernyataan Presiden AS George W. Bush dan jajaran pejabat perekonomiannya. Bush mengatakan, apa yang terjadi saat ini cuma penyesuaian kecil dan ia akan bekerja keras untuk meminimalkan dampaknya guna mencegah terjadinya kekacauan ekonomi.
"Saya percaya perekonomian negeri ini akan bergairah kembali. Dalam jangka pendek, penyesuaian di pasar finansial akan terasa sangat menyakitkan. Tapi dalam jangka panjang, saya percaya pasar modal kita sangat fleksibel dan mampu menyesuaikan diri dengan penyesuaian ini, " kata Bush yakin.
Sementara Menteri Keuangan AS Henry Paulson mengatakan, dirinya akan bekerjasama dengan dewan legislatif AS dan otoritas keuangan di berbagai negara untuk memulihkan "stabilitas dan ketertiban" di pasar modal AS setelah krisis yang menimpa.
Namun para analis bersikap skeptis dengan optimisme Bush dan para pejabat perekonomiannya. "Orang-orang di pemerintahan tidak paham apa yang dialami rata-rata rakyat Amerika. "Mereka saat ini dalam kondisi sangat tertekan. Rumah-rumah mereka sudah tidak ada harganya lagi, mereka terlilih hutang kartu kredit, " kata Israel Adelman, seorang trader dari perusahaan Fordham Financials di Wall Street.
Kepala ekonom di The Saudi British Bank (SBB), John Sfakianakis mengatakan, krisis perbankan yang terjadi di AS menunjukkan bahwa tak ada satu pun institusi finansial yang sempurna dan AS perlu segera memperbaiki regulasinya.
Ia juga mengatakan bahwa sentimen negatif akibat krisis itu akan berlanjut dan tantangan bagi insitusi keuangan adalah bagaimana mereka menjaga kesehatan finansial perusahaannya."Waktu akan menunjukkan apakah sebuah institusi keuangan bisa keluar dari krisis ini, " kata Sfakianakis.
"Mereka yang pesimis meyakini situasi pasar modal akan lesu sampai tahun 2009 nanti dan baru akan bangkit kembali pada tahun 2010. Harus diakui, menyeimbangkan antara kepanikan dengan kepercayaan pasar bukan hal yang mudah. Sikap pemerintah AS yang menolak memberikan kucuran dana buat Lehman menunjukkan bahwa otoritas AS tidak mau menolong perusahaan-perusahaan yang bermasalah, " sambungnya.
Krisis keuangan yang terjadi saat ini juga memicu tanda tanya soal moralitas para bankir dan pemegang saham. Ketika kondisi sedang bagus, mereka jor-joran memberikan modal pada masyarakat kelas atas, menerima gaji, bonus dan keuntungan yang sangat besar. Tapi ketika kondisi keuangan sedang dilanda krisis, para bankir dan pemegang saham seolah lepas tangan dan membebankan tanggung jawabnya pada pembayar pajak.
Dampak paling nyata dari bangkrutnya Lehman Brothers adalah meningkatnya jumlah pengangguran di AS, bahkan di berbagai belahan dunia. Di seluruh dunia, jumlah pegawai jaringan perusahaan Lehman Brothers mencapai 25.000 orang. Pada bulan Agustus 2008, Lehman sudah mengumumkan akan memecat 5 persen dari jumlah pegawainya atau sekitar 1.500 orang.
Sebelum Lehman, sejumah perusahaan di AS sudah melakukan pemangkasan karyawan. Misalnya perusahaan penerbitan koran Gannett Co. Inc. menyatakan akan merumahkan 600 karyawannya dan Ford Motor Co. akan megurangi 300 orang karyawannya. Para analis mempekirakan tingkat pengangguran AS sampai pertengahan tahun 2009 akan meningkat dari 5, 7 persen menjadi 6, 5 persen. Bertambahnya pengangguran berarti bertambahnya beban perekonomian pemerintah.
AS Diambang Kehancuran?
Setelah Lehman Brothers, kebangkrutan masih menghantui perusahaan-perusahaan di Wall Street. Apalagi sejumlah perusahaan finansial yang selama ini dipercaya kuat juga mengalami kesulitan keuangan. Perusahaan pesaing Lehman, Merrill Lynch misalnya, sudah diambil oleh pemerintah AS. Perusahaan raksasa lainnya, American International Group (AIG)-salah satu perusahaan asuransi terbesar di dunia-saat ini juga sedang mencari pinjaman sebesar 40 milyar dollar.
Sejumlah analis berpendapat, inilah detik-detik kehancuran ekonomi negara adidaya AS. Negara yang menganut sistem ekonomi neo-liberal dan menancapkan ekonomi imperialisnya ke berbagai belahan negara, akhirnya ambruk juga.
"Esensinya, riwayat Amerika Serikat sebagai kekuatan ekonomi global sudah tamat, " kata Max Keiser, seorang analis pasar di Paris.
"Sejarah dollar AS sebagai mata uang cadangan dunia sudah selesai dan kita akan melihat negara lain yang akan muncul sebagai kekuatan baru, yang paling memiliki peluang besar adalah negara China, " papar Keiser.
Menurutnya, krisis keuangan yang menghantam AS sebenarnya sudah diprediksi. AS yang menganut sistem keuangan neo-liberal secara bebas memberikan kredit. Tiba-tiba, ketika kredit tak tersedia sejak musim panas kemarin, bank-bank mulai kelimpungan.
Tapi, kata Keiser, skenario "kiamat" ini tidak akan terjadi di negara-negara berkembang yang memiliki sumber minyak seperti di Timur Tengah atau negara-negara yang masyarakatnya memiliki dana simpanan yang besar, seperti di China.
"Skenario kiamat ini hanya akan terjadi di AS dan Inggris, di mana masyarakatnya hidup dari uang pinjaman dari generasi ke generasi, " tukas Keiser.
Hal serupa diungkapkan Andrew Critchlow, redaktur pelaksana Dow Jones Timur Tengah yang berbasis di Dubai. "Saya pikir ini adalah saat-saat yang menentukan bagi perekonomian dunia, bagi AS, bagi kita semua, yang akan selalu diingat sepanjang hidup kita, " kata Andrew.
Ia menyamakan krisis keuangan di AS saat ini dengan kondisi era tahun 1920-an, ketika masyarakat dunia mengalami apa yang disebut Great Depression. Secara teknis, bisnis perbankan dan keuangan sudah tidak berjalan.
"Yang paling mengkhawatirkan jika kondisi ini benar-benar menghantam perekonomian riil, menghantam orang-orang di jalan. Mereka tidak punya uang lagi, tidak punya pekerjaan dan berpotensi akan kehilangan rumah-rumah mereka juga, " sambung Andrew.
Allister Heath, editor surat kabar finansial London's City A.M menambahkan, ketika bank-bank besar seperti Lehman mengalami kebangkrutan, yang terkena dampaknya juga masyarakat kecil, termasuk para pensiunan yang mempercayakan uang pensiunnya diinvestasikan di bursa-bursa saham yang kebanyakan ditanamkan di sektor perbankan. Selain itu, kata Heath, ribuan orang juga akan menjadi pengangguran.
Pada akhirnya, situasi ini akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat pada lembaga keuangan termasuk pada pemerintah dengan sistem perekonomian neo-liberalnya yang ternyata rapuh. Sebuah gambaran yang tragis bagi sebuah imperium bernama AS, yang selalu sesumbar dengan sistem perekonomian kapitalis yang disebarkannya ke seluruh dunia, ternyata tak mampu menolong perekonomian di negerinya sendiri ketika terancam kebangkrutan. (ln/berbagai sumber)
===========================================================
Tanggapan HMNA:
Pertumbuhan keuangan kapitalisme, yang bertumpu pada transaksi spekulatif di sektor non-real, dapat meningkatkan pertumbuhan sektor non-real dengan sangat pesat. Akan tetapi, ia akan menghadapi bahaya pertumbuhan itu sendiri, yakni bahaya "bubble economy"(*) (gelembung ekonomi). Ini ditandai dengan meningkatnya harga saham-saham dengan pesat hingga akhirnya harga saham terliwat mahal serta memelebihi kapasitas dan kemampuannya berproduksi. Pada saat yang sama, para analis saham pun terus memberikan rekomendasi beli sehingga saham diburu dan harga terus menggelembung. Pada satu saat, pengelembungan itu akan mencapai titik jenuh. Ibarat balon yang terus ditiup sampai besar, ia akhirnya sesuai TaqdiruLlah, akan meletus, yaitu terjadinya bubble economy. Itulah akibat perdagangan spekulatif saham di sektor non-real.
Dan inilah yang menimpa Lehman Brothers, yang didirikan seorang keturunan Yahudi Jerman, yang berimigrasi ke Amerika, bernama Henry Lehman, ke Alabama, tahun l844. Usaha kelompok keturunan Yahudi Jerman ini berkembang, dan menuai akhir perjalanannya saat lembaga itu di bawah seorang Richard Fuld, ylang bergabung sejak tahun 1969. Kebangkrutan Lehman Brothers ini, peristiwa krisis yang terakhir. Krisis ini terus belanjut dan dampaknya sangat luas.Kini, harga saham Lehman di pasar modal tinggal 21 sen dollar. Padahal, sebelumnya harga saham Lehman di pasar modal 67, 73 dolar.
Bangkrutnya Lehman Brothers, yang berusia 158 tahun milik Yahudi ini, menjadi pukulan berat bagi perekonomian AS yang sejak beberapa tahun terakhir mulai goyah. Sekaligus membuktikan rapuhnya sistem ekonomi kapitalis neo-liberal. Para analis menilai, bencana pasar keuangan akibat rontoknya perusahaan ini. Akan diikuti perusahaan-perusahaan besar di Negeri Paman Sam satu per satu, tinggal menunggu waktu saja. Wall Street, pusat keuangan Amerika, dibuat tercengang setelah dikejutkan dengan berita bangkrutnya perusahaan raksasa bisnis energi Amerika, Enron, yang kemudian disusul dengan kasus penipuan miliaran dolar yang melibatkan raksasa telekomunikasi Amerika, WorldCom. Di dalam negeri sendiri, di Indonesia ini, karena situasi ekonomi yang sedang tiarap, peristiwa yang menggemparkan dunia keuangan Amerika tersebut luput dari perhatian sebagian besar publik di negeri ini, walaupun media massa internasional memberitakannya secara besar-besaran.
-----------------------
(*)
Bubble Economy is an economy in which trade takes place in large volumes with a discrepancy between the price and the intrinsic value of the product. The intrinsic value reflects the fair value, which takes into account the hypothetical calculation of the risks and future returns. The prices in economic bubble waver easily and cannot be calculated only in terms of demand and supply. The economic bubble is normally followed by a period of deterioration of prices. This crashing phenomenon is known as bubble burst or crash. The boom and the bust period in bubble economy are considered to be a positive feedback mechanism.
And what is the positive feedback mechanism? Please read Seri 189
************************************
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
189. Umpan Balik Positif
Dalam Harian FAJAR edisi Jumat, 11 Agusutus 1995, pada halaman satu dapat kita baca judul berita: Hapuskan Distorsi Ekonomi. Akan saya kutip tiga kalimat dari isi beritanya. Begawan ekonomi Indonesia Prof Dr Sumitro Djojohadikusumo mengingatkan agar pemerintah mengikis habis penyebab distorsi ekonomi, seperti monopoli dan oligopoli. Menurut dia, pengikisan distorsi merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan perokonomian Indonesia. "Kalau kita mampu menghapus distorsi, saya jamin (mestinya disisipkan ucapan insyaAllah, HMNA) dalam dua puluh lima tahun mendatang perekonomian Indonesia akan sangat sempurna" (tidak ada yang sangat sempurna kecuali Allah SWT, HMNA).
Selanjutnya akan saya kutip dua kalimat isi berita pada halaman yang sama, yang bertopikkan Cita-cita Pasal 33 Belum Terwujud: Menurut Prof Burhamzah (Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar), semangat berkoperasi belum nyata sebagaimana diamanatkan konstitusi. Praktek monopoli dalam perekonomian masih terjadi di mana-mana dengan konsentrasi kekayaan pada golongan tertentu (konglomerat?, HMNA) saja.
Dalam teknik mesin, teknik elektro dan teknik kimia ada mata ajaran yang disebut Teknik Mengatur. Sebutkanlah misalnya sebuah turbo generator yang menghasilkan aliran listrik. Jika beban generator bertambah karena banyak pemakaian listrik, maka kecepatan putaran turbo generator bertendensi menurun. Ini tidak boleh terjadi, karena lampu akan berkelap kelip, kinerja motor listrik menurun, instrumen di laboratorium akan bekerja tidak karuan. Maka mekanisme pengatur putaran akan bekerja, katup uap masuk ke dalam turbin bergerak lebih membuka, informasi uap bertambah banyak masuk ke turbin, alhasil data kecepatan putaran naik kembali pada kecepatan semula. Demikian pula sebaliknya, jika pemakaian listrik berkurang, data kecepatan putaran bertendensi naik. Mekanisme pengatur bekerja, katup uap masuk bergerak menyempit, informasi uap berkurang masuk turbin, alhasil kecepatan berputar menurun kembali pada kecepatan semula. Inilah mekanisme umpam balik negatif.
----------------------
informasi uap masuk=====> |proses mengatur| ====> data putaran
^ ---------------------- |
| |
| |
| |
o--------------------------------o
umpan balik negatif
Berikut ini saya kutip soal ujian pada Fakultas Teknologi Industri dalam mata ajaran Konsep Teknologi. Diberikan komponen-komponen sbb: (1)pipa air, (2)tuas, (3)katup, (4)pegas, (5)bejana air/kolam, (6)pelampung, dan (7)tangkai pelampung. Rangkaikanlah komponen-komponen itu sehingga menjadi sistem yang stabil: makin berisi kolam, makin berkurang air mangalir dan apabila kolam penuh, air berhenti mengalir dari pipa air. Ubahlah rangkaian itu sehingga sistem menjadi tidak stabil: makin berisi kolam makin deras air mengalir dan jika kolam penuh, deras air yang mengalir menjadi maksimum.
Sistem yang tidak stabil itulah yang disebut dengan keadaan umpan balik positif, makin berisi kolam makin deras air mengisi kolam. Sistem yang stabil disebut dengan keadaan umpan balik negatif, makin berisi kolam makin berkurang deras air mengisi kolam. Jelaslah bahwa yang dikehendaki adalah sistem dalam keadaan umpan balik negatif, sedang yang umpan balik positif tidak dikehendaki. Ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa yang positif itu tidak selamanya baik. Dalam soal di atas itu yang menjadi kunci berubahnya dari sistem dalam keadaan umpan balik negatif menjadi positif hanyalah pada letak titik tumpu tuas.
Dalam sistem sosial-ekonomi kita dapat berjumpa pula sistem yang tidak dikehendaki itu, umpan balik positif, yang pernah dibicarakan dalam kolom ini, seri 105: Mengendalikan Tiga Sekawan. Akan saya kutip ala kadarnya. Di negara-negara maju dalam arti materiel yang ditakar dengan GNP, tiga sekawan modal - industri - teknologi saling pacu. Sebabnya ialah lebih banyak investasi modal di bidang industri akan menghasilkan kwantitas luaran industri yang lebih tinggi. Sebagian dari output itu dipakai untuk menambah investasi dan sebagiannya pula dipakai untuk biaya riset pengembangan teknologi. Maka tiga sekawan tersebut, ibarat roda yang berputar makin lama makin cepat. Keadaan saling pacu tersebut dinamakan umpan balik positif.
Keadaan umpan balik positif ini bertendensi ke arah terbentuknya konglomerat, penumpukan berjenis usaha industri dalam satu tangan. Maka perlu mekanisme untuk mengubah sistem yang berciri umpan balik positif ini menjadi umpan balik negatif. Kalau dalam turbin mekanisme pengatur itu sasarannya pada katup, dalam soal Konsep Teknologi di atas itu sasarannya pada titik tumpu tuas, maka pada sistem sosial ekonomi sasaran itu diarahkan pada dua hal:
Pertama, perlu adanya undang-undang yang mengatur aliran dana yang berat ke bawah. Perusahaan-perusahaan menengah mendapatkan modal dari bank syari'ah dengan sistem bagi-hasil, sedangkan perusahaan-perusahaan kecil mendapatkan modal dari "pemberian" lembaga baytulmaal yang berbadan hukum yang didirikan pada setiap kabupaten, yang mengumpulkan zakat maal (pertanian, dagang dan industri). Allah SWT memperingatkan kita dalam FirmanNya: Kay La- Yakun Duwlatan Bayna lAgniya-i Minkum (Al Hasyr,7), supaya jangan modal itu hanya beredar di antara orang-orang kaya di antara kamu (59:7).
Kedua, tidak semua jenis usaha yang boleh diusahakan oleh orang-orang pribadi, karena benda-benda itu adalah menjadi hak milik umum yang harus dikuasai oleh negara. RasuluLlah SAW memberi petunjuk kepada kita mengenai jenis usaha termaksud:
AnNa-su Syuraka-u fiy Tsala-tsin alMa-i wa nNa-ri wa lKala-i (R.Ahmad wa Abu Dawud), manusia secara bersama mempunyai hak atas tiga macam sumberdaya alam: air, api dan padang rumput. Hadits tersebut alhamduliLlah telah diterjemahkan oleh bangsa Indonesia secara resmi 50 tahun yang lalu, 18 Agustus 1945, ke dalam Pasal 33 ayat (3) yang berbunyi: Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Wa Llahu A'lamu bi shShawab.
*** Makassar, 13 Agustus 1995
[H. Muh. Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/1995/08/189-umpan-balik-positif.html
----- Original Message -----
From: "chodjim" <chodjim@gmail.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, October 27, 2010 22:10
Subject: Re: [wanita-muslimah] Umat Islam dan Pluralisme
Makanya Abah, memahami definisi dan makna sesuatu yang dikemukakan orang lain dalam diskusi, itu penting . Saya dan Mbak Ning memahami hirarki itu dalam pemakaiannya di dunia sains/industri. Seperti yang dikemukakan Mbak Ning, IPO itu berjenjang sehingga konsep "data - proses - informasi" seperti tangga nada oktaf, nada do itu berangkai dalam bunyi "do - re - mi - fa - sol - la - si - do". Jadi, informasi sebagai output itu bisa berkedudukan sebagai INPUT (data baru) untuk jenjang berikutnya.
Dalam menerima (accept) definisi, tentunya kami (orang-orang yang sepaham dengan saya) mengikuti tradisi ilmiah yaitu menerima informasi yang mutakhir (up to date). Sehingga, ketika seseorang berbicara tentang "mouse" atau "virus", kita tidak hanya terjebak makhluk yang disebut tikus dan virus dalam dunia biologi. Kita juga paham bahwa "mouse" dan "virus" itu juga istilah sah dalam dunia perkomputeran.
Kalau mengikuti kaidah yang saya paparkan, tidak akan terjadi "bahaya" seperti pada kasus Bank Century. Mengapa? Karena, apa yang diterima Sri Mulyani itu OPINI. dan masih dalam ranah INPUT. Dalam dunia sains, opini itu perlu diklarifikasi agar diperoleh hasil akhir yang disebut "fakta" yang setelah terkumpul secara cukup relavansinya, bisa disatukan sebagai data. Tentu sebagai data, belum ada kesimpulan apa-apa. Jadi, data itu dalam dunia industri -- industri apapun, termasuk industri informasi-- sudah merupakan kumpulan bahan terpilih, yang selanjutnya diolah agar bisa menjadi INFORMASI. Sistem demikianlah yang sekarang diterapkan di dalam dunia industri, sains dan teknologi, BIN, BAIS, bisinis, dan lainnya.
Jadi, kalau dalam ranah ayat qawliyah dan kawniyah, IQRA itu baru pada tahap mengobservasi objek yang akan dijadikan fakta, yang selanjutnya dari fakta-fakta terpilih dan saling terkait diolah menjadi data. Agar data itu bisa menjadi informasi yang cermat (vivid information), harus dipertimbangkan "faktor outliers", yaitu fakta-fakta di luar data tetapi memiliki pengaruh kuat.
Wassalam,
chodjim
----- Original Message -----
From: H. M. Nur Abdurahman
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, October 26, 2010 3:11 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Umat Islam dan Pluralisme
Mia jangan asal nyeletuk saja, lebih baik diam kalau tidak faham. Orang Belanda bilang: "Zwijgen is Goud", (tutup mulut itu emas).
Justru karena saya sudah simak, maka saya kelaurkan dari kantong Dora Emon.
"Lestyaningsih":
Kalau dalam alur IPO (Input-Process-Output), data adalah input, informasi adalah output. Process-nya adalah knowledge.
=======================
HMNA:
Jadi Lestyaningsih sefaham dengan Chodjim bahwa secara hirarkis data itu posisinya lebih tinggi dari informasi. Data => Informasi. Itu bertentangan denga faham yang telah saya pelajari, bahwa informasi itu posisinya lebih tinggi dari data. Informasi => fakta => data.
Lalu saya kemukakan dari kantong dora emon:
:
+--------+
iman -------> [ puasa ] ------> taqwa
+--------+
http://waii-hmna.blogspot.com/1996/01/212-menebus-dosa-dan-memahami-puasa.html
+-------------+
bahasa Allah----->| Al-Quran |----->bahasa Arab
+-------------+
http://waii-hmna.blogspot.com/2010/09/939-laylat-al-qadr-al-quran-itu-qadim.html
Selanjutnya saya tanya kepada Ning IPO dari kantong dora emon (itu bukan IPO jaman jebot lho), yang mana informasi yang mana data.
Yang akhirnya saya susul dengan dari kantong dora emon lagi, yang menunjukkan bahwa Informasi itu adalah input, seperti berikut:
+---------+
informasi -------> [ proses ] ------> ilmu
+---------+
Proses dengan metode tertentu adalah seperti berikut:
1. iqra, mengobservasi informasi (ayat Qawliyah dan Kawniyah)
2. tafsir / interpretasi yang menghasilkan teori
3. ujicoba teori dengan merujukkannya pada ayat Qawliyah dan Kawniyah
http://waii-hmna.blogspot.com/2003/06/580-evolusi-dan-loncatan.html
Lalu kuncinya, ini dia:
Adapun bahayanya jika informasi itu diposisikan paling bawah dalam hirarki, itulah yang terjadi dalam kasus bank Century, Sri Mulyani menganggap kasus bank Century sistemik itu adalah fakta, yang sesungguhnya adalah opini. Syukurlah anda (Chodjim) menyangkal, tidak terjerumus seperti Sri Mulyani. Yang memposisikan informasi itu pada hirarki paling bawah mudah sekurang-kurangnya cenderung menganggap opini itu fakta. Ya seperti Al Walid bin 'Uqbah bin Abu Mu'ith yang menganggap opininya itu sebagai fakta, latar belakang turunnya ayat (49:6).
Wassalam
HMNA Al-Hajj Muhammad Nur Abdurrahman, bukan NMHA (Nur Muhammad Al-Hajj Abdurrahman), kalau mau dibalik bisa begini Al-Hajj Abdurrahman Muhammad Nur (HAMN).
Fyi, nama saya di KTP dan Paspor HMNA
sedangkan nama saya sebagai nasabah Bank: HAMN
Begitu senorita el Presidente Mia
----- Original Message -----
From: <aldiy@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, October 26, 2010 11:09
Subject: Re: [wanita-muslimah] Umat Islam dan Pluralisme
Pak NMHA ini, bukannya simak penjelasan mba ning dulu malah kasih artikel doraemon jaman jebot. Guru kencing sendiri murid lari2an.
Salam
Mia
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment