Kemilau Warisan Mulia
<http://www.hasmi.org/cara-menghadapi-musuh-harakah-harakah-islamiyyah.html>
Cara Menghadapi Musuh Harakah-Harakah IslamiyyahDa'wah adalah pekerjaan
paling mulia,proyek massal, kerja besar, kunci kebangkitan sejati warisan
para nabi. Para nabi dan rosul tidak mewariskan apapun kecuali risalah yang
harus dida'wahkan. Sebuah warisan yang harus diemban oleh semua orang.
Warisan yang selalu dikukuhkan, benihnya disemai di segala penjuru alam.
Warisan yang lebih berharga dari harta. Warisan yang lebih mulia dari intan
permata. Warisan yang akan mengantarkan kita pada ketinggian derajat di sisi
Allohsubhanahu wa ta'ala. Warisan yang akan menyelamatkan manusia, personal
maupun massal. Ya..warisan para nabiyang seharusnya menjadi rebutan dan
idam-idaman adalah da'wah kebangkitan.
Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya para ulama adalah pewarispara nabi. Sungguh para nabi itu
tidak mewa-riskan dinar ataupun dirham. Mereka hanya mewariskan ilmu. Karena
itu, siapa saja yang mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang
banyak." (HR. at-Tirmidzi, IbnuMajah, Ahmad, ad-Darimi).
Pengertian ulama dalam hadits di atas ten-tu saja mereka yang mengamalkan
dan men-da'wahkan ilmu mereka (al-'ulama' al-'amilun).Mentarbiyyah manusia
dengan ilmu. Syaikh Mazin bin AbdulKarim menyebut lima maknakerja da'wah
robbaniyyah. Pertama, murobbi hakimin, adalah orang-orang yang mengajarkan
ilmu dari perkara kecil hingga permasalahan besar. Kedua, da'iyyah
mushlihah, menda'wahi umat dan memperbaikinya urusannya. 'Amil bi 'ilmihi,
mengamalkan ilmunya dan tidak ber-amal kecuali dengan ilmu. Hukamaa'
atqiya,orang bijakyang bertakwa. Faqih biwaqi' ummatihi,faham dengan realita
umat,mengetahui yang halal dan haram, mana perintah dan mana larangan,
memahami permasalahan umat, dulu maupun kini. Ibnul Qoyyim
rohimahullohmenyatakan, mereka inilah pewaris sejati para nabi.(Ar-Raid
Durus fit Tarbiyyah wad Da'wah)
Para nabi dan pewarisnya menjadi mulia karena da'wah yang ditegakkannya.
Sebalik-nya, tidak berda'wah adalah kehinaan dan lubang keterpurukan. Tidak
berda'wah adalah bid'ahnya Yahudi dan Nasrani. PadahalNabiMusa
'alaihissalamhabis usianya dalam da'wah, Nabi Isa'alaihissalamapalagi. Tidak
berda'wah berarti me-warisi sifat orang-orang Yahudi dan Nasrani. Kaum yang
sesat lagi dimurkai. Kaum yang telahexpired, tidak layak mengurus bumi
di-karenakan mereka meninggalkan da'wah yang benar.
Dulu, mereka adalah kaum terpilih dan termuliakan dengan diutus nabi-nabi
yang berda'wah di tengah mereka. Ketika mereka tidak bersedia mengemban
warisan para nabi itu, terpuruklah mereka. Kemuliaannya sirna. Datanglah
sebuah gerakan kebangkitan dipim-pin Nabi dan Rosul terakhir, Muhammad
shalallohu alaihi wa sallam melakukanda'wah. Namun mereka enggan untuk
bergabung. Sempurnalah keterpurukan-nya. Hingga Alloh subhanahu wa ta'ala
menurunkan firman-Nya untuk mencela mereka:
"Mengapa rohbaniyyun dan ahbar merekatidak melarang mereka mengucapkan
per-kataan bohong dan memakan yang haram?Sesungguhnya amat buruk apa yang
telah mereka kerjakan itu."(QS. al-Mai'dah (5):63)
Ibnu Abbas rodhiallohu anhumengatakan, "Tidak ada dalam al-Qur'an suatu ayat
pun yang lebih ke-ras celaannya daripada ayat ini."
"Rohbaniyyun (yang culas) itu amat buruk kelakuannya, karena mereka telah
meninggalkan tugas amar ma'ruf nahimungkar." (Tafsir Ibnu Katsir)
Dikarenakan begituterpuruknya mereka,dalam salah satu khutbahnya Ali bin Abi
Thalib rodhiallohu anhumewasiatkan agar jangan sampai se-perti mereka.
"Wahai manusia, sesungguhnya umat-umat sebelum kalian binasa hanyalah karena
mereka melakukan kemaksiatan, sementara rahbaniyyun dan ahbar di kalangan
mereka (Yahudi dan Nasrani) tidak mencegah mereka. Ketika mereka larut dalam
kemaksiatan, maka mereka mendapatkan hukuman. Oleh karena itu, beramar
ma'ruflah dan cegahlah yang mungkar, sebelum adzab turun kepada kalian
seperti yang pernah turun pada mereka. Keta-huilah bahwa menyuruh yang
ma'ruf dan mencegah yang mungkar itu tidak akan me-mutus rizki dan tidak
pula mendekatkan ajal."(Kanzul 'Ummaal, II/683)
Seorang yang telah mengetahui suatu ilmupara nabi, wajib hukumnya
menda'wahkannya. Maka da'wah adalah kata yang selamanya harus ada dan
terpatri dalam diri seorang Muslim yang menghendaki al-manzilah al-'ulya
(kedudukan tinggi) di sisi Alloh subhanahu wa ta'ala. Adakah jalan yang
lebih mulia dan dapat membawa kita menuju puncak kebahagiaan selain jalan
da'wah yang telah di-tempuh oleh Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam dan
yang Beliau nyatakan menjadi jalan pengikutnya?!
"Katakanlah, "Inilah jalan (agama)ku, akudan orang-orang yang mengikutiku
ber-da'wah kepada Alloh dengan hujjah yangnyata." (QS. Yusuf [12]: 108)
Beban kehidupan dunia yang kita hadapi,apapun bentuknya, bukan alasan yang
mem-buat kita kehilangan kepekaan dan kesigapan memenuhi seruan da'wah.
Kebersamaan kita bersama Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam, shiddiqin,
syuhada, dan shalihin di surga -insya Alloh- ditentukan oleh sejauh mana
kita meneladani mereka dalam kesigapan memenuhi seruan da'wah.
Begitu juga warisan terbaik untuk gene-rasi yang akan datang adalah warisan
da'wah.Keadaan generasi nanti harus lebih baik dari saat ini. Maka warisan
yang ditinggalkan untuk mereka haruslah semulia-mulia warisan. Se-hingga
mereka mengikuti jejak para pendahu-lunya yang memilikikerja mulia.
Janganlahmelakukan kerja-kerja rendahan. Karena itu akan menjadi contoh bagi
mereka. Kebaikan akan mewariskan kebaikan dan keburukan akan mewarisksn
keburukan pula. Oleh karena itu Alloh subhanahu wa ta'alatelah mengingatkan
agar memper-hatikan nasib generasi berikutnya dengan me-wariskan nilai-nilai
kebaikan bagi mereka.
"Dan hendaklah takut kepada Alloh orang-orang yang seandainya meninggalkan
di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwakepada Alloh dan hendaklah
mereka mengucapkan perkataan yang benar".(QS. An Nisa'[4]: 9)
Akankah kita membiarkan diri kita dan generasi sesudah kita larut dalam
keterpurukan bagaikan si buta di tengah rimba belantara yang terjerembab
dalam lumpur hina? Ataukah bangkit menjadi titik-titik cahaya yang kian
membesar menerangi zaman yang kelam? Ke-tika jelas sudah bahwa da'wah adalah
kunci ke-muliaandari kebangkitan sejati. Sedang tidak berda'wah adalah
kehinaan jurang keterpuru-kan,maka tidak ada pilihan lain kecuali
ber-da'wah.
<http://www.bandoo.com/wp/ie.php?plg=ie&ad2=120&subs=yahoo&elm=sign>
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment