Menurut ahli sejarah Alkitab mengatakan peristiwa keluaran ini terjadi disekitar 1400 SM. Menurut Wikipedia, Musa (bahasa Ibrani: מֹשֶׁה, Standar Mošé Tiberias Mōšeh; bahasa Arab: موسى, Mūsā; bahasa Ge'ez: ሙሴ Musse) (lahir ~1527 SM, meninggal ~1408 SM).
Coba kita bandingkan denga periodesasi kekuasaan para Fir'aun :
Ahmose I (1550 SM – 1525 SM)
Thutmose I (1506 SM – 1493 SM)
Thutmose II (1494 SM – 1479 SM)
Thutmose III (1479 SM – 1425 SM)
Amenhotep II (1427 SM – 1401 SM)
Amenhotep IV (1352 SM – 1336 SM)
Horemheb (sekitar 1319 SM – 1292 SM)
Ramesses I (sekitar 1292 SM – 1290 SM)
Seti I (sekitar 1290 SM – 1279 SM)
Ramesses II (1279 SM – 1213 SM)
Merneptah (1213 SM – 1203 SM)
Amenmesse (1203 SM – 1199 SM)
Setnakhte (1190 SM – 1186 SM)
Wassalam
Abdul Mu'iz
Menurut studi yang dilakukan oleh Sejarawan Alan Gardiner, setelah kematian Thutmose I dan masa persinggahannya selama 40 tahun di Madyan / Midian, Musa memutuskan untuk kembali ke tanah Mesir tempat beliau dibesarkan. Allah menugaskan Musa untuk menyampaikan ajaran agama yang hakiki kepada Fir'aun.
Pada saat itu, Mesir dipimpin oleh Raja Thutmose II yang memperistri Ratu Hatshepsut. Thutmose II, menurut sejarah bukanlah sosok Fir'aun yang hebat, sebaliknya istrinya Hatshepsut yang banyak berperan penting bagi kemajuan kerajaan. Walaupun bukan merupakan sosok pemimpin yang dikatakan berpengaruh, Gardiner tetap meyakini Thutmose II merupakan kandidat terkuat fir'aun yang melakukan pengejaran terhadap Musa beserta kaum Bani Israel.
Hal itu dikarenakan banyaknya kecocokan dengan studi sejarah yang ia lakukan. Garnier juga menambahakan bahwa di pusara tempat berdiamnya mummi Thutmose II, hampir tidak ditemukan ornamen-ornamen dan benda-benda berharga "semewah" pusara raja-raja Mesir kuno yang lainnya. Ada kesan bahwa raja ini tidak begitu disukai dan dihormati oleh rakyatnya, sehingga mereka tak peduli dengan kematian sang Raja.
Selain itu, kematiannya yang mendadak juga menjadi salah satu alasannya. Penelitian terhadap Mummi Thutmose II yang ditemukan di situs Deir el-Bahri pada tahun 1881 mengungkapkan bahwa terdapat banyak bekas cidera di tubuhnya, dan Mummi-nya ditemukan tidak dalam kondisi yang bagus. Hal ini mungkin menandakan Thutmose II mati secara tidak wajar. Apakah cidera di tubuhnya itu akibat hempasan kekuatan gelombang Laut Merah yang secara tiba-tiba tertutup kembali? Wallahu 'alam Bishawab Al-Quran sendiri mengisahkan detik-detik terakhir kehidupan Sang Fir'aun :
Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah ia ;" Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". ( QS Yunus 90).
Dari ayat di atas kita dapat mengetahui bahwa Fir'aun mencoba memohon kepada Allah agar ia diselamatkan ketika air mengenggelamkan raganya. Namun sangatlah jelas bahwasannya tindakan Fir'aun hanyalah suatu kebohongan semata sebagai alasan untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari maut.
Setelah sang Fir'aun tewas pada periode pemerintahannya yang tergolong singkat, besar kemungkinan jalannya roda pemerintahan diambil alih sementara oleh sang Ratu yang tak lain ialah Hatshepsut sebelum akhirnya Thutmose III naik tahta. Jika benar Thutmose II merupakan Fir'aun yang dimaksud, ada suatu kemungkinan kronologi sejarahnya menjadi demikian :
Pertama, Musa dibesarkan di lingkungan kerajaan Mesir saat Thutmose I berkuasa, dan istri Thutmose I yang menemukan bayi Musa saat hanyut di Sungai Nil. Kedua, selang puluhan tahun setelah Musa melarikan diri dari tanah Mesir karena ancaman hukuman mati akibat peristiwa terbunuhnya seorang prajurit kerajaan olehnya, ia kembali untuk menyampaikan ajaran Allah kepada Fir'aun. Namun pada saat itu mungkin Thutmose I telah meninggal dan digantikan putranya Thutmose II.
Mengapa Thutmose II Diyakini Sebagai Firaun Yang Tenggelam di Laut Merah Sedangkan Mummi-nya Sendiri Berhasil Ditemukan? Pertanyaan di atas memang kerap ditanyakan. Mereka yang bertanya kebanyakan beranggapan bahwa Jasad Fir'aun tidak mungkin berhasil ditemukan apalagi dalam bentuk Mummi, sebab telah tenggelam di Laut Merah bersama bala tentaranya.
Bagi kawan-kawan muslim, Al-Quran mengisahkan kepada kita sebagai berikut: Apakah sekarang (kamu baru percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesunguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuatan Kami. (QS Yunus 91-92). Tentunya ayat di atas sudah cukup menjelaskan mengapa Allah dengan sengaja menyelamatkan jasad sang Fir'aun.
Wassalam
Abdul Mu'iz
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: "chodjim" <chodjima@gmail.com>Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.comDate: Thu, 20 Dec 2012 08:41:08 +0700ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.comSubject: Re: [wanita-muslimah] Re: [dpr-indonesia] Pharaoh Ramses III murdered in 'harem conspiracy,' experts say
Kalau berdasarkan sejarah "ancient egypt", tidak ada raja yang tenggelam di laut karena kekuasaan raja berdomisili di dekat titik temu anak-anak sungai nil. Dan, kekuasaan Fir'aun itu seperti Majapahit atau Kertanegara. Untuk mengurus negara Mesir yang adidaya waktu itu, raja memiliki perangkat semacam perdana menteri (wazir) yang istrinya tergoda Yusuf.Jadi, kisah di dalam Alquran bahwa bangkai Firaun diselematkan dari "tenggelam di laut" itu metafor bagi kejatuhan kekuasaan Firaun. Nah, sebagai kelaziman bangsa Mesir, raja tetap di mumi sehingga selamatlah badannya.Wassalam,chodjim----- Original Message -----From: AriSent: Thursday, December 20, 2012 8:16 AMSubject: Re: [wanita-muslimah] Re: [dpr-indonesia] Pharaoh Ramses III murdered in 'harem conspiracy,' experts say
lha, di link wiki, ramses II di penghujung umurnya ketahuan kalo arthritis dan jalannya bungkuk, tuh, kang ...
On Thu, Dec 20, 2012 at 5:45 AM, moh ardi cahyono <total_sacrifice@yahoo.com> wrote:
Pada saat itu umur 90 itu masih kuat cak. Sekarang saja saya punya teman umur 70 thn maen badmintonnya masih bagus. Namanya pak Jirhaz, beliau adik ketua PP Muhammadiyah Pak Azhar Basyir (alm).
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (15) |
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment