ya kalau bicara syariah islamiyah kan semuanya harus syar'i
cari pekerjaan yang syar'i, nyunnah katanya
temen2 saya yang HT, PKS pada gak mau jadi pegawai, buruh
mereka pilih jadi pedagang, katanya pekerjaannya nyunnah, 9 dari 10
pintu rejeki itu asalnya dari perdagangan
nabi, khalifah dan para shahabat juga pedagang
jadi pada buka lapak tuh, jadi pedagang baju2 koko, buku2 islam, al
quran, tasbih dan sebagainya
saya sih tidak tahu jalan pikiran mereka seperti apa
tapi kalau bicara islam sebagai solusi kayaknya getol banget
jadi, mestinya mereka juga tahu solusinya kalau misalnya pabrik2 dan
perusahaan berubah jadi media perdagangan justru malah bagus
apalagi kalau dagang produksi dari china
tinggal ditambah hadits nabi "belajar sampai ke negeri china" tambah mantap tuh
udah dagang adalah pekerjaan yang "nyunnah"
tambah lagi dagangnya belajar dari negeri china
wah, bisa dijamin mengamalkan sunnah nabi tuh pak
jawabnya jangan ke saya ... saya sendiri lagi berusaha menebak2 jalan
pikiran orang2 HT yang bilang khilafah adalah solusi, islam adalah
solusi
kalau begini, harusnya malah didorong lebih banyak melakukan
perdagangan dengan negeri china (supaya sesuai dengan sunnah nabi)
oh ya, soal modal bisa minta tolong ke negara2 arab, kan islamic brotherhood
salam.
--
wikan
2010/1/29 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@
>
>
>
> ----- Original Message -----
>
> From: "Wikan Danar Sunindyo" <wikan.danar@
>
> To: <wanita-muslimah@
>
> Sent: Friday, January 29, 2010 17:41
>
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Rapor Merah 100 hari pemerintahan SBY di bidang ekonomi dan perdagangan
>
> Pak Nur,
> para buruh diajarin aja gimana caranya jadi pedagang.
> daripada jadi buruh terus menerus diperas sama pengusaha, gaji kecil
> dan hak2 sering disunat
> lebih baik dibebaskan saja jadi pedagang, biar ikut sunnah Nabi.
> bukankah begitu?
>
> ############
>
> HMNA:
>
> Ente nyinyir betul dan suka mengkhayal yang tidak realistik!
>
> Pertama, ente selalu mengulang-ulang menulis sunnah Nabi. Beliau menjalankan bisnis janda kaya Khadiyah. Pada waktu menjalankan bisnis tsb, beliau belum Nabi. Menjelang diangkat Nabi oleh Allah SWT, beliau telah berhenti berdagang, lebih banyak ke Gua Hira di Jabal Al-Nur hingga Jibril datang membawakan Wahyu pertama S.Al-'Alaq 1-5. Jadi pekerjaan berdagang itu dikerjakan beliau sebelum menjadi Nabi, jadi berdagang itu bukan sunnah Nabi. Walaupun bukan sunnah Nabi, berdagang itu suatu pekerjaan yang mulia juga, jauh lebih mulia ketimbang ketua KSSK atau gubernur BI atau marcus aurelius.
>
> Kedua, kalau buruh yang ptensial menganggur karena kehilangan pekerjaan yang jumlahnya 2,5 juta itu, siapa yang akan memberikan modal kepada meraka? Oh, ya, khayalan ente mengajar berdagang untuk jadi pedagang ada yang bisa mengajar mereka dan memberikan modal kepada mereka. Ente suruh saja mereka itu pergi minta modal dan belajar berdagang kepada si dullatip itu si Islam liberal. Jadi ente kumpulkan itu para penganggur bawa ke dullatip, dengan lebih dulu kirim e-mail kepada si dullatip, yang suka koar-koar, kaing-kaing itu. Sayang sekali bank Century yang disuntik Rp.7,6 triliun oleh KSSK melalui LPS bermasalah, sekarang sementara diselidik oleh Pansus Angket dan Mpu Tantular si pemilik bank sudah divonis 4 tahun beristirahat di hotel prodeo. Kalau tidak, ente bisa uruskan mereka itu diberi modal oleh si Mpu Tantular, bukan begitu ?
>
> Inilah terakhir saya menjawab ente ttg subject Rapor Merah 100 hari dengan tetek-bengek buruh pengangguran mau dijadikan pedagang, sebab kalau terus-terusan dibahas, nanti ente dapat teteknya, saya dapat bengeknya, oke?!.
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment