Strategi Republik Islam Terkait Isu Dunia Islam
Sunday, 31 January 2010
Dewasa ini, Republik Islam Iran dipandang sebagai negara yang menjadi poros perlawanan terhadap hegemoni dan imperialisme gaya baru. Iran juga dikenal sebagai pembela umat Islam, khususnya, kaum muslim di wilayah krisis Dunia Islam. Kebijakan dan sikap Republik Islam Iran ini memicu kegeraman dan reaksi keras dari kekuatan-kekuatan Dunia Barat. Akibatnya, Iran ditekan dan diganggu dengan berbagai cara supaya negara ini tunduk dan bersedia mundur dari sikapnya membela kaum lemah. Di sini banyak yang mempertanyakan, mengapa Iran pasca revolusi Islam demikian gigih membela umat Islam khususnya di negara-negara krisis? Bukankah dengan sikap dan kebijakan seperti ini Iran hanya memancing kemarahan adidaya dunia? Padahal, jika mau bersikap sama dengan negara-negara lain dan bersedia menyungging senyum atau bermain mata dengan Barat, Iran bukan hanya lepas dari permusuhan adi daya dunia, bahkan bisa jadi, memperoleh dukungan dari mereka.
Revolusi Islam yang meraih kemenangan Februari 1979 membuahkan berdirinya pemerintahan dengan sistem kenegaraan Republik Islam. Salah satu karakter terpenting dari revolusi ini adalah kepeduliannya yang besar kepada ajaran agama Islam. Karena itu tak heran jika dalam menentukan seluruh kebijakan termasuk kebijakan luar negerinya, Republik Islam Iran menjadikan ajaran Islam sebagai parameter. Salah satu dari ajaran Islam adalah pembelaan kepada kaum lemah dan solidaritas kepada umat Islam.
Dalam al-Qur'an al-Karim, Allah Swt menyebut kaum muslim sebagai saudara. Seorang muslim diperintah untuk peduli terhadap nasib saudara seagama dan tidak berdiam diri saat saudaranya dizalimi. Berlandaskan pada ajaran itu, pasal 11 Undang-undang Dasar Republik Islam Iran menyatakan, "Sesuai ayat suci,
?????? ??? ????? ?????? ?????? ? ??? ???? ???????
seluruh kaum muslimin adalah umat yang satu, dan negara Republik Islam Iran harus menyusun kebijakan globalnya atas dasar solidaritas dan persatuan bangsa-bangsa Muslim, dan secara praktis mengupayakan terciptanya persatuan Dunia Islam di bidang politik, ekonomi, dan budaya."
Islam bukan hanya menentang tindak kezaliman dan memandangnya sebagai perbuatan buruk, tetapi juga menolak kepasrahan untuk dizalimi. Dalam ayat 141 surah al-Nisa' Allah Swt berfirman, "...Dan Allah sekali-kali tidak akan pernah memberikan kesempatan kepada kaum kafir untuk berkuasa atas kaum Mukmin." Berbekal ayat ini, revolusi Islam merasa berkewajiban membela kaum muslim yang tertindas. Dalam pasal 152 UUD disebutkan, "Kebijakan luar negeri Republik Islam Iran berdiri di atas prinsip menolak segala bentuk hegemoni atau ketundukan kepada hegemoni asing, prinsip kemerdekaan penuh, keutuhan wilayah, pembelaan kepada kaum Muslim, tidak tunduk kepada kehendak adidaya dunia, dan menjalin hubungan timbal balik yang baik dengan negara-negara yang tidak memiliki permusuhan dengan negara ini."
Sejak awal kemenangannya revolusi Islam Iran selalu tampil menjadi pembela bangsa-bangsa tertindas, khususnya umat Islam. Imam Khomeini, sebagai Pemimpin Revolusi Islam menyebut gerakan kebangkitan yang dipimpinnya sebagai revolusi kaum tertindas. Beberapa waktu lalu, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Al-Udzma Khamenei kepada Presiden Guyana mengatakan, "Sejak awal terbentuk, Republik Islam selalu menentang hegemoni imperialisme.
Dalam membela kaum Muslim di berbagai belahan dunia, Iran punya sejumlah strategi, yang salah satunya adalah menyadarkan umat Islam akan identitas keislaman dan jatidiri mereka sebagai Muslim. Dengan kata lain, Republik Islam selalu mengupayakan agar umat Islam memperoleh kembali identitas sebagai umat yang dulu pernah menciptakan peradaban Islam yang besar dan menjadi poros perkembangan ilmu di dunia.
Revolusi Islam Iran adalah penyeru persatuan Islam. Sebab, persatuan dan solidaritas dunia Islam akan membuat kaum muslimin kuat dalam menghadapi keangkuhan dan kerakusan kaum arogan dunia. Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah Al-Udzma Khamenei menyebut perpecahan dan kelemahan umat Islam sebagai kesempatan emas bagi arogansi dunia yang menguasai mereka. Beliau mengimbau umat Islam untuk bersatu, karena persatuan adalah satu-satunya kunci pengurai masalah dunia Islam.
Kemenangan revolusi Islam adalah prestasi gemilang yang mengilhami bangsa-bangsa tertindas lainnya di dunia untuk bangkit melakukan perlawanan. Berjuang dan melawan kezaliman adalah perintah agama. Islam memerintahkan kita untuk tidak berdamai dengan kaum arogan. Islam mewajibkan atas kita untuk bangkit melawan para durjana. Berkat perjuanganlah Iran berhasil bebas dari belenggu hegemoni asing dan menumbangkan rezim despotik. Dengan pengalaman inilah, Republik Islam mengimbau bangsa-bangsa tertindas untuk tidak gentar menghadapi kekuatan lahiriyah para agresor, dan tetap berjuang untuk merebut hak-haknya.
Tak diragukan bahwa bangsa yang berjuang akan memetik hasilnya. Dulu ketika diduduki oleh pasukan Beruang Merah Soviet, rakyat Muslim Afganistan bangkit mengangkat senjata untuk melawan pasukan asing. Mesin-mesin perang Soviet tak membuat gentar para mujahidin Afgan. Hasilnya, mereka berhasil mengusir tentara asing setelah perjuangan selama beberapa tahun. Keberanian dan perlawanan pejuang Hizbullah juga berhasil memaksa tentara Zionis angkat kaki dari Lebanon selatan. Tahun 2006 dalam perang 33 hari, kisah patriotisme pejuang Hizbullah terulang dan Israel yang hanya punya kebesaran nama tertunduk malu akibat kekalahan telak yang diderita di medan perang.
Contoh lain adalah perlawanan para pejuang Muslim Palestina menghadapi rezim Zionis. Di saat perjuangan bersenjata berhasil membuat Israel kewalahan, perundingan dengan rezim ini justeru membuat Israel merasa di atas angin. Imam Khomeini (ra) mengatakan, "Berdamai dengan kaum zalim sama dengan menzalimi pihak yang mazlum. Berdamai dengan arogan dunia, sama dengan menzalimi kemanusiaan. Mereka yang mendesak kita untuk berdamai tak lain adalah orang-orang yang bodoh atau bertindak sebagai agen asing. Berdamai dengan zalim berarti membiarkannya berbuat kezaliman dan ini tentu berlawanan dengan ajaran para nabi. Sebab para nabi selalu memerangi kezaliman dan berusaha menghapusnya dari kehidupan umat manusia."
Di zaman ini kekuatan politik sebuah negara ditentukan lewat proses diplomasi. Republik Islam Iran dalam diplomasinya selalu mengedepankan penyelesaian isu dan krisis dunia Islam. Iran mengajak negara-negara Islam lainnya atau negara-negara yang bebas untuk bersama-sama berjuang membela kaum tertindas. Dalam berbagai forum termasuk di Majlis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa para pejabat tinggi Iran selalu menyuarakan dukungan kepada moqawamah Islam khususnya di Palestina dan Gaza.
Terkait isu-isu dalam negeri di negara-negara Islam, Iran juga terlibat aktif membantu
dalam menyelesaikan masalahnya. Sebagai contoh, beberapa tahun lalu ketika muncul konflik tajam antara kubu Islam dengan pemerintah Tajikistan, Iran secara aktif memainkan peran sebagai mediator sehingga konflik internal bisa diselesaikan dengan baik. Terkait Irak dan Yaman, Iran mendukung semua solusi damai untuk menyelesaikan masalah internal negara-negara tersebut.
Secara umum dapat dikatakan bahwa Republik Islam Iran yang sudah berjalan tiga dekade selalu berada di sisi bangsa-bangsa muslim dalam suka maupun duka. Iran tampil sebagai pembela bangsa-bangsa tertindas. Tak heran jika Iran mendapat tempat di hati masyarakat dunia. Tentang kedudukan revolusi Islam di tengah umat Islam, Imam Khomeini berkata, "Kebangkitan Iran adalah kebangkitan Islam. Karena itulah gerakan kebangkitan ini mendapat tempat di hati umat Islam."
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment