SDR TAUHID..
Benar seperti anda bilang, korupsi,prostitute dll tidak akan habis2 di dunia ini, karena ALLAH belum mematikan setan dan masih memberikan izin utk menggoda manusia.benar bukan?
Yang bisa dilakukan oleh pemerintah dan ulama2 adalah memperkecil perbuatan2 dosa2 itu.
Maju dan mundurnya suatu masarakat banyak sekali tergantung kpd ulama2nya, karena ulama2 yang tahu agama dan dekat dgn masarakat.
Sayangnya ulama2 pewaris nabi itu sedikit sekali, yang banyak adalah ulama2 seburuk buruk manusia.dari mulutnya keluar fitnah..suka mengkafirkan orang lain dan ulama2 dan usztad2 ikut korupsi pula yaitu menerima uang kalau berdakwah di mesdjid2.
Sesunguhnya ALLAH melarang orang2 yg menyampaikan wahyu2 ALLAH kpd masarakat menerima UANG seperti ayat di bawah ini;
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan [Al Qur'an]". Al Qur'an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk segala umat. QS6:(90)
kutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.QS 36: (21)
Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. QS. 26:109)
Kalau ulama2 yang tahu agama sudah rusak,sudak korupsi dgn ayat2 ALLAH, kpd siapa lagi umat akan percaya?
Kesimpulan.
Kepala pemerintah harus bersih dari dosa2.
Ulama2 harus benar2 mentaati peraturan2 ALLAH dgn khafah.
Kalau kedua pimpinan ini baik,maka baiklah bangsa.
Siapa yang memilih pemimpin? Umat bukan?
Pilihlah ulama2 yang benar2 khafah sebagai teladan baik akhlaqnya mapun materinya.
Pilihlah pimpinan negara yang benar2 cerdas dan bersih dari dosa2 korupsi, merokok, perempuan ,minuman, dan taat akan peraturan2 agama.
demikian, wassalam
--- In wanita-muslimah@
>
> 100131
>
>
>
> "Hadiah"
>
>
>
>
>
>
>
> Bismi l-lahi r-rahmani r-rahiem.
>
> Memang tak terlalu salah jika ada orang yang mengatakan bahwa korupsi itu sudah membudaya dalam masyarakat kita. Yang salah adalah anggapan bahwa korupsi tidak dapat dihilangkan, sebagaimana orang mengatakan bahwa pelacuran tidak dapat dihapus karena sudah tumbuh lama sejalan dengan pertumbuhan kehidupan bermasyarakat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kebudayaan adalah kebiasaan yang sudah memasyarakat. Namun harus disadari bahwa kebiasaan itu jika ditilik dari pedoman Allah ada yang baik ada pula yang buruk; yang buruk harus diperbaiki, sedangkan yang baik perlu dipertahankan ataupun bahkan dikembangkan lebih lanjut.
>
> Misalnya saja dalam hal korupsi; oleh sejumlah orang korupsi dianggap dianggap sudah sebagai budaya. Memang nyatanya sudah sejak lama telah ada kebiasaan yang menjadikan munculnya sebutan jabatan basah, jabatan kering; yaitu kebiasaan "memberi hadiah", tanda setia kepada pejabat-pejabat tertentu. Jika mereka yang berkecimpung dalam bidang yang terkait dengan ini diingatkan ataupun ditegur, mereka menjawab: "Dari dulu memang sudah demikian" tanpa terlintas di benak mereka keinginan untuk memperbaikinya. jawaban seperti itu sama dengan jawaban kaum-kaum para nabi terdahulu ketika diingatkan untuk memperbaiki kebiasaan mereka dalam hal ibadahnya, misalnya:
>
>
> KAUM TSAMUD BERKATA:
> "HAI SHALEH, SESUNGGUHNYA KAMU SEBELUM INI ADALAH
>
> SEORANG DI ANTARA KAMI YANG KAMI HARAPKAN, APAKAH
> KAMU LALU MELARANG KAMI MENYEMBAH APA YANG DISEMBAH
> OLEH BAPAK-BAPAK KAMI? SESUNGGUHNYALAH KAMI JADI BETUL-
> BETUL DALAM KERAGUAN YANG MENGGELISAHKAN TERHADAP
> AGAMA YANG KAMU SERUKAN KEPADA KAMI."
> (Qur'an Surat Hud [11]: 62)
>
>
> Sepertinya para pejabat hendak mengatakan "Bukankah dari dulu biasanya para pejabat mendapat tanda setia ('bulu bekti', Jw.), tanda terima kasih dari masyarakatnya?
>
>
> Wa l-Lahu a'lamu bi sh-shawwab
>
>
>
>
>
> SAW. = shalla 'l-Lahu 'alaihi wa sallam (Semoga shalawat Allah dan salamNya terlimpahkan pada Rasulullah Muhammad).
>
> SWT. = subhanahu wa ta-'ala (Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi kedudukanNya)
>
>
>
>
> *** Kutipan ayat-ayat diperoleh dari penelusuran menggunakan software sederhana: "Indeks Terjemah Qur'an".
>
> ============
>
>
>
>
>
> Assalamu 'alaikum wr. wb.
>
>
>
> Semoga sedikit uraian di atas bermanfaat.
>
> Sebarkanlah pelita hikmah ini dengan forward langsung ataupun dengan mengajak bergabung di URL http://groups.
> Jika Anda punya ataupun ingin kajian masalah tertentu untuk pegangan hidup silakan hubungi saya.
>
> Wassalam,
> dr. H.R.M. Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.
> e-mail: tauhid@...
>
> Jalan Kendangsari Lebar 48 Surabaya INDONESIA 60292
> Telp. (031)-841-7486, 081-652-7486
>
>
>
>
>
> ============
> Dana aktivita/dakwah? Bergabunglah dalam http://www.asiakita
> Serius berusaha? Kunjungi http://www.esyariah
>
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment