http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/12/31/93462/Gus.Dur..Ikon.Spirit.Kemajemukan
31 Desember 2009
Tajuk Rencana
Gus Dur, Ikon Spirit Kemajemukan
Hingga hari-hari di penghujung usianya, Abdurrahman Wahid masih
memberi perhatian pada masalah-masalah yang melilit bangsa ini. Dan,
Rabu petang kemarin, presiden keempat Republik Indonesia itu
meninggalkan kita untuk selamanya. Bangsa ini kehilangan seorang tokoh
besar, yang hampir sepanjang hidupnya disumbangkan untuk membangun
peradaban berdemokrasi, membela pluralisme, dan menyuarakan perlawanan
terhadap segala bentuk ketidakadilan. Ia menjadi salah satu di antara
guru bangsa yang mewarnai perjalanan republik ini.
Warna-warni hidupnya sungguh komplet. Seorang tokoh demokrasi
terkemuka, ikon pencerah lintas agama, intelektual muslim yang cerdas,
agamawan, budayawan, dan politisi, walaupun belakangan ia berada dalam
gegalau dunia politik yang membuatnya harus berhadapan dengan
orang-orang yang pernah dididik dan dibesarkannya. Di balik semua
kontroversinya, Gus Dur menempati posisi khusus dalam ranah kebangsaan
sebagai seorang "guru" ulung. Setiap perkataan dan kalimatnya
menggaungkan semangat demokrasi secara menggetarkan.
Dalam perjalanan intelektualitasnya, Gus Dur banyak bergerak dari
relung otodidak dengan talenta bawaan yang mengagumkan. Sebagai cucu
Hadratusy Syaikh Hasyim Asy'ari dan putra Wahid Hasyim, dia menjadi
lentera bukan hanya untuk Nahdlatul Ulama (NU), tetapi ke wilayah yang
jauh lebih luas di "sawah" kebangsaan. Bahkan dunia internasional.
Sejumlah langkah yang seolah-olah justru membelakangi spirit demokrasi
di penghujung kekuasaannya sebagai presiden pada 2001, tidak
mengurangi respeksi terhadap kemajemukannya.
Gus Dur adalah inspirator bagi awal perjalanan demokrasi di Tanah Air.
Keberaniannya memosisikan diri di tengah rezim Soeharto pada era Orde
Baru merupakan poin terpenting bagi pilihan hidupnya untuk membangun
demokrasi. Ia juga selalu berada dalam trek konsisten pemikiran dan
penjabaran jernih nilai-nilai keislaman, yakni Islam yang damai,
inklusif, dengan memosisikan perlawanan terhadap radikalisme pemikiran
lewat pencerahan-pencerahan yang terkadang terasa kontroversial namun
sesungguhnya sarat nilai rahmatan lil'alamin.
Salah satu ungkapan inklusivitas pemikiran pria asal Jombang itu
adalah bagaimana dia membawa NU "Kembali ke Khitah 1926" yang
diputuskan dalam Muktamar dan Munas Alim Ulama NU 1984 di Asembagus.
Yakni NU yang secara institusional tidak akan dibawa-bawa ke afiliasi
politik tertentu, dengan menjaga jarak yang sama dari semua kekuatan
politik. Walaupun dalam perkembangannya elan kembali ke khitah itu
berlangsung mulur-mungkret dan berkesan kontekstual, namun matra itu
cukup ampuh untuk menyangga sikap NU.
Kesegaran intelektualitas Gus Dur dirasakan dari humor-humor
cerdasnya, juga ucapan-ucapan yang kemudian menjadi semacam "tagline"
bagi konteks-konteks peristiwa tertentu, seperti "gitu saja kok
repot", atau ketika menyebut DPR seperti "taman kanak-kanak". Untuk
sebagian ghirrah dan gemuruh hidup itu, para pecinta Gus Dus Dur dari
lintas agama, lintas suku, dan lintas golongan pastilah akan
kehilangan namun melepas kepergian Guru Bangsa itu dengan menyerap
inspirasi serta semangatnya untuk meraih Indonesia yang lebih baik.
------------------------------------
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
0 comments:
Post a Comment