Jika dalam waktu 1x24 jam HMNA tidak mengakui dg tulus kesalahannya telah memplagiat tulisan saya di milis ini, maka akan saya laporkan ke harian Fajar masalah plagiat ini.
===
Nur Abdurahman alias HMNA telah memplagiat (mengambil tanpa izin) sepenggal tulisan saya, yang pernah saya tulis di milis Islib dan Surau, untuk kemudian digunakannya dalam kolom harian tetapnya utk dipublikasikan, dan juga di blognya.
Berikut kutipan tulisan saya di milis ISLAM LIBERAL message#10998 tanggal 4 Maret 2006:
"...sebuah monumen tua di kota Srinagar yang dibangun pada zaman Gopadatta (79-109 M) tertulis (terjemahan): "At this time Yus Asaf proclaimed his prophethood. Year fifty and four. He is Jesus, Prophet of the Children of Israel." Fida Hassnain, pakar arkeologi dan sejarah Kashmir memberi catatan khusus bahwa tahun ke 54 yang dimaksud dalam monumen itu adalah tahun 3154 Era Laukika atau 78 M, yaitu tahun kedatangannya di Kashmir."
Berikut kutipan tulisan saya di milis SURAU message#44832 tanggal 10 Mei 2010:
"...sebuah monumen tua di kota Srinagar yang dibangun pada zaman Gopadatta (79-109 M) tertulis(terjemahan): "At this time Yus Asaf proclaimed his prophethood. Year fifty and four. He is Jesus, Prophet of the Children of Israel."["Pada saat ini Yus Asaf memproklamirkan kenabiannya. Tahun limapuluh dan empat. Ia adalah Yesus, Nabi dari Anak-anak Israil']
Prof. Fida Hassnain, pakar arkeologi dan sejarah Kashmir memberi catatan khusus bahwa tahun ke 54 yang dimaksud dalam monumen itu adalah tahun 3154 Era Laukika atau 78 M, yaitu tahun kedatangannya di Kashmir."
Berikut kutipan tulisan HMNA tanggal 26 September 2010 di kolom harian tetapnya, dan juga di milis Wanita Muslimah message#148587:
"...Sebuah monumen tua di kota Srinagar yang dibangun pada zaman Gopadatta (79-109 M) tertulis (terjemahan): "Year fifty and four. He is Jesus, Prophet of the Children of Israel."(Tahun limapuluh dan empat. Ia adalah Yesus, Nabi dari Anak-anak Israil)
Prof. Fida Hassnain, pakar arkeologi dan sejarah Kashmir memberi catatan khusus bahwa tahun ke 54 yang dimaksud dalam monumen itu adalah tahun 3154 Era Laukika atau 78 M, yaitu tahun kedatangan Yesus di Kashmir..."
Jadi, HMNA telah melakukan copas (baca: plagiat) tulisan saya, dengan sedikit saja editnya.
Salam,
M. A. Suryawan
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman"
<mnur.abdurrahman@...> wrote:
>
> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 941 Sepuluh Suku Israil yang Hilang
>
> Pastur Bob Old dari Tennesse AS yang bakar Al-Quran di belakang halaman
rumahnya mati terpanggang dalam kecelakaan mobil yang fatal.
> sumber =>
www.firetrainingsite.com/article-pastor-bob-old-died-in-a-car-crash-sky-news.htm\
l
>
> ***.
> Ini sebuah hasil kajian saya dalam bulan Ramadhan. Perlu diperjelas bahwa
Sepuluh Suku Israil yang Hilang (the Ten Lost Sheep of the House Israel) tidak
identik dengan Yahudi Diaspora dari dua suku Bani Israil di Judea yang ditemui
Jesus hingga Judas disalib.
>
> Dalam Al-Quran:
> -- FADzA JAa W'AD AWLAHMA B'ATsNA 'ALYKM 'ABADA LNA AWLY BAS SyDYD FJASWA KhLL
ALDYAR (S. BNY ASRAaYL, 17:5), dibaca: Faidzaa jaa.a wa'du uulaahumaa b'atsnaa
'ibaadal lanaa ulii ba'sin syadiidin fajaasuu khilaalad diyaari (s. banii
israaiil), artinya:
> -- Maka apabila datang saat hukuman bagi (kedurhakaan) pertama dari kedua
(kedurhakaan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai
kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di segala ceruk rantau.
> Dalam Bible:
> [LAI-Yehezkiel 23:3-4] Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa
mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang .
Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mengenai nama-nama
mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yerusalem.
> [LAI-Yehezkiel 23:28] Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku akan
menyerahkan engkau ke dalam tangan orang yang kaubenci.
>
> Setelah Nabi Sulaiman AS wafat, kerajaannya pecah dua yaitu Kerajaan Utara dan
Selatan dengan ibu kota masing-masing Samaria dan Jeruzalem. Dalam ayat di atas
Samaria dan dan Jeruzalem dipersonifikasi sebagai dua orang bersaudara Ohola dan
Oholiba.
>
>
> ***
> Anak-anak Yakub berjumlah 12 orang, yang memiliki status yang sama meskipun
sebahagian anak-anak dari isterinya dan sebagian anak-anak dari gundiknya. Ke-12
orang itu masing-masing menurunkan 12 suku Israel.
>
> [Kejadian 48:3,5] Berkatalah Yakub kepada Yusuf: "Maka sekarang kedua anakmu
yang lahir bagimu di tanah Mesir, sebelum aku datang kepadamu ke Mesir, akulah
yang empunya mereka; akulah yang akan empunya Efraim dan Manasye sama seperti
Ruben dan Simeon.
>
> Keduabelas suku Israel yaitu: 1.Ruben, 2.Simeon, 3.Isakhar, 4.Yehuda,
5.Zebulon, 6.Benyamin, 7.Dan, 8.Naftali, 9.Gad, 10.Asyer, 11.Efraim, 12.Manasye.
(Perjanjian Lama menulis "dua belas" orang dari bangsa Israel, berhubung suku
Yusuf tidak ada lagi, karena diganti oleh suku Manasye dan Efraim, dan suku Lewi
tidak termasuk di dalamnya karena mereka bertugas di kemah suci).
>
> Pada tahun 721 SM Samaria jatuh ketangan bangsa Assyria. Penduduknya dibawa
pergi dan "lost", yaitu terdiri dari 10 suku: 1.Ruben, 2.Simeon, 3.Isakhar,
4.Zebulon, 5.Dan, 6.Naftali, 7.Gad, 8.Asyer, 8.Efraim, 10.Manasye
>
> Tahun 587 SM Jerusalem jatuh ketangan Babilonia, berlangsunglah masa
pembuangan suku Jehuda dan Benyamin di Babel (Babilonische Ballingschap).
Kerajaan Parsi (538-332)SM merebut hegemoni Babel. Suku Jehuda dan Benyamin
dikembalikan ke Judea. Kedua suku ini mengalami repatriasi sehingga tidak
"lost".
>
> Jatuhnya kerajaan Utara dan Selatan tsb., itulah yang dimaksud dalam Al-Quran
(S. Banii Israaiil, 17:5) dan dalam Bible [LAI-Yehezkiel 23:28] seperti yang
dikutip di atas itu.
>
> ***
>
> -- WADzQAL 'AYSY ABN MRYM YBNY ASRAaYL ANY RSWL ALLH ALYKM (S. ALShF, 61:6),
dibaca: waidz qaala 'iisa bnu maryama yaa banii israaiila innii rasuuluLlaahi
ilaikum, artinya:
> -- Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kamu sekalian."
>
> [KJVR-Mat 15:24] But he (Jesus) answered and said, I am not sent but unto the
lost sheep of the house of Israel.
>
> -- WQWLHM ANA QTLNA ALMSHh 'ASY ABN MRYM RSWL ALLH WMA QTLWH WMA SHLBWH WLKN
SYBH LHM (S. ALNSAa, 157), dibaca: Wa qawlihim inna- qatalnal masi-ha 'i-sabna
maryama wa ma- qatalu-hu wa ma- shalabu-hu wala-kin syubbiha lahum, artinya:
> -- Dan dikatakan oleh mereka sesungguhnya kami telah membunuh al Masih 'Isa
anak Maryam rasul Allah, mereka tidak membunuhnya, tidak menyalibnya, melainkan
disamarkan bagi mereka.
>
> Menurut Hymn of the Dead Sea Scrolls (DSS), the authorship of the Teacher of
Righteousness (Guru Kebenaran yang tak lain dari Jesus): "Wahai Tuhanku, aku
bersyukur kepada Engkau karena kasih Engkau selalu tertuju kepadaku. Engkau
selamatkan jiwa si miskin ini dari bahaya maut. Mereka menghendaki supaya kumati
terkutuk, untuk memenuhi permintaan orang-orang yang suka kepada kejahatan"
(DSS: Hymn 4). Penjelasan: yang dimaksud dengan mati terkutuk adalah mati
disalib. DSS 2000 tahun tidak pernah dijamah oleh manusia, jauh lebih tua dari
Injil: Matius, Markus, Lukas dan Yohannes.
>
> Adalah kenyataan sejarah, Jesus hanya menjumpai dua suku Israel di Kan'an
yaitu suku Jehuda dan Benyamin. Kalau Jesus yang disalib, bukan Yudas, artinya
Jesus gagal dong dalam misinya, tidak sempat pergi mencari the Ten Lost Tribe of
Israel. Ummat Islam yang menghormati Nabi Isa AS berkeyakinan Jesus tidak
mungkin gagal dalam misinya, tidak mungkin hanya berjumpa dua suku saja,
melainkan kepada seluruh Bani Israil.
>
> Sebuah monumen tua di kota Srinagar yang dibangun pada zaman Gopadatta (79-109
M) tertulis (terjemahan): "Year fifty and four. He is Jesus, Prophet of the
Children of Israel."(Tahun limapuluh dan empat. Ia adalah Yesus, Nabi dari
Anak-anak Israil)
>
> Prof. Fida Hassnain, pakar arkeologi dan sejarah Kashmir memberi catatan
khusus bahwa tahun ke 54 yang dimaksud dalam monumen itu adalah tahun 3154 Era
Laukika atau 78 M, yaitu tahun kedatangan Yesus di Kashmir. Di Srinagar Kashmir
ada kuburan dari seorang bernama Yus Asaf yang disangka kuburannya Yesus oleh
Ahmadiyah, padahal sebenarnya tidak demikian. Di Kashmir dikenal sebutan
Yusafzai artinya Bani Yusuf. Yus Asaf hanya gelar saja, dia seorang dari Bani
Yusuf (Suku Manasye). Sahibzada Basharat Saleem (SBS) yang tinggal di Srinagar
memiliki satu daftar silsilah keturunan yang menelusur keturunan SBS langsung
dari Yesus. WaLlahu a'lamu bisshawab.
>
> *** Makassar, 26 September 2010
> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> http://waii-hmna.blogspot.com/2010/09/941-sepuluh-suku-israil-yang-hilang.html
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrahman@...> wrote:
>
> Riau Pos
>
> Mengunjungi Pusat Jamaah Ahmadiyah di Pakistan Rabu, 05 Maret 2008
>
>
> Masjid tanpa Menara, AzanTak Dikumandangkan
> Jamaah Ahmadiyah yang pernah dibicarakan di Indonesia berpusat di Kota Rabwah, Provinsi Punjab, Pakistan. Kota kecil dengan penduduk sekitar 50 ribu orang itu punya ciri unik.
> Laporan FAROUK ARNAZ, Pakistan
> KANTOR yang menangani urusan luar negeri jaringan Ahmadiyah -tersebar di 189 negara- itu, adalah sebuah bangunan lama yang bersahaja. Seorang petugas sekuriti berdiri mematung di depan pintu masuk. Saat JPNN menghampiri, dia tak mengucapkan assalamualaikum sebagaimana umumnya orang Pakistan saat bertemu orang lain.
>
> Masih dengan wajah yang dingin dan tanpa senyum, dia membaca surat pengantar (dalam bahasa Inggris) dari Jamaah Ahmadiyah Indonesia yang dibawa JPNN. Dia terkesan curiga dengan kehadiran orang asing yang tiba-tiba sehingga meminta JPNN kembali esok hari.
>
> Namun, setelah didebat dan diyakinkan dia pun berubah sikap. Apalagi, setelah salah seorang pengurus Ahmadiyah, Shameem Khalid, ikut keluar dari kantornya. Begitu membaca surat pengantar dan membaca identitas JPNN, dia menunjukkan sikap ramah.
>
> "Kami sudah tunggu kedatanganmu, kenapa tidak telepon dulu?" kata Khalid lalu mempersilakan masuk.
>
> Di dalam ruangan Khalid lalu berbicara dengan Mansoor Ahmad Khan, pengurus lain. "Kalau satu hari tak akan cukup. Karena itu, silakan menginap. Besok siang kami antar pulang," pintanya setelah membaca sekilas tujuan JPNN datang ke Rabwah. Penulis menolak karena jadwal penerbangan kembali ke Indonesia keesokan harinya sudah mepet.
>
> Tak mau menyerah, Khalid tetap menawar untuk mengantar di waktu Subuh. "Oke, kalau begitu. Nanti setelah makan malam baru pulang. Sekarang istirahat dan mandi dulu," kata lelaki yang sebagian janggutnya memutih itu.
>
> Rabwah yang terletak di antara pegunungan batu dan Sungai Chenab itu dibangun pada 1948 oleh para Ahmadis ?sebutan pengikut Ahmadiyah, sejak Pakistan menjadi negara sendiri dan berpisah dari India. Tempat lahir jamaah ini sebetulnya di Qadian yang kini masuk wilayah India.
>
> Kota yang awalnya padang tandus itu terus tumbuh berkembang menjadi kota yang nyaman ditinggali. Bisa dikatakan hampir 98 persen penduduk kota itu adalah Ahmadis.
>
> Dari Lahore, kota besar terdekat, Rabwah bisa ditempuh dengan bus, dilanjutkan menumpang angkutan roda empat (sejenis Colt), dan becak motor (rikshas). Total butuh empat jam perjalanan melintasi jalan berlubang yang penuh debu.
>
> Di lantai satu bangunan itu terlihat ruang makan yang cukup luas dengan tangga menuju lantai dua. Di atas terdapat kamar-kamar penginapan -dulu dipakai mahasiswa asing yang belajar- yang kini khusus disediakan untuk para tamu. Saat JPNN di sana, ada dua mahasiswa -dari Nigeria dan Bangladesh- sedang belajar berkhotbah.
>
> Secara umum tempat itu sangat bersih untuk standar Pakistan. Di dalamnya ada kamar mandi dengan shower air hangat yang mengucur. Mansoor lalu menyela, "Setengah jam lagi kita keliling Rabwah."
>
> Dari jendela kamar tampak bangunan kecil seperti masjid. Namun, petang itu, kendati waktu asar telah bergulir, tak terdengar azan dari masjid itu. Tempat-tempat salat di seantero Rabwah memang tak pernah mengumandangkan azan. Kalaupun ada azan yang mampir ke telinga, itu dari dua masjid di luar Ahmadiyah yang berada di seputar Rabwah.
>
> Berbagai pembatasan terhadap jamaah yang memercayai Mirza Ghulam Ahmad sebagai mujadid dan imam mahdi itu dilakukan pemerintah Pakistan sejak masa Presiden Zia ul-Haq pada 1977 hingga 1988. Pemerintah menyatakan Ahmadiyah bukan Islam karena itu tidak boleh menggunakan tata cara Islam. Tak hanya azan, tempat ibadah mereka juga dilarang menggunakan menara-menara tinggi sehingga menyerupai masjid.
>
> Mereka juga dilarang bepergian haji ke Makkah dan diharuskan mencantumkan agama mereka, Ahmadiyah, di paspor Pakistan. "Hanya kami orang di Pakistan yang harus mencantumkan agama di dalam paspor," tambah Mansoor.
>
> Ibarat warga negara kelas dunia, hak politik pun tak diberikan. Karena itu, mereka tak terlibat dalam hiruk-pikuk pemilu tingkat national assembly yang berlangsung 9 Februari lalu.
>
> Yang mengenaskan, ketahuan mengucapkan assalamualaikum bisa membawa petaka. "Jika kami mengucapkan salam, dan kamu melaporkan kami kepada polisi, kami akan divonis minimal satu tahun. Kami memang dilarang mengucapkan salam," sambungnya.
>
> Setelah mendapat penjelasan ini, JPNN jadi paham mengapa penjaga di depan gerbang begitu berhati-hati menerima kedatangan tamu.
>
> Kata "Rabwah" antara lain terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 265 yang berarti dataran tinggi. Namun, sejak 1998 oleh DPRD Punjab, kota ini diganti nama menjadi Chenab Nagar yang tidak mengikuti aspirasi Ahmadis. Makanya, tak semua orang di Pakistan akrab dengan kata Rabwah seperti saat koran ini bertanya kepada penduduk di Mansehra yang terletak di North Western Frontier Province atau sekitar 12 jam menumpang bus dari Rabwah.
>
> Kendati hidup serba terbatas, Ahmadis tak surut langkah. Mereka, dengan dana yang bersumber dari jamaah, terus berkembang sebagaimana tecermin di Rabwah. Di Rabwah yang luasnya sekitar 3x2 Km persegi terdapat sejumlah fasilitas yang mumpuni.
>
> Mulai rumah sakit yang dianggap salah satu yang terbaik di Pakistan seperti Tahir Heart Institute Hospital, institut, sekolah, pengolahan roti, pasar, koran lokal, kolam renang dan berbagai lokasi olahraga, pemadam kebakaran, serta berbagai bank Pakistan juga membuka cabang di sana.
>
> Juga ada Bihishti Maqbra yang artinya kuburan surga. Di makam itu terbaring beberapa tokoh Ahmadiyah. Misalnya, satu-satunya muslim peraih Nobel Prize Fisika Abdus Salam dan menteri luar negeri pertama Pakistan Chaudhry Sir Muhammad Zafrulla Khan. Namun, penjaga makam melarang untuk mengambil foto di dalam makam.
>
> Selama JPNN di sana memang sempat terdengar azan Isya. Namun, suara itu bisa dipastikan bukan dari masjid milik Ahmadiyah.
>
> Mereka juga masih berharap suatu saat khilafa mereka, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, yang menjabat khalifatul massih V, bisa kembali lagi ke Rabwah. Saat ini pemimpin jamaah Ahmadiyah itu bermukim di Inggris. Malam pun menjelang.
>
> Tiga jam berkeliling, namun belum semua tempat di Rabwah bisa dikunjungi. "Makanya, seharusnya Anda menginap," kata Mansoor yang tak ingin pergi dari Pakistan kendati penuh pembatasan itu.
>
> Malam itu JPNN dilepas dengan sajian khusus: nasi putih, kari ayam, teh Pakistan (campuran teh dan susu), serta setandan pisang.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment