3 Privatisasi BUMN Yang Disetujui Komisi XI
Oleh JIBI on Thursday, 25 October 2012
. (gna)
JAKARTA– Tiga perusahaan milik negara yaitu PT Primissima (Persero), PT Sarana Karya (Persero), dan PT Kertas Padalarang (Persero) siap diprivatisasi oleh pemerintah.
Rencana privatisasi saham ketiga perusahaan negara tersebut telah disetujui oleh Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (24/10) malam.
PT Primissima merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil. Saham negara yang akan dilepas maksimal 52,79% dan akan ditawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham eksisting lainnya yaitu Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI).
BUMN kedua yang diprivatisasi yaitu PT Sarana Karya merupakan perusahaan pertambangan yang 100% dimiliki oleh pemerintah. Jumlah saham negara yang akan dilepas yaitu maksimal 100% kepada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Adapun BUMN ketiga yaitu PT Kertas Padalarang akan diambil oleh Perum Peruri yang merupakan pemilik mayoritas saham BUMN tersebut. Jumlah saham negara yang akan dilepas yaitu 7,74%.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan privatisasi perusahaan tersebut dilakukan karena beberapa alasan yaitu sektor yang dinilai kompetitif, kesulitan keuangan dan akses ke sumber pendanaan, adanya permasalahan operasional, dan kepemilikan negara minoritas.
Sebagai contoh, ujar Agus, Primissima sering mengalami keterlambatan produksi, pemasaran, dan penurunan ekspor. Salah satu penyebabnya yakni kondisi mesin sudah tua dan butuh perbaikan sehingga memberikan hasil yang tidak maksimal bagi Primissima.
Kertas Padalarang juga setali tiga uang. Secara umum, lanjut Agus, BUMN tersebut menghadapi kondisi mesin yang sudah tua, kebutuhan modal, dan pemasaran yang terus turun dari tahun ke tahun.
Melalui aksi privatisasi tersebut, diharapkan kekurangan-kekurangan yang menjadi alasan privatisasi dapat dipenuhi dari mitra strategis.
"Pelepasan saham itu bukan semata-mata untuk pemenuhan APBN, tetapi lebih diutamakan untuk mendukung mendukung pengembangan perusahaan dengan metode utama melalui penawaran umum di pasar modal. Disamping itu juga untuk lebih mendorong penerapan prinsip-prinsip good corporate governance [GCG]," ujarnya.
Menurut dia, privatisasi di luar penawaran lewat pasar modal akan dilakukan sangat selektif dan hati-hati, terutama untuk BUMN – BUMN yang memerlukan pendanaan yang tidak dapat dipenuhi dari pasar modal dan atau pemerintah.
"Privatisasi dilakukan untuk pemisahan peran dan fungsi yang jelas antara regulator yang merupakan departemen teknis, shareholder yaitu Menteri BUMN, dan Operator BUMN," katanya. (JIBI/Anggi Oktarinda/faa)
Popularity: 1% [?]
+++++
http://economy.okezone.com/read/2012/02/13/320/574843/dahlan-era-penjualan-bumn-ke-asing-sudah-lewat
Dahlan: Era Penjualan BUMN ke Asing Sudah Lewat
Yuni Astutik - Okezone
Senin, 13 Februari 2012 16:41 wib
Menteri BUMN Dahlan Iskan. (Foto: okezone)
"Tidak akan ada lagi penjualan perusahaan BUMN ke perusahaan asing, era itu sudah selesai," ungkap Menteri BUMN Dahlan Iskan saat berbincang dengan wartawan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (13/2/2012).
Namun, Dahlan melanjutkan, jika skema penjualan melalui penawaran umum saham perdana atau Initail Public Offering (IPO) sah saja dilakukan. Skema IPO tersebut juga harus dikaji secara lebih mendalam, yaitu dengan cara bagaimana agar pembeli saham tersebut berasa dari dalam negeri.
"Lewat pasar modal. Ke depan harus ada desain IPO BUMN bagaimana agar pembeli saham mayoritas dalam negeri, termasuk karyawan BUMN, karyawan apa saja, go public, pembeli Indonesia juga," imbuhnya.
Dia juga memastikan, selain tidak ada lagi perusahaan pelat merah yang dijual ke pihak asing, sudah waktunya pula Indonesia berlaku sebaliknya dengan membeli perusahaan asing.
"Harus mengarah pada 2013-2014, kita yang seharusnya membeli perusahaan di luar negeri," tandasnya. (gna)
+++++
http://www.ekon.go.id/news/2012/01/31/pemerintah-privatisasi-6-perusahan-bumn
Pemerintah Privatisasi 6 Perusahan BUMN
Selasa, 31 Januari 2012 15:42:09 AdminJakarta – Dari sembilan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diajukan untuk di privatisasi hanya enam BUMN yang disetujui pemerintah. Dari keenam BUMN yang di privatisasi ini akan dilakukan dengan beberapa cara, yaitu penerbitan saham perdana (IPO), penerbitan saham terbatas (right issue) dan strategic sales.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan dari enam yang akan di privatisasi yang akan melakukan IPO adalah PT Semen Baturaja dengan jumlah maksimum saham yang dilepas ke pasar sebesar 35 persen. Dimana dana ini akan digunakan untuk pengembangan perusahaan.
Lebih lanjut, ia mengatakan yang akan diprivatisasi melalui strategic sales yakni PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT Inti persero), PT Industri Sandang Nusantara (persero), PT Industri Gelas (persero). Untuk PT Inti persero, Hatta berharap akan dilepas kepada BUMN strategis. "Ini dilakukan dalam rangka mengembangkan industri telekomunikasi nasional," ujarnya, usai rapat kerja privatisasi BUMN, di Kementerian Perekonomian, Selasa (31/1/2012).
Untuk PT Bank Tabungan Negara (BTN) dan PT Kimia Farma Tbk, sambungnya, pemerintah juga sudah menyepakati right issue. Namun untuk Kimia Farma memiliki catatan, Kimia Farma harus melakukan proses swap share dengan Biofarma, sehingga perusahaan ini bisa mengatur lini bisnisnya masing-masing dan menjadi kuat.
Sementara itu, dua BUMN yang ditunda rencana IPO-nya oleh pemerintah adalah PT Perkebunan Nusantara VII (persero) dan PT Pegadaian (persero). Menurutnya, rencana IPO PTPN VII ditunda hingga proses pembuatan holding BUMN perkebunan selesai.
Sedangkan IPO PT Pegadaian ditunda dengan alasan PT Pegadaian memiliki fungsi untuk membantu masyarakat kecil, sehingga orientasinya tidak sekadar profit semata. "Pegadaian itu perusahaan yang sehat. Akan tetapi kami punya pertimbangan lain mengingat fungsi pegadaian, dan ada hal lain yang perlu diperhatikan. Jadi kami tunda sambil mencari solusi yang terbaik," ungkap Hatta.
Menko Perekonomian juga menegaskan, dana yang didapatkan dari hasil privatisasi ini akan digunakan untuk meningkatkan struktur permodalan BUMN yang bersangkutan. "Sama sekali tidak untuk kas negara. Tapi untuk kesehatan perusahaan itu sendiri," ujarnya.
Menteri BUMN Dahlan Iskan menambahkan, dana hasil IPO Semen Baturaja ini nantinya akan digunakan untuk membangun pabrik Semen Baturaja II dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun. Sehingga, nantinya setelah pabrik Semen Baturaja I ditingkatkan kapasitasnya dari 1,2 juta ton menjadi 1,5 juta ton, maka total kapasitas produksi pabrik Semen Baturaja menjadi 3 juta ton.
Pemerintah juga menyetujui right issue Bank Tabungan Negara (BTN) dengan besaran right issue sekitar 12% -14% saham.
++++
Kementerian BUMN: Privatisasi Bukan Hal yang Haram
Yuni Astutik - Okezone
Kamis, 9 Agustus 2012 13:25 wib
"Tolong ya, privatisasi bukan sesuatu hal yang haram, ini kan untuk menyebar kepemilikan masyarakat bukan asingisasi, agar masyarakat ikut memiliki saham," katanya saat dihubungi Okezone beberapa waktu lalu.
"Karena saat ini itu (IPO) merupakan metode penjualan saham paling transapran," imbuhnya.
Selanjutnya, terkait dengan target beberapa perusahaan pelat merah yang akan melantai di pasar modal tahun ini, dia optimistis masih bisa terealisasi sekira November mendatang.
"Insya Allah terealisasi, seperti Baturaja dan Waskita Karya. Kalau lihat prosesnya dari Juni, tambah saja empat bulan ke depan," tandasnya. (wdi)
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment