Sekitar 2 Ribu TKI Overstay Asal Jabar Dipulangkan
Selasa, 23 Oktober 2012 10:32 WIB
BANDUNG--MICOM: Sedikitnya 2 ribu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang overstay di Arab Saudi dipulangkan menggunakan pesawat pengangkut jemaah haji.
"Data pasti tentang jumlah TKI asal Jabar overstay yang akan dipulangkan pada musim haji ini masih belum jelas. Namun, diperkirakan mencapai 2 ribuan orang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat Hening Widiyatmoko, Selasa (23/10).
Menurut Hening, Disnakertrans Jabar tidak memiliki angka TKI asal daerah itu yang overstay di Arab Saudi atau di sejumlah negara lainnya di Timur tengah. Hal itu karena keberangkatan para TKI menggunakan data dan KTP DKI Jakarta.
Meski demikian, kata dia, pihaknya tetap berupaya untuk melakukan pendataan dan mengantisipasi, termasuk berkoordinasi dengan BNP2TKI untuk mendapatkan data-data para TKI bermasalah dengan izin tinggalnya itu.
"Pemulangan para TKI yang overstay itu dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri. Kami belum mendapatkan berapa TKI asal Jabar yang pulang," katanya.
Hening menyebutkan, proses pemulangan TKI bermasalah dengan izin tinggal mereka yang sudah habis di Arab Saudi dengan menggunakan pesawat pengangkut jemaah haji sangat efektif dan mengurangi jumlah TKI bermasalah di negeri Timur Tengah itu.
Ia menyebutkan, jumlah TKI asal Jawa Barat yang bekerja di Timur Tengah cukup besar, disusul TKI dari NTB dan NTT. Sehingga jumlah TKI yang bermasalahpun jumlahnya cukup banyak.
"Berdasarkan pengalaman tahun lalu, jumlahnya cukup besar," kata Hening.
Di sisi lain, kata Hening, prosesi pemberangkatan haji ini juga kerap dimanfaatkan oleh sejumlah calon jemaah haji untuk berangkat ke Arab Saudi dan untuk mencari pekerjaan di sana.
"Sejumlah jemaah haji ada yang langsung bermukim dan tinggal di sana, mencari pekerjaan. Mereka yang potensial menjadi TKI overstay. Kasus itu selalu ada, mereka tidak pulang ke tanah air saat yang lainnya kembali ke tanah air," kata Hening.
Biasanya hal itu dilakukan oleh jemaah haji reguler. Mereka nekat untuk terus tinggal sambil mencari pekerjaan di sana. Biasanya mereka memiliki teman atau kerabat yang bekerja atau bermukim di sana.
"Modalnya nekat dan kasus seperti itu selalu berulang, termasuk kemungkinan seusai musim haji tahun ini," kata Hening. (Ant/OL-12)
TERKAIT"Data pasti tentang jumlah TKI asal Jabar overstay yang akan dipulangkan pada musim haji ini masih belum jelas. Namun, diperkirakan mencapai 2 ribuan orang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat Hening Widiyatmoko, Selasa (23/10).
Menurut Hening, Disnakertrans Jabar tidak memiliki angka TKI asal daerah itu yang overstay di Arab Saudi atau di sejumlah negara lainnya di Timur tengah. Hal itu karena keberangkatan para TKI menggunakan data dan KTP DKI Jakarta.
Meski demikian, kata dia, pihaknya tetap berupaya untuk melakukan pendataan dan mengantisipasi, termasuk berkoordinasi dengan BNP2TKI untuk mendapatkan data-data para TKI bermasalah dengan izin tinggalnya itu.
"Pemulangan para TKI yang overstay itu dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri. Kami belum mendapatkan berapa TKI asal Jabar yang pulang," katanya.
Hening menyebutkan, proses pemulangan TKI bermasalah dengan izin tinggal mereka yang sudah habis di Arab Saudi dengan menggunakan pesawat pengangkut jemaah haji sangat efektif dan mengurangi jumlah TKI bermasalah di negeri Timur Tengah itu.
Ia menyebutkan, jumlah TKI asal Jawa Barat yang bekerja di Timur Tengah cukup besar, disusul TKI dari NTB dan NTT. Sehingga jumlah TKI yang bermasalahpun jumlahnya cukup banyak.
"Berdasarkan pengalaman tahun lalu, jumlahnya cukup besar," kata Hening.
Di sisi lain, kata Hening, prosesi pemberangkatan haji ini juga kerap dimanfaatkan oleh sejumlah calon jemaah haji untuk berangkat ke Arab Saudi dan untuk mencari pekerjaan di sana.
"Sejumlah jemaah haji ada yang langsung bermukim dan tinggal di sana, mencari pekerjaan. Mereka yang potensial menjadi TKI overstay. Kasus itu selalu ada, mereka tidak pulang ke tanah air saat yang lainnya kembali ke tanah air," kata Hening.
Biasanya hal itu dilakukan oleh jemaah haji reguler. Mereka nekat untuk terus tinggal sambil mencari pekerjaan di sana. Biasanya mereka memiliki teman atau kerabat yang bekerja atau bermukim di sana.
"Modalnya nekat dan kasus seperti itu selalu berulang, termasuk kemungkinan seusai musim haji tahun ini," kata Hening. (Ant/OL-12)
__._,_.___
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
.
__,_._,___
0 comments:
Post a Comment