----- Original Message -----
From: "Ari Condro" <masarcon@gmail.
To: <wanita-muslimah@
Sent: Thursday, December 31, 2009 12:11
Subject: Re: Demi perimbangan berita <= Re: [wanita-muslimah] Soal Gereja Albertus Bekasi: Uskup Agung Berbohong di hadapan Jemaat Misa Natal
makanya mas, lebih asik potrt potret dan makan makan
############
HMNA:
Ha, ha, hidup untuk makan-makan !
############
:))
capek hati kalau ngikutin orang yg lagi perang informasi, dan tujuan
hidupnya cuman kirim semua conter berita yg dianggap mengusik hidupnya (mana
item yg dianggap mengusik hidupnya banyak bener pulak ....)
############
HMNA:
Sekarang terbuka lapangan baru untuk jihad, cyber space adalah daerah baru Dar al-Harb, medan pertempuran/
----- Original Message -----
From: leonardo rimba
To: undisclosed recipients:
Sent: Tuesday, December 29, 2009 07:35
Subject: [Mayapada Prana] Nabi Penutup
Friends,
Menurut pendapat saya penggunaan istilah 'nabi penutup' merupakan contoh pembodohan massal yg terakhir dan sempurna. Siapa yg mengatakan orang itu sebagai nabi penutup? Yg mengatakan adalah orang itu sendiri atau pengikutnya bukan? Pedahal masih banyak nabi-nabi lainnya. Setiap jaman dan masyarakat selalu mempunyai nabi-nabi yg terakhir. Kata 'terakhir' juga perlu dimengerti sebagai kiasan belaka.
############
HMNA:
Pembodohan ? Leolah yang bodoh !!! Tidak mengerti (bodoh) dikiranya Nabi Muhammad RasuluLlah SAW hanya sekadar spiritual leader.
Ingatlah, Sesungguhnya merekalah (termasuk Leo) orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu kebodohan mereka sendiri [S. AL-BAQARAH, 13]
Nubuwwah dan Risalah adalah tugas yang hanya diserahkan Allah swt kepada Nabi dan Rasul melalui wahyu, agar keduanya disampaikan kepada umat manusia, tanpa memperhatikan lagi penerapannya. Para Nabi dan Rasul tidak disyaratkan untuk menerapkan risalah yang diwahyukan kepadanya, hingga mereka layak disebut sebagai nabi dan rasul. Seseorang berhak disebut sebagai Rasul, jika Allah swt menurunkan wahyu kepada mereka, dan mereka diperintahkan untuk menyampaikannya. Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa 'slaihimussalam (salam atas mereka semuanya) termasuk nabi dan rasul, akan tetapi, mereka tidak mempunyai daerah kekuasaan dan tidak diperintahkan untuk menerapkan syariat yang telah diwahyukan kepada mereka. Mereka juga tidak diperintahkan untuk menduduki jabatan kekuasaan (kepala negara) yang wajib menerapkan syariat-syariat Allah swt yang diturunkan atas mereka. Para Nabi sebelum Nabi Muhammad RasuluLlah SAW adalah spiritual leaders yang mendapat wahyu.
Nabi Muhammad RasuluLlah SAW adalah Nabi dan Rasul penutup
Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi [AL-AHZAB, 40]
Nabi Muhammad saw selain memiliki tugas nubuwwah dan risalah (spiritual leader), beliau juga mempunyai wilayah kekuasaan dan memangku tugas kekuasaan (menjadi seorang kepala negara) yang menerapkan syariat yang telah diwahyukan kepadanya. Sebab, selain dibebani tugas nubuwwah dan risalah, Allah swt telah memerintahkan Rasulullah saw untuk mengatur seluruh urusan rakyat dalam sebuah wilayah kekuasaan dengan syariat Islam. Ini menunjukkan, bahwa Rasulullah saw juga menduduki jabatan kepala negara yang bertugas menerapkan syariat Allah swt. Allah swt menyatakan hal ini di dalam al-Quran.
"dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. [AL-MAAIDAH, 49]
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu [AL-NISAA', 105]
Ayat-ayat di atas menunjukkan dengan sangat jelas, ciri Nabi dan Rasul penutup, yaitu bahwa Rasulullah saw tidak hanya mengemban amanah nubuwwah dan tabligh risalah belaka, akan tetapi beliau juga mempunyai wilayah kekuasaaan dan diperintahkan untuk menerapkan syariat yang telah diwahyukan Allah kepada beliau. Dalam hal risalah, beliau selalu menyampaikan apa yang telah diwahyukan kepada beliau saw kepada umat manusia, tanpa memperhatikan lagi penerimaan maupun penolakan manusia. Beliau saw tidak pernah kompromi dengan siapapun dalam urusan risalah. Ini ditunjukkan tatkala Rasulullah saw menolak seluruh anjuran para shahabat pada saat peristiwa perjanjian Hudaibiyyah. Beliau saw tetap bersikukuh dengan apa yang telah diwahyukan Allah swt kepada beliau.
Berbeda dengan pemerintahan dan pengaturan urusan rakyat. Dalam lingkup semacam ini, beliau saw senantiasa bermusyawarah dengan para shahabat RAnhum untuk memutuskan sejumlah perkara yang dihadapi oleh umat manusia. Lebih dari itu, kadang-kadang beliau SAW menganulir pendapatnya sendiri dan mengikuti pendapat yang lebih tepat dan benar. Beliau SAW pernah menganulir pendapatnya mengenai tempat pertahanan kaum Muslimin pada saat perang Badar, dan mengikuti pendapatnya Khubaib bin Mundzir. Beliau juga mengikuti pendapat mayoritas kaum Muslimin untuk pergi di luar kota Madinah guna menyongsong musuh yang datang menyerang Madinah , pada saat perang Uhud. Beliau juga mengadili urusan manusia berdasarkan hujjah masing-masing. Beliau saw tidak memutuskan urusan orang yang bersengketa berdasarkan wahyu yang diwahyukan kepada beliau.
Ayat-ayat di atas menunjukkan ciri khas Nabi dan Rasul penutup, bahwa Rasulullah SAW memegang jabatan nubuwwah, risalah, sekaligus kepala negara yang menerapkan syariat Allah swt yang telah diwahyukan kepada beliau saw di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Dalam melaksanakan jabatan-jabatan itu, Rasulullah SAW menempuh cara yang berbeda-beda berdasarkan jabatan tersebut. Dalam lingkup kekuasaan dan pemerintahan, beliau SAW mengambil bai'at atas kaum muslim berdasarkan keridhaan dan pilihan. Beliau saw hanya mengambil bai'at dari kaum laki-laki dan wanita yang sudah baligh, dan tidak mengambilnya dari anak-anak yang belum baligh. Ini menunjukkan, bahwa bai'at yang diambil Rasulullah saw bukanlah bai'at atas kenabian (nubuwwah) beliau, akan tetapi bai'at atas kekuasaan (bai'at al-hukm).
Dari sini kita dapat menemukan, bahwa Allah swt tidak mencela Rasulullah SAW dalam hal tabligh risalah, dan dalam melaksanakan tugas-tugas tabligh risalah. Allah SWT hanya memerintahkan Rasulullah SAW untuk tidak bersedih hati dan tergoncang atas penolakan manusia terhadap risalahnya. Sebab, tugas risalah hanyalah menyampaikan saja (tabligh). Tidak ada kewajiban bagi Rasulullah SAW dalam hal risalah, kecuali sekadar menyampaikan saja. Hal ini telah dinyatakan dengan sangat jelas di dalam al-Quran. Allah SWT berfirman:
"Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan " [AL-NAHL, 127]
Akan tetapi, Allah SWT mencela Rasulullah SAW tatkala beliau kurang tepat dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan yang telah diperintahkan Allah SWT berdasarkan nash yang telah turun kepada beliau sebelumnya. Misalnya, Allah telah mencela ketetapan Rasulullah SAW yang kurang tepat dalam hal tawanan perang Badar. Allah SWT berfirman:
"Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. [AL-ANFAAL, 67]
Kenyataan ini menunjukkan bahwa, jabatan kenabian berbeda dengan jabatan kepala pemerintahan (kekhilafahan)
Walhasil, kekhilafahan yang didefinisikan sebagai kepemimpinan umum atas kaum Muslimin di kehidupan dunia, adalah tugas kemanusiaan, bukan tugas ketuhanan. Sebab, kekhilafahan adalah tugas pemerintahan (kekuasaan) yang telah diwariskan oleh Rasulullah SAW kepada umat Islam. Tidak hanya itu saja, beliau SAW juga memerintahkan kaum Muslimin untuk mengangkat seseorang dari mereka untuk meneruskan tugas tersebut melalui prosesi bai'at, yang secara kontekstual-
Tatkala beliau SAW menjalankan tugas kepala negara dan pemerintahan, beliau "tidaklah maksum" (bisa salah). Sebab, beliau SAW menjalankan tugas kepala negara dan pemerintahan dalam kapasitasnya sebagai manusia biasa, seperti manusia-manusia yang lain. Al-Quran telah menyatakan dengan sangat jelas bahwa beliau SAW adalah manusia biasa, tak ubahnya dengan manusia-manusia yang lain. Allah SWT berfirman:
"Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". [AL-KAHF, 110]
Ayat di atas menjelaskan, bahwa Nabi SAW adalah manusia biasa seperti halnya manusia-manusia yang lain. Namun, yang membedakan beliau SAW dengan manusia yang lain adalah kenabian dan risalah. Di luar nubuwwah dan risalah, beliau SAW tak ubahnya dengan manusia yang lain. Dengan demikian, dalam hal melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, beliau SAW tak ubahnya dengan manusia yang lain. Dengan ungkapan lain, beliau SAW tidak maksum tatkala menjalankan aktivitas pemerintahan. Sebab, pemerintahan berbeda dengan nubuwwah dan risalah. Dari sini kita bisa menyimpulkan, bahwa orang yang mengganti tugas beliau SAW dalam hal pemerintahan adalah manusia biasa dan tidak maksum. Sebab, ia hanya mengganti tugas Rasulullah SAW dalam hal pemerintahan, bukan dalam hal nubuwwah dan risalah.
############
2009/12/31 Ary Setijadi Prihatmanto <ary.setijadi@
>
>
> Wuaaa ya udah kalo gitu...
> Battle of .... ternyata...
> gak ikut-ikutan.
>
> Dimana-mana orang mmg senengnya perang...
>
>
> ----- Original Message -----
> From: H. M. Nur Abdurahman
> To: wanita-muslimah@
> Sent: Thursday, December 31, 2009 9:51 AM
> Subject: Demi perimbangan berita <= Re: [wanita-muslimah] Soal Gereja
> Albertus Bekasi: Uskup Agung Berbohong di hadapan Jemaat Misa Natal
>
> ----- Original Message -----
> From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <ary.setijadi@
> >
> To: <wanita-muslimah@
> Sent: Thursday, December 31, 2009 08:31
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Soal Gereja Albertus Bekasi: Uskup Agung
> Berbohong di hadapan Jemaat Misa Natal
>
> mas Irwan,
>
> Dalam berargumen,
> kalo kita bicara soal bohong, ya bicara soal bohong...
> "Bohong gereja dibakar", kan gitu argumennya.
>
> Ini malah "FYI mesjid juga dibakar loh",
>
> ############
> HMNA:
> ulangi, just for perimbangan berita.
> Demi keadilan, berita itu harus berimbang. Apalagi di milis ini ada jubir
> Amrik yang tak tahu malu. Contoh lain tentang perimbangan informasi. RA
> Kartini di-blow up, ini harus diimbangi. Maka demi keadilan, saya tulis:
> Seri 473
> ************
> BISMILLA-HIRRAHMA-
>
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 473. Malahayati, RA Kartini, Publikasi dan Imajinasi Chusnul Mariyah
>
> Malahayati, jelas itu nama perempuan. Siapa dia? Tidak begitu dikenal umum.
> Mengapa? Hampir tidak pernah dipublikasikan melalui media bertulis maupun
> media bertayang. Saya yakin bahwa banyak di antara pembaca yang baru membaca
> namanya pada judul di atas. Malahayati hanya dikenal dalam lingkuangan
> terbatas, yaitu di Perhubungan Laut dan di TNI Angkatan Laut. Malahayati
> adalah nama sebuah kapal perang RI. Dalam kalangan sipil hanya dikenal
> sebatas Perhubungan Laut, yaitu nama sebuah pelabuhan di Aceh (jarang sekali
> termaktub dalam peta, jadi hanya dikenal sebatas oleh kalangan masyarakat
> Aceh saja).
>
> RA Kartini, siapa yang tidak kenal! Mengapa? Karena buah pikirannya berupa
> surat-surat yang dikirim kepada Ny. Abendanon di negeri Belanda tersebar
> oleh publikasi. Bahkan setiap 21 April diekspos oleh media bertulis maupun
> media bertayang, sering diiringi pula publikasi melalui media bernada:
> "Raden Ajeng Kartini puteri sejati. Putri Indonesia harum namanya.
>
> Imajinasi Chusnul Maria, apa itu? Chusnul Mariyah memberikan komentar
> (baca: imajinasi) tentang RUU Daerah Istimewa Nanggroe Aceh Darussalam yang
> memberlakukan Syari'at Islam. Bagaimana bunyi imajinasi itu? Bacalah The
> Jakarta Post, April 27, 2001. Begini bunyinya: "Experts warned House of
> Representatives legislators on Thursday of constitutional offenses resulting
> from the adoption of special autonomy status in Aceh, based on a bill
> currently being deliberated by the lawmakers. Chusnul criticized the
> possibility of implementing Islamic Law in the province, saying many
> problems would arise as a result. 'I am not against Islamic law, but we have
> to admit that such a law could lead to violence against women, who make up
> 75 percent of the whole Acehnese population,' Chusnul said."
>
> Demikianlah imajinasi Chusnul. Saya berani mengatakan imajinasi oleh karena
> pernyataan itu tidak bertumpu di atas Nash, yaitu Al Quran dan Al Hadits,
> dan juga tidak bertopang pada dunia empiris Kerajaan Aceh yang memberlakukan
> Syari'at Islam, sebelum penjajahan Belanda. (Perlawanan Aceh terhadap
> Belanda baru berakhir tahun 1937). Patut diduga (meminjam ungkapan Memo I)
> bahwa sungguh-sungguh (meminjam ungkapan Tap MPR) Chusnul menyangka bahwa
> "filosofi" media nada Sabda Alam: "Wanita dijajah pria sejak dulu" berasal
> dari Syari'at Islam. Maka ia berkata: "Saya tidak menetang Syari'at Islam,
> namun kita harus mengakui bahwa Syari'ah itu dapat menggiring ke arah
> kekerasan terhadap perempuan, yang meliputi 75% dari seluruh penduduk Aceh."
> Sudah sangat sering dipublikasikan bahwa menurut Nash, perempuan sangatlah
> dilindungi oleh Syari'ah. Oleh sebab itu akan dikemukakan dari segi
> empirisnya saja, seperti di bawah ini.
>
> ***
>
> Kerajaan Aceh dikenal dengan nama Samudra oleh Marco Polo, yang mengunjungi
> negeri itu dalam tahun 1292. Padahal Samudra hanyalah nama salah satu dari
> enam buah pelabuhan-niaga di bagian utara Kerajaan Aceh. Dari kata Samudra
> inilah berasal nama Sumatera. Pada tahun 1586, armada Angkatan Laut Kerajaan
> Aceh, yang panglimanya adalah seorang perempuan, yaitu Laksamana Malahayati
> menjerang Portugis di Malaka dengan kekuatan yang terdiri dari 500 buah
> kapal perang dengan 60,000 "marinir". (Seperti diketahui Malaka diduduki
> oleh Portugis sejak tahun 1511). Laksamana Malahayati tercatat pula memimpin
> perang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September
> 1599. Dalam buku "Vrouwelijke Admiral Malahayati", penulis wanita Belanda
> Marie van Zuchtelen menyebutkan bahwa armada ini terdiri dari sekitar 2000
> prajurit perempuan yang gagah, tangkas dan berani, yang terdiri dari
> janda-janda (inong bale) pahlawan yang telah tewas.
>
> Pada permulaan abad ke-20 tercatat dua pahlawan perempuan dari Kerajaan
> Aceh, yaitu Cut Nyak Din dan Cut Meutia. Sangatlah picik horison
> pengethuaannya kalau masih ada yang tidak kenal Cut Nyak Dhin. Eros Djarot
> telah memperkenalkannya melalui film berjudul Cut Nyak Dhin.(*) Akan halnya
> Cut Meutia, boleh jadi masih banyak yang belum pernah mendengar namanya.
> Ironis memang, bahwa Exxon Mobil Corp. yang mengolah gas alam (dari
> sumur-sumur gas alam di daerah Arun) menjadi gas alam dicairkan (liquefied
> natural-gas, LNG) jauh lebih dikenal dari Cut Meutia. Padahal daerah Arun
> ini menjadi medan tempur perlawanan gerilya Aceh terhadap Belanda pada
> permulaan abad ke-20. Di daerah Arun inilah Cut Meutia syahid dalam perang
> bersosoh dengan tentera Belanda rencong versus pedang, disaksikan dari atas
> dahan pohon oleh Teuku Raja Sabi, putera Cut Meutia yang masih bocah. Teuku
> Raja Sabi di bawah bimbingan ayah tirinya, Pang Nanggroe, meneruskan
> perlawanan gerilya hingga tahun 1937. Di Arun inilah berdiri rumah panggung
> Cut Meutia yang menjadi obyek wisata sejarah. Mudah-mudahan rumah panggung
> itu masih berdiri hingga dewasa ini.
>
> Dari dunia empiris Kerajaan Aceh tersebut menunjukkan bahwa Syari'at Islam
> memberikan hak yang sama, tak terkecuali hak untuk mendapatkan pendidikan,
> kepada laki-laki dan perempuan, alhasil tidak ada masalah gender.
> Perempuanpun dapat menjadi Panglima Angkatan Laut, pemimpin gerilya, jika ia
> terdidik dan kapabel untuk itu, seperti halnya dengan Malahayati, Cut Nyak
> Din dan Cut Meutia. Maka ucapan Chusnul di The Jakarta Port itu
> sungguh-sungguh imajinasi.
>
> ***
>
> Firman Allah SWT (demi keotentikan, transliterasi huruf demi huruf):
> -- A'ADLWA HW AQRB LLTQWY (S. ALMA^DT, 8), dibaca: I'dilu- huwa aqrabu
> littaqwa- (s. alma-idah), artinya:
> -- Berlaku adillah, (adil) itu lebih dekat kepada taqwa (5:8).
>
> Dalam konteks ini publikasi informasi diperintahkan Allah SWT supaya adil
> merata. Pahlawan perempuan, pendekar bangsa tidak hanya sebatas di Jawa
> saja, dalam arti di samping RA Kartini yang mulia harum namanya, pendekar
> bangsa, haruslah pula marak dipublikasikan pahlawan-pahlawan perempuan di
> luar Jawa. Keadilan bukan hanya dalam pembagian rezeki antara pusat dengan
> daerah, akan tetapi juga dalam hal martabat dan kemuliaan. WaLlahu A'lamu bi
> Al Shawa-b.
>
> *** Makassar, 6 Mei 2001
> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
>
> http://waii-
> ------------
> (*)
> Dalam film itu tidak muncul nama Cut Meurah Gambang, anak Cut Nyak Dhien,
> yang meneruskan jihad melawan Belanda.
>
> ############
>
> > itu argumen macam apa? nggak nyambung dan tendensius..
> > Dan gilanya datang dari yang ngaku ulama.
>
> ############
> HMNA
> Ulangi, demi perimbangan informasi.
> Because every body has the right to know
>
> ############
>
> >
> > Kalo soal mesjid dibakar, di Indo juga ada mesjid dirusak, lha itu punya
> Ahmadiyah...
> > kenapa gak bilang sekalian "FYI mesjid Ahmadiyah juga dirusak",
> "Borobudur di bom" dll.
>
> ############
> HMNA:
> Sya juga bisa beri contoh di Italia, tetapi mengapa untuk perimbangan
> informasi itu dipilih Amrik ? Karena di milis ini ada jubir Amrik yang tak
> tahu malu
>
> ############
> >
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: Irwan Kurniawan
> > To: wanita-muslimah@
> > Sent: Thursday, December 31, 2009 12:02 AM
> > Subject: Re: [wanita-muslimah] Soal Gereja Albertus Bekasi: Uskup Agung
> Berbohong di hadapan Jemaat Misa Natal
> >
> >
> >
> > wah ada yang 'lompat'/menuduh nih.. :-p
> > yang membenarkan pembakaran gereja siapa?
> > awal thread ini kan soal jangan bohong/melebih"
> bersangkutan
> > uskup agung..
> > jangan jadi matterazzi lah.. :-p
> >
> > Pada 30 Desember 2009 23:35, Wikan Danar Sunindyo
> > <wikan.danar@
> >
> > >
> > >
> > > jadi karena di amerika masjid dan buku dibakar
> > > apa itu berarti jadi pembenaran untuk membakar gereja di indonesia?
> > >
> > > salam,
> > > --
> > > wikan
> > >
> > > 2009/12/30 Irwan Kurniawan <irwank2k9@gmail.
> 40gmail.com>
> > > > AFAIK, ,aksudnya, di amrik malah lebih keras dari berita terkait..
> masjid
> > > > dan isinya (buku") di bakar.. Yang di bekasi kan bedengnya.. bukan
> > > gereja..
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment