Kerahkan TNI Hadapi Demonstasi, Upaya Politisasi?
Penulis : Siti Retno Wulandari
Senin, 26 Maret 2012 01:05 WIB
JAKARTA--MICOM: Sikap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menghadapi aksi demonstrasi menuai kritik dan dituding sebagai bentuk upaya politisasi terhadap TNI.
"Jangan politisasi keberadaan TNI, demonstran itu tidak sama dengan orang yang ingin melakukan kudeta." ujar Usman Hamid, salah satu aktivis '98 yang juga Dewan pengurus Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), dalam diskusi mengenai keterlibatan TNI terkait protes rencana kenaikan BBM, di Kedai Kopi, Cikini, Jakarta, Minggu(25/3).
Aktivis 98 mengungkapkan pula, gerakan TNI itu juga berselang dari curhat Presiden SBY mengenai ancaman yang dilancarkan pada keluarganya. Maka itu, aktivis '98 mendesak Presiden SBY untuk menghentikan politisasi TNI dan Polri dengan alasan apapun, termasuk alasan antisipasi penanganan gerakan protes penaikan harga BBM.
Menurutnya, demonstrasi itu bukan untuk menggulingkan kekuasaan sebuah rezim. Mereka hanya menyampaikan suaranya terkait dengan kebijakan pemerintah yang semakin membuat susah.
Selain itu ia menjelaskan TNI bukan merupakan aparat keamanan, ia merupakan alat pertahanan negara dan saat ini belum saatnya TNI diikutsertakan menjaga aksi demonstrasi. TNI wajib diturunkan dengan dalih kepentingan nasional, demi pembangunan bangsa, dan untuk kepentingan stabilitas nasional.
"Ada ukuran yang jelas, kapan TNI itu wajib diturunkan, karenanya aktivis '98 menolak upaya politisasi TNI," jelas Usman Hamid. (*/OL-2
"Jangan politisasi keberadaan TNI, demonstran itu tidak sama dengan orang yang ingin melakukan kudeta." ujar Usman Hamid, salah satu aktivis '98 yang juga Dewan pengurus Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), dalam diskusi mengenai keterlibatan TNI terkait protes rencana kenaikan BBM, di Kedai Kopi, Cikini, Jakarta, Minggu(25/3).
Aktivis 98 mengungkapkan pula, gerakan TNI itu juga berselang dari curhat Presiden SBY mengenai ancaman yang dilancarkan pada keluarganya. Maka itu, aktivis '98 mendesak Presiden SBY untuk menghentikan politisasi TNI dan Polri dengan alasan apapun, termasuk alasan antisipasi penanganan gerakan protes penaikan harga BBM.
Menurutnya, demonstrasi itu bukan untuk menggulingkan kekuasaan sebuah rezim. Mereka hanya menyampaikan suaranya terkait dengan kebijakan pemerintah yang semakin membuat susah.
Selain itu ia menjelaskan TNI bukan merupakan aparat keamanan, ia merupakan alat pertahanan negara dan saat ini belum saatnya TNI diikutsertakan menjaga aksi demonstrasi. TNI wajib diturunkan dengan dalih kepentingan nasional, demi pembangunan bangsa, dan untuk kepentingan stabilitas nasional.
"Ada ukuran yang jelas, kapan TNI itu wajib diturunkan, karenanya aktivis '98 menolak upaya politisasi TNI," jelas Usman Hamid. (*/OL-2
__._,_.___
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
.
__,_._,___
0 comments:
Post a Comment