Kunci kata dari industri BBM (bukan blackberry), adalah penguasaan sumber daya migas dan pertambangan. Bukan kenaikan harga BBM, itu hanyalah salah satu langkah pahit yang tak terhindarkan.
Di dunia ini, siapa yang menentukan harga migas? Yaitu para kartel minyak. Mereka menguasai sumber dayanya, kebijakan, distribusi, pricing, dst. Sedemikian rupa penguasaan itu sehingga menghalangi insentif untuk portfolio energi yg utuh, termasuk energi alternatif. Industri ekstraktif ini menjadi komoditas bahkan alasan untuk penguasaan wilayah, diktatorial dan peperangan. Harga melambung karena konon katanya kelangkaan sumber daya. Padahal di antara mereka sendiri terjadi perdebatan internal tentang kelangkaan minyak fossil vs abiotik. Yang mengatakan minyak berasal dari fossil menyuarakan kelangkaan. Yang menggagas minyak dari proses abiotik menyuarakan bahwa sumber minyak masih terus diproduksi bumi.
Karena persoalan mata rantai yang nggak efisien, Indonesia mengimpor minyak yang konon akhirnya membuat subsidi negara menjadi berat. Karena itu diperlukan penghapusan subsidi, yang mendapatkan perlawanan keras yang dipelopori PDIP. Akhirnya DPR menelurkan keputusan voting akan menaikkan harga kalau harga minyak melebihi 15% dari anggaran. Yang "berjasa" menyelamatkan Pemerintah dan kubu Demokrat adalah fraksi Golkar yang meloloskan opsi kedua.
Katakan saja harga minyak sudah naik, maka paket BLT disiapkan untuk jaringan pengaman sosial, dan paket2 lainnya untuk memperbaiki mata rantai industri minyak. Untuk sementara kalau tidak ada perlawanan bergulir dari PDIP dkk, rakyat mungkin akan menerima kepahitan ini, sekali lagi mengalah untuk kepentingan kartel dan kelas menengah. Bagaimana kalau rakyat tidak menerima? Konstelasi politik makin kelihatan beresiko.
Perlawanan rakyat akan bantu mendorong perubahan total industri minyak atau revolusi minyak hitam. Mendengar istilah revolusi bisa bikin deg-deg-an, namun bisa saja artinya itu reformasi.
Butir-butir apa saja yang merupakan perubahan revolusioner dari struktur migas yang sekarang?
1. Penguasaan migas pertambangan dicairkan menjadi pengelolaan sumber daya bersama. Ketimbang suatu lembaga (MNC,korporat atau BUMN) menjadi sentralistik, pengelolaan membangun pola polisentris, yaitu pengelolaan multipihak dan berjenjang dimana setiap pihak mempunyai hak pengelolaan, akses penuh, dan hubungan interdependensi sesuai peran kapasitas masing-masing. Pengelolaan polisentris mencegah atau mengurangi terjadinya penguasaan sumber daya oleh suatu pihak.
2. Pengelolaan sumber daya bersama menerapkan peraturan konstitusional, kolektif dan operasional, yang menjadi rambu-rambu dan pegangan semua pihak terlibat. Undang-undang, peraturan dan keputusan Pemerintah adalah salah satu contoh peraturan konstitusional yang kemudian memfasilitasi peraturan kolektif. Contoh peraturan kolektif misalnya bagaimana para pihak menyetujui kesepakatan mata rantai dayaguna energi hidro di suatu daerah. Selanjutnya ini memfasilitasi peraturan operasional yang berkenaan dengan bentuk lembaga masing-masing, dan kerjasama operasional rutin.
3. Pengelolaan sumber daya migas membedakan hak kepemilikan. Siapa saja atau lembaga apa saja berhak memiliki sumber daya migas, SDM, modal, teknologi, jalur distribusi, dsb - namun pengelolaannya harus sesuai ekosistem. Yang disebut ekosistem adalah jaringan biologis/biofisik antara manusia, dan makhluk biologis dengan lingkungan abiologis seperti gunung, perbukitan, pantai, fosil, dsb.
4. Pengelolaan sumber daya migas/pertambangan mesti patuh mengikuti prinsip-prinsip pengelolaan (good governance), yang sesuai ekosistem dan meningkatkan keberhasilan, memungkinkan keberlanjutan dan adaptasi pada perubahan.
Apakah butir-butir di atas itu tampaknya sulit atau masih jauh untuk dijangkau? Mungkin saja, makanya butuh revolusi atau reformasi.
Salam
Mia
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
------------------------------------
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
0 comments:
Post a Comment