Advertising

Monday 25 February 2013

[wanita-muslimah] IBRAHIM ISA -- IN MEMORIAM NOOR DJAMAN,,

*IBRAHIM ISA*
*Senin, 25 Februari 2013*
*------------------------*


*IN MEMORIAM NOOR DJAMAN*

*<Tjikampek, 18 Juli 1934 – Amsterdam, 21 Februari 2013>*


** * **


Keluarga Bung Noor Djaman dan para hadirin Yth.,


Selain keluarga Noor Djaman, khususnya istri beliau : Zus Sumarsih
Djaman-Nurdianty -- serta putri-putri serta cucu dan menantu: -- Ida
Kartininingsih, Jean Marc Genest, Nouristo, Ulysse, Louis; -- Natalia
Ramdhayani dan Frans van Dijk . . . serta semua hadirin yang datang hari
ini di sini, maupun yang berhalangan datang, khususnya kawan-kawan yang
sudah lama mengenal Noor Djaman, . . . *Semuanya merasa kehilangan*
dengan kepergian Bung Noor

Djaman. Merasa terkejut dan bersedih-hati serta berbelasungkawa dengan
meninggalnya Noor Djaman tercinta.


Semoga keluarga Noor Djaman yang ditinggalkan bertabah hati melalui
masa-masa sedih dan sulit ini.


Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Radjiuun . . . Semoga arwah Noor Djaman
diterima disisi Tuhan YME. Amien!


* * *


Sebagai manusia Indonesia yang cinta Tanah Air dan Bangsa, Noor Djaman
bercita-cita mulya kebebasan Tanah Air dan Bangsa, keadilan dan
kebenaran bagi rakyatnya. Berdasarkan sikap dan pendirian patriotik dan
progresif ini Noor Djaman dengan sunggh-sungguh dan tekun serta setia
memanifestasikannya dalam menunaikan profesinya. Pada suatu periode Noor
Djaman mendapat tugas mendirikan surat kabar di Kalimantan: "Harian
Khatulistiwa". Dengan misi membela kepentingan politik dan kehidupan
sehari-hari rakyat serta kepentingan politik nasional bangsa dan tanah
air. Selain itu Noor Djaman mengemban tugas di Kalimantan selama tiga
bulan mendidik sejumlah calon wartawan muda yang akan meneruskan usaha
jurnalistik serta kegiatan media patriotik dan progresif di Kalimantan.


* * *


Pada saat di Indonesia terjadi perubahan besar yang mendadak dengan
meletusnya Peristiwa 1965, ketika Indonesia dan rakyatnya dilanda arus
sakal berdirinya rezim otoriter Orde Baru yang membawa korban manusia
sampai sekitar tiga juta orang tidak bersalah … Noor Djaman dengan tegas
mengambil posisi dan sikap yang menentang keras arus sakal rezim Orde Baru.


Justru disebabkan oleh sikap dan pendirian politiknya yang patriotik dan
cinta rakyat inilah, Noor Djaman berada di posisi yang berhadap-hadapan,
bertolak belakang dengan politik dan kebijakan rezim Orde Baru. Hal ini
kontan membawa akibat paspornya sekeluarga dicabut oleh rezim militer
Jakarta, . . . . dan menjadilah seperti yang pernah diungkapkan oleh
mantan Presiden Abdurrahman Wahid --- "ORANG YANG TERHALANG PULANG".


* * *


Sebagai orang yang terpaksa bermukim di luar negeri, Noor Djaman
sekeluarga bersama banyak kawan senasib lainya tidak tinggal diam, tidak
berpeluk tangan. Tapi dengan aktif ambil bagian dalam berbagai kegiatan
bersama di luarnegeri. Semua itu diabdikan pada perjuangn rakyat
Indonesia untuk tegaknya Hukum, Demokrasi dan Keadilan di Indonesia.


* * *


Selain itu, Noor Djaman meneruskan profesinya, sebagai seorang penulis.
Ia menulis dan menulis! Menghasilkan sejumlah novelette dan sajak dan
syair, yang diabdikannya pada perjuangn untuk keadilan dan kebenaran di
Tanah Air yang dicintainya.


Karya sastra Noor Djaman antara lain adalah sebuah novelette berjudul
"Kisah Putri Remaja", lalu "Nyi Ema Bintang Ronggeng", dan Tahi Lalat
Diujung Bibir". Agar tulisan-tulisnnya itu bisa dibaca seluas mungkin,
Noor Djaman atas upaya jerih payahnya sendiri menulis beberapa
novelettenya dalam bahasa Inggris, seperti "It happens in Beijing" dan
"Campus Drama".


Tiga buah novelette Noor Djaman terdapat di Perpustakaan di London.


Suatu ketika, Noor Djaman diundang oleh sebuah organisasi penulis
internasional di AS . Bersama istrinya, Sumarsih, mereka memenuhi
undangan berkunjung ke Amerika. Di Amerika Noor Djaman memperoleh
penghargaan, Award, untuk karya-karya sastranya. Di pertemuan
internasional penulis-penulis dan penyair di AS itu, dimana ia
mendeklamasikan sajaknya, Noor Djaman diterima sebagai anggota "penyair
seumur hidup".


* * *


Bagi kawan-kawan yang mengenalnya dari dekat maupun yang baru sekali
menjumpainya, semuanya berkesan bahwa Noor Djaman orangnya peramah,
periang dan selalu hangat terhadap kawan lama maupun baru. Ia tidak
segan-segan menyatakan fikiran dan pendapatnya, sekalipun itu mungkin
berbeda, bahkan bertentangan dengan fikiran dan pendapat orang yang
mendengarnya. Ia juga tidak segan-segan memberikan pendapat yang kritis
terhadap siapa saja, dan terhadap segala sesuatu yang menurut
keyakinannya tidak benar dan merugikan orang banyak.


* * *


Yang menonjol dari sifat-sifat Noor Djaman a.l adalah kegemarannya
bergurau dengan kawan dekat, dengan teman sekerja maupun dengan kawan
seperjuangan. Bergurau adalah sehat, kata Noor Djaman selalu pada saya.
Bergurau yang mengandung maksud baik dan tujuan tertentu agar yang
mendengar memikirkannya. Bukan gurau asal gurau saja. Apalagi gurau yang
melewati batas-batas kewajaran. Itu tidak boleh, tokh? Katanya sering
pada saya.


Justru dalam guraunya itulah saya sering mendengar celetukan-celetukan
politik Noor Djaman yang menunjukkan bahwa ia senantiasa memikirkan
tentang Indonesia, --- yang jawabannya belum ditemukannya..


Ketika hidup bertetangga dengan keluarg Noor Djaman dalam waktu panjang
di waktu yang lalu, pada waktu senggang kami berdua saja, secara
reguler, sering jalan-jalan ke pedesaan yang agak jauh. Berjalan-jalan,
bersantai sambil memanfaatkannya sebagai kegiatan olah-raga. Pada waktu
jalan-jalan itulah, suatu ketika dengan berguyon, Noor Jaman berkata
begini: "Bung . . Andaikata Bung jadi presiden. Apa yang akan Bung
lakukan untuk menyelamatkan negeri ini dari bencana nasional yang sedang
melanda negeri kita ?"


Wah, saya fikir: Mengapa tiba-tiba Noor Djaman mengajukan pertanyaan
pelik seperti itu? Setelah betanya ulang kepadanya apa maksud pertanyaan
tsb, barulah jelas bagi saya, bahwa fikiran Noor Djaman selama itu,
dipenuhi oleh problim yang ada di Indonesia, yang memerlukan jawaban.


Yang jelas baginya ialah : ---- Rezim otoriter Orde Baru yang bertindak
sewenang-wenang terhadap rakyat, -- tidak boleh dibiarkan terus berlangsung.


Jadi, saya memutar otak untuk memberikan jawaban atas problim besar yang
diajukannya itu. Dengan nada bergurau pula, saya jawab : Begini Bung,
Pertama-tama, --- Saya akan mengadakan pertemuan dengan seluas mungkin
lapisan masyarakat, dengan wakil-wakil masyarakat yang sesungguhnya,
dengan orang-orang yang dalam waktu panjang terbukti melakukan kegiatan
memperjuangkan kepentingan rakyat. Saya harus bertanya, dan dengan
teliti mendengarkan pendapat mereka, minta nasihat pada mereka-mereka
itu, bagaimana menyelamatkan negeri ini. . . berunding dan bermufakat.


Dengan jawaban yang bernada gurau tetapi mengandung maksud serius itu,
rupanya Noor Djaman merasa pusas dan sedikit terbantu mencari jawaban
atas problim yang memenuhi fikirannya selama ini.


Noor Djaman mengatakan: Betul, Bung, harus bertanya dan berkonsultasi
terlebih dahulu dengan wakil-wakil rakyat yang sesungguhnya, barulah
merumuskan politik dan kebijakan tertentu!


* * *


Pada waktu bersama berjalan-jalan santai atau bila kapan saja bertemu,
--- Kami sering betukar fikiran mengenai situasi tanah air. Jelas, bagi
Noor Djaman jarak yang begitu jauh yang memisahkan kita dari Indonesia,
samasekali bukan rintangan untuk tetap peduli terhadap perkembangan dan
perjuangan untuk terlaksananya perubahn di tanah air.


Dari jurusan manapun kami memulai mendiskusikan suatu problim menyangkut
soal-soal di tanah air, Noor Djaman berpegang teguh pada pendirian dan
poltik yang kami anut selama ini: Bahwa negeri ini hanya bisa
diselamatkan bila dengan sungguh-sungguh dan konsisten melaksanakan
politik besar Bung Karno yang dikenal dengan nama *TRISAKTI*. Yaitu,
Berdaulat di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi dan
Berkepribadian Nasional di Bidang Kebudayaan.


* * *


Mengenangkan Noor Djaman, saya selalu teringat pada pendirian dan
keyakinannya mengenai *kebenaran politik Trisakti* dan keharusan bangsa
ini merealisasi politik besar nasional tsb .


* * *


Noor Djaman telah mendahului kita.

Bagi kawan-kawan yang mengenalnya dari dekat dan sering bertukar fikiran
dengannya: Noor Djaman selalu dikenang sebagai kawan seperjuangan yang
dalam keadaan sulit bagaimanapun selalu berpegang teguh pada
keyakinannya bahwa akhirnya keadilan dan kebenaran akan mengalahkan
kesewenang-wenangan dan kebohongan di tanah air tercinta Indonesia.


* * *











------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment