This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Advertising

Monday 30 April 2012

Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

 



Memang. info tentang umur Ibnu Abbas saat Nabi wafat itu ada yang 11 atau 13. Tapi, kalau kita rujuk tafsir-tafsir dari kalangan Syi'ah itu 5 tahun.
 
Nah, seandainya kita kompromikan, 5 - 13 tahun pun, tetap Ibnu Abbas tidak termasuk yang berkiprah dalam pergulatan Madinah. Ingat, dalam peperangan, mereka yang kurang dari 16 tahun saja ditolak oleh Nabi untuk ikut bergabung.
 
Nah, kalau yang dipegang adalah info yang diperoleh Mas Mu'iz bahwa saat Nabi wafat Ibnu Abbas berumur 13 tahun, apa tumon dia ikut berperang? Lha, fathul Makkah itu pada tahun ke-8 itu artinya masih berumur 10 tahun. 
 
Oleh karena itu, mereka yang benar-benar studi Hadis, sulit untuk menerimanya, karena usianya terlalu dini.
 
Kalau Ibnu Abbas meriwayatkan 1.660 hadits, itu tentunya di masa tabiin, karena kita ambil maksimal umur 13 tahun saat wafat Nabi.
 
Ibnu Mas'ud itu salah seorang sahabat paling awal dalam memeluk Islam, dan ikut berhijrah ke Ethiopia.
 
Ibnu Umar lahir pada 2 tahun bi'tsah Nabi. Bahkan sewaktu perang Badar, Ibnu Umar telah berumur 13 tahun.
 
Ibnu Amr bin al-Ash tidak diketahui hari lahirnya, dan hanya disebut turut berhijrah sebelum fathul Makkah (8 H).
 
Dus, dari bandingan dengan Ibnu Mas'ud dan Ibnu Umar, Ibnu Abbas itu masih kanak-kanak.
 
Wassalam,
 
chodjim 
 
 
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, May 01, 2012 12:21 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

 

Pak Chodjim,

Info bahwa saat nabi wafat, usia ibnu abbas adalah 5 tahun itu dari mana ya ?

- saat nabi wafat, ibnu abbas berusia 13 tahun saya dapatkan dari link ini http://tazkirahawam.blogspot.com/2010/02/ibnu-abbas.html

- ibnu abbas itu meriwayatkan hadits langsung dari rasulullah mencapai 1.660 hadits termasuk urutan sahabat no lima dalam ranking meriwayatkan hadits.

- ibnu abbas pernah ikut perang hunain, thaif, tabuk dan fathu makkah serta haji wada' bersama rasulullah.

- ibnu abbas sering nyantri di rumah Rasulullah karena istri nabi yang bernama Maimunah itu tergolong bibinya sendiri, sehingga berkesempatan melihat langsung bagaimana Rasul shalat karena sering ikut shalat lail berjamaah bersama Rasulullah.

- ibnu abbas saat diajari berwudlu oleh rasulullah, didoakan beliau, Ya Allah, anugerahilah pemahaman agama kepadanya".

- ibnu abbas itu termasuk 4 abdullah yang terkenal dalam ilmu hadits (bersama ibnu umar, ibnu mas'ud dan ibnu amr bin ash usia mereka hampir sebaya) Keahlian dan kepakarannya di bidang fiqh dan tafsir banyak dipuji sejawat (spt ibnu mas'ud) maupun seniornya (seperti umar bin khattab, bahkan menjadi andalan dalam setiap majil yang membahas persoalan aktual pada masa itu).

Kalau saya lebih setuju menyebut ibnu abbas adalah generasi sahabat tetapi masih junior daripada generasi tabi'in, karena tabi'in adalah generasi yang tidak bertemu nabi, betemu sahabat dan berguru pada sahabat.

Wassalam
Abdul Mu'iz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "chodjim" <chodjima@gmail.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 1 May 2012 09:16:53 +0700
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

 



Sewaktu diskusi dengan alm. Abah HMNA sekitar Idul Adha tahun lalu, saya telah menyampaikan bahwa secara tinjauan antropologis, Ishaq yang akan dikorbankan. Malah, saya tambahkan bahwa sahabat besar Ibnu Mas'ud dengan tegas menyatakan bahwa Ishaq yang dikorbankan. Pada waktu itu, Mbak Mia menyatakan bahwa "make a sense" (saya lupa kata persisnya) kalau Ishaq yang dikorbankan.
 
Ibnu Abbas tidak dimasukkan sebagai sahabat, melainkan tabiun, karena ketika Rasul wafat Ibnu Abbas baru berumur 5 tahun. Dengan kata lain, Ibnu Abbas tidak berkiprah dalam perjuangan Islam bersama Rasulullah. 
 
Tentu pagi ini saya akan memberikan penjelasan ulang, dan terlepas dari sikap kompromistik "happy ending" bagi keduanya.
 
Anak tunggal
Dalam budaya Semitik, yang dianggap anak adalah anak dari permaisuri. Selain itu, pada masa remajanya Ishaq, memang yang berkumpul dengan Ibrahim adalah Ishaq saja. Oleh karena itu, Ishaq secara antropologis disebut "anak tunggal". Hal ini sama dengan Isa al-Masih yang disebut sebagai anak tunggal Tuan (Lord, bukan God)) semesta alam, meski dalam budaya Semitik orang-orang beriman disebut sebagai anak-anak Tuan semesta alam. Di Jazirah Arab, para malaikat juga disebut sebagai putri-putri atau anak-anak perempuan Tuan (Q. 17:40, 37:150)
 
Tradisi
Sebuah tradisi yang terus-menerus dilestarikan tidak berarti itu sebuah kenyataan asal tradisi itu. Penerusan suatu tradisi dalam ilmu budaya bisa dianggap sebagai suatu "strategi budaya" (strategy of culture). Contohnya, baik masyarakat Islam di ranah Minang, Bengkulu, Jambi dan Palembang, maupun masyarakat Islam di Jawa, ada tradisi "Suran" (membuat bubur Suro, melakukan festival Suro, dan sejenisnya) hingga hari ini; yang notabene itu adat saudara-saudara kita dari Syi'ah. Namun, kita tidak bisa mengatakan bahwa masyarakat di daerah-daerah itu sebagai orang Syi'ah. Malah, hampir semua pelaku itu adalah orang-orang Islam yang bermazhab Syafii.
 
Pelestarian kurban oleh orang Arab (jangan lari ke Islam dulu) pra-Islam dan selanjutnya diteruskan di era Islam menunjukkan "strategi kebudayaan" dalam Islam untuk dapat memenangkan persaingan dengan Yahudi dan Nasrani waktu itu. Jikalau dilihat dari asal-usul, banyak hal yang dilakukan oleh orang Arab itu ditiru dari orang-orang Yahudi yang menghuni daerah-daerah subur di Jazirah Arabia. Sebelum Nabi membangun umat, orang Arab itu minder terhadap para Yahudi. Nah, dengan strategi budaya yaitu dengan cara mempertahankan budaya kurban, haji, salat, puasa, ternyata Kanjeng Nabi Muhammad memenangkan pertarungan ajaran.
 
Akan tetapi, keadaan telah berubah jauh daripada kehidupan di masa awal-awal perkembangan agama Islam. Akankah kurban (hewan) yang dilestarikan di masa sekarang bisa memenangkan dalam "istabiq al-khayrat"?
 
Silakan merenung..., dan memikirkan strategi budayanya.
 
Wassalam,
 
chodjim
 
 
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, May 01, 2012 2:31 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

 

Ishak atau Ismail?


Generasi Sahabat (Umar cs.) termasuk yang memilih Ishak,
sedang generasi tabiin (Ibn Abbas cs) memihak Ismail.

Does it matter?


2012/4/30 Akmal N. Basral <anb99@yahoo.com>
 

Pak Wikan,
Nama Ismail memang tidak disebutkan secara tersurat. Dalam Q:S: 37: 101 hanya berbunyi: 
------
maka Kami beri kabar gembira kepadanya (Ibrahim)  dengan kelahiran seorang anak yang sangat sabar/santun (بِغُÙ„ٰÙ…ٍ Ø­َÙ„ِÙŠْÙ…ٍ)'
------
Setelah itu dilanjutkan dengan ayat 102-111 yang mengisahkan Ibrahim menceritakan mimpinya kepada sang anak, sampai pada proses pengurbanan, sang anak digantikan Allah dengan "seekor sembelihan yang besar". 

Namun pada ayat 112, Allah berfirman:
-------
Dan Kami beri dia (Ibrahim) kabar gembira dengan kelahiran Ishaq, seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
--------

Dari urutan kronologi ayat Q: S: 37: 101-112 itu berarti:

1. Yang menjalani proses pengurbanan BUKAN Ishaq
2. Yang mengalami adalah anak Ibrahim yang lahir lebih dulu (kakak) Ishaq.
3. Tak dijelaskan secara spesifik pada rangkaian ayat itu apakah Ishaq dan kakaknya berasal dari satu ibu (ibu kandung yang sama) atau tidak.

Jadi siapakah kakak Ishaq itu? Sependek pengetahuan saya, Al Qur'an juga tak pernah mendeskripsikan secara harfiah semisal "Ismail kakak Ishaq". Pola deskripsi yang lazim dalam Qur'an adalah penyebutan berderet: Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub (2:136, 2:140, 3: 84)

Namun ada satu ayat (14: 39) di mana Ibrahim menyatakan dengan jelas kebahagiaannya memiliki dua putra, Ismail dan Ishak, yang disebutkan secara jelas:

------
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua, Ismail dan Ishaq. Sungguh, Tuhanku benar-benar Maha Mendengar doa.
-------

Lagi, Al Qur'an tidak menjelaskan seberapa tua saat Ibrahim dianugerahkan Ismail dan Ishaq itu.

Namun dalam kitab Kejadian (Genesis 15:5) disebutkan bahwa saat Ibrahim sedang gelisah karena masih belum juga dianugerahkan anak di usianya yang sudah tua, Tuhan berfirman menyuruhnya keluar tenda. "Sekarang, pandanglah langit dan hitunglah bintang-bintang di sana, bila engkau sanggup." Ibrahim pun menatap langit dan terdengarlah suara: "Sebanyak itulah anak keturunannya nanti." 

Saat itu Ibrahim sudah berusia 85 tahun dan istrinya Sarah, 76 tahun. Menyadari usianya yang sudah lanjut untuk melahirkan bayi, Sarah mengizinkan Ibrahim menikahi Hajar, budak mereka asal Mesir. Setelah itu malaikat datang mengabarkan kabar gembira Tuhan kepada Hajar, "Aku akan memperbanyak keturunanmu yang tak terhitung jumlahnya. Berbahagialah! Kamu akan dikaruniai seorang anak. Namailah Ismâ'îl karena Tuhan telah mendengar penderitaanmu." (16: 10-11). Hajar lalu menemui Ibrahim dan Sarah, menyampaikan pesan malaikat. Ketika akhirnya Hajar betul-betul hamil dan melahirkan bayi lelaki, Ibrahim memberinya nama Ismâ'îl yang berarti "Tuhan telah Mendengar".

Ketika Ibrahim berusia 100 tahun, dan Sarah 90 tahun, Tuhan menjawab doa Ibrahim dengan sebuah kabar gembira lagi.

Ibrahim berdoa, "Semoga Ismâ'îl hidup dalam hidayahMu ya Allah." Dan Allah menjawab, "Aku mendengar doamu tentang Ismâ'îl, tenanglah. Aku merahmatinya dan Aku akan menjadikan dia pemimpin suatu bangsa yang besar. Tetapi kehendak-Ku tentang Ishaq telah Kutetapkan, dan Sarah akan melahirkannya tahun depan." (17: 20-21).

Jadi dari penjelasan Genesis, ada beda umur 15 tahun antara Ismail dan Ishaq. Urutan genealogis ini sinkron dengan penjelasan Q:S: 37: 101-112 yang sudah dikutip di atas. Dan karena proses pengurbanan melibatkan "anak Ibrahim" (saat sang anak masih kanak-kanak, belum menjadi Nabi, dan kanak-kanak itu bukan Ishaq), maka pemahaman bahwa "anak Ibrahim" yang dikurbankan itu adalah Ismail, menurut hemat saya, bukanlah tafsiran bebas yang tak mengacu pada peristiwa faktual yang pernah terjadi.

Salam,

Akmal Nasery Basral


On Apr 30, 2012, at 9:58 PM, Wikan Danar Sunindyo <wikan.danar@gmail.com> wrote:

 

coba dicek dalam al quran, ada tidak penyebutan nama ismail sebagai
anak yang disembelih?
atau hanya tambahan/tafsiran saja?

salam
--
Wikan

2012/4/30 Abbas <abas_amin08@yahoo.com>
>
>
>
> Wahhhhh ............. rame juga dialognya.......... hehehe
> masalaah Ismail Ishak; saya kira yang bener Ismail. Buktinya apa ?
> Buktinya yang menjalankan Idhul qurban, kan Islam syariat Muhammad;
> sementara di Kristen kan gak ada tuh upaacara qurban seperti itu ? Jadi
> memang Ismail saat itu yang mau disembelih. Itu kalaau lihat FAKTA kini.

=


__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

 


Pak Abbas yang baik,

1. Hajar bukan berarti "hitam". Dalam bahasa Arab, Hajar berarti "batu"' sedangkan untuk hitam adalah Aswad. Pak Mu'iz sudah menjelaskan ini.

2. Namun dalam konteks nama istri Ibrahim, Hajar adalah transliterasi bahasa Arab dari nama Ibrani "Hagar", yang artinya: mengembara.

3. Dalam penjelasan Alkitab, Ibrahim memiliki 3 istri: Sara (Ibrani: "Permaisuri", melahirkan 1 anak, Ishaq), Hagar ("Mengembara", 1 anak, Ismail), dan Ketura ("Harum", melahirkan 6 anak).

Ada teori bahwa nama-nama itu tidak seperti penggunaan nama kita sekarang (meski tetap memiliki arti, seperti Akmal --> Sempurna, diberikan orang tua saya dari Q:S: 5:3). Nama-nama istri Ibrahim tersebut lebih mengacu pada status/predikat atau ciri fisik yang paling menonjol dari ketiga perempuan. 

Salam,

Akmal N. Basral

On May 1, 2012, at 7:55 AM, "Abbas" <abas_amin08@yahoo.com> wrote:

 

Mestinya memang begitu; malah sarah tiap hari mengHajar yang memang bernama Hajar ( hitam ); maka daripada Sarah nanti ngabunuh Hajar; padahal Ibraahim sangat sayang pada Sarah; maka dibawalah Hajar ke Gurun yang jauh kesana kemari; bukan buat diasingkan; tapi demi penyelamatan Jiwa Rumah Tangga dlsb. Disini Ibrahim terpaksa melakukan perbuatan yang agak sedikit tak kupahami kenapa ? Tapi mungkin tak ada jaalan lain; jadi keputusan terbaik dari yang buruk2.

Jadi Hajar dibiarkan terlunta luntaa di Gurun Arab/Hejaz; sementara Ibrahim pulaang dengan membawa Golok yang belepotan darah; dan dikatakannya itu adalah darah hajar dan Ismail.

Setelah itu tentunyaa Ibrahim kuatir ada pertemuan saudara ; sehingga bakal ketaahuaanbelangnya; jadi ya mungkin saja Ibrahim melarang Ishak untuk pepergian kedaerah tersebut; lagian memang itu gurun gersang yang jauh.

Tapi ujungnya memang Program Tuhan yaang JALAN; aartinya Tuhan menghendaki Ismail menyebarkan agama Allah ke Hejaz; daan Ishak di Kan+an dan belakangan Jusuf ke Mesir.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, aldiy@... wrote:
>
> Hihihi..kok kisahnya kayak Tutur Sinetron, pak Abbas..
>
> Salam
> Mia
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
>
> -----Original Message-----
> From: "Abbas" <abas_amin08@...>
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Mon, 30 Apr 2012 14:52:07
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen
>
> Wahhhhh ............. rame juga dialognya.......... hehehe
> masalaah Ismail Ishak; saya kira yang bener Ismail. Buktinya apa ?
> Buktinya yang menjalankan Idhul qurban, kan Islam syariat Muhammad; sementara di Kristen kan gak ada tuh upaacara qurban seperti itu ? Jadi memang Ismail saat itu yang mau disembelih. Itu kalaau lihat FAKTA kini.
>
> Mengenai KISAH. Lebih masuk akal lagi Ismail mau disembelih; karena Sarah uring2an terus marah2; gaara2 Ibrahim lebih sering tidur dengan Hajar; walau itu disuruh Sarah sendiri; akhirnya nyesel ( tuh ini bukti bahwa Poligami jelek; nyuruh saja akhirnya uring2an, hehehehe )
> Ahirnya Ibraahim pusing; dan berjaanji mau nyembeleh keduanya; tapi setelah ditengah jalan HAJAR disuruh pergi sejauh mungkin dengan baayinya ( Ismail ) ; kemudian golok yang belepotan darah Kambing dibaawa pulang, dan laporan bahwa sudah beres. Sarah jadi tenang walaaupun ada sedikit rasa menyesal; eee taunya Sarahpun HAMIL melahirkan Ishak.
> Rupaanya uring2annya Sarah adalah gara2 NGIDAM !
> Wallahualam.
> Tapi Logikanya begitu
>
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, aldiy@ wrote:
> >
> > Obrolan unplugged:
> >
> > S penganut ajaran Leluhur Dewa
> > M penganut ajaran Islam
> > --------------------------------------------------
> >
> > S: Apakah betul tersebut di ayat Qur'an bahwa manusia adalah cerminan atau bagian dari Allah?
> >
> > M: Ada, di semua kitab suci dibilang gitu.
> >
> > S: Kalau begitu itu maksudnya kira-kira sama dengan ajaran kami yg mengatakan bahwa manusia itu keturunan para Dewa.
> >
> > M: Yang memperhatikan ayat2 seperti itu biasanya sufi, mistik atau kebatinan. Dikatakan Quran penuh perumpamaan dan alam penuh dg tanda2Nya, termasuk juga kata2 kita ini termasuk simbol, tanda, alegori. Disimpulkan alam ini adalah image Tuhan. Kalau bahasa metafisik-nya, fractal. Dikatakan juga bahwa manusia adalah image yg lebih daripada yg lain. Implikasinya, kalau "image yang lebih" itu disebut dewa, kukira sah2 saja.
> >
> > S: Apakah ada kajian tentang Idul Qurban, kok bisa2nya ayah menyembelih anaknya?
> >
> > M: Ibrahim dan Ismail?
> >
> > S: Iya
> >
> > M: Iya itu cerita Semit, di Yahudi anaknya Ishaq, di Islam Ismail.
> >
> > S: Apakah benar Ibrahim mendapat bisikan Yang Maha Pengasih Pencipta atau mungkin bisikan yg lain?
> >
> > M: Di Quran dikatakan Ibrahim mimpi mendapat perintah Tuhan utk sembelih anaknya buat qurban.
> >
> > S: Waaah mimpinya kok aneh ya.. Sulit dipercaya kalau Yang Maha Kuasa menyuruh manusia membunuh anaknya sendiri?
> >
> > M: Cerita lengkapnya, kemudian Ibrahim bilang ke anaknya, yg setuju, lalu keduanya berangkat, sepanjang jalan iblis menggoda keduanya untuk mbatalin. Lalu waktu Ismail mau disembelih, malaikat datang bawa kambing utk dikorbankan.
> >
> > S: Waahhhahah lucu, jadi malah iblis yg bener dong. Masa orang tua membunuh anak kandung sendiri?
> >
> > M: Iya, emang lucu kalau dibaca secara harafiah/literal.
> >
> > S: Salah satu pentafsiran kita mengatakan bahwa bisikan itu dari Butho. Setelah ketahuan bahwa Butho yg suruh, Ibrahim malu, kurban pun diganti dengan kambing. Sekaligus penghinaan bagi kambing yg sekarang dipotong tiap tahun untuk hura2.
> >
> > M:Apa mau mendengar tafsiran alternatif?
> >
> > S: Boleh
> >
> > M: Tafsiran kontekstual. Kisah mitos mirip seperti ini banyak terdapat di kitab suci dan hikayat, salah satu yg kubaca di Hikayat Bengkulu, bagaimana pendeta Majapait menangani ini di rakyat Bengkulu.
> >
> > Konteksnya, di masa 5000an tahun lalu, human sacrifice dilakukan di sebagian adat paganism. Karena bagian dari adat, yang dikorbankan biasanya merasa mendapat kehormatan tertinggi.
> >
> > Ringkasnya, Ibrahim "membuat" perubahan dari human sacrifice menjadi binatang (kambing).
> > Artinya juga pada saat yg sama Ibrahim tetap menerapkan adat krusial pada waktu itu ttg "berkorban" sebagai tanda taat kepada Tuhan.
> >
> > S: Pagan yang seperti itu, misalnya Viking di Barat memang dipengaruhi Butho, genderuwo yg memang suka makan darah/manusia. Di Nusantara nggak pernah ada ajaran sesajen daging mentah, karena itu makanan Butho. Sedangkan sesajen kepada Leluhur nggak sama satu dg lainnya, sama halnya dengan Leluhur yg tidak sama satu dg lainnya. Yang pasti Genderuwo yg suka makan darah/daging mentah.
> >
> > M: Hikayat Bengkulu mengatakan pengorbanan perawan setiap periode kepada Beruk. Diceritakan, pendeta Majapait datang, membawa calon korban beberapa anak perawan, lalu "menipu" sang Beruk. Setelah itu nggak terjadi lagi korban manusia digantikan sesajen biasa.
> >
> > S: Beruk itu Ganderuwo atau Butho . Butho yang sakti bisa mengubah diri jadi terlihat spt manusia biasa. Kita tidak mengenal Berkorban-- tapi Sajen.
> >
> > M: Iya, kalo dimasa dan di daerah Ibrahim, yg pasti banyak itu kambing ketimbang lalapan hijauan. Kalo di Nusantara rasanya lalapan yg lebih banyak. Korban dan sesajen, prinsipnya sama. Di Quran diceritakan tentang Habil dan Qabil yg bentuk sesajennya itu masing2 hewan dan sayur2an.
> >
> > S: Sajen di kisah Qabil Habil itu untuk siapa?
> >
> > M: Disebut di Quran untuk Tuhan.
> >
> > S:Kata2nya beda makna: kurban, sajen. Kurban seakan mengurbankan diri sebagian dari yang dimiliki. Sajen adalah memenuhi apa yg disukai diminta Leluhur. Pemberian yang kita punya atau miliki bukan sajenan.
> >
> > M: Iya kurasa memang maknanya berbeda, sacrifice atau korban, sesajen atau menyediakan. Salah satu kebiasaan menyembelih kambing itu, darahnya mesti tertumpah ke tanah. Mungkin itu yg disesajenkan utk bumi.
> > Dan seingatku, kakekku selalu menyisihkan suatu bagian dari kambing utk dikuburin. Nggak inget apa bagian itu, dari perut.
> > Btw, di Quran juga dibilang salah satu sesajen Habil/Qabil disukai atau diterima Tuhan, yg satunya lagi nggak.
> >
> > S: Waaah bumi itu Dewi Pertiwi, Dewi Pertiwi tidak makan darah. Yg makan itu darah Gandaruwo.
> >
> > M: Ya pake standar yang lagi dibicarakan dong, ini tentang korban hewan.
> >
> > S: Sajen itu kan ditujukan pada Leluhur, masa Tuhan dikasih darah atau kambing, lah kan Dia yg ciptain?
> >
> > M: Nggak diartikan seperti itu.
> >
> > S: Jadi Tuhan gak suka terhadap salah satu sajenan Qobil-Habil, tahunya dari mana? Makanya aku pikir banyak orang dogmatis-kurang kritis. Masa Yang Maha Pengasih nyuruh nyembelih anaknya? Banyak deh...
> >
> > M: Satu2 donk. Di kisah Quran itu lengkapnya, Habil-Qabil sesajen sayuran / hewan. Yg satu ditolak, yg satu diterima. Yg ditolak marah lalu bunuh yg lain, terus merasa nyesel, minta ampun sama Tuhan. Trus ngliat burung nguburin mayat burung lain, maka yg bunuh itupun ikut nguburin jasadnya. Itu kisah lengkapnya.
> >
> > Kebanyakan kita sekarang ya nggak percaya Tuhan nyuruh sembelih anak, literally.
> >
> > S: Tapi tiap sholat Adha diceramahin gitu kok..Ibrahim diperintah nyembelih anaknya.
> >
> > M: Iya kisahnya seperti itu, makna yg selalu disebutkan biasanya ketaatan pada Allah.
> >
> > S: Menurutku sih: monotheisme termasuk salah satu kemenangan Butho, karena mereka nggak punya saingan, para god/godess yang ngatur alam tidak dikenali manusia. Jadi Butho bebas bergerak, cuma dunia masih dijagain para manusia luhur di Kumara Madya (jin baik). Sehingga Butho tetep punya saingan, manusia baik sering dibantu oleh mereka yang di Kumara Madya- jin baik setiap saat, setiap hari. Kalau nggak, hancur dunia.
> >
> > M: Di surat An-Nas, juga disebutkan kita berlindung kepada Tuhan dari bisikan setan yang selalu menggoda manusia, dari golongan jin dan manusia.
> >
> > S: Butho itu beda dgn jin,
> > Butho itu iblis. Jin itu manusia yang telah meninggal, belum sampai ke Nirwana ada di Kumara Madya, di Arcapada (bumi) bisa bantu manusia.
> >
> > Manusia adalah yg Sempurna, ketika dia menjadi lebih rendah itu karena prilaku Butho/Kala.
> >
> > M: Betul, yg seperti juga ada di ayat Quran, kalo nggak salah At Tin.
> >
> > S: Taurat, Injil, Quran itu copy paste dari ajaran Leluhur Nusantara, misalnya kunfayakun= Sabdodadi, etc.
> >
> > M: Dikatakan sebelumnya, Quran di copy paste dari Injil, dan Taurat. Kalo kemudian dikatakan copy paste dari ajaran Nusantara, nggak papa, itu bagus.
> >
> > S: Tentunya bukan yg poligami dan monoteis
> >
> > M: Iya, sebagian orang dimana2 berpoligami, sebagian nggak. sebagian pagan, sebagian monoteis.
> >
> > -----end------
> > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
> >
>

Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kir

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

 

Pak Chodjim,

Info bahwa saat nabi wafat, usia ibnu abbas adalah 5 tahun itu dari mana ya ?

- saat nabi wafat, ibnu abbas berusia 13 tahun saya dapatkan dari link ini http://tazkirahawam.blogspot.com/2010/02/ibnu-abbas.html

- ibnu abbas itu meriwayatkan hadits langsung dari rasulullah mencapai 1.660 hadits termasuk urutan sahabat no lima dalam ranking meriwayatkan hadits.

- ibnu abbas pernah ikut perang hunain, thaif, tabuk dan fathu makkah serta haji wada' bersama rasulullah.

- ibnu abbas sering nyantri di rumah Rasulullah karena istri nabi yang bernama Maimunah itu tergolong bibinya sendiri, sehingga berkesempatan melihat langsung bagaimana Rasul shalat karena sering ikut shalat lail berjamaah bersama Rasulullah.

- ibnu abbas saat diajari berwudlu oleh rasulullah, didoakan beliau, Ya Allah, anugerahilah pemahaman agama kepadanya".

- ibnu abbas itu termasuk 4 abdullah yang terkenal dalam ilmu hadits (bersama ibnu umar, ibnu mas'ud dan ibnu amr bin ash usia mereka hampir sebaya) Keahlian dan kepakarannya di bidang fiqh dan tafsir banyak dipuji sejawat (spt ibnu mas'ud) maupun seniornya (seperti umar bin khattab, bahkan menjadi andalan dalam setiap majil yang membahas persoalan aktual pada masa itu).

Kalau saya lebih setuju menyebut ibnu abbas adalah generasi sahabat tetapi masih junior daripada generasi tabi'in, karena tabi'in adalah generasi yang tidak bertemu nabi, betemu sahabat dan berguru pada sahabat.

Wassalam
Abdul Mu'iz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "chodjim" <chodjima@gmail.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 1 May 2012 09:16:53 +0700
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

 



Sewaktu diskusi dengan alm. Abah HMNA sekitar Idul Adha tahun lalu, saya telah menyampaikan bahwa secara tinjauan antropologis, Ishaq yang akan dikorbankan. Malah, saya tambahkan bahwa sahabat besar Ibnu Mas'ud dengan tegas menyatakan bahwa Ishaq yang dikorbankan. Pada waktu itu, Mbak Mia menyatakan bahwa "make a sense" (saya lupa kata persisnya) kalau Ishaq yang dikorbankan.
 
Ibnu Abbas tidak dimasukkan sebagai sahabat, melainkan tabiun, karena ketika Rasul wafat Ibnu Abbas baru berumur 5 tahun. Dengan kata lain, Ibnu Abbas tidak berkiprah dalam perjuangan Islam bersama Rasulullah. 
 
Tentu pagi ini saya akan memberikan penjelasan ulang, dan terlepas dari sikap kompromistik "happy ending" bagi keduanya.
 
Anak tunggal
Dalam budaya Semitik, yang dianggap anak adalah anak dari permaisuri. Selain itu, pada masa remajanya Ishaq, memang yang berkumpul dengan Ibrahim adalah Ishaq saja. Oleh karena itu, Ishaq secara antropologis disebut "anak tunggal". Hal ini sama dengan Isa al-Masih yang disebut sebagai anak tunggal Tuan (Lord, bukan God)) semesta alam, meski dalam budaya Semitik orang-orang beriman disebut sebagai anak-anak Tuan semesta alam. Di Jazirah Arab, para malaikat juga disebut sebagai putri-putri atau anak-anak perempuan Tuan (Q. 17:40, 37:150)
 
Tradisi
Sebuah tradisi yang terus-menerus dilestarikan tidak berarti itu sebuah kenyataan asal tradisi itu. Penerusan suatu tradisi dalam ilmu budaya bisa dianggap sebagai suatu "strategi budaya" (strategy of culture). Contohnya, baik masyarakat Islam di ranah Minang, Bengkulu, Jambi dan Palembang, maupun masyarakat Islam di Jawa, ada tradisi "Suran" (membuat bubur Suro, melakukan festival Suro, dan sejenisnya) hingga hari ini; yang notabene itu adat saudara-saudara kita dari Syi'ah. Namun, kita tidak bisa mengatakan bahwa masyarakat di daerah-daerah itu sebagai orang Syi'ah. Malah, hampir semua pelaku itu adalah orang-orang Islam yang bermazhab Syafii.
 
Pelestarian kurban oleh orang Arab (jangan lari ke Islam dulu) pra-Islam dan selanjutnya diteruskan di era Islam menunjukkan "strategi kebudayaan" dalam Islam untuk dapat memenangkan persaingan dengan Yahudi dan Nasrani waktu itu. Jikalau dilihat dari asal-usul, banyak hal yang dilakukan oleh orang Arab itu ditiru dari orang-orang Yahudi yang menghuni daerah-daerah subur di Jazirah Arabia. Sebelum Nabi membangun umat, orang Arab itu minder terhadap para Yahudi. Nah, dengan strategi budaya yaitu dengan cara mempertahankan budaya kurban, haji, salat, puasa, ternyata Kanjeng Nabi Muhammad memenangkan pertarungan ajaran.
 
Akan tetapi, keadaan telah berubah jauh daripada kehidupan di masa awal-awal perkembangan agama Islam. Akankah kurban (hewan) yang dilestarikan di masa sekarang bisa memenangkan dalam "istabiq al-khayrat"?
 
Silakan merenung..., dan memikirkan strategi budayanya.
 
Wassalam,
 
chodjim
 
 
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, May 01, 2012 2:31 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

 

Ishak atau Ismail?


Generasi Sahabat (Umar cs.) termasuk yang memilih Ishak,
sedang generasi tabiin (Ibn Abbas cs) memihak Ismail.

Does it matter?


2012/4/30 Akmal N. Basral <anb99@yahoo.com>
 

Pak Wikan,
Nama Ismail memang tidak disebutkan secara tersurat. Dalam Q:S: 37: 101 hanya berbunyi: 
------
maka Kami beri kabar gembira kepadanya (Ibrahim)  dengan kelahiran seorang anak yang sangat sabar/santun (بِغُÙ„ٰÙ…ٍ Ø­َÙ„ِÙŠْÙ…ٍ)'
------
Setelah itu dilanjutkan dengan ayat 102-111 yang mengisahkan Ibrahim menceritakan mimpinya kepada sang anak, sampai pada proses pengurbanan, sang anak digantikan Allah dengan "seekor sembelihan yang besar". 

Namun pada ayat 112, Allah berfirman:
-------
Dan Kami beri dia (Ibrahim) kabar gembira dengan kelahiran Ishaq, seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
--------

Dari urutan kronologi ayat Q: S: 37: 101-112 itu berarti:

1. Yang menjalani proses pengurbanan BUKAN Ishaq
2. Yang mengalami adalah anak Ibrahim yang lahir lebih dulu (kakak) Ishaq.
3. Tak dijelaskan secara spesifik pada rangkaian ayat itu apakah Ishaq dan kakaknya berasal dari satu ibu (ibu kandung yang sama) atau tidak.

Jadi siapakah kakak Ishaq itu? Sependek pengetahuan saya, Al Qur'an juga tak pernah mendeskripsikan secara harfiah semisal "Ismail kakak Ishaq". Pola deskripsi yang lazim dalam Qur'an adalah penyebutan berderet: Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub (2:136, 2:140, 3: 84)

Namun ada satu ayat (14: 39) di mana Ibrahim menyatakan dengan jelas kebahagiaannya memiliki dua putra, Ismail dan Ishak, yang disebutkan secara jelas:

------
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua, Ismail dan Ishaq. Sungguh, Tuhanku benar-benar Maha Mendengar doa.
-------

Lagi, Al Qur'an tidak menjelaskan seberapa tua saat Ibrahim dianugerahkan Ismail dan Ishaq itu.

Namun dalam kitab Kejadian (Genesis 15:5) disebutkan bahwa saat Ibrahim sedang gelisah karena masih belum juga dianugerahkan anak di usianya yang sudah tua, Tuhan berfirman menyuruhnya keluar tenda. "Sekarang, pandanglah langit dan hitunglah bintang-bintang di sana, bila engkau sanggup." Ibrahim pun menatap langit dan terdengarlah suara: "Sebanyak itulah anak keturunannya nanti." 

Saat itu Ibrahim sudah berusia 85 tahun dan istrinya Sarah, 76 tahun. Menyadari usianya yang sudah lanjut untuk melahirkan bayi, Sarah mengizinkan Ibrahim menikahi Hajar, budak mereka asal Mesir. Setelah itu malaikat datang mengabarkan kabar gembira Tuhan kepada Hajar, "Aku akan memperbanyak keturunanmu yang tak terhitung jumlahnya. Berbahagialah! Kamu akan dikaruniai seorang anak. Namailah Ismâ'îl karena Tuhan telah mendengar penderitaanmu." (16: 10-11). Hajar lalu menemui Ibrahim dan Sarah, menyampaikan pesan malaikat. Ketika akhirnya Hajar betul-betul hamil dan melahirkan bayi lelaki, Ibrahim memberinya nama Ismâ'îl yang berarti "Tuhan telah Mendengar".

Ketika Ibrahim berusia 100 tahun, dan Sarah 90 tahun, Tuhan menjawab doa Ibrahim dengan sebuah kabar gembira lagi.

Ibrahim berdoa, "Semoga Ismâ'îl hidup dalam hidayahMu ya Allah." Dan Allah menjawab, "Aku mendengar doamu tentang Ismâ'îl, tenanglah. Aku merahmatinya dan Aku akan menjadikan dia pemimpin suatu bangsa yang besar. Tetapi kehendak-Ku tentang Ishaq telah Kutetapkan, dan Sarah akan melahirkannya tahun depan." (17: 20-21).

Jadi dari penjelasan Genesis, ada beda umur 15 tahun antara Ismail dan Ishaq. Urutan genealogis ini sinkron dengan penjelasan Q:S: 37: 101-112 yang sudah dikutip di atas. Dan karena proses pengurbanan melibatkan "anak Ibrahim" (saat sang anak masih kanak-kanak, belum menjadi Nabi, dan kanak-kanak itu bukan Ishaq), maka pemahaman bahwa "anak Ibrahim" yang dikurbankan itu adalah Ismail, menurut hemat saya, bukanlah tafsiran bebas yang tak mengacu pada peristiwa faktual yang pernah terjadi.

Salam,

Akmal Nasery Basral


On Apr 30, 2012, at 9:58 PM, Wikan Danar Sunindyo <wikan.danar@gmail.com> wrote:

 

coba dicek dalam al quran, ada tidak penyebutan nama ismail sebagai
anak yang disembelih?
atau hanya tambahan/tafsiran saja?

salam
--
Wikan

2012/4/30 Abbas <abas_amin08@yahoo.com>
>
>
>
> Wahhhhh ............. rame juga dialognya.......... hehehe
> masalaah Ismail Ishak; saya kira yang bener Ismail. Buktinya apa ?
> Buktinya yang menjalankan Idhul qurban, kan Islam syariat Muhammad;
> sementara di Kristen kan gak ada tuh upaacara qurban seperti itu ? Jadi
> memang Ismail saat itu yang mau disembelih. Itu kalaau lihat FAKTA kini.

=


__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

 



Dalam strategi kebudayaan, Alquran memang menyuguhkan banyak teka-teki. Contoh konkretnya, Alquran tidak membeberkan istri-istri Ibrahim. Jadi, orang Islam mau tidak mau harus menerima berita dari PL yang menyebut Ibrahim beristri 2. Lalu, ada lagi yang menyebut berdasarkan kisah-kisah Timur Tengah yang menyebut Ibrahim beristri 3. Apa istri dalam dunia Semitik tidak penting, ya? ......:))
 
Nama-nama istri Ibrahim dengan sendirinya tidak disebut dalam Alquran. Akhirnya, umat Islam terjebak dalam perdebatan yang tak memiliki sumbernya sendiri.
 
Berita kelahiran Ishaq secara khusus dimuat di beberapa ayat, yaitu 11:71-72, 51:28-29, 15:53, 37: 101-112. Nah, pada 37: 101 dan 112 inilah hampir seluruh umat Islam terjebak teka-teki Ismail-Ishaq. Padahal, ayat 101 itu tentang berita kelahiran seorang anak yaitu Ishaq dan ayat 112 menegaskan bahwa Ibrahim menerima berita gembira bahwa Ishaq dipilih menjadi seorang nabi yang tergolong dalam golongan orang yang saleh. Jadi, ayat 37:101 itu memberitakan tentang kelahirannya, sedangkan ayat 112 tentang pemilihan Ishaq sebagai nabi. Jadi, 37:112 sama sekali tidak menjelaskan kelahiran Ishaq.
 
Dalam kaitannya dengan Ibrahim, Ismail disebut dalam Alquran secara "ujug-ujug" (tiba-tiba), yaitu sebagai pemuda yang mendampingi Ibrahim dalam membangun "sistem tauhid" yang disebut sebagai "bayt", yaitu dalam Q. 2:125-140 dan pernyataan Ibrahim bahwa dia dikaruniai anak Ismail dan Ishaq.. Umat Islam terjebak lagi makna "bayt" menjadi Ka'bah, akhirnya penerjemah Alquran ngayawara (memaksakan diri) untuk melawan realitas makna.
 
Wassalam,
 
chodjim
 
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, May 01, 2012 8:59 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

 

Iya Pak Muiz, untuk hal2 yang sifatnya nominal/fisik seperti Yesus, Ismail/Ishaq, Quran seolah berteka-teki (conundrum), for a good reason.

Berangkat dari situ terawanganku sendiri, Taurat/Bible adalah kitab yg lebih tua, jadi rujukan nominal/fisik menggambarkan sumber tradisi yg lebih tua. Pada jaman Nabi, orang Yahudi di Madinah pun yg sesungguhnya suku Arab juga, mempertanyakan akar tradisinya sendiri. Dari merekalah "perbedaan" ini terjadi (dasar Yahudi...:-))

Hal ini bisa juga direfleksikan dari sahabat "ring 1" yg berpendapat Ishaq, dan sahabat ring2 selanjutnya yg bilang Ismail (i.e Ibn Abbas)

Kesimpulanku, Yahudi Taurat mengatakan Ishaq adalah korbannya, karena emang tradisinya mengatakan begitu. So, be it. Islam (i.e Yahudi Madinah dan sahabat2 ring 2 dst) mengatakan Ismail, karena mau mengukuhkan kultur dan identitasnya, monggo silakan.

Dan itu bukan disimbolkan X=Y hehehe....lebih tepatnya X=X+y+....
Jadi Dullatif tetep ndak girang, Pak Akmal..

Salam
Mia

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: "Mu'iz, Abdul" <muizof@yahoo.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Mon, 30 Apr 2012 22:03:28 +0000
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

 

Mungkin itulah gaya bahasa kitab agama abrahamic, qur'an punya kekhasan sendiri, perjanjian lama juga punya kekhasan yang lain.

Memang secara literal, kitab kejadian 22:1 disebutkan secara eksplisit anak Ibrahim dijadikan korban bakaran, namun di 22:10 disebut akan disembelih dengan pisau, padahal lebih dulu disiapkan kayu bakar. Mungkin menunjukkan setelah disembelih akan disate atau akan direbus (?) Nyatanya di ayat berikutnya Malaikat melarang membunuh anak itu, karena dinyatakan lulus, selanjutnya dombalah yang akan digantikan untuk pengorbanan tsb.

Bagi saya tidaklah penting meributkan mana yang benar antara keduanya. Karena soal greget itu kan tergantung sudut pandang. Bahwa pengorbanan seyogyanya satu kali atau dua kali, hanya Allah yang tahu.

Menurut hemat saya makna pengorbanan itu yang perlu dieksplore hikmahnya, manfaat dan relevansinya bagi generasi berikutnya.

Perdebatan siapa anak yang dikorbankan Ibrahim rada mirip dengan perdebatan penyaliban Isa, bibel menyebut Isa yang disalib, qur'an menyangkalnya dengan gaya bahasa yang khas.

Wassalam
Abdul Mu'iz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Akmal N. Basral" <anb99@yahoo.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 1 May 2012 04:46:12 +0700
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

 


Maksud saya, bukankah yang akan dilakukan Ibrahim terhadap Ishaq sebetulnya adalah "penyembelihan" bukan "pembakaran" ? 

Lain halnya kalau api sudah dikobarkan -- sebagaimana saat Ibrahim dibakar Raja Namrud -- dan Ishaq yang sudah dijilat-jilat lidah api digantikan posisinya dengan domba, maka itu adalah sebuah bakaran. Dari kronologi kejadian, yang (akan) terjadi sebenarnya adalah upaya penyembelihan, bukan? Baik terhadap Ismail (versi Islam), mau pun terhadap Ishaq (versi Kristen). Bedanya hanya setting lokasi dan detil penyembelihan dalam Kitab Kejadian itu lebih deskriptif dibandingkan dalam Qur'an.

Lagipula, kalau "uji nyali" bagi Ibrahim terhadap anak-anaknya ini dilakukan dua kali oleh Allah dengan cara yang praktis sama, bukankah setelah Ibrahim lulus pada ujian pertama (terhadap Ismail), maka 'greget' ujian kedua (terhadap Ishaq) juga praktis sudah hilang, karena Ibrahim sudah pasti lulus. 

Jadi saya kira hanya ada satu ujian keyakinan untuk mengorbankan anak yang dihadapi Ibrahim sepanjang hidupnya.  Bagaimana menurut Pak Mu'iz? 

salam,

ANB

On May 1, 2012, at 4:11 AM, "Mu'iz, Abdul" <muizof@yahoo.com> wrote:

 

Makanya saya sebut sama2 happy ending karena sama2 hidup.

Wassalam
Abdul Mu'iz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Akmal N. Basral" <anb99@yahoo.com>
Date: Tue, 1 May 2012 04:08:01 +0700
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

 


Pak Mu'iz, kalau lanjutan kisah 22:2 dibaca sampai ayat 9 dan 10 akan terlihat bahwa Ishaq akan disembelih dulu oleh Ibrahim, meski diikatkan di atas mezbah yang di bawahnya sudah disusun kayu api (namun belum dibakar). Persis saat Ibrahim akan menyembelih anaknya itulah malaikat menyuruh Ibrahim (Abraham) menghentikan upaya menyembelih anaknya,

Silakan bapak cek lagi teksnya.

Salam,

ANB


On May 1, 2012, at 3:54 AM, "Mu'iz, Abdul" <muizof@yahoo.com> wrote:

 

Tambahan :

Menurut penganut bibel, sebutan anak tunggal pada diri Ishaq, karena saat terjadi pengorbanan Ishaq dengan cara korban bakaran (bukan penyembelihan) di tanah Moria, posisi Isma'el sudah meninggalkan tanah palestina diungsikan ke Mekkah bersama ibundanya Hajar diantar oleh Ibrahim.

Wassalam
Abdul Mu'iz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Mu'iz, Abdul" <muizof@yahoo.com>
Date: Mon, 30 Apr 2012 20:49:11 +0000
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

 

Ini bukan soal mengimani atau tidak.

Memang makna anak tunggal di kitab kejadian 22:2 menjadi bermasalah bagi penganut bibel karena akan terjadi paradoks :

1) Isma'il lahir duluan dari ibunda Hajar adalah fakta, yang menjadi anak sulung justru bukan Ishaq. Maka seharusnya penyebutan Ishaq menjadi bermasalah.

2) Kalau Isma'il dilahirkan dari perempuan budak tidak diakui sebagai anak, hanya mengakui Ishaq anak tunggal itu juga bermasalah, karena bani israel menjadi diskriminatif pada keluarga Ibrahim. Sebab nabi ya'qub di samping memiliki istri merdeka juga punya istri dari kalangan budak, semuanya beranak, dan semuanya diakui tanpa kecuali sebagai cikal bakal puak bani Isra'el sebanyak 12.

Wassalam
Abdul Mu'iz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Akmal N. Basral" <anb99@yahoo.com>
Date: Tue, 1 May 2012 03:38:59 +0700
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

 


Kalau begitu, harus dilihat teks Kitab Kejadian 22:2 dulu dong Pak Muiz, yang menyebutkan "anakmu yang tunggal"  (Ibrani: yehidika, dari yahid, padanannya wahid dalam bahasa Arab) sebagai anak  Ibrahim yang harus dibakar di tanah Moria.

Maka ada 2 risiko yang terjadi:

1. Kalau Ismail anak pertama, dan beda umur 15 tahun dengan Ishaq adiknya, bukankah lebih masuk akal yang disebut "anakmu yang tunggal" adalah Ismail sebelum Ishaq dilahirkan?

2. Jika Pak Mu'iz mengimani bahwa yang dimaksud "anakmu yang tunggal" adalah memang Ishaq adik Ismail, berarti sebagai konsekuensinya Ismail tak bisa diakui sebagai anak Ibrahim, karena dia tak eksis. Kalau Ismail tak eksis, bagaimana Pak Mu'iz mengimani bahwa anak Ibrahim yang dikurbankan dalam Q:S: 37: 102 adalah Ismail?

Salam,

ANB

Sent from my iPad2

On May 1, 2012, at 3:16 AM, "Mu'iz, Abdul" <muizof@yahoo.com> wrote:

 

Boleh jadi dua2nya dikorbankan nabi Ibrahim, Isma'il dikorbankan di mekkah dengan cara disembelih, sementara Ishaq dikorbankan di tanah Moria dengan cara dibakar.

Namun happy ending, sama-sama tidak mati.

Wassalam
Abdul Mu'iz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Akmal N. Basral" <anb99@yahoo.com>
Date: Tue, 1 May 2012 03:02:16 +0700
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tentang qurban dan sesajen

 


In does matter dong Pak Dwi,
kalau doesn't matter berarti boleh Ismail, boleh Ishaq,
berarti Ismail = Ishaq
berarti X = Y

berarti, Pak Abdullatif yang bakal girang :)


ANB

On May 1, 2012, at 2:31 AM, Dwi Soegardi <soegardi@gmail.com> wrote:

 

Ishak atau Ismail?


Generasi Sahabat (Umar cs.) termasuk yang memilih Ishak,
sedang generasi tabiin (Ibn Abbas cs) memihak Ismail.

Does it matter?


2012/4/30 Akmal N. Basral <anb99@yahoo.com>
 

Pak Wikan,
Nama Ismail memang tidak disebutkan secara tersurat. Dalam Q:S: 37: 101 hanya berbunyi: 
------
maka Kami beri kabar gembira kepadanya (Ibrahim)  dengan kelahiran seorang anak yang sangat sabar/santun (بِغُÙ„ٰÙ…ٍ Ø­َÙ„ِÙŠْÙ…ٍ)'
------
Setelah itu dilanjutkan dengan ayat 102-111 yang mengisahkan Ibrahim menceritakan mimpinya kepada sang anak, sampai pada proses pengurbanan, sang anak digantikan Allah dengan "seekor sembelihan yang besar". 

Namun pada ayat 112, Allah berfirman:
-------
Dan Kami beri dia (Ibrahim) kabar gembira dengan kelahiran Ishaq, seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
--------

Dari urutan kronologi ayat Q: S: 37: 101-112 itu berarti:

1. Yang menjalani proses pengurbanan BUKAN Ishaq
2. Yang mengalami adalah anak Ibrahim yang lahir lebih dulu (kakak) Ishaq.
3. Tak dijelaskan secara spesifik pada rangkaian ayat itu apakah Ishaq dan kakaknya berasal dari satu ibu (ibu kandung yang sama) atau tidak.

Jadi siapakah kakak Ishaq itu? Sependek pengetahuan saya, Al Qur'an juga tak pernah mendeskripsikan secara harfiah semisal "Ismail kakak Ishaq". Pola deskripsi yang lazim dalam Qur'an adalah penyebutan berderet: Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub (2:136, 2:140, 3: 84)

Namun ada satu ayat (14: 39) di mana Ibrahim menyatakan dengan jelas kebahagiaannya memiliki dua putra, Ismail dan Ishak, yang disebutkan secara jelas:

------
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua, Ismail dan Ishaq. Sungguh, Tuhanku benar-benar Maha Mendengar doa.
-------

Lagi, Al Qur'an tidak menjelaskan seberapa tua saat Ibrahim dianugerahkan Ismail dan Ishaq itu.

Namun dalam kitab Kejadian (Genesis 15:5) disebutkan bahwa saat Ibrahim sedang gelisah karena masih belum juga dianugerahkan anak di usianya yang sudah tua, Tuhan berfirman menyuruhnya keluar tenda. "Sekarang, pandanglah langit dan hitunglah bintang-bintang di sana, bila engkau sanggup." Ibrahim pun menatap langit dan terdengarlah suara: "Sebanyak itulah anak keturunannya nanti." 

Saat itu Ibrahim sudah berusia 85 tahun dan istrinya Sarah, 76 tahun. Menyadari usianya yang sudah lanjut untuk melahirkan bayi, Sarah mengizinkan Ibrahim menikahi Hajar, budak mereka asal Mesir. Setelah itu malaikat datang mengabarkan kabar gembira Tuhan kepada Hajar, "Aku akan memperbanyak keturunanmu yang tak terhitung jumlahnya. Berbahagialah! Kamu akan dikaruniai seorang anak. Namailah Ismâ'îl karena Tuhan telah mendengar penderitaanmu." (16: 10-11). Hajar lalu menemui Ibrahim dan Sarah, menyampaikan pesan malaikat. Ketika akhirnya Hajar betul-betul hamil dan melahirkan bayi lelaki, Ibrahim memberinya nama Ismâ'îl yang berarti "Tuhan telah Mendengar".

Ketika Ibrahim berusia 100 tahun, dan Sarah 90 tahun, Tuhan menjawab doa Ibrahim dengan sebuah kabar gembira lagi.

Ibrahim berdoa, "Semoga Ismâ'îl hidup dalam hidayahMu ya Allah." Dan Allah menjawab, "Aku mendengar doamu tentang Ismâ'îl, tenanglah. Aku merahmatinya dan Aku akan menjadikan dia pemimpin suatu bangsa yang besar. Tetapi kehendak-Ku tentang Ishaq telah Kutetapkan, dan Sarah akan melahirkannya tahun depan." (17: 20-21).

Jadi dari penjelasan Genesis, ada beda umur 15 tahun antara Ismail dan Ishaq. Urutan genealogis ini sinkron dengan penjelasan Q:S: 37: 101-112 yang sudah dikutip di atas. Dan karena proses pengurbanan melibatkan "anak Ibrahim" (saat sang anak masih kanak-kanak, belum menjadi Nabi, dan kanak-kanak itu bukan Ishaq), maka pemahaman bahwa "anak Ibrahim" yang dikurbankan itu adalah Ismail, menurut hemat saya, bukanlah tafsiran bebas yang tak mengacu pada peristiwa faktual yang pernah terjadi.

Salam,

Akmal Nasery Basral


On Apr 30, 2012, at 9:58 PM, Wikan Danar Sunindyo <wikan.danar@gmail.com> wrote:

 

coba dicek dalam al quran, ada tidak penyebutan nama ismail sebagai
anak yang disembelih?
atau hanya tambahan/tafsiran saja?

salam
--
Wikan

2012/4/30 Abbas <abas_amin08@yahoo.com>
>
>
>
> Wahhhhh ............. rame juga dialognya.......... hehehe
> masalaah Ismail Ishak; saya kira yang bener Ismail. Buktinya apa ?
> Buktinya yang menjalankan Idhul qurban, kan Islam syariat Muhammad;
> sementara di Kristen kan gak ada tuh upaacara qurban seperti itu ? Jadi
> memang Ismail saat itu yang mau disembelih. Itu kalaau lihat FAKTA kini.

=


__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

[wanita-muslimah] Gunkanjima, Kota Hantu di Tengah Laut

 

Gunkanjima, Kota Hantu di Tengah Laut


Sebenarnya nama pulau ini adalah "Hashima" atau "Pulau Perbatasan" tapi sering disebut "Gunkanjima" yang berarti "Pulau Kapal Perang". salah satu dari 505 pulau tak berpenghuni di Prefektur Nagasaki, sekitar 15 kilometer dari kota Nagasaki. Pulau itu berpenghuni tahun 1887 sampai 1974. Pada tahun 1890 Mitshubishi Corporation membeli pulau itu dan memulai proyek penambangan batubara.

Pada tahun 1900 an Gunkanjima adalah pulau makmur dengan kekayaan batu baranya yang melimpah. Mitshubishi Corporation, perusahaan yang mengelola penambangan batubara di pulau itu menjadikannya kota yang kaya dan padat penduduk padahal luas pulau itu tak sampa 1km2. Pada 1916 mereka membangun beton besar yang pertama di pulau itu. Mereka juga membangun tembok besar mengelilingi pulau untuk melindungi para pekerja dari angin topan. 
Untuk mengakomodasi peduduknya yang tidak lain adalah penambang batubara dan keluarganya sepuluh kompleks apartemen dibangun di atas batu kecil, sebuah labirin tinggi dihubungkan dengan halaman-halaman, koridor, dan tangga. Ada sekolah, restoran, dan game rumah, semua dikelilingi oleh tembok pelindung. Pulau ini dikenal sebagai "Nashi Midori Shima," pulau tanpa warna hijau mengingat memang tak ada pohon yang tumbuh disana waktu itu. Pulau ini pun sempat menjadi pulau terpadat di dunia tahun 50 an dengan penduduk mencapai 6000 orang . 

Akan tetapi batu bara yang terus dikeruk hingga ke dasar lama-kelamaan pun habis dan akhirnya pulau ini pun ditutup. Tahun 1974 pulau itu resmi ditutup, bangunan apartemenpun mulai ditinggalkan dan runtuh. Puluhan tahun berlalu kini pulau yang dulunya kaya dan makmur itu tak lebih dari reruntuhan bangunan yang mennyeramkan. Makanya banyak yang bilang Gunkanjima seperti pulau hantu. 

Namun belakangan ini ketentuan bahwa pulau itu ditutup telah berubah dan menjadi obyek wisata. Bahkan pulau itu didaftarkan di UNESCO sebagai situs warisan dunia. Pada tahun 2003 pulau ini diambil sebagai setting film Battle Royale II: Requiem dan mengilhami sebuah permainan populer killer7. Pulau ini juga dipakai sebagai latar tempat dalam permainan video Forbidden Siren 2 dengan perubahan nama dan desain tempat.


--
Cuma browsing dapet uang 20$/minggu?, daftar aja disini gratis kok..!!!

setelah terdaftar PM saya ya, supaya lebih cepat menghasilkan

FB : hanjakal@gmail.com
YM: Desatura@yahoo.com
GM: hanjakal@gmail.com




__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___