Sdr Abdullatif,
Yang Anda sampaikan itu betu", tetapi tidak benar 100 % ada yang keliru, yaitu Anda terlalu melihat dari sudut pandang Anda pribadi yang serba materi, makanya saya mengerti kalau anda menyodorkan kesimpulan sesat, fallacy tetapi Anda merasa benar sendiri, asyik sendiri, tidak ada empathy apalagi simpathy menagapa mereka terpanggil pergi haji ? Apa benar mereka mewariskan kemiskinan ? Lha Anda gak melihat sendiri di tanah air, bukankah Anda di USA ? Cuma mengandalkan pengamatan sepintas tidak didukung survey dan data akurat, tentu saja kesimpulan Anda baru pada tahap hipotesis masih perlu diuji kebenarannya.
Para pelaku ibadah haji itu meraih mabrur atau mardud terlihat dari output akhlaq setelah ibadah haji, kalau makin sholeh, makin jujur, makin memberi manfaat bagi dirinya, keluarga dan lingkungannya dll itu artinya sudah berada di track dan jalur yang benar alias haji ybs sudah mencapai mabrur. Ini perlu disurvey kalau ingin melihat realita.
Kalau ternyata perilakunya buruk, korup, suka menipu, berkata kotor, menyengsarakan dirinya, keluarga, dan lingkungan dll maka berarti haji ybs telah mencapai mardud nah yang seperti ini berapa orang kan perlu disurvey untuk mendukung kesimpulan prematur Anda ? Bukan begitu sdr dulllatif ?
Ayo berpikir benar speak by data jangan speak by assumption only, nanti Anda cuma terjebak pasa su'udz dzon saja.
Wassalam
Abdul Mu'iz
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mu'iz, Abdul" <muizof@...> wrote:
Lha shadaqah dan haji itu kalau tidak menginspire untuk hidup makmur alias cukup bekal dulu, apa berarti melestarikan hidup miskin ?
==================
Respoind saya;
Sdr Muiz, Umumnya saya perhatikan orang2 yang naik haji
yang berasal bukan dari kota2, menjual warisan tanah dari
orang2 tuanya dulu. ini adalah suatu perbuatan yang salah
sekali,karena meninggalkan anak2 dan cucu2 dlm keadaan miskin
dikemudian hari.
Jadi naik haji bagi orang2 Indonesia adalah pemiskinan umat
Islam terutama yang datang dari kampung2 atau kota2 kecil
Kalau kita lihat keluarga yang mengantarkan orang tuanya naik haji
itu ekonomi lemah.
Alangkah sebaiknya uang naik hajii itu dijadikan modal
untuk usaha dagang,kalau ada profit dari dagangan itu,baru
pergi naik haji, itu baru disebutkan orang2 muslim yg smart.
Karena mereka umumnya di tipu oleh calo2 atau agent haji,travel
yang mengatakan--kalau naik haji maka hilanglah dosa2 semua
dan kalau mati di mekkah maka lansung ke syurga.nauzubillah
Tidak ada satu ayatpun yang menjelaskan bahwa naik hajii itu
akan mengapus semua dosa.mudah sekali masuk syurga.
Jadi sdr Muiz, umat Islam kita yang jumlahnya jutaan itu
sudah tertipu oleh agent2 haji dari Saudi, agar umat islam
banyak mengeluarkan uang dan yang beruntung adalah orang2
Saudi.
Jadi jangan anda berpikir bahwa naik haji itu membuat inspirasi
bagi umat islam Indonesia,kalau ada sedikit sekali untuk mencari
uang dari usaha atau dagang.umumnya menjual tanah di kapung2
Jadi 200 000 umat Islam yang naik haji,umumnya perbuatan
memiskinan keluarga sendiri.Meninggalkan anak2 dan cucu2
dalam keadaan lemah ekonomi,pendidikan dan iman.
Saya menganjurkan sebaiknya ulama2,usztad2 atau MUI mengeluarkan
FATWA bahwa hadist2 palsu itu haram di amalkan.Karena membuat
umat islam malas bekerja keras utk mendapatkan rezeki
dari ALLAH.
Wassalam
> Sdr Abdullatif,
>
> Jangan dibalik, kalau Islam mengajarkan miskin dan masuk syurga pasti akan ditinggalkan umatnya. Lha shadaqah dan haji itu kalau tidak menginspire untuk hidup makmur alias cukup bekal dulu, apa berarti melestarikan hidup miskin ? Orang miskin memang tidak kehilangan hak untuk bersedekah minimal senyum, tetapi mosok shodaqah level kelas uang receh (logam) melulu ? Kan naluri manusia untuk improve nasib ?
>
> Yang ada, justru orang miskin ketika kehilangan harapan, maka agama memberikan solusi agar kuat jiwanya maka diinspire agar melawan kezaliman penguasa serakah yang gemar membangun struktur atau sistem sosial yang berpihak pada golongan kaya melulu.
>
> Mosok Anda tidak nyambung fenomena paradoks negara kapitalist yang atheistis, keimanan beragama pada yang invisible hand, emoh. Eh giliran menguasai pasar mau beriman pada invisible hand, pemerintahan yang protekktif melindungi bangsa dan rakyatnya dari hegemoni kapitalistis neolib dituduh anti pasar bebas (invisible hand). Ayo buka mata dan buka hati dullatif !!!!!
>
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: "Abdullatif" <latifabdul777@...>
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Sat, 28 Apr 2012 12:08:03
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: [wanita-muslimah] Kemiskinan disebabkan Salah Memahami Al Quran.
>
> Assalamu'alaikum wrwb.
> Bismilahirahmanirrahiim.
> Kalau kita perhatikan kitab2 Dakwah Islam Sufi,
> Tasawuf dan Ahmadiyah sangat membenci kehidupan
> masarakat duniawi dan materi.Mereka mengutamakan kehidupan
> akirat yang kekal.
>
> Kalau saya sudah berbicara uang,rezeki dan ekonomi
> dituduh saya membawa umat Islam menjauhi sunnah Rasul,
> Rasulullah saw adalah seorang ayah yang hidup sederhana
> dan bahkan perutnya sering lapar, dan waktu wafatnya
> tidak meninggalkan warisan satu sen pun kepada keluarganya.
>
> Rasulullah bersabda sbb;
>
> Rasulullah saw melihat bahwa di syurga itu kebanyakan
> orang orang miskin, sedangkan dalam neraka kebanyakan
> wanita2. HR Muslim-Bukhary.
>
> Rasulullah berdoa kepada Allah swt," Yaa Allah
> jadikanlah aku seorang miskin dan matikanlah aku
> dalam kemiskinan"HR Muslim.
>
> "Orang – orang miskin akan masuk surga 500 tahun
> lebih dahulu daripada orang – orang kaya"
> (HR. Tirmidzi, dia berkata, "Hadits shahih",
> dari Abu Hurarah.
>
> Hadist2 ini sudah beratus tahun di ajarkan dari
> satu generasi ke generasi berikut.
>
> Akibatnya kehidupan masarakat Islam tidak produktif
> dan malas bekerja keras utk mencari rezeki yg banyak
> dari ALLAH sebagai hadiah bagi orang2 yang rajib bekerja
> untuk ALLAH.
>
> Kita tidak melihat dari barang2 produksi negara2 Arab
> dan negara2 Islam di dunia ini di supermarket2.
> BENAR BUKAN?
>
> Mereka mengutamakan kehidupan akirat yang kekal.
> Dan mereka beranggap dgn menjauhi kehidupan duniawi
> dan materi itu mereka akan mencapai syurga di akirat.
>
> Selain dari akibat mengamalkan hadist2 palsu diatas itu
> juga salah memahami makna atau definis TAQWA yg sering
> disebut dlm al Quran kira2 263 kali.
>
> Mereka berpaham bahwa makna Taqwa tidak ada hubungannya
> dengan kekayaan ALLAH yang berupa materi seperti; kebun2
> yang luas, ternak yang banyak dll
>
> Merea berpaham makna taqwa hanya dikaitkan masalah2
> ritual yaitu; rajin melakuan shalat fardu dan sunnat
> sampai dahi menjadi hitam,tanda seorang yang saleh.
>
> Sesunguhnya mereka2 itu sudah salah mengikuti keyakinan
> nenek2 moyangnya dahulu.
>
> Untuk lebih jelas sebab2 kemiskinan dalam umat Islam
> buka BLOG ini;
>
> POVERTY;
> http://muslimbertaqwa.blogspot.com/p/renungan.html
>
> MAKNA TAQWA.
> http://muslimbertaqwa.blogspot.com/p/article.html
>
> Semoga bermanfaat
> Wassalamu'alaikum wrwb
>
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment