Advertising

Saturday 8 February 2014

[wanita-muslimah] Pembubaran Bedah Buku Tan Malaka dan Begitu Lekatnya Dogma Orba

 

 

Pembubaran Bedah Buku Tan Malaka dan Begitu Lekatnya Dogma Orba

Sabtu, 08-02-2014 20:15
Pembubaran Bedah Buku Tan Malaka dan Begitu Lekatnya Dogma Orba : aktual.co
Buku Tan Malaka (Istimewa)

Jakarta, Aktual.co — Bedah buku Tan Malaka di C20 Library, Jalan Dr Cipto, Surabaya, akhirnya gagal digelar. Kegiatan yang seharusnya berlangsung pukul 20.00 Wib tersebut dibubarkan polisi karena tidak mendapat ijin.

Beruntung, saat puluhan massa dari FPI Jawa Timur dan Gerakan Umat Islam Bersatu datang ke lokasi untuk membubarkan kegiatan diskusi, para peserta bedah buku sudah dibubarkan polisi sebelumnya.

Ketua Bagian Amar Ma'ruf Nahi Mungkar FPI Jawa Timur, KH Dhofir, menjelaskan bahwa diskusi Tan Malaka bisa mengancam kekacauan. 

Sebab, Tan Malaka, menurut KH Dhofir, adalah sosok komunis. Meskipun dikatakan pejuang, tetapi Tan Malaka hanya memperjuangkan orang-orang komunis. 

"Bukannya Tap MPR RI tentang pelarangan aktivitas partai komunis masih belaku di Indonesia?" tanya KH Dhofir, Jum'at (7/2)

Melihat penjelasan ormas, sangat terlihat bahwa mereka tidak melihat diskusi ini dengan adil. Mereka hanya terpaku dalam dogma yang dimunculkan orde baru 'komunis harus ditumis'

Padahal, sang penulis Harry A. Poeze, mengatakan bahwa buku 'Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia Jilid 4, menceritakan perjuangan Tan Malaka mempertahankan republik.

Buku ini menceritakan babakan terakhir perjalanan hidup Tan Malaka, sejak September 1948-Desember 1949.

Pada fase ini, Tan membentuk Partai Murba dengan asas "antifascis, antiimperialis dan antikapitalis."

Usai kongres pendirian Partai Murba, Tan mesti menentukan pilihan tentang hari depan pergerakannya. Meski Yogyakarta strategis (saat itu sebagai ibukota Republik Indonesia), dia merasa tidak aman di kota itu.

Dikhawatirkan akan terjadi pendudukan Belanda, dan bahaya penangkapan oleh pemerintah, karena selama ini Tan kritis terhadap pola diplomasi Soekarno-Hatta.

Dimulailah jalan gerilya di Jawa Timur. Tan berkesempatan bertemu dengan para prajurit TNI dan pimpinan politik. Jika senggang, tulis Poeze, "dia berjalan-jalan untuk melihat-lihat dan mencari tahu tentang keadaan penduduk kampung yang miskin dan keinginan-keinginan mereka."

Dalam setiap pertemuan maupun pamflet yang dia tulis selama di Jawa Timur, Tan Malaka menuangkan gagasannya akan cita-cita Merdeka 100 Persen.

Dia menjelaskan ide-idenya dalam Gerpolek (Gerilya, Politik, Ekonomi) ke tengah-tengah kalangan militer dan mendapat sambutan hangat.

Maka, tak heran ide gerpolek ini dipakai untuk melawan Belanda yang ingin menjajah kembali. Tak kurang Jenderal Besar Abdul Haris Nasution memberi gelar Bapak Militer Indonesia. Pasalnya, Tan membuat banyak strategi soal pertempuran gerilya.

Jadi, tudingan bahwa Tan berjuang untuk kelompoknya tidaklah benar. Tan berjuang memberikan pijakan bagi bangsa.

Soal pencabutan TAP MPRS XXV Tahun 1966, alangkah baiknya jika membaca ulang alur pikir Gus Dur.

Presiden keempat Indonesia itu mengusulkan ide objektivitas sejarah ketika ia menggulirkan wacana pencabutan TAP tersebut.

Gus Dur mengusulkan pencabutan Ketatapan Majelis tentang pembubaran PKI dan pernyataan pelarangan pengembangan ide Marxisme itu karena dianggapnya telah usang alias out of date.

Argumen Gus Dur saat itu tidak terbaca secara utuh karena gelombang protes atas usulannya telah lebih dahulu naik melebihi keinginan luhurnya.

Dari media massa sedikitnya dapat diketahui tiga alasan objektif Gus Dur.

Pertama, bahwa konsep Marxisme telah dipelajari terbuka di lingkungan perguruan tinggi.

Kedua, era komunis telah berakhir seiring berakhirnya negara Uni Sofiet di ujung babak perang dingin.

Ketiga, dendam sejarah masa lalu harus disingkirkan demi menata kehidupan Indonesia yang lebih baik ke depan.

Namun, tidak semua orang berani berubah. Sepanjang bulan April 2000, Gus Dur menerima banyak sekali tekanan dari kelompok-kelompok yang menantang usulannya.

Meski demikian, dukungan atas ide Gus Dur juga mengalir. Banyak kalangan generasi muda yang mendukung wacana presiden Gus Dur.

Lepas dari semua bentuk formalisme hukum lembaga negara, wacana Gus Dur terasa seperti "rain from heaven".

Dari pernyataannya yang bernada seloroh menanggapi serangan para penantangnya, kejernihan ide Gus Dur pun dapat dibaca.

"Lha wong Gusti Allah saja kasihan kepada mereka (PKI)? Kenapa ini masih ada pandangan sempit seperti itu?"

Humanisme Gus Dur adalah alasan paling jelas mengapa ia melontarkan gagasan pencabutan TAP MPRS XXV/1966.

Apalagi, eks ketua umum Nahdathul Ulama juga pernah menerima tekanan dan perlakuan buruk negara orde baru.

Hal itu merupakan faktor-faktor yang saling menjalin sebagai inti pelita hatinya manakala ia menggagas ide pencabutan TAP tsb.

Dalam tindakan ini, Gus Dur adalah figur seorang negarawan. Ia tidak sekedar presiden yang merupakan lambang kekuatan politik mereka yang mendukungnya. Ia juga simbol merangkul kekuatan politik mereka yang menolaknya.

Tetapi lebih daripada itu, ia berbicara mewakili mereka yang sama sekali tidak memiliki hak untuk menyatakan mendukung atau menolaknya.

Mereka yang ada ditumpukan sampah sejarah namun masih hidup, menghirup udara, beranak pinak, dan menghormat pada bendera Merah Putih.
Ari Purwanto

sumber:http://www.aktual.co/aktualreview/192601pembubaran-bedah-buku-tan-malaka-dan-begitu-lekatnya-dogma-orba
http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
List of books, click:  http://sastrapembebasan.wordpress.com/


__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment