Advertising

Sunday, 6 July 2014

[wanita-muslimah] Taat berorganisasi

 

140706

 

 

Taat dalam berorganisasi.

 

 

Bismi 'l-lahi 'r-rahmani 'r-rahiem.

 

 

Ketaatan seseorang dinilai tinggi oleh Allah SwT; salah satunya adalah yang termaktub di dalam firmanNya:

 

HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, TAATILAH ALLAH DAN TAATILAH RASUL(NYA), DAN ULIL-AMRI (PEJABAT, PIMPINAN) DI ANTARA KAMU..(Surah an-Nisa' [4] ayat 59)

 

Sejalan dengan itu, Allah SwT juga mengingatkan agar ketika memilih pemimpin harus jeli perhatikan perilakunya.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu semisal) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. (QS al-Maidah [5]:57)

Sejalan dengan itu, Rasulullah saw mengingtkan agar ketika memilih pemimpin harus jeli, tidak boleh seenaknya, karena ada tanggung jawab lanjutnya:

"Barangsiapa memilih seorang pemimpin padahal ia tahu ada orang lain yang lebih pantas untuk dijadikan pemimpin dan lebih faham terhadap kitab Allah dan sunnah rasulNya, maka ia telah mengkhianati Allah, rasulNya, dan semua orang beriman" (HR. al-Thabarani)[2]

 

Di dalam Shahih Muslim 3419: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wajib bagi kalian untuk mendengar dan taat baik dalam keadaan susah maupun senang, dalam perkara yang disukai dan dibenci dan biarpun merugikan kepentinganmu."

Lebih jauh di Shahih Muslim 3417: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa mentaatiku sungguh dia telah mentaati Allah, dan barangsiapa bermaksiat kepadaku maka dia telah bermaksiat kepada Allah. Barangsiapa metaati seorang pemimpin sungguh dia telah mentaatiku, dan siapa saja bermaksiat kepada seorang pemimpin maka dia telah bermaksiat kepadaku."

Di sini termaktub salah satu dari pedoman berorganisasi yaitu jika kita sudah memilih seorang pemimpin maka seluruh anggota harus mentaatinya. Jadi jika pimpinan organisasi sudah menyatakan bahwa organisasinya tidak berpihak pada salah satu calon,  maka seluruh struktur organisasi di bawahnya (baca: pimpinannya, pemegang akunnya) tidak boleh secara resmi memihak walaupun secara individu dia boleh saja memilih atau berpihak kepada yang dipercayainya.

Di Shahih Muslim 3421 disebutkan bahwa ketaatan kepada pimpinan itu "mutlak" meskipun secara fisik atau nasab terkesan jelek. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika berkhutbah di haji wada' bersabda: "Seandainya kalian dipimpin oleh seorang budak yang memimpinmu dengan kitabullah, maka dengarkanlah dan ta'atilah dia."

Namun demikian di Shahih Muslim 3423 diingatkan batasan ketaatan itu  dalam beliau bersabda: "Wajib setiap orang untuk mendengar dan taat, baik terhadap sesuatu yang dia suka atau benci, kecuali jika dia diperintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada kewajiban baginya untuk mendengar dan taat."

Dalam kaitan dengan tindakan pemimpin, di dalam Shahih Muslim 3445 digambarkan adanya kemungkinan yang perlu direnungkan sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan datang para penguasa, kalian mengenal mereka namun kalian mengingkari (perbuatan mereka), siapa yang tahu (kemungkarannya) hendaklah berlepas diri, dan barangsiapa mengingkari maka ia telah selamat. Tetapi bagi yang ridla dan mengikuti…", para sahabat langsung menyela "Bagaimana jika kita perangi saja?" ternyata beliau menjawab: "Tidak! Selama mereka masih shalat."

Walaupun demikian, di Shahih Muslim 3425 dan Musnad Ahmad 686 ada contoh yang menunjukan bahwa perintah pimpinan juga harus dinilai benar-salahnya dulu. Di suatu saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus sekelompok pasukan, dan beliau menunjuk seseorang sebagai pemimpin mereka. Di dalam perjalanan, karena suatu perkara pemimpin ini berkata, "Kumpulkanlah kayu bakar." Setelah kayu bakar terkumpul dia menyuruh menyalakan api lalu berkata; "Masuklah kalian semua (ke dalam api)". Sebagian pasukannya hendak memasuki api tersebut, sedangkan yang lain berkata: "Bahwasanya kita lari dari api.". Kemarahan si pemimpun kemudian reda, api pun dimatikan.  Kemudian kejadian tersebut disampaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda kepada orang-orang yang hendak memasukinya: "Seandainya kalian memasukinya maka kalian akan tetap di dalamnya sampai hari Kiamat." Dan beliau berkata kepada yang lainnya dengan perkataan yang baik seraya bersabda: "Tidak ada keta'atan dalam bermaksiat kepada Allah, ketaatan itu hanya dalam hal yang makruf."

Ketaatan terhadap pimpinan merupakan hal yang tidak boleh dianggap ringan sampai-sampai pembelotnya diancam akan dipancung. Shahih Muslim 3431 menggambarkan para sahabat pernah mengadakan suatu perjalanan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu di suatu tempat pemberhentian kami berhenti. Sebagian kami ada yang memperbaiki tempat tidur, sebagian lagi berlatih memanah, sebagian lagi memberi makan hewan dan sebagainya. Tiba-tiba terdengar utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyeru, memanggil kami untuk shalat berjama'ah, lalu kami berkumpul di dekat beliau. Beliau bersabda: "Para Nabi sebelum saya diutus menuntun umatnya kepada kebaikan yang telah diajarkan Allah kepada mereka, dan memingatkan bahaya yang mengancam mereka. Ummatku yang sempurna dan selamat ialah angkatan yang pertama-tama, angkatan sesudah itu akan ditimpa berbagai cobaan berupa hal-hal yang tidak disenanginya, seperti timbulnya fitnah. Di mana-mana sebagian mereka menghina sebagian yang lain, oleh karena itu timbullah bencana. Orang-orang mukmin berkata, 'Inilah kiranya yang membinasakanku', Setelah hilang bencana tersebut, timbul pula bencana yang lain. Dan orang mukmin berkata, 'Ini..! Ini..!" Siapa yang ingin bebas dari neraka dan ingin masuk ke surga, hendaklah dia menemui kematiannya dalam keimanan kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah dia berjasa kepada ummat manusia sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat itu. Siapa yang baik dengan seorang pemimpin (penguasa) lalu dia memenuhi bai'atnya dengan sepenuh hati, hendaklah dia mematuhi pemimpin itu semampunya. Jika yang lain datang memberontak, penggallah lehernya."

 

Kepemimpinan yang baik adalah langkah menghindari perpecahan. Di dalam  Musnad Ahmad 1457 digambarkan ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim menyerang suatu kaum dengan jumlah kami tidak sampai seratus orang; beliau memerintahkan kami untuk menyerang sebuah perkampungan dari Bani Kinanah. Karena jumlah mereka begitu banyak sehingga kami meminta perlindungan ke Bani Juhainah, tetapi mereka menolak. Sebagian dari kami bertanya kepada sebagian yang lain; "Bagaimana pendapat kalian?" Sebagian berkata; "Kita menemui Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitahukannya." Sebagian yang lain berkata; "Tidak, bahkan kita harus tinggal di sini." Aku berkata kepada orang-orang yang bersamaku; "Tidak, tapi kita datangi rombongan kafilah dagang Quraisy dan kita cegat mereka." Kami berangkat menuju rombongan kafilah dagang dan ketika itu harta Fai` diambil oleh siapa saja yang mengambilnya. Kami berangkat ke kafilah dagang, sedangkan sahabat kami yang lain kembali menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan kejadian tersebut. Maka bangkitlah beliau dengan marah dan merah wajahnya kemudian berkata; "Apakah kalian berangkat dari sisiku bersama-sama kemudian kembali dengan berpecah-belah? Yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah karena perpecahan…."

Semoga kita dapat menyatu untuk mencapai Indonesia dengan mayoritas muslimnya yang maju.

 

Wa 'l-Lahu a'lamu bi 'sh-shawwab.

 

 

 

==============================

 

SAW. = shalla 'l-Lahu 'alaihi wa sallam (Semoga shalawat Allah dan salamNya terlimpahkan pada Rasulullah Muhammad).

 

SWT. = subhanahu wa ta-'ala (Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi kedudukanNya).

 

 

 

 

*** Kutipan ayat-ayat diperoleh dari penelusuran menggunakan software sederhana: "Indeks Terjemah Qur'an".

 

========================================

 

 

 

 

 

Assalamu 'alaikum wr. wb.

 

 

 

Semoga sedikit uraian di atas bermanfaat.

 

Sebarkanlah pelita hikmah ini dengan forward langsung ataupun dengan mengajak JOIN di http://groups.yahoo.com/group/pelita-hikmah/.

Jika Anda punya ataupun ingin kajian masalah tertentu untuk pegangan hidup silakan hubungi saya.

 

Wassalam,

H.R.M. Tauhid-al-Amien,

dr.(UnAir), MSc.(SEAMEO-UI), DipHPEd.(UNSW), AIF.(UnAir), AIFO (IAIFI).

                                    e-mail: tauhidhw@gmail.com

 

Jalan Kendangsari Lebar 48 Surabaya    INDONESIA    60292 


__._,_.___

Posted by: tauhidhw@gmail.com
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment