Advertising

Saturday 24 May 2014

[wanita-muslimah] Prabowo Soekarnois Palsu

 

image
Prabowo Soekarnois Palsu
Prabowo selama ini mencitrakan diri sebagai sosok yang mirip Presiden pertama RI, Soekarno. Mulai dari gaya busana, hingga image yang digembar-gemborkan timnya,...
Preview by Yahoo
 

Prabowo Soekarnois Palsu


Prabowo selama ini mencitrakan diri sebagai sosok yang mirip Presiden pertama RI, Soekarno. Mulai dari gaya busana, hingga image yang digembar-gemborkan timnya, semua menggiring persepsi publik bahwa dia memilikikemiripan dengan Soekarno. Dalam penentuan deklarasi pasangan Prabowo-Hatta pun, dia ingin terus mempertahankan image itu, sehingga memilih'Rumah Polonia' yang pernah ditempati Soekarno sebagai tempat deklarasinya. Bahkan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Suhardi, tidak ragu-ragu menyebut Prabowo sebagai pengagum Soekarno. Secara tegas Suhardi membenarkan bahwa suasana deklarasi memang dibuat bergaya Soekarno jaman dahulu. "Ya kita memang pengagum Soekarno, cara pakaian kita juga menerima. Kita juga pendukung idealisme Soekarno karena kemandiriannya," kata Suhardi di rumah Polonia.
Namun benarkah Prabowo mencerminkan sosok dan kepribadian seorang Soekarno? Apakah hanya dengan memakai baju safari berkantong dua di depan dada, lalu seseorang sudah bisa kita anggap seperti Soekarno? Betapa mudahnya jika begitu.
Amboi, sungguh kita orang yang mampu berpikir jernih tak boleh menelan mentah-mentah menu pencitraan yang disajikan seorang Prabowo. Lihat sajaberbagai tindak-tanduk dan pernyataan Prabowo Subianto di forum publik. Sungguh membuktikan bahwa upaya pencitraan yang dia buat sama sekali tak konsisten. Bahkan bisa bahwa Prabowo bersama tim suksesnya sedang membangun sebuah kebohongan publik secara sistematis.
19 Desember 2013, usai Mukernas MKGR di Hotel Kartika Candra, Jakarta, Prabowo Subianto mengakui dirinya dan Partai Golkar adalah bagian dari Orde Baru. "Kita ini friend, kalian dulu bagian Orde Baru. Saya juga bagian Orde Baru," kata Prabowo. Tentu saja yang dimaksud Prabowo Subianto dengan Orde Baru adalah jaman di mana Indonesia dikuasai Suharto. Prabowo kembali melontarkan pernyataan senada pada seminar nasional 'Membangun Kembali Indonesia Raya Berdasarkan Konstitusi' dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional. "Kalau Pak Harto fit sampai sekarang, dia terpilih jadi presiden 2014," kata Prabowo di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa Orde Baru dibangun di atas tumbangnya Seokarno. Peralihan kepemimpinan dari Soekarno kepada Soeharto, tidak terjadi melalui proses yang normal. Tetapi dipenuhi ketegangan dan intrik politik. Berbekal Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar 11 Maret 1966), Soeharto mengambil kebijakan dan keputusan politik yang penting tanpa persetujuan Soekarno. Padahal isi dari Supersemar sendiri lebih menekankan pada penyerahan kekuasaan militer (dalam artian pengamanan jalannya pemerintahan) dan bukan sebagai penyerahan kekuasaan politik dari Soekarno ke Soeharto.
Terjadinya dualism kepemimpinan itulah yang mewarnai peralihan kekuasaan politik dari Soekarno kepada Soeharto. Bahkan setelah kekuasaan beralih Soekarno masih berstatus sebagai presiden. Berdasarkan kesaksian Jendral Soebandrio, tindakan-tindakan yang diambil oleh Soeharto hingga ia diangkat sebagai pejabat presiden pada tahun 1967, merupakan kudeta merangkak.Proses kudetanya tidak langsung menghantam, melainkan secara perlahan-lahan.
Sepertinya tidak perlu lagi kita bersusah-susah menjabarkan bagaimana kepemimpinan Soeharto yang militeristik. Cukup tanyakan saja kepada orang tua kita, mereka yang pernah hidup di masa berbicara menjadi begitu menakutkan dan hidup yang diliputi rasa was-was jika bertindak berbeda dari apa yang digariskan pemerintah.
Lalu, apa isi hati dan kepala Prabowo sesungguhnya? Dia memasang berbagai atribut pencitraan sosok Soekarno, namun dengan bangga pula menyebut sebagai pewaris Orde Baru, sang pengkhianat Soekarno.
Wah wah, inilah bentuk petualangan politik yang dijalankan Prabowo bersama tim suksesnya. Bergaya ala Soekarno tak lebih dari sekedar pendongkrak popularitas, hanya sebagai pembungkus citra belaka. Karena ia tahu, jika ia berani mengatakan bahwa ia pengagum dan pelaksana pemikiran Soeharto dan Orde Baru, maka tak ada masa depan baginya memenangkan pilpres 2014. Sungguh seorang yang bermain dengan kebohongan. Toh, syarat-syarat sesungguhnya telah terpenuhi; warisan Orba, mantan militer, dan tak ramah pada perbedaan (lihat manifesto Partai Gerindra).
Prabowo sepertinya hendak mempraktekkan pameo Jawa 'Diumbulke duwur terus ditibake', dinaikkan tinggi-tinggi lalu dijatuhkan. Popularitas Soekarno dipuja-puja setinggi langit, untuk kemudian dijatuhkan dan dikangkangi dengan kembalinya otoriter dan oligarki Orde Baru.
Jika ditelusuri dari riwayat keluarganya, tak heran jika Prabowo mewarisi sifat petualang politik yang ugal-ugalan, dan oportunis. Ayahnya adalah Sumitro Djojohadikusumo, yang juga mengaku sebagai pengagum Soekarno. Bahkan pada era pemerintahan Soekarno, pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian RI dan ikut mendirikan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ironisnya, ayah Prabowo pula yang melakukanpemberontakan terhadap pemerintahan Soekarno.
Periode akhir tahun 1950-an, keluarga Prabowo adalah 1 dari 10 keluarga pemberontak PRRI/Permesta yang berlindung di Singapura. Pada Mei 1957, Sumitro menghilang di pedalaman Sumatera untuk mempersiapkan deklarasi PRRI/ Permesta. Pada akhir 1950-an, ayah Prabowo lari ke luar negeri karena diburu aparat pemerintahan Soekarno lantaran terlibat aktif dalam gerakan separatis PRRI/ Permesta yang disponsori Amerika Serikat. Paska tergulingnya pemerintahan Soekarno, Sumitro Djojohadikusumo membawa keluarganya, termasuk Prabowo untuk kembali ke Indonesia dan menyokong pemerintahan Orde Baru.
Sejarah keluarga dan bagaimana seseorang dididik dan hidup di masa lalu, sungguh mempengaruhi ia bersikap dan berpikir. Catatan sejarah di atas adalah bukti bahwa apa yang diucapkan Prabowo kini, berlainan dengan isi hati sesungguhnya. Hanya secara simbolik, ia berkoar-koar mengagumi Soekarno. Tapi masa lalu tak pernah berdusta, dan masa lalu selalu aktual. Sejarah pengkhianatan di masa lalu, juga akan kembali ke depan mata kita.
Bapaknya Prabowo, Soemitro adalah anti Soekarno dan pro Orde Baru. Ia pula yang mendukung Soeharto perlahan-lahan menyingkirkan Bung Karno hingga keluarganya. Ayah Prabowo adalah Antek Amerika yang menentang kebijakan ekonomi berdikari Soekarno. Prabowo pun banyak belajar tentang ekonomi dari ayahnya. Itulah mengapa Hasjim, adik Prabowo begitu dekat dengan penguasa ekonomi Amerika seperti keluarga Yahudi, Rothschild. Khususnya Nathaniel Philip Rothschild, teman dekat Hasjim, adik Prabowo.
Lalu sekarang dia koar-koar ingin mewujudkan kemandirian ekonomi nasional? Omong kosong macam apa yang digembar-gemborkan itu? Darimana akar pemikirannya?
Bagi Prabowo, figur dan sosok apalagi pemikiran Soekarno adalah pemanis kampanye demi pencitraan semata. Apalagi jika bukan untuk popularitas. Bagaimana bisa Prabowo sensitif mewujudkan masyarakat mandiri yang memiliki kuasa atas modal mereka hidup, toh ia lahir dan besar dalam kemewahan. Jika pun sekarang ia telah peduli, apakah pernah ia mengurangi lapis penjagaan protokolnya demi membiarkan masyarakat memiliki ruang bertemu dengan calon pemimpin mereka? Seorang ketua Dewan Pertimbangan Partai saja sudah pengamana berlapis lima, apalagi nanti menjadi Presiden?
Yah, sepertinya Prabowo berkepribadian ganda, tipe yang inkonsisten. Jadi, masih percayakah kita bahwa Prabowo adalah seorang Soekarnois?
Ditulis Olah : Sindikat Jogja
Twitter : @SindikatJogja

 

http://herilatief.wordpress.com/
http://akarrumputliar.wordpress.com/
http://sastrapembebasan.wordpress.com/


__._,_.___

Posted by: heri latief <herilatief@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment