Advertising

Thursday, 25 November 2010

Re: Bls: [wanita-muslimah] Fwd: [PersIndonesia] Tak Ada Negara Miskin Kirim TKW Kecuali RI

Calon PRT mesti terlatih,seperti juga profesi lain itu cukup jelas. Tapi lembaga yg melatih tentunya yang berstandar/terakreditasi. Kalau sebagian penyalur yg bermental preman dan melihat PRT sebagai komoditas kalau bukan trafiking, memberi pelatihan, hehe ini namanya bencana.
Tugas Pemerintah meyakinkan peraturan dijalankan, memfasilitasi dg kebijakan. Kalau pegawai pemerintah (depnaker, transmigrasi) terlibat dalam pelaksanaan peyaluran/pelatihan, walaupun keliatannya "sah", padahal KKN yg "legal", ini juga sumber bencana.
Saya sedang jalankan program pelatihan akar rumput populasi perempuan. Bukan pelatihan PRT, tujuannya mendukung mata rantai ekonomi lokal. Tapi mesti menyesuaikan dg kenyataan bahwa urbanisasi termasuk PRT adalah faktor resiko di luar kontrol. Another tragedy of the commons.
Salam
Mia
-----Original Message-----
From: "Lina" <linadahlan@yahoo.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thu, 25 Nov 2010 03:40:54
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Fwd: [PersIndonesia] Tak Ada Negara Miskin Kirim TKW Kecuali RI

Betul Betul Betul, Ncik Mia neeeh. Kudu di mulai. Maksute begini kan yak (pake bahasa ane aja yak?): Para mafia itu di'rekrut' oleh pemerintah agar mendirikan suatu 'sekolah' bagi para PRT/Baby SItter. Misalkan,PRT/Baby sitter kudu dididik satu taon minimal, trus baru disalurkan.

Iya tak?

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, aldiy@... wrote:
>
> Menangani mata rantai mafia adalah dengan "merekrut" sebagian mereka ke jalur bisnis yang beretika, sementara "memarjinalkan" hard core mafia dengan tuntutan transparansi dan akuntabilitas. Saya ndak tahu apa stategi ini sudah diterapkan di jalur TKI, belum pernah denger tuh.
> Salam
> Mia
> -----Original Message-----
> From: aldiy@...
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Thu, 25 Nov 2010 00:34:31
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Fwd: [PersIndonesia] Tak Ada Negara Miskin Kirim TKW Kecuali RI
>
> Tenaga2 penyalur ini adalah mata rantai mafia yg melibatkan banyak pihak termasuk depnaker. Saya tau ini dari kerja di lapangan. Mafia ini sudah ada sejak saya kecil. Wong ada beberapa teman professinya ini.

> Faktor urbanisasi (ke kota besar dan luar negeri) adalah fenomena dimana menjelang 2025 75% populasi akan berada di perkotaan/migran ke luar. Temasuk PRT dengan kultur lokal yg mengijinkan.

> Kenapa urbanisasi dengan kecepatan yg bikin gamang ini? Antara lain karena pembangunan ekonomi lokal yang ketinggalan termasuk infrastruktur, pertanian miskin, pengelolaan sumber daya yg justru jadi "tragedy of the common", atau ayam mati di lumbung.

> Apa yg sedang diperbuat utk memperbaiki ini? Antara lain, desentralisasi otda, yg sayangnya dipicu oleh politik kkn, dan 75% belanja APBN justru utk gaji pegawai negeri,( do u believe this?). Wilayah multisektor yg makin membesar mengijinkan NGO menangani permasalahan lokal termasuk PRT. Banyak program2 yg berjalan menangani masalah pemberdayaan anak2 muda. Tapi pegawai negeri seperti gayus emang bikin eneg. Pegawai negeri sedang direformasi, tapi kalau yg atas kasih contoh KKN kayak gitu, generasi baru pegawai negeri bisa rusak sebelum berkembang.

> Salam

> Mia

>

>

> -----Original Message-----

> From: Abdul Muiz <muizof@...>

> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com

> Date: Thu, 25 Nov 2010 05:46:52

> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>

> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com

> Subject: Bls: [wanita-muslimah] Fwd: [PersIndonesia] Tak Ada Negara Miskin Kirim TKW Kecuali RI

>

> Seharusnya pemerintah sebagai agen perubahan terdepan tidak boleh membiarkan

> arogansi sektoral, perusahaan pengerah tenaga kerja indonesia ke luar negeri

> sibuk mengejar laba dari benefit mengirim TKW atau TKI asal menyetor

> uang sebesar yang ditentukan tanpa peduli bagaimana kalau TKI atau TKW

> tersangkut kasus hukum dengan majikan di luar negeri. Dan pemerintah sendiri

> departemen tertentu sibuk dengan gelar "pahlawan devisa" seolah sibuk dengan hak

> mengejar benefit berupa devisa yang masuk ke APBIN tetapi giliran kewajiban

> melindungi warga negaranya sendiri dari perlakuan lalim atau tidak adil dari

> sang majikan di luar negeri tidak pernah peduli padahal kasus penganiayaan

> berkali-kali terjadi mulai dari kasus ringan hingga berat yang amat tragis dan

> memilukan.

>

> Buat saya yang menarik adalah fenomena Mentri tenaga kerja dan transmigrasi di

> Kabinet Pemerintahan SBY sejak 22 oktober 2009 yang dijabat Muhaimin Iskandar

> kader PKB adalah orang NU tulen tenang-tenang saja tidak terlihat gebrakan atau

> langkah sistematis menghadapi problema TKI atau TKW padahal mayoritas TKW yang

> tersangkut masalah penganiayaan adalah warga nahdiyyin juga (sorry saya tidak

> punya data untuk ini, barangkali ada yang bisa bantu). Semoga saya tidak su'udz

> dzon.

>

> Wassalam

> Abdul Mu'iz

>

>

> ----- Pesan Asli ----

> Dari: Dharma Hutauruk <dharma.hutauruk@...>

> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com; fossei <fossei@yahoogroups.com>;

> Ekonomi Nasional <ekonomi-nasional@yahoogroups.com>

> Terkirim: Kam, 25 November, 2010 01:05:48

> Judul: [wanita-muslimah] Fwd: [PersIndonesia] Tak Ada Negara Miskin Kirim TKW

> Kecuali RI

>

> Masalah serius:

> Bagaimana mensosialisasikan kondisi ini kepada calon TKW dan Perusahaan

> Pengirim TKW.

> Kalau dipikir-pikir, banyak Rumah Tangga di Jakarta (terutama yang

> suami-istri bekerja) mampu mempekerjakan TKW setara penghasilannya dengan

> yang ditawarkan (di iming-iming) Rumah Tangga di LN.

>

> ---------- Forwarded message ----------

> From: sunny <ambon@...>

> Date: 2010/11/20

> Subject: [PersIndonesia] Tak Ada Negara Miskin Kirim TKW Kecuali RI

> To:

>

>

>

>

> Refleksi : *Mesir yang kebudayaannya boleh dibilang sama dengan Arab Saudia

> sejak dua atau tiga tahun terakhir  ini tidak lagi mengirim Tenga Kerja ke

> Arab Saudi. Tetapi NKR?*

> **

>

> http://us.detiknews.com/read/2010/11/20/072210/1498192/10/tak-ada-negara-miskin-kirim-tkw-kecuali-ri?nd991103605

>

>

> *Sabtu, 20/11/2010 07:22 WIB*

>

> *Laporan dari Arab Saudi

> *

> *Tak Ada Negara Miskin Kirim TKW Kecuali RI

> Iin Yumiyanti - detikNews*

> **

> *Makkah - Bila menginginkan masalah tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi

> selesai, satu-satunya solusi adalah dengan tidak mengirim TKI. Saat ini,

> selain Indonesia, tidak ada negara yang mengirim TKW.

>

> "Sekarang ini di Saudi juga di negara-negara Islam di Timur Tengah sudah

> tidak ada lagi negara yang semiskin apa pun mengirimkan TKW pembantu rumah

> tangga. Itu sudah tidak ada kecuali Indonesia," kata Sekjen International

> Conference of Islamic Scholars (ICIS) Hasyim Muzadi.

>

> Hasyim menyampaikan hal itu usai ramah tamah Menteri Agama (Menag)

> Suryadharma Ali dengan wartawan Media Center Haji (MCH) di Restoran Al

> Khalidiah, Makkah, Sabtu (20/11/2010).

>

> Negara-negara lain memutuskan kebijakan tidak mengirim TKW ke Arab karena

> untuk menyelamatkan mereka hampir tidak mungkin.

>

> "Maka sebenarnya, kalau memang masalah TKW ini mau selesai ya yang dikirim

> TKI saja jangan TKW rumah tangga," tegas mantan Ketua Umum PBNU itu.

>

> Menurut Hasyim, sebetulnya problem TKW itu 60 persen ada di Indonesia.

> Sementara di luar negeri itu adalah ekses daripada kesalahan mismanagement

> di Indonesia.

>

> Namun diakui Hasyim, masalah TKW sudah akut dan sulit diselesaikan. Kalau

> memang mau diselesaikan sudah harus lewat diplomasi tingkat tinggi, yakni

> bagaimana diplomasi antar kepala negara agar TKW ditarik saja.

>

> Negara-negara lain seperti Yaman, Pakistan, Banglades, Somalia, Filipina

> sudah tidak ada yang mengirimkan TKW untuk pekerjaan rumah tangga. "Nggak

> ada, cuma Indonesia saja. Malah kadang-kadang kita dibilang bangsa tidak

> punya malu sama mereka," ungkap Hasyim sedih.

>

> Selain diplomasi tingkat tinggi level kepala negara, harus ada gerakan

> lintas kementerian seperti antara Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Luar

> Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM.

>

> "Dari Menkum HAM untuk mengatur imigrasinya juga untuk mengatur penertiban

> PJTKI mampu ndak Kementerian Tenaga Kerja. Baru setelah itu dilakukan

> koordinasi untuk menarik pulang TKW-TKW itu," kata pengasuh Pesantren Al

> Hikam Malang dan Depok tersebut.

>

> Pengiriman TKW tidak hanya memunculkan tragedi penyiksaan, tapi juga tragedi

> keluarga seperti suami yang kawin lagi atau hancurnya kehormatan keluarga.

>

> "Masalah TKW  bukan menyanggut devisa tapi masalah kehormatan bangsa.

> Masalahnya mampu nggak Kementerian Tenaga Kerja menyetop pengiriman TKW?"

> kritik Hasyim.*

>

>

>

>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
>



[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment