Advertising

Monday, 29 November 2010

[wanita-muslimah] Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan

*Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan*

Oleh taufik @ Selasa, 9 November 2010


Idealnya kita harus percaya diri bahwa Islam ya'lu wala yu'la 'alaih, tinggi
dan tidak ada yang melampauinya. Islam memiliki segala nilai yang sempurna
serta seluruh 'software' terbaik untuk menjalani kehidupan dalam kemuliaan
sehingga kita tak perlu melirik pada yang lain, karena yang lain pasti tidak
lebih baik. Lebih-lebih pada umat yang kufur terhadap risalah ini.

Tapi nyatanya, idealisme semacam tidak mudah kita wujudkan kala terbentur
kenyataan bahwa hari ini, umat ini memang mengalami banyak kemunduran dalam
berbagai bidang, terlebih soal teknologi dan sains dan kesejahteraan
finansial. Padahal hari ini, penentu figuritas atau siapa yang layak
diteladani bukanlah spiritualitas bahkan moralitas pun bukan.

*Yang dituhankan di abad ini adalah materi**. *
Karenanya, predikat masyarakat atau negara maju dan karena maju mereka
banyak ditiru, tidak disematkan kepada masyarakat yang memiliki aktivitas
religius yang kental atau sebuah masyarakat yang masih menjaga keluhuran
moral.

*Malangnya kini yang memiliki semua itu adalah orang-orang kafir. Merekalah
kini yang berjalan di karpet merah, dikagumi dan diteladani umat manusia,
termasuk umat Islam*. Kiblat manusiapun mengarah pada mereka dan semua yang
berasal dari mereka seakan terlabeli dengan "modern", apapun wujudnya tak
terkecuali budaya dan gaya hidup mereka.

Ada yang membela diri, ""Apa salahnya meniru orang barat -meskipun kafir-
dalam hal teknologi dan ilmu pengetahuan, bukan dalam hal agama."
Memang tidak salah meniru teknologi mereka, yang salah adalah realitanya
yang banyak ditiru dan diadopsi bukan kemajuan sainsnya tapi gaya hidup dan
budaya mereka.

Meskipun sains dan teknologi adalah inti dari kemajuan mereka, tapi ini
tidak mudah ditiru. Ada banyak aspek yang dibutuhkan untuk menirunya mulai
dari karakter individu semacam kedisiplinan dan keseriusan, hingga dana dan
juga proses yang lama. Padahal syahwat untuk bisa mirip dengan orang-orang
di negara maju nan modern sudah tak terbendung. Dan meniru budaya tak
serumit meniru teknologi. Cukup dengan meniru gaya berpakaian, makan,
berperilaku dan bahkan berpikir, orang sudah bisa terlihat mirip orang dari
negara modern.

Dan begitulah, banyak diantara kita yang sering latah dan meniru begitu saja
kehidupan orang-orang yang kita anggap maju itu. Jika orang barat karena
kesibukannya suka mengonsumi makanan instan, tak sedikit diantar kita yang
bergaya hidup instan meski kesibukan belum seberapa. Jika mereka –karena
tidak mengenal Islam- biasa berpakaian minim, para wanita kita pun meniru
begitu saja.Saat di barat muncul kelompok punk, lihatlah tak berapa lama
disekitar kita, di perempatan jalan dan lampu merah bermunculan gerombolan
anak-anak belia dengan pakaian aneh dan kumal yang menamakan diri punk.
Pemandangan yang menyedihkan jika mengingat masa kecil mereka di saat
orangtua mereka sering bertanya, "Besok besar mau jadi apa, nak?"

*Yang lebih parah dari semua itu ketika umat Islam sudah mulai mengekor dan
selalu mengaca kepada orang barat dalam cara pandang, logika berpikir dan
memahami agama. *

*Bagi orang kafir, rasio adalah penentu mana benar mana salah. Di tangan
mereka, agama pun diatur oleh rasio hingga selalu berubah-ubah dan hilang
otentitasnya. *

Tapi kita lihat, tidak sedikit orang-orang yang dianggap sebagai cendikiawan
Islam terlihat begitu gandrung dengan cara pandang dan metode orang-orang
kafir dalam memahami agama dan kitab suci mereka.
Kesan ilmiyah hanya bisa didapat jika mampu menukil teori-teori dari manusia
yang tak pernah menganggap Allah sebagai Ilahnya dan Muhammad sebagai
Nabinya itu.

Keterkaguman yang memprihatinkan dan kecintaan yang menyedihkan. Mengapa
menyedihkan? Karena cinta kita kepada orang-orang dari negara maju itu,
kekaguman kita pada mereka dan latah kita untuk meniru apapun yang mereka
lakukan adalah *cinta yang tidak hanya bertepuk sebelah tangan tapi berbalas
kebencian*.

Karena sedikitpun mereka tidak pernah mencintai kita bahkan sekedar ingin
meniru kita pun tidak.
Yang ada pada mereka terhadap kita, umat Islam, adalah kebencian dan hasrat
ingin menihilkan Islam dari muka bumi. Ini bukan provokasi, tapi sebuah
hakikat yang harus kita sadari karena penuh dengan berjuta berkas bukti.
Nestapa tiada akhir yang menimpa muslim palestina, porak-porandanya
kehidupan muslimin Irak dan afghanistan, pelecahan kartun Nabi yang terjadi
berulang-ulang, stigma teroris, penyebaran racun-racun liberalisme yang
merusak akidah, dan ekspose budaya-budaya yang merusak moral yang kemudian
kita tiru dan masih banyak yang lain, adalah file-file bernoda darah akibat
kebencian mereka.

Kalau masih menganggap ini adalah provokasi, mari kita renungi bersama
firman Allah berikut ini:

åóÇÃóäÊõãú ÃõæúáÇÁ ÊõÍöÈõøæäóåõãú æóáÇó íõÍöÈõøæäóßõãú æóÊõÄúãöäõæäó
ÈöÇáúßöÊóÇÈö ßõáöøåö

*"Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu,
dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya…*" (QS. Ali Imran;119).

"*Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat)
mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka
sanggup.*"(QS Al-Baqarah:217)

Imam Mujahid menjelaskan, "*Bagaimana bisa kalian mencintai mereka, padahal
mereka tidak mencintai kalian, kalian beriman kepada kitab-kitab; injil,
taurat dan al Quran sedang mereka kafir terhadap semua kitab itu.*" (Bahrul
Ulum, as Samarkandi;I/305).

Selain itu, dibalik kemegahan materi yang mereka pamerkan, ada sisi gelap
berupa rusaknya moral dan spiritual karena jauhnya mereka dari cahaya
kebenaran.Dua hal yang pada akhirnya akan membuat kemajuan teknologi menjadi
tak berarti. Soal anjloknya moral mereka tak bisa menutupi dan memang mereka
tak pernah berusaha menutupi agar kita mengikuti.

Nah, setelah ini adakah kita masih silau dan tetap terpukau? Padahal di dada
kita telah ada permata yang tak ternilai harganya? Kalau permata Islam kita
terlihat redup dan kusam, mungkin karena kitalah yang membiarkannya tertutup
debu dan sawang-sawang kekaguman pada yang lain. Jika demikian, berarti
sekarang waktunya bersih-bersih.

Wallahua'lam. (T. Anwar)

*
http://www.arrisalah.net/kajian/2010/11/cinta-yang-bertepuk-sebelah-tangan.html
*


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment