Advertising

Tuesday 26 January 2010

Bls: [wanita-muslimah] (29)Issue Kontemporer :Orang2 Anti Islam Sukses Memasukan Hadits2 Palsu (Yahudi)

 

mbah Latif, silakan membandingkan opini Anda dengan artikel berikut ini.
1) penjelasan Anda tentang hadits sederhana banget.
2) cara Anda menarik kesimpulan terlalu gegabah maka pada gilirannya bukan menawarkan pencerahan justru menawarkan penyesatan :)

Salam
Abdul Mu'iz

Rasulullah Berdoa Minta Kemiskinan?
Oleh: Abdul Hakim bin Amir Abdat

Diantara sekian banyak do'a-do'a yang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ajarkan kepada umatnya adalah do'a di bawah ini:

"Allahumma Ahyinii Miskiinan, wa Amitnii Miskiinan, wahsyurniii fii Jumratil-masaakiin"

Artinya: "Ya Allah ! Hidupkanlah aku dalam keadaan MISKIN, dan
matikanlah aku dalam keadaan MISKIN, dan kumpulkanlah aku (pada hari
kiamat) dalam rombongan orang-orang MISKIN".

[Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Ibnu Majah No. 4126 dan lain-lain.
Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini derajatnya : HASAN. Lihat
pembahasannya di kitab beliau : Irwaul Ghalil No. 861 dan Silsilah
Shahihah No. 308]

Setelah kita mengetahui bahwa hadits ini sah datangnya dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, maka sekarang perlu kita mengetahui apa
maksud sebutan MISKIN dalam lafadz do'a Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam di atas. Yang sangat saya sesalkan diantara saudara-saudara
kita (tanpa memeriksa lagi keterangan Ulama-ulama kita tentang syarah
hadits ini khususnya tentang gharibul hadits) telah memahami bahwa
MISKIN di sini dalam arti yang biasa kita kenal yaitu : "Orang-orang
yang tidak berkecukupan di dalam hidupnya atau orang-orang yang
kekurangan harta".

Dengan arti yang demikian maka timbullah kesalahpahaman di kalangan
umat terhadap do'a Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di atas, akibatnya
:

1. Do'a ini tidak ada seorang muslimin pun yang berani
mengamalkannya, atau paling tidak sangat jarang sekali, lantaran
menurut tabi'atnya manusia itu tidak mau dengan sengaja menjadi miskin.

2. Akan timbul pertanyaan: Mengapa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menyuruh umatnya menjadi miskin ? Bukankah di dalam Islam ada
hukum zakat yang justru salah satu faedahnya ialah untuk memerangi
kemiskinan ? Dapatkah hukum zakat itu terlaksana kalau kita semua
menjadi miskin ? Dapatkah kita berjuang dengan harta-harta kita
sebagaimana yang Allah subhanahu wata'ala perintahkan kalau kita hidup
dalam kemiskinan ? Kita berlindung kepada Allah subhanahu wata'ala dari
berburuk sangka kepada Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam.

3. Ada jalan bagi musuh-musuh Islam untuk mengatakan : Bahwa Islam adalah musuh kekayaan !?.

Padahal yang benar MISKIN di dalam do'a Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam ini ialah : "Orang yang Khusyu dan Mutawaadli (orang yang
tunduk dan merendahkan diri kepada Allah subhanahu wata'ala)".
Sebagaimana hal ini telah diterangkan oleh Ulama-ulama kita :

1. Imam Ibnul Atsir di kitabnya An-Nihaayah fi Gharibil Hadits (2/385)
mengatakan : "Ya Allah hidupkanlah aku dalam keadaan Miskin ..... Yang
dikehendaki dengannya (dengan miskin tersebut) ialah : Tawadlu' dan
Khusyu', dan supaya tidak menjadi orang-orang yang sombong dan takabur".

2. Di kitab Qamus Lisanul Arab (2/176) oleh Ibnu Mandzur diterangkan
asal arti Miskin di dalam lughah/bahasa ialah = Al-Khaadi' (orang yang
tunduk), dan asal arti Faqir ialah : Orang yang butuh. Lantaran itu
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a : Ya Allah, hidupkanlah aku
dalam keadaan Miskin ..... Yang dikehendaki ialah : Tawadlu' dan
Khusyu', dan supaya tidak menjadi orang-orang yang sombong dan takabur.
Artinya : Aku merendahkan diriku kepada Mu wahai Rabb dalam keadaan
berhina diri, tidak dengan sombong. Dan bukanlah yang dikehendaki
dengan Miskin di sini adalah Faqir yang butuh (harta).

3. Imam Baihaqi mengatakan : "Menurutku bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam tidaklah meminta keadaan miskin yang maknanya kekurangan
tetapi beliau meminta miskin yang maknanya tunduk dan merendahkan diri
(Khusyu' dan Tawadlu'). [Lihat kitab : Sunatul Kubra al-Baihaqi 7/12-13
dan Taklhisul-Habir 3/109 No. 1415 oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar].

4. Demikian juga maknanya telah diterangkan oleh Hujjatul Islam al-Imam
Ghazali di kitabnya yang masyhur Al-Ihya' 4/193. [baca juga syarah
Ihya' 9/272 oleh Imam Az-Zubaidy]

5. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan : "Hidupkanlah aku dalam
keadaan Khusyu' dan Tawadlu'". [Majmu' Fatawa Ibnu Taimiyah 18/382
bagian kitab hadits]. Beliau juga mengatakan (hal.326) : ".... bukanlah
yang dikehendaki dengan miskin (di hadits ini) tidak mempunyai harta
..."

6. Imam Qutaibi juga mengatakan Khusyu' dan Tawadlu' [Ta'liq Sunan Ibnu Majah No. 4126 oleh Ustadz Muhammad Fuad Abdul Baqi].

Kemudian periksalah kitab-kitab di bawah ini :

1. Tuhfatul Ahwadzi Syarah Tirmidzi 7/19-20 No. 2457 oleh Imam Al-Mubaarakfuri.

2. Faidhul Qadir Syarah Jami'us Shaghir 2/102 oleh Imam Manawi.

3. Al-Majmu' Syarah Muhadzdzab 6/141-142 oleh Imam Nawawi.

4. Shahih Jami'us Shaghir No. 1271 oleh Al-Albani.

5. Maqaashidul Hasanah No. 166 oleh Imam As-Sakhawi.

Setelah kita mengetahui keterangan ulama-ulama kita tentang maksud
miskin dalam do'a Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di atas, baik
secara lughah/bahasa maupun maknanya, maka hadits tersebut artinya
menjadi : "Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan khusyu' dan
tawadlu', dan matikanlah aku dalam keadaan khusyu' dan tawadlu', dan
kumpulkanlah aku (pada hari kiamat) dalam rombongan orang-orang yang
khusyu' dan tawadlu".

Rasanya kurang lengkap kalau di dalam risalah ini (sebagai penguat
keterangan di atas) saya tidak menerangkan dua masalah yang perlu
diketahui oleh saudara-saudara kaum muslimin.

Pertama.

Bahwa Islam adalah agama yang memerangi atau memberantas kefakiran dan
kemiskinan di kalangan masyarakat. Hal ini dengan jelas dapat kita
ketahui :

1. Di dalam Islam tedapat hukum zakat (satu pengaturan ekonomi yang
tidak terdapat pada agama-agama yang lain kecuali Islam). Sedangkan
yang berhak menerima bagian zakat di antaranya orang-orang yang fakir
dan miskin (At-Taubah : 60). Kalau saja zakat ini dijalankan sesuai
dengan apa yang Allah subhanahu wata'ala perintahkan dan menurut sunnah
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, niscaya tidak sedikit mereka yang
tadinya hidup dalam kemiskinan -setelah menerima bagian zakatnya- akan
berubah kehidupannya bahkan tidak mustahil kalau di kemudian hari
merekalah yang akan mengeluarkan zakat. Allah subhanahu wata'ala telah
berfirman (yang artinya): "Agar supaya harta itu tidak beredar di
antara orang-orang yang kaya saja dari kamu". [Al-Hasyr : 7]

2. Islam memerintahkan memperhatikan keluarga (ahli waris) yang akan
ditinggalkan, supaya mereka jangan sampai hidup melarat yang menadahkan
tangan kepada manusia. Kita perhatikan sabda Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam (yang artinya): "Sesungguhnya engkau tinggalkan ahli warismu
dalam keadaan kaya (cukup) lebih baik daripada engkau tinggalkan mereka
hidup melarat/miskin yang menadahkan tangan-tangan mereka kepada
manusia (meminta-minta)". [Hadits Riwayat Bukhari 3/186 dan Muslim 5/71
dan lain-lain]

3. Bahkan Islam mencela kalau ada seorang mukmin yang hidup dalam
keadaan cukup sedangkan tetangganya kelaparan dan dia tidak
membantunya, sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (yang
artinya): "Bukanlah orang yang mukmin itu yang (hidup) kenyang,
sedangkan tetangganya (hidup) lapar di sebelahnya". [Hadits Shahih
Riwayat Bukhari di kitabnya Adabul Mufrad, dan lain-lain]. Maksudnya :
Tidaklah sempurna keimanan seorang muslim itu apabila ia makan dengan
kenyang sedangkan tetangganya di sebelahnya kelaparan (kalau hal ini ia
ketahui dan ia tidak membantunya dengan memberi makan kepada
tetangganya).

4. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memohon perlindungan kepada Allah
subhanahu wata'ala dari hidup dalam kefakiran dan kelaparan.

Pertama: Dari Aisyah (ia berkata):

Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa berdo'a dengan
do'a-doa ini (yang artinya): "Ya Allah, sesungguh-nya aku memohon
perlindungan kepada-Mu dari fitnah neraka dan azab neraka, dan dari
fitnah kubur dan azab kubur, dan dari kejahatan fitnah (cobaan)
kekayaan, dan dari kejahatan fitnah (cobaan) kefakiran ...." [Shahih
Riwayat Bukhari 7/159, 161. Muslim 8/75 dan ini lafadznya, Abu Dawud
No. 1543, Ibnu Majah No. 3838, Ahmad 6/57, 207. Tirmidzi, Nasa'i, Hakim
1/541 dan Baihaqi 7/12].

Kedua : Hadits Abi Hurairah:

"Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a (yang
artinya): "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu
dari kefakiran, dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kekurangan
dan kehinaan, dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari menganiaya
atau dianiaya". [Shahih Riwayat Abu Dawud No. 1544, Ahmad 3/305,325.
Nasa'i, Ibnu Hibban No. 2443. Baihaqi 7/12].

"Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a (yang artinya):
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari
kelaparan, karena sesungguhnya kelaparan itu seburuk-buruk teman
berbaring, dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari khianat, karena
sesungguhnya khianat itu seburuk-buruk teman". [Shahih Riwayat Abu
Dawud No. 1547. Nasa'i dan Ibnu Majah No. 354].

Ketiga : Hadits Abi Bakrah Nufai' bin Haarits :

"Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan do'a
ini di akhir shalat (yang artinya): "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon
perlindungan kepada-Mu dari kekafiran dan kefakiran dan azab kubur".
[Hadits Shahih atas syarat Muslim dikeluarkan oleh Imam Ahmad bin
Hambal 5/36,39 & 44 dan Nasa'i].

Keempat : Hadits Anas bin Malik :

"Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan dalam
do'anya (yang artinya): "....Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu
dari kefakiran/miskin dan kekafiran ......". [Hadits Shahih atas syarat
Bukhari, dikeluarkan oleh Imam Hakim 1/530. dan Imam Ibnu Hibban No.
2446].

Kedua.

Islam tidak menjadi musuh kekayaan asalkan si kaya seorang yang taqwa.
Bahkan dengan kekayaan itu seorang dapat memperoleh ganjaran yang besar
dan derajat yang tinggi seperti berjihad dengan harta sebagaimana yang
Allah perintahkan, menunaikan zakat harta, infaq dan shadaqah, ibadah
haji, mendirikan masjid-masjid, pesantren dan sekolah-sekolah Islam,
membantu anak yatim dan perempuan-perempuan janda dan lain-lain yang
membutuhkan harta dan kekayaan.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendo'akan Anas bin Malik
(yang artinya): "Ya Allah ! Banyakkanlah hartanya dan anak-anaknya
serta berikanlah keberkahan apa yang Engkau telah berikan kepadanya".
[Hadits Riwayat Bukhari 7/152, 154,161-162. dan lain-lain].

Hadits ini mengandung beberapa faedah :

1. Bahwa harta itu adalah salah satu nikmat Allah subhanahu wata'ala.

2. Bahwa banyak harta itu tidak tercela atau mengurangi ibadahnya,
asalkan dia memang seorang yang taqwa. Bahkan hadits ini kita dapat
mengetahui bahwa banyak harta itu merupakan suatu kebaikan dan nikmat
dari Allah subhanahu wata'ala. Karena tidak mungkin Nabi shallallahu
'alaihi wasallam mendo'akan kecelakaan kepada salah seorang shahabat
dan pembantunya seperti Anas bin Malik kalau tidak menjadi kebaikan
baginya !.

3. Boleh mendo'akan seseorang supaya banyak hartanya dengan penuh keberkahan.

4. Dari hadits ini kita mengetahui bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyukai mempunyai anak banyak.

5. Juga hadits ini menerangkan tentang keutamaan Anas bin Malik yang
telah terbukti dalam tarikh -berkat do'a Nabi- tidak seorangpun dari
shahabat Anshar yang paling banyak harta dan anak selain dari Anas bin
Malik radhiyallahu 'anhu.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepada shahabatnya Hakim bin Hizaam (yang artinya):

"Wahai Hakim! Sesungguhnya harta ini indah (dan) manis, maka barang
siapa yang mengambilnya dengan jiwa yang baik, niscaya mendapat
keberkahan, dan barang siapa yang mengambilnya dengan jiwa yang tamak,
niscaya tidak mendapat keberkahan, dan ia seperti orang yang makan
tetapi tidak pernah kenyang, dan tangan yang di atas (yang memberi)
lebih baik dari tangan yang di bawah (yang meminta)". [Hadits Riwayat
Bukhari 7/176 dan Muslim 3/94]

--- Pada Rab, 27/1/10, abdul <latifabdul777@yahoo.com> menulis:

Dari: abdul <latifabdul777@yahoo.com>
Judul: [wanita-muslimah] (29)Issue Kontemporer :Orang2 Anti Islam Sukses Memasukan Hadits2 Palsu (Yahudi)
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 27 Januari, 2010, 9:48 AM

 

Creative AlQuran Study.

Al Quran gives the true solution

Book Seri I.

Abdullatif.

Assalamu'alaikum wr.wb

Korupsi bukan saja mengorupsi uang di kantor2, tapi juga bisa mengorupsi Syariat Islam dengan mamasukan syariat2 Islam yang palsu lewat hadits2.

Rasul memperingatkan sahabat2; Jangan tulis ucapan2 ku ! siapa yang menulis selain ucapan al Quran hendaklah di hapuskan!

Syariat Islam yang suci dari ALLAH telah dirusak oleh Hadits2 palsu oleh orang2 Yahudi dan Zindiq .

( hal.96.kitab AlQuran, terbitan Kerajaan Saudi).

Inilah yang sedang terjadi setelah 1400 tahun di tinggalkan oleh Rasulullah saw, umat Islam yang kita dapati sekarang ini jauh dari umat rahmatan lil'alamin, menyedihkan kita semua bukan?

Silakan renungkan penemuan2 hadits2 palsu yang saya temuan lewat wahyu2 ALLAH swt.dibawah ini.

Bismilahirrahmanirr ahiim.

ALLAH berfirman kepada Nabi Isa as; Seorang anak Muda Yang Kaya Raya bertanya kepada nabi Isa as; Agar saya bisa masuk syurga, perbuatan baik apa yang harus saya lakukan selain commandment ?

Rasul menjawab; Jualah harta2 yang kamu miliki dan berikan atau sumbangkan uang kepada orang2 miskin, maka anda akan mendapat hidup yang kaya di syurga serta kekal di dalamnya. (Matthew 19:16.)

Dari wahyu ALLAH tersebut jelas sekali bahwa orang2 yang Kaya Raya yang pemurah dengan kekayaan yang diterimanya itu dari ALLAH digunakan untuk membantu orang2 miskin yang ada di sekelilingnya, maka ALLAH akan menjanjikan Syurga yang kekal baginya.

Wahyu ALLAH ini masuk akal intellektual kita bukan?

Coba kita bandingkan dengan hadits2 Muslim dan Bukhari dibawah ini yang berlawanan wahyu ALLAH diatas itu. Ulama2 Islam fundamentalis mengatakan bahwa hadits2 Muslim dan bukhari itu adalah hadits2 sahih semuanya tanpa ada yang palsu.

Demikian ulama2 memasukan pemahaman Islam kepada murid2nya.Inilah contoh hadits2 palsu yang menjadikan umat islam menjadi umat yang lemah ekonomi dan technologi

Qumtu `alaa baabil jannati faidzan `aammatu man dakhalahaal masaakiinu" yang artinya "Aku pernah berdiri di pintu surga, ternyata kebanyakan orang – orang yang masuk kedalamnya adalah orang – orang miskin" (HR. Bukhari – Muslim)

Rasulullah saw melihat bahwa di syurga itu

kebanyakan orang orang miskin, sedangkan dalam neraka

kebanyakan wanita2. HR Muslim-Bukhary.

Rasulullah berdoa kepada Allah swt," Yaa Allah jadikanlah aku seorang miskin dan matikanlah aku dalam kemiskinan"HR Muslim.

Kalau kita perhatikan kedua hadits diatas itu, maka kita dan anda akan berpikir adalah lebih baik menjadi orang miskin dan pada seorang kaya raya "harta-uang" seperti anak muda diatas itu. Apakah bisa diterima oleh akal intelletual kita? Apakah mungkin Rasul mengajak umat Islam jangan menjadi orang kaya raya harta dan uang? Sedangkan rasul dan istrinya adalah pedagangan2 yang kaya raya dan pemurah.

Saya sangat yakin sekali bahwa orang2 Yahudi dan Zindiq yang membenci Islam berhasil memasukan hadits2 palsu diatas itu kepada kitab2 hadits Muslim dan Bukhari.

Hadist yang sahih itu adalah hadits2 yang hanya menjelaskan wahyu2 ALLAH, baik yang turun kepada nabi2 sebelumnya atau kepada nabi Muhammad saw.

Sedangkan ALLAH melarang Rasul untuk menambah-mengurangi peraturan2 ALLAH sedikitpun kecuali untuk menjelaskan wahyu2 ALLAH swt.Sebagaimana ayat di bawah ini.

Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu. QS.69:40-47

Jelas sekali ayat ALLAH diatas bahwa Rasul di larang keras untuk menambah nambah peraturan2 ALLAH atau Syariat Islam, tugas rasul hanya menyampaikan dan pemberi peringatan saja sebagai mana ayat2 dibawah ini;

Tugas kamu ( Muhammad) hanya menyampaikan saja. kami lah yang menghisab/menghukum nya perbuatan2 mereka dan...QS.13: 40.

6.Jika mereka tetap berpaling,maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atas kamu(Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat ALLAH ) dgn terang Qs 16 :82

Kesimpulan;

1. Hadits2 itru adalah palsu dan menyababkan umat Islam Fundamenatlis malas bekerja keras untuk mencari uang dan harta atau dengan kata lain produktifitasnya sangat kecil alias lemah ekonomi dan technologi. Lebih suka hidup sederhana saja, cukup untuk makan sehari hari saja, tanpa ada niat untuk meninggalkan warisan yang banyak kepada anak2 dan cucu2nya atau kepada masarakat. Takut kalau banyak harta-uang akan banyak pertanyaan2 di akirat nanti.

2.Kalau ada beberapa hadits Palsu dalam kitab Muslim dan Bukhari yang ada sekarang ini artinya kitab2 hadits itu tidak suci, dan berbahaya untuk dijadikan sumber syariat Islam setelah Al Quran.

Seumpama; Segelas air yang suci di atas meja, kalau di masukan setitik air kotor,maka air dalam gelas itu bukan lagi dinamakan air yang bersih tapi air kotor yang akan membawa penyakit kalau di minum oleh manusia, benar bukan? Demikianlah kitab2 hadits Muslim dan Bukhari yang ada di jual di toko2 buku.

Demikianlah, sebuah penemuan saya,semoga ayat2 ALLAH diatas itu dapat memperbaiki aqidah kita kepada jalan yang lurus dan benar. Semoga ulama2 Islam Indonesia atau pemerintah mengeluarkan fatwa atau larangan untuk memakai hadits2 palsu diatas itu karena berakibat buruk sekali kepada umat Islam.

Boleh kita percaya kepada wahyu2 ALLAH yang turun kepada nabi2 Isa as?

Diwajibkan umat Islam percaya kepada wahyu2 ALLAH semuanya;

Inilah firman ALLAH;

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat- Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rasul- Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. QS 4:136

Wassalamu'alaikum wr.wb.

http://www.islamlib eral.net/

&quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang!
http://id.mail.yahoo.com&quot;

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment