Advertising

Wednesday 20 January 2010

Re: Aplikasi Hukum Thermodinamika Kedua <= Re: [wanita-muslimah] Re: Why does God allow natural disasters?

 


asww,
bagus sekali penjelasan dan tulisan artikelnya pak haji !
saya dulu, saya sangat terkesima dengan isi dan ayat berikut. Surat Ar Rahman dan Al Mulk.

Surat Ar Rahman
[55.5] Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.
[55.6] Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya.
[55.7] Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan).
[55.8] Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu.

Surat Al Mulk
[67.3] Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? 
[67.4] Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.

salam

--- On Thu, 1/21/10, H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id> wrote:

From: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
Subject: Aplikasi Hukum Thermodinamika Kedua <= Re: [wanita-muslimah] Re: Why does God allow natural disasters?
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, January 21, 2010, 6:17 AM

 

BIAMILLA-HIRRAHMA- NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU

[Kolom Tetap Harian Fajae]

155. Aplikasi Hukum Thermodinamika Kedua

dalam Cakrawala yang Lebih Luas dari Iptek

Fisika klasik maupun fisika relativitas dengan gambaran dunia ruang waktu empat dimensi (four dimensinal picture of the world) tidak mempunyai ketegasan pengertian tentang arah waktu (time arrow). Oleh karena itu ada saja pakar yang membuat postulat tentang arah waktu sebaliknya, dari masa depan ke masa lalu. Postulat ini menimbulkan inspirasi bagi penulis novel yang bersifat tahyul sains (science fiction), mengarang cerita tentang orang-orang yang menembus lorong waktu, kembali ke masa silam.

Dalam thermodinamika dikenal sebuah TaqdiruLlah yang disebut Hukum Thermodinamika Kedua, dengan perumusan William Thomson Kelvin (1842 - 1907) dan perumusan Rudolf Julius Emanuel Clausius (1822 - 1888). Perumusan Kelvin menjadi asas mesin-mesin kalor dan perumusan Clausius menjadi asas mesin-mesin pendingin. Walaupun kedua perumusan itu secara verbal berbeda, namun pada pokoknya ialah dalam setiap proses thermodinamis entropi akan naik. Secara keseluruhan entropi alam syahadah (Ayat Kawniyah) naik terus, jangankan turun, berhentipun tidak pernah. Ini yang disebut irreversible.

Ludwig Boltzmann (1844 - 1906) tertarik melihat fenomena ini. Berkat kemampuannya yang tinggi dalam matematika, dia dapat menunjukkan bahwa kenaikan entropi dalam proses thermodinamis, tidak lain hanya merupakan kasus khusus dari suatu prinsip umum: dalam setiap transformasi fisis terjadi kerugian ketertiban (loss of order). Dalam hal panas, kenaikan entropi itu sebenarnya suatu kerugian dalam organisasi molekuler. (Ini pernah disinggung dalam Seri 006-Pemanfaatan Sains)

Ungkapan organisasi molekuler ini perlu penjelasan. Sebuah batu yang jatuh jika dilihat secara mikroskopis, maka molekul-molekul batu bergerak ke bawah dengan kecepatan yang sejajar dan sama besarnya setiap saat dengan pertambahan tenaga kinetis yang sama besar pula. Kita melihat dua hal, yaitu energi dan organisasi energi. Setelah batu itu menghantam landasan beton, maka sebagian dari molekul-molekul itu mengalami tabrakan dengan besar kecepatan dan arah gerak secara acak (random), ibarat nyamuk-nyamuk yang berkeliaran tak teratur dalam kamar. Sebagian pula geraknya tetap terorganiser, yaitu kecepatan tetap sejajar dan besarnya sama. Maka tenaga itu terbagi dua. Tenaga molekul-molekul yang acak tak terorganiser seperti nyamuk itu berwujud energi panas, sedangkan tenaga molekul-molekul yang tetap teroganiser itu tetap berwujud tenaga kinetis yang menyebabkan batu melenting ke atas. Makin tinggi keacakan (randomness) makin besar pula kuantitas terjadinya
tenaga panas, dan itulah yang dimaksud dengan kerugian dalam organisasi molekuler yang disebutkan di atas itu.

Karena memang didapatkannya ilmu thermodinamika ini untuk kepentingan teknologi, sedangkan sifat Iptek yang dipelajari sekarang ini dibangun di atas landasan empirisme yang bergandengan tangan erat dengan pandangan hidup positivisme dan utilitarianisme, maka pengkajian sudah logis apabila pemikiran sudah berhenti pada aplikasi Ip pada Tek. Lain halnya apabila Iptek itu dimerdekakan dari kungkungan positivisme dan menjangkau di atas cakrawala yang lebih tinggi dari utilitarianisme, yakni Iptek itu dibangun di atas landasan empirisme yang bernilai Tawhid dengan tidak mengabaikan kemanfaatannya (lihat Seri 006-Pemanfaatan Sains-), maka pemikiran tidak akan berhenti hanya pada aplikasinya dalam rancang bangun (design) mesin-mesin konversi tenaga belaka.

***

Allah SWT adalah Sumber Ilmu. Sumber Informasi yang berasal dari Allah SWT disebut ayat. Ada yang berwujud ayat Qawliyah (verbal), yaitu Kitab-Kitab Suci yang diturunkan kepada para Rasul dalam bahasa ibu para Rasul itu. Seperti misalnya Injil dalam bahasa Ibrani yang diturunkan kepada Nabi 'Isa AS dan Al Quran dalam bahasa Arab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Ada pula yang berwujud ayat Kawniyah (kosmologis) yang berwujud alam syahadah.

Sehubungan dengan arah waktu Allah SWT berfirman dalam ayat Qawliyah, S.AlA'lay,1, 2:

Sabbihi Sma Rabbika lA'lay. Alladziy Khalaqa fa Sawway Sucikanlah Nama Maha Pengaturmu Yang Maha Tinggi. Yaitu Yang mencipta lalu menyempurnakan. Adapun menyempurnakan dalam ayat Qawliyah ini memberikan keterangan secara tegas tentang arah waktu (time arrow) yaitu dari masa lalu ke masa depan.

Demikian pula arah waktu dipertegas dalam ayat Kawniyah yaitu Hukum Thermodinamika Kedua yang irreversible. Setiap proses thermodinamis akan menghasilkan kenaikan entropi secara kuantitatif. Di alam syahadah ini sedang terjadi proses pengurangan dalam persediaan tenaga, dan persediaan itu akan habis jika entropi sudah mencapai maximum. Proses itu irreversible oleh karena setiap proses akan menghasilkan keacakan molekulair yang tak terorganiser menjadi semakin tinggi. Entropi "bergerak" menanjak naik dari nol hingga maksimum. Pada waktu entropi nol, tidak ada materi, sehingga tidak ada suhu, itulah sebabnya entropi nol. Wa l'Ashr, perhatikanlah waktu, Allah mencipta DENGAN waktu, "lahirlah" ruang dan materi. Mengalirlah panas dari space and matter yang suhunya lebih tinggi ke yang lebih rendah, menanjaklah entropi dari nol ke maksimum. Inilah ketegasan arah waktu (time arrow) yaitu dari masa lalu ke masa depan dalam ayat Kawniyah. Waktu berjalan mundur
seperti dalam novel ataupun film tahyul fiksi sains, adalah hal yang mustahil berdasar ketentuan time arrow, baik menurut ayat Qawliyah maupun ayat Kawniyah.

Hukum Thermodinamika Kedua tidaklah menyangkut tabiat butir molekul secara individu, melainkan menyangkut keseluruhan unsur molekul yang acak dalam masyarakat molekul yang hiruk pikuk (the random element in a crowd). Demikianlah Hukum Tehermodinamika Kedua memberikan ketegasan tentang arah waktu dari masa silam ke masa depan.

Keadaan molekul yang makin acak tidak terorganisasi itu menunjukkan arah waktu yang tegas dari masa lampau ke masa depan, oleh karena molekul yang ibarat gerak nyamuk itu tidak dapat lagi kembali kepada keadaan semula. Keacakan ini adalah harga yang dibayar oleh transformasi kemajuan (evolusi) fisis suatu prinsip umum TaqdiruLlah yang diungkap oleh Boltzmann. Fenomena dalam ayat Kawniyah ini menunjukkan pula, seperti yang telah banyak dibahas dalam pembahasan ayat Qawliyah, bahwa tidak ada kemajuan tanpa pengorbanan, yang orang Jawa bilang: "Jer Basuki mao beo".

Allah SWT menyempurnakan hasil ciptaannya (fa Sawway) berupa transformasi fisis di alam syahadah di satu pihak, sedangkan di lain pihak Allah SWT mengurangi persediaan tenaga. Begitu transformasi fisis sudah disempurnakan Allah SWT, entropi menjadi maximum, terjadilah keseimbangan panas, habislah persediaan tenaga di alam syahadah, matahari dan bintang-bintang yang cemerlang (nujuwmun) menjadi redup, berhenti pulalah proses di alam syahadah ini, dan waktupun berhentilah pula, dan inilah akhir alam syahadah, kemudian menyusullah hari kiamat (dari Qiya-m artinya berbangkit), hari pengadilan dan akhirnya hari akhirat. Insya Allah demikianlah keadaannya. Allah Maha Kuasa, fa''aalu limaa yuriyd, dapat saja proses itu "di-cut" Allah SWT ditengah berlangsungnya proses menanjaknya entropi, artinya entropi tidak sampai mencapai maksimum, qiyamat lebih dahulu ditetapkan Allah SWT. Qiyamat itu rahasia Allah. WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** 27 November 1994

[H.Muh.Nur Abdurrahman]

http://waii- hmna.blogspot. com/1994/ 11/155-aplikasi- hukum-thermodina mika-kedua. html

************ ********* *

Landasan pemikiran atheisme bertitik tolak dari postulat / pokok kepercayaan, bahwa alam ini tidak ada permulaannya, tidak pernah tidak ada, jadi tidak perlu Ada yang memulainya. Atau ada pula atheisme yang berpostulat materi "muncul" dengan sendirinya dari ketiadaan.

Marilah kita bedah kedua postulat atheisme tersebut dengan pisau ilmu termodinamika dan prinsrip Boltzmann. Kita dapat menunjukkan kepada golongan atheist itu bahwa postulat alam ini tidak ada permulaannya ditolak oleh hukum termodinamika kedua.

Pertama, entropi bertambah mulai dari nol hingga tak terhingga. Entropi nol artinya tidak ada aliran panas, itu artinya ada permulaan yaitu materi belum ada yang akan mempunyai suhu.

Kedua, kalau alam ini tidak ada permulaannya, artinya tak terhingga tuanya, maka proses termodinamis, proses mengalirnya panas, sudah sejak lama mesti berhenti, sudah sejak lama entropi mencapai maksimum, panas sudah sejak lama terbagi secara merata di lam ini. Faktanya sekarang panas belum terbagi rata. Artinya postulat atheisme alam tidak ada permulaannya ditolak oleh ilmu termodinamika.

Adapun postulat atheisme yang menyatakan materi "muncul" begitu saja dengan sendirinya, ditolak oleh prinsip Boltzmann. Untuk transformasi fisik saja memerlukan modal pertama yang yaitu energi, apa pula transformasi dari tidak ada materi menjadi ada materi, perlu sekali modal pertama.

Alhasil yang memulai alam semesta, atau yang memberikan energi sebagai modal pertama bagi "munculnya" materi adalah Allah SWT sebagai Al Khaliq, Maha Pencipta. Energi yang "ditransfer" Allah menjadi materi awal dalam keadaan singularitas, sangat tinggi suhu dan tekanannya sehingga terjadi peledakan dahsyat, yang dikenal dengan Big-Bang (BB).

Entropi yang bertambah terus dari nol hingga maksimum, adalah suatu besaran yang invariant, artinya pertambahan itu berlangsung dengan tidak berubah oleh hukum Relativitas yaitu TaqdiruLlah yang diungkap oleh Einstein (Albert Einstein, lahir 1879). Ruang boleh relatif, waktu boleh relatif dan materi boleh relatif, tergantung pada laju pengamat ataupun obyek yang diamati. Dengan bertambahnya laju pengamat maupun yang diamati ataupun kedua-duanya, ruang menjadi susut, waktu menjadi lambat dan materi bertambah besar massanya. Namun entropi tidak terpengaruh oleh pada posisi / laju pengamat dan obyek yang diamati. Dia akan bertumbuh dari nol hingga maksimum tanpa terpengaruh oleh kondisi alam.

Dikutip dari Seri 006.

Yang berminat kunjungi => http://waii- hmna.blogspot. com/2007/ 06/006-pemanfaat an-sains. html

----- Original Message -----

From: "ah-mbel-ah" <eyang_mbelgedes@ yahoo.com>

To: <wanita-muslimah@ yahoogroups. com>

Sent: Wednesday, January 20, 2010 15:22

Subject: [wanita-muslimah] Re: Why does God allow natural disasters?

"Science has uncovered the most unexpected of possible future outcomes."

"Bencana bagi manusia, bukanlah bencana bagi alam raya. Kiblat bagi manusia bukanlah kiblat bagi alam raya. Awal atau akhir dari sebuah planet [misalnya, bumi] bukanlah awal atau akhir dari keberadaan alam raya. Ilmu dapat membedah hal ini, bukan wahyu atau mbelgedes-mbelgedes lainnya..." begitu katanya.

http://www.ngcasia. com/programmes/ naked-science/ schedule

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment