Advertising

Saturday 23 January 2010

Re: [wanita-muslimah] Seri 907 Sistemik

salam,
Ari
contoh yg kualitatif dan berdampak sistemik :

- fatwa MUI ttg haramnya pluralisme, bikin gebuk gebukan berdarah dan sampai
sekarang berlanjut saling hujat di milis milis

- pengadilan tinggi di malaysia meloloskan gugatan penggunaan kata allah di
tampat ibadah selain masjid. langsung rakyat malaysia ramai ramai bakar
gereja, wihara dan tempat lain.

2010/1/24 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>

>
>
> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
>
> 907 Sistemik
>
> Beberapa teman "mengomel" kepada saya mengapa saya tidak pernah menulis
> tentang skandal bank Century. Ada seorang teman orang Batak mengeluh: "bah,
> songon dia do, nama margaku jadi bulan-bulanan." Teman itu bermarga
> Sianturi.
>
> Sistemik adalah kata sifat dari kata benda sistem (system, nizam, stelsel).
> Secara gampangnya, sistem adalah suatu totalitas yang mempunyai fungsi dan
> tujuan, yang terdiri atas komponen-komponen yang mempunyai kaitan yang
> tertentu dan erat antara satu dengan yang lain. Sebuah mesin yang "turun
> mesin" (overhaul) yang bagian-bagiannya sudah terbongkar dalam sebuah
> bengkel, itu masih merupakan totalitas, tetapi itu tidak lagi merupakan
> suatu sistem, karena tidak bisa berfungsi lagi dan sudah tidak terkait
> bagian-bagiannya. Itu contoh yang sederhana, dan yang sedikit tidak
> sederhana adalah contoh yang berikut:
>
> Masyarakat / komunitas adalah sebuah sistem yang terdiri atas berbagai
> komponen. Salah satu komponennya adalah sub-sistem nilai. Nilai ada yang
> utama ada yang tidak utama atau pendukung, instrumental. Nilai utama
> bersumber dari wahyu dan nilai yang instrumental berasal dari akar yang
> historis, yaitu produk akal-budi manusia. Dengan perkataan lain, nilai utama
> adalah nilai agama dan nilai yang instrumental adalah nilai budaya. Nilai
> agama adalah mutlak, tidak bergeser dan nilai budaya tidak mutlak dapat
> bergeser. Nilai budaya dapat saja tidak bergeser, jika nilai budaya itu
> larut dalam nilai agama. Menurut istilah Al Quran, nilai utama disebut
> Al-Furqan:
> -- ALQRaAN HDY LLNAS WBAYNT MN ALHDY WALFRQAN (S. ALBQRt, 2:185), dibaca:
> alqur.a-nu hudal linna-si wa bayyina-tim minal huda- wal furqa-ni, artinya:
> -- Al-Quran petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
> petunjuk itu dan Al-Furqan.
>
> Al-Furqan dari akar kata [Fa-Ra-Qaf = membelah), membelah antara yang
> bernilai (baik dan benar) dengan tidak bernilai (jahat dan salah)
>
> Sub-sistem nilai sebagai salah satu komponen masyarakat, menjadi kerangka
> dasar bagi komponen-komponen lainnya seperti sub-sistem: politik, ekonomi,
> hukum, estetika dlsb. Atau dengan perkataan lain, sub-sistem nilailah yang
> menentukan corak, mewarnai, memberikan nada dan irama sub-sistem sub-sistem
> atau komponen-komponen lainnya. Dalam skala mikro, komponen-komponen
> tersebut merupakan sistem pula. Ekonomi sebagai sistem, terdiri pula antara
> lain dari komponen / sub-sistem perbankan.
>
> ***
>
> Khalifah Abu Bakar RA menumpas nabi palsu Musailamah al-Kadzdzab (si
> pendusta), karena kasus ini berdampak sistemik. Penumpasan nabi palsu tsb.
> meredam dampak sistemik terkait munculnya rush nabi-nabi palsu sepeninggal
> wafatnya Nabi Muhammad SAW. Di cyber space muncul perdebatan dari MAS, yang
> seorang misionaris agama Ahmadiyah Qadiyan (Qadianisme) vs Alexander. MAS
> ngotot berpendapat bahwa Khalifah Abu Bakar RA bukan menindak nabi palsu,
> melainkan menindak karena Musailamah al-Kadzdzab (MaK) dan pengikutnya
> membangkang tidak membayar zakat. Padahal dalam tarikh Islam, ada dua kasus
> yang berbeda. Ada kasus qabilah lain yang membangkang tidak mau membayar
> zakat dan ada kasus nabi palsu MaK dan para pengikutnya, yang kedua kasus
> itu berpotensi berdampak sistemik. Hujjah (reasoning) MAS itu bukan alasan
> yang sebenarnya. Sesungguhnya alasan yang sebenarnya ialah supaya Qadianisme
> jangan diusik karena mengatakan Ghulam Ahmad adalah seorang nabi.
>
> Kembali pada kasus skandal bank Century. Walaupun awam bagi saya tentang
> seluk-beluk perbankan, namun saya dapat tangkap dalam "kuliah" Boediono di
> hadapan sidang Pansus dalam pertemuan pertama, bahwa di samping beberapa
> para-meter kuantitatif ada pula para-meter kualitatif yaitu psikologis yang
> paling menentukan timbulnya dampak sistemik. Nah, di sinilah kelemahan
> pandangan bahwa bank Centaury itu berdampak sistemik. Mengapa ? Para-meter
> kualitatif itu tidak terukur, jadi subjektif.
>
> Satu hal lagi. Presiden SBY selalu terukur untuk setiap ucapan dan gerak
> langkah / tindakannya. Jika Indonesia sedang dalam ancaman krisis, Presiden
> SBY niscaya tidak akan pergi ke Amerika Serikat dan Amerika Latin yang
> menyita waktu relatif lama (13-26 November 2008), yaitu rentang waktu
> krusial bagi keputusan bailout (talangan) dana untuk bank Century. Kalaupun
> misalnya sudah terlanjur pergi, tentu Presiden SBY akan segera kembali kalau
> ancaman krisis itu begitu berdampak sistemik. Bandingkan, tahun 2005
> Presiden SBY minta Wapres JK kembali dari China karena alasan melonjaknya
> nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Dengan segera Wapres JK
> membatalkan rencananya pergi ke Jepang yang dalam satu rangkaian
> kunjungannya ke China.
>
> Alhasil alasan berdampak sistemik itu hanya pembenaran, bukanlah alasan
> yang sebenarnya, seperti alasan yang tidak sebenarnya dari MAS perihal
> Khalifah Abu Bakar RA menindak nabi palsu MaK. Lalu apa alasan sebenarnya
> pengucuran dana Rp 6.7 triliun ($710 juta) itu ke bank Century ? Itulah yang
> seharusnya diungkap oleh Pansus di samping kemana dan kepada siapa larinya
> kucuran dana trsebut. WaLlahu a'lamu bisshawab.
>
> *** Makassar, 24 Januari 2010
> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> http://waii-hmna.blogspot.com/2010/01/907-sistemik.html
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment