Mulanya begitu, partai didirikan oleh orang2 idealis produktif yg sebenernya malas berpolitik tapi terpaksa terlibat karena terpanggil. Nah "kemalasan" mereka sering nggak menolong utk menumbuhkan militansi yang diperlukan utk menggerakkan parpol. Kemudian muncul di antara mereka seorang dua orang oportunis kekuasaan yg artikulasinya tinggi meraih dukungan dan mulai menyingkirkan para idealis dan menentukan agenda parpol. Salah siapa ini?
Kemudian keserakahan pun menghinggapi politisi busuk, berbungkus strategi politik jitu jangka pendek, termasuk dagang sapi demi memperbesar dan mempertahankan kekuasaan. Di rapat2/pertemuan parpol, indikatornya bisa dirasakan. Anda akan mendeteksi semacam "megalomania" kepercayaan diri yg berlebihan, lantaran dirinya fokus pada kekuasaan, bukan lagi kesejahteraan masyarakat. Memantau hasil instan dari strategi jitu, bukan lagi pada proses "political governance".
Kemudian keserakahan menjelma menjadi "best practices" di antara mafia politik yang merambah kemana2 termasuk aspek hukum dan agama! Karena menjadi best practices, politisi dan pejabat seperti putus urat nadinya, mengatakan,melakukan sesuatu atau menerapkan kebijakan yg bener2 nggak masuk akal. Bahkan media, pakar dan akademisi asyik ngobrolin di teve peta2 politik di balik kasus2 korupsi, membawa kita semua terlupa pada good governance, lantaran larut nonton banyolan nggak lucu, dan drama norak. Bahkan bandit mafia KKN pun sangat leluasa menyuarakan "pendapatnya" di obrolan2 teve. Astaghfirullah!! (Saya nggak nonton talkshow2 ini, tapi yg orang rumah kan pada nonton, jadinya mau nggak mau denger deh!. Malah sebel ngliat pembawa2 acara yg bangga banget mengetengahkan pesta "demokrasi" ini).
Salam
Mia
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
-----Original Message-----
From: "Sunny" <ambon@tele2.se>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 23 Aug 2011 07:30:47
To: <Undisclosed-Recipient>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Dua 'Ani' Sama Kuat di Pilpres 2014
Ref: Kalau seandainya Anda disuruh memilih salah satu dari dua "Ani" ini; siapa diantara mereka yang menjadi favorit pilihan Anda?
http://www.ambonekspres.com/index.php?option=read&cat=53&id=33769
Sri Mulyani Bakal Dihadang Kasus Century
Dua 'Ani' Sama Kuat di Pilpres 2014
Jakarta, AE.– Pilpres masih jauh, namun duel dua 'Ani' mulai terasa. Mana yang lebih populer, Ani Yudhoyono yang mulai digadang-gadang PD menjadi capres 2014 atau Sri Mulyani yang didorong Partai Serikat Rakyat Independen (SRI)?.
Sekjen PPP M Romahurmuzy punya pandangan tersendiri. Ia melihat dua tokoh ini memiliki elektabilitas yang sama, meski dengan sejumlah kelebihan dan kekurangan masing-masing. "Ya saya kira kalau dari sisi elektabilitas hari ini memang saya tidak bisa menakar, karena dua-duanya sama-sama punya tingkat popularitas tinggi," tutur pria yang akrab disapa Romi ini kepada detikcom, Jumat (5/8).
Keduanya dinilai sangat dikenal oleh masyarakat. Ani Yudhoyono kerap mendampingi Presiden SBY, sedang Sri Mulyani pernah menduduki posisi penting Menkeu selama dua periode. "Ibu Ani ditopang kehadiran fisik yang selalu ada dalam acara kenegaraan, sementara ibu Ani yang satunya lagi Menteri Keuangan pada saat itu, dua-duanya dikenal luas oleh publik," tuturnya.
Namun Sri Mulyani lebih banyak menunjukkan profesionalismenya kepada masyarakat. "Sri Mulyani pernah menjabat menjadi menteri yang penting di kabinet, sementara Ibu Ani Yudhoyono belum banyak mengekspos ke masyarakat," tuturnya.
Romi menyimpulkan, keduanya tak banyak memiliki ganjalan menuju Pilpres 2014. Namun pada akhirnya partai politik sekelas Partai Demokrat sekalipun tidak akan menutup mata terhadap sosok Sri Mulyani, jika Ani Yudhoyono ternyata menjelang pemilu kalah tenar.
"Keduanya memiliki peluang yang sama, hanya bagaimana kemampuan mereka meningkatkan elektabilitas diri. Partai politik seperti Partai Demokrat pada saatnya akan memilih capres dengan elektabilitas paling tinggi. Tidak menutup kemungkinan PD juga mendukung Sri Mulyani," tegasnya.
Dia memprediksi partai berlambang sapu lidi itu tak akan dilirik para pemilih. "Jangan lupa bahwa sekitar 44 persen pemilih kita itu hanya lulus SMP ke bawah. Dan mereka bukan orang-orang yang suka dengan berita-berita politik baik di dunia cetak maupun elektronik. Sehingga kalau andalannya itu adalah intelektualitas profesionalitas, itu juga bukan jualan yang eksotis menurut para pemilih dengan pendidikan rendah ini," ujar Romahurmuziy.
Romi, juga menyebut Partai SRI kurang mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi verifikasi partai politik di Kemenkumham. Buktinya, kata Romi, adalah permohonan Juducial Review yang diajukan Partai SRI terhadap UU Partai Politik.
"Setelah mereka selesai dengan persyaratan pembentukan parpol, tentu PR mereka selanjutnya adalah memperoleh suara yang signifikan. Kalau kita mengacu pada hasil atau persyaratan pencalonan pilpres 2009, syarat 15 persen itu bukan syarat yang mudah," katanya.
Untuk itu, kata Romi, Partai SRI juga mesti bersiap untuk menggalang koalisi jika tetap ingin mengajukan SRI Mulyani sebagai capres. Namun PPP saat ini belum tertarik untuk bicara pencapresan. "Kita ingin fokus memperbaiki citra parpol yang hari ini mendapatkan apatisme yang semakin besar dari publik dan juga secara internal kami ingin fokus juga menaikkan suara PPP sehingga mendapatkan perolehan yang jauh signifikan dibandingkan thun 2009," tandasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Sri Mulyani sebagai capres. Mengusung Sri Mulyani sebagai bakal calon presiden, partai berlambang sapu lidi ini mempunyai tantangan-tantangan tersendiri. "Menurut saya, salah satu yang harus ditangani Partai SRI adalah bagaimana membebaskan Sri Mulyani dari kasus Bank Century," ujar pengamat politik, Ikrar Nusa Bakti, di Gedung DPD, Jakarta, Jumat (5/8).
Selain kasus Bank Century, tantangan lain yang harus dihadapi partai baru ini adalah bagaimana menghadapi tudingan bahwa Sri Mulyani adalah antek asing. Lolos dari verifikasi partai politik di Kemenkum HAM juga menjadi tantangan lainnya. "Partai SRI harus bisa menunjukkan bahwa orang-orang yang jadi pendukung dia adalah orang-orang yang juga secara integritas bisa dipertanggungjawabkan," ucapnya.
Bagi Ikrar tak masalah jika Partai SRI mengusung ketokohan Sri Mulyani untuk mendulang suara. Namun Partai SRI, kata Ikrar, tidak perlu memoles Sri Mulyani seperti halnya Partai Demokrat memoles SBY. "Jangan terlalu membesar-besarkan seolah Sri Mulyani itu dikuyo-kuyo (disingkirkan-red) oleh SBY. Tapi tunjukkan bahwa dialah yang terbaik sebagai calon presiden 2014 dibandingkan seolah-olah dikuyo-kuyo. Itu menurut saya lebih elegan ketimbang kalau kita membicarakan apakah dia dipecat atau tidak dari Kabinet 2010 yang lalu," ucapnya.
Meski memiliki sejumlah tantangan ke depan, Partai SRI juga mempunyai modal dasar yang layak diperhitungkan. Modal itu, kata Ikrar, adalah hadirnya sejumlah tokoh di balik partai baru ini. "Di belakang Partai SRI itu adalah kalangan intelektual termasuk filsuf dan juga pengamat ekonomi dan politik yang anda tahu tidak mau masuk partai tapi terpaksa masuk partai hanya untuk memperbaiki Indonesia. Menurut saya itu modal dasar yang sangat besar dibandingkan dengan pembentukkan partai lain yang sebelumnya," tandasnya.
[Non-text portions of this message have been removed]
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment