Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Politik Universitas Indonesia, Bonie Hargens, mengatakan Presiden Susilo Yudhoyono tidak akan membiarkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, terjerat dalam kasus korupsi, sebab anak kandungnya, Edhie Yudhoyono (Ibas), berpeluang ikut terseret.

"Ada kemungkinan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum diseret KPK pascapenetapan Andi Mallarangeng sebagai tersangka Hambalang, tetapi SBY tidak mungkin tidak melindungi Anas, karena Anas dan Ibas satu paket, Ibas berada di bawah ketiak Anas," kata Hargens dalam diskusi bertema "Membedah Demokratisasi dan Pemberantasan Korupsi di Indonesia", di Cikini, Jakarta, Minggu.

Dalam diskusi tersebut turut hadir Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi, dan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane.

Hargens mengatakan, preman jalanan sekelas Hercules dan John Kei dapat memiliki kekuatan dan otoritas di lapangan. Sehingga tidak mungkin seorang presiden tidak memiliki kekuatan untuk melindungi anaknya dari kasus korupsi.

Di sisi lain menurut Hargens, SBY saat ini sedang merasa takut akan satu nasib dengan mendiang Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di mana partai yang dibesarkannya diambilalih orang lain, dalam hal ini sang Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

"Dulu PKB diambil Muhaimin Iskandar. SBY ini takut dibuat seperti Gus Dur," kata dia.

Menurut dia dengan keberadaan Urbaningrum di kursi ketua umum DPP Partai Demokrat, maka SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat bak memelihara "anak macan". SBY tidak tahu kapan "anak macan" tersebut akan menyerangnya.

"Dan sekarang sudah mulai terlihat, Anas sekarang tidak mau berdiri dari kursinya saat SBY datang dalam satu acara," ujar dia.

Dia mengatakan bahwa SBY bukan tidak mungkin sedang memikirkan figur lain untuk menjadi ketua umum. SBY menurut dia juga sedang memikirkan dampak yang akan terjadi pascapemilu 2014, di mana ada peluang keluarga besarnya di Cikeas akan menjadi bulan-bulanan kasus korupsi dan terseret satu persatu.

"Cikeas akan menjadi sasaran gebukan setelah 2014. Ini juga menjadi hal yang sedang dipikirkan SBY," kata dia.