http://www.indopos.co.id/index.php/berita-utama/41-banner-berita-utama/3340-sby-raup-semua-jabatan
- Details
- Sunday, 31 March 2013 06:54
- Written by Bowo
DENPASAR - Seperti prediksi yang banyak beredar, akhirnya Susilo Bambang Yudhoyono resmi menjadi ketua umum Partai Demokrat (PD). Presiden RI tersebut terpilih secara aklamasi oleh para peserta Kongres Luar Biasa (KLB) PD yang diadakan di Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Bali (30/3).
Dengan terpilihnya sebagai ketua umum, maka otomatis semua jabatan strategis di partai berlambang mercy tersebut diraup oleh SBY. Mulai dari ketua umum partai, ketua dewan pembina partai, dan ketua majelis tinggi partai. Bahkan, dia disebut-sebut juga sebagai pendiri partai.
Menurut Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), EE Mangindaan, sebelum dipilih secara aklamai, SBY sudah sepakat menjadi ketua umum PD.Hal itu disampaikannya setelah tujuh pimpinan KLB melakukan diskusi dengan SBY terkait DPD Demokrat yang menginginkan SBY menjadi ketua umum PD.
"Sesuai dengan kesepakatan kami bertujuh telah bertemu dengan Bapak SBY, beliau tidak mudah memutuskan karena beliau memikirkan tugas kenegaraannya," ujar Mangindaan, Sabtu (30/3).
Mangindaan menyatakan SBY bersedia menjadi ketua umum PD. Namun demikian dia memberikan syarat untuk mengisi jabatan sebagai ketua umum partai berlambang segitiga mercy tersebut.
SBY menjabat ketua umum benar-benar bersifat sementara. "Beliau katakan bersifat sementara hanya dalam proses penyelamatan dan konsolidasi partai dengan ketentuan paling lama 2 tahun. Beliau sebetulnya meninginkan lebih cepat lebih baik setelah pemilu dan pemilihan presiden 2014 selesai tentunya setelah dilakukan kongres," ucapnya.
Kemudian Mangindaan menerangkan, supaya bisa berkosentrasi dan menjalankan tugas kenegaraan dan pemerintahan, maka tugas ketua umum dilaksanakan pengurus harian di bawah seorang ketua harian.
"Beliau ingatkan hampir semua tugas ketua umum selama ini dilaksanakan oleh ketua umum akan dilakukan oleh ketua harian bersama dengan pengurus," ucap dia.
Lebih lanjut Mangindaan mengatakan, SBY meminta tugas ketua dewan pembina dilaksanakan oleh ketua harian dewan pembina. Begitu pula tugas sebagai majelis tinggi diserahkan kepada wakil ketua majelis tinggi.
Setelah itu, Mangindaan menanyakan hal tersebut kepada peserta KLB. "Dapat disetujui?" kata Mangindaan. Seluruh peserta KLB kompak menyatakan setuju.
Sementara itu, dalam sambutannya usai terpilih, SBY mengajukan dua syarat kepada para peserta KLB. Syarat pertama, SBY hanya mau memimpin PD paling lama dua tahun. Menurut SBY, dirinya telah disodori aspirasi DPD dan DPD yang menginginkannya menjadi ketua umum menggantikan Anas Urbaningrum. Namun SBY mau menjadi Ketum PD jika dua syarat yang disodorkannya dipenuhi.
"Hanya dalam proses penyelamatan dan konsolidasi partai paling lama dua tahun. Bahkan jika dapat saya bisa mengakhiri menjalankan tugas sebagai ketua umum sementara segera setelah pemilu, berarti setela sekitar 1,5 tahun dari sekarang. Setelah itu kita laksanakan kongres reguler pilih ketua umum efinitif sesuai siklus lima tahunan," ujar SBY di hadapan ratusan kadernya yang memenuhi ballrom Inna Grand Bali.
Syarat kedua, SBY tetap mengonsentrasikan pikiran dan tenaganya sebagai kepala pemerintah dan negara. Konsekuensinya, SBY akan menunjuk ketua harian yang memimpin pengurus harian DPP PD. "Akan saya tugaskan kepada pengurus harian DPP yang akan diketuai oleh ketua harian. Akan kita angkat," tegasnya.
SBYmengakui bahwa dirinya banyak dikritik karena mau menjadi ketua umum PD. Bahkan kritik itu makin kencang sejak 2-3 hari ini. Namun SBY tetap meyakinkan kadernya untuk mengambil risiko dengan menjadi ketua umum. "Barang kali ini takdir saya. Tapi saya pilih ini dan saya berjuang bersama-sama saudara," ucap SBY disambut tepuk riuh kadernya.
Tak hanya sekadar menunjuk Ketua Harian PD, SBY juga akan menunjuk Ketua Harian Dewan Pembina PD dan Wakil Ketua Majelis Tinggi yang sebelumnya ditempati Anas Urbaningrum.
"Saya harapkan mesin partai tetap bekerja makin efektif meski saya tak selalu terlibat. Kalau besok sudah siap, akan saya umumkan kepada seluruh rakyat indonesia siapa ketua harian, ketua harian dewan pembina dan wakil ketua majelis tinggi. kKalau besok belum bisa, insya Allah sesampai saya di Jakarta," tegasnya.
Di bagian lain, SBY juga menginginkan PD jangan bergantung kepada figur perorangan. Termasuk dirinya sendiri yang saat ini menjadi magnet PD yang memenangi Pemilu 2009 lalu. "Justru makin ke depan saya harus menghilang pelan-pelan, fading away dari partai ini," ujar SBY.
Menurut SBY, partai yang modern harus berangkat dari platform idealisme dan mesin partai yang efektif serta tidak boleh bergantung kepada figur perseorangan.
Karena itu, menurut SBY, ketika dirinya menerima sejumlah unsur pimpinan dan kader termasuk pimpinan daerah terkait penyelenggaran Kongres Luar Biasa (KLB), dia masih mempertanyakan apakah ada opsi yang bisa dipilih dan diambil selain dirinya harus menjadi ketua umum.
Namun demikian, SBY menyadari Partai Demokrat sedang berada dalam situasi yang tidak mudah. Sementara tidak ada opsi lain, selain dirinya harus menjadi ketua umum sementara. "Kader-kader dalam keadaan sulit. Ini yang saya tangkap. Saya terima surat dan sms agar saya bersedia untuk masa yang sulit ini memimpin sampai keadaan pulih dan normal," ucap dia.
Sementara itu, keputusan SBY merangkap jabatan diangap tidak masalah oleh kader PD, salah satunya pengurus DPP Herman Khaeron. Politikus asal Cirebon itu yakin SBY tidak akan mengabaikan tugas dan kewajibannya sebagai kepala negara, sehingga rakyat tidak perlu khawatir karena SBY akan tetap menjalankan amanah rakyat hingga 2014.
"Saya yakin SBY akan tetap konsentrasi selaku presiden, karena nanti ke depan tugas Pak SBY selaku ketua umum dibantu oleh ketua harian," kata Herman. Herman sendiri menyerahkan kepada SBY untuk memutuskan siapa yang layak menjadi ketua harian. "Semuanya kita serahkan ke SBY siapa yang pantas jadi ketua harian," tandasnya. (yat/gil/jpnn)