Advertising

Monday 24 June 2013

Re: Bls: [wanita-muslimah] Awal Ramadhan

 

Eeeeeaaaa. Iye Om Ustadz. Wakarimasta. Ini masalah sikap para ilmuwan yang gak netral.

Om ustadz, nati kalo jadi ktemuan ama Om Hanung Wibowo di Bandung, pls let me know yaaaak. Ha ha ha mo jadi good listener ajaaa. Yuk yak yuuuk....

Wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Abdul Mu'iz" <muizof@...> wrote:
>
> Mbak Lina,
>
> Jangan salah lho ? Saya tidak menginspire Anda untuk merunyamkan sains (iptek). Sains itu netral, ini masalah sikap ilmuwan.
>
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: "Lina" <linadahlan@...>
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Mon, 24 Jun 2013 11:34:27
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Awal Ramadhan
>
> Waduh Iptek jadi buat tambah runyam. Yak udin dah liat hilal pake mate aje. Jangan peke mate orang koplak yaaak...
>
> Bener dah mo pake system pemerintahan ape kek, mo pake rujukan ape kek, mo pake ilmu ape kek, pelajaran moral lebih penting...
>
> Ane juga mo pilih yg 29 hari puasa aje aaaah...wkwkwkwk....
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Abdul Mu'iz" <muizof@> wrote:
> >
> > Sepertinya begitu mbak. Terjadi pertarungan arogansi sektoral alias ego.
> >
> > Yang pro IR (imkanur Ru'yah) keterlihatan hilal (visibility crescent) menjadi harga mati merujuk hadits, "shuumuu li ru'yatihi ....." Sudah merasa didukung ilmu astronomy, sehingga sibuk dengan altitude dan elongasi berapa yang bisa menjamin kontrasnya hilal.
> >
> > Yang pro WH (wujudul hilal) tidak harus hilal terlihat merujuk hadits juga bahwa ru'yah hilal itu karena ummiy, ini juga didukung oleh ilmu fisika murni, bahwa angka nol adalah common sense, kalau sibuk dengan angka di luar nol disebut tereksitasi, jika fase konjungsi berakhir pasti muncul fase crescent, tanpa harus terlihat.
> >
> > Wassalam
> > Abdul Mu'iz
> >
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >
> > -----Original Message-----
> > From: aldiy@
> > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Date: Sat, 22 Jun 2013 14:10:29
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Awal Ramadhan
> >
> > Tanda apa tuh, berpolemik tanpa solusi2 titik temu? Bukankah itu namanya egois. Kalo cari titik temu atau kesepakatan kita harus siap berubah.
> >
> > Apa gunanya predikat doktor dan ulama kalo egoismenya tingkat dewa.
> >
> >
> > Salam
> > Mia
> > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
> >
> > -----Original Message-----
> > From: "Abdul Mu'iz" <muizof@>
> > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Date: Sat, 22 Jun 2013 04:17:02
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Awal Ramadhan
> >
> > Kalau begitu tidak salah ya Pak Chodjim, Nabi Muhammad menawarkan solusi bagi kaum yang ummi (tidak bisa baca tulis dan tidak bisa berhitung), "shaumlah jika melihat hilal, ber-idul fitrilah jika melihat hilal"
> >
> > Di Indonesia marak sekali perseteruan dua kubu Wujudul Hilal vs Imkanur Ru'yah" gak pernah akur. Runyamnya Pemerintah bukannya mencari titik persamaan malah memihak. Makanya direaksi oleh Muhammadiyah : mengumumkan penetapan 1 Ramadhan lebih awal dan memastikan tidak ikut sidang itsbat.
> >
> > Konflik makin meruncing ketika pakar astronomi dari Lapan (pro Imkanur Ru'yat) mengkritik Wujudul Hilal sebagai bid'ah dan tafarruq (memisahkan diri). Kritik disampaikan berulang-ulang rutin tiap tahun tanpa ada kemajuan. Di millist tetangga aktor konflik (para Doktor) berpelimik tanpa titik temu.
> >
> > Wassalam
> > Abdul Mu'iz
> >
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >
> > -----Original Message-----
> > From: "chodjim" <chodjima@>
> > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Date: Sat, 22 Jun 2013 10:37:48
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Awal Ramadhan
> >
> > Memang ada problem kesepakatan di kalender lunar (hijriyah) :
> >
> > (1) Belum punya garis tunggal atau titik penanggalan yang disepakati oleh umat islam sedunia (universal). Beda dengan kalender solar (masehi) sudah punya garis tunggal yaitu Green Wich sebagai garis tunggal penanggalan universal.
> > ----------------------------------------------------------
> >
> > Tampaknya tak akan terjadi garis tunggal bila penanggalan didasarkan peredaran rembulan terhadap bumi. Itulah sebabnya, Iran yang telah memiliki warisan budaya yang sangat kuat, menggunakan juga kalender Hijrah Syamsiyah (HS).
> >
> > Bulan Ramadhan sendiri asal-usulnya adalah bulan yang didasarkan peredaran bumi terhadap matahari, sehingga "ramadha" yang artinya panas terik, atau membakar atau memanggang ditempatkan pada bulan "Ramadhan" (huruf nun bermakna menyifati keadaan). Bulan yang rata-rata suhunya paling tinggi atau keadaan sehari-harinya sangat panas ini menurut orang Arab adalah bulan ke-9 syamsiyah.
> >
> > Jadi, Ramadhan pada mulanya dalam keadaan panas terik. Dalam keadaan demikian, Muhammad saw (sebelum menjadi Nabi) selalu berteduh di gua untuk melakukan perenungan.
> >
> > Syawwal adalah bulan ke-10, arti harfiahnya adalah stok ternak mulai langka. Oleh karena itu, bulan ke-11 mulai masuk bulan haram, artinya di bulan ke-11 (Dzuu al-Qa'dah) itu orang-orang Arab DILARANG (diharamkan) untuk berburu. Pantangan berburu ini semakin kuat pada bulan ke-12 (Dzuu al-Hijjah). Kata "hajji" sebenarnya berarti orang yang menghadapi tantangan. Bulan pertama Muharram artinya masih terlarang untuk berburu.
> >
> > Jadi, Dzuu al-Qa'dah, Dzuu al-Hijjah, dan Muharram adalah bulan-bulan yang di dalamnya orang-orang Arab DILARANG melakukan perburuan, agar binatang buruan itu bisa berkembang-biak. Nah, baru bulan Shafar (bulan ke 2) mulai diizinkan berburu. Arti kata shaffar adalah nihil. Di kemudian hari Al-Khawarizmi menambahkan angka "nol" (shifr, yang akhirnya diucapkan zero oleh orang Inggris) ke dalam sistem bilangan.
> >
> > Nah, di sinilah kewajiban ULAMA Islam mengkaji kembali sejarahnya agar paham tentang terjadinya pembelokan kalender berbasis matahari ke rembulan. Kalau basisnya rembulan, sampai kiamat tak akan bisa bersatu.
> >
> > Wassalam,
> >
> > Chodjim
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: Abdul Mu'iz
> > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Sent: Saturday, June 22, 2013 6:41 AM
> > Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Awal Ramadhan
> >
> >
> >
> > Memang dari segi metode, antara kalender ummul quro sama dengan kalender muhammadiyah, tetapi titik penanggalan atau garis tunggal berbeda kalau kalender ummul quro memakai Mekkah, tetapi kalender muhammadiyah pakai garis wilayah indonesia. Jadi kalau tahun ini antara kalender ummul quro dan kalender muhammadiyah sama untuk 1 ramadhan, 1 syawal dan 10 zulhijjah, amat mungkin di tahun yang lain akan berbeda.
> >
> > Memang ada problem kesepakatan di kalender lunar (hijriyah) :
> >
> > (1) Belum punya garis tunggal atau titik penanggalan yang disepakati oleh umat islam sedunia (universal). Beda dengan kalender solar (masehi) sudah punya garis tunggal yaitu Green Wich sebagai garis tunggal penanggalan universal.
> >
> > (2) Meskipun kalender lunar (hijriyah) memiliki kesepakatan peralihan atau pergantian harian berdasarkan setelah terbenamnya matahari (after sunset) tetapi pemakaian harian masih mengikuti kalender solar (masehi). Padahal pergantian kalender solar (masehi) adalah setelah dini hari (jam 0.00).
> >
> > Wassalam
> > Abdul Mu'iz
> >
> >
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >
> > ----------------------------------------------------------
> >
> > From: Ari <masarcon@>
> > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Date: Mon, 17 Jun 2013 12:58:56 +0700
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Awal Ramadhan
> >
> >
> >
> >
> > btw, dulu bukannya dibahas kalau metode muhammadiyah ini pilih kriteria yang banyak sama tanggalannya dengan lebaran di saudi ya ? jadi kriteria yg dipakai sih, memang kenyataannya nggak bisa keliatan sama mata manusia.
> >
> >
> >
> > salam,
> > Ari
> > status : akhirnya lulus juga :p
> >
> >
> >
> >
> >
> > 2013/6/15 Abdul Mu'iz <muizof@>
> >
> >
> > Sidang itsbat itu idealnya adalah menegosiasikan perbedaan pandangan agar tercapai kekompakan secara elegant. Tetapi faktanya lebih merupakan akal-akalan semata alias rekayasa. Contoh kesaksian yang meskipun berani bersumpah melihat hilalpun, ditolak dengan alasan ketinggian hilal yang secara astronomis mustahil terlihat oleh mata fisik manusia dan ini terjadi rutin berulang-ulang. Ini artinya sidang itsbat akan menjadi mubadzir alias pemborosan, APBN dipakai untuk sidang tahunan rutin yang cuma menampilkan pro pada metode tertentu alias tidak netral lagi apalagi elegant. Lha kalau sudah diyakini ketinggian hilal secara stronomis mustahil terlihat mata fisik untuk apa mengakomodir melihat bulan (hilal) di berbagai tempat, kalau ujung-ujungnya pasti ditolak ? Dengan kata lain sidang rutin tahunan menyongsong romadhon itu tidak netral alias pro pada salah satu pendekatan metode hisab yaitu imkanur ru'yat/ru'yatul hilal. Apalagi mentrinya orang PPP yang dekat NU.
> >
> > Ijtima' itu fase death moon. Menurut pendekatan wujudul hilal begitu berakhir fase/siklus death moon di bulan sya'ban maka muncullah crescent (hilal) alias awal bulan berikutnya yaitu romadhon.
> >
> > Selama metode hisab itu berbeda, tentu output perhitungan akan menghasilkan perbedaan alias tidak kompak.
> >
> > Ikut pemerintah atau tidak, tentu adalah pilihan merdeka warga negara muslim. Karena tidak ada paksaan dalam beribadah termasuk teknis penetapan awal romadhon. Di mata Muhammadiyah, sidang itsbat yang digelar pemerintah itu tidak netral, alias mubadzir menghambur-hamburkan anggaran negara padahal cuma kontest pro pada metode tertentu saja memakai baju atas nama negara, artinya rakyat disuguhi rekayasa tanpa mendidik kecerdasan dan kedewasaan berpikir.
> >
> > Wassalam
> > Abdul Mu'iz
> >
> >
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >
> > ----------------------------------------------------------
> >
> > From: "Lina" <linadahlan@>
> > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Date: Fri, 14 Jun 2013 11:54:00 -0000
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Awal Ramadhan
> >
> >
> >
> > Ane ini warga mane ye...hmmmm. Ora urus lah.
> >
> > Tapi, andaikan ane ini warga Muhammadiyah, ane gak sakit hati kok kalo Pengurus Muhammadiyah ikut sidang itsbat. Bahkan kalo sampe mau berdamai ama Pemerintah juga gak apa apa kok. Sumpah deh...:-). Kenape harus sakit hati?
> >
> > Dalam banyak hal ane sependapat dengan pemikiran2 Muhammadiyah. Tapi, kalo dalam hal Tgl Ramadhan/Lebaran ini ane ikut pemerintah ajee.
> >
> > Laaah kalo keluarga besar ane ade yg NU, ade Persis, Muhammadiyah dll...kan ribet ntar silaturahmi Halal Bi Halal Keluarga Besar di hari Idul Fitri nyaahhhh....
> >
> > Meski Om Ustadz ABdul Muiz sudah berusaha menjelaskan sesingkat dan segamblang mungkin dua metode tsb, sumpeh ane teteb gak mudeng apa itu "ijtima", "qablal ghurub"..
> >
> > Wassalam,
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mu'iz, Abdul" <muizof@> wrote:
> > >
> > > Arogan dan ego itu tergantung dipandang dari sudut mana ? karena memang memulai puasa itu, Islam memberikan kebebasan pakai cara mana yang mau dipakai : metode ru'yah boleh pakai metode hisab juga boleh. Metode hisabpun beragam alias tidak tunggal, Muhammadiyah misalnya menggunakan metode wujudul hilal, sementara NU dan Persis serta kementrian agama RI menggunakan metode imkanur ru'yah atau ru'yah hilal.
> > >
> > > Perbedaan metode ini wajar apabila menampilkan perhitungan yang tidak seragam. menurut metode Wujudul hilal, begitu ijtima' terjadi qablal ghurub pada bulan sya'ban maka hilal wujud (jatuh 1 Romadhon 1434 H) bertepatan dengan 9 Juli 2013 M. Ini berbeda dengan metode Imkanur ru'yah/ru'yah hilal (yang dianut NU, Persis dan Kementrian Agama RI) yang mempersyaratkan angka derajat untuk memastikan hilal terlihat, karena pada tanggal 9 Juli 2013 tidak memenuhi persyaratan terlihat, maka sya'ban digenapkan 30 hari, maka 1 Romadhan jatuh pada 10 Juli 2013. Seperti biasa, Pemerintah akan menggelar sidang itsbat pada tanggal 8 Juli 2013 M.
> > >
> > > Di mata jama'ah Muhammadiyah (terutama pengurus), tentu bukan sikap arogan dan egois apabila telah menetapkan lebih awal kapan tiba 1 Romadhon 1434 H, karena itu memang sesuai dengan metode wujudul hilal yang dianut Muhammadiyah. Pengurus Muhammadiyah juga menetapkan tidak ikut sidang itsbat dengan alasan tidak ingin menyakiti warga Muhammadiyah.
> > >
> > > Wassalam
> > > Abdul Mu'iz
> > >
> > >
> > > ________________________________
> > > Dari: Lina <linadahlan@>
> > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > Dikirim: Jumat, 14 Juni 2013 9:24
> > > Judul: [wanita-muslimah] Awal Ramadhan
> > >
> > >
> > >
> > > Â
> > > Copas STATUS FB seseorang...
> > >
> > > ****
> > > MUHAMMADIYYAH SI PENGUSIK RASA KEBERSAMAAN UMAT ISLAM....
> > > ...arogansi dan keegoan jamiyyahnya selalu berulang setiap tahun..
> > > ...dengan mengeluarkan keputusan awal ramadhan dan 1 syawalnya lebih awal....
> > > PAGI PENUH KABUT....
> > > HARI HARI KEMELUT BAGI ISLAM INDONESIA...
> > > ****
> > >
> > > lagi lagi lagi...
> > >
> > > Saiah siiih ikut pemerintah ajaaaaah.
> > >
> >
>

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (66)
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment