Advertising

Thursday 21 January 2010

[wanita-muslimah] Buku Ancaman Global Freemasonry

 

Buku Ancaman Global Freemasonry(*)
Pendahuluan
Selama berabad-abad, Freemasonry telah memancing banyak diskusi. Sebagian orang menuduhkan aneka kejahatan dan hal buruk yang fantastis kepada Masonry. Alih-alih mencoba memahami "Persaudaraan" tersebut dan mengkritisinya secara objektif, mereka bersikap sangat bermusuhan terhadapnya. Sebaliknya, para Mason kian bersikukuh dengan tradisi tutup mulut terhadap semua tuduhan ini, dan lebih memilih untuk tampil sebagai klub sosial biasa yang bukanlah bentuk sejati mereka.

Buku ini berisi paparan yang pas tentang Masonry sebagai suatu aliran pemikiran. Pengaruh terpenting yang menyatukan para Mason adalah filsafat mereka yang paling tepat dideskripsikan sebagai "materialisme" dan "humanisme sekuler". Namun, Masonry adalah suatu filsafat keliru yang berlandaskan pada berbagai anggapan yang salah dan teori yang cacat. Inilah hal mendasar yang mesti menjadi titik tolak untuk mengkritisi Masonry.
Pentingnya kritisisme semacam itu perlu diungkapkan sejak awal, tidak hanya untuk menjelaskan subjek ini kepada non-Mason, tetapi juga untuk mengajak para Mason sendiri memahami kebenaran. Tentu saja, sebagaimana orang lain, para Mason bebas memilih sendiri, dan dapat mengambil cara pandang apa pun yang mereka inginkan tentang dunia dan hidup sesuai dengannya. Ini adalah hak asasi mereka. Tetapi, orang lain pun punya hak untuk memaparkan dan mengkritisi kekeliruan-kekeliruan mereka, dan itulah yang coba dilakukan buku ini.

Kami pun menggunakan pendekatan yang serupa dalam kritisisme kami terhadap komunitas lainnya. Terhadap orang Yahudi misalnya. Sebagian buku ini juga bertalian dengan sejarah Yahudi dan mengajukan berbagai kritisisme tertentu yang penting. Harus dikemukakan bahwa semua ini tidak ada hubungannya dengan anti-Semitisme atau teori konspirasi "Yahudi-Masonik". Memang, anti-Semitisme adalah sesuatu yang tak layak bagi seorang Muslim sejati. Orang Yahudi pada suatu masa telah menjadi bangsa yang dipilih oleh Allah, dan kepada mereka dikirimkan-Nya banyak Nabi. Sepanjang sejarah mereka telah ditimpa banyak kekejaman, bahkan menjadi korban pemusnahan massal, tetapi mereka tidak pernah menanggalkan identitas mereka. Di dalam Al Quran, Allah menyebut mereka, bersamaan dengan orang Nasrani, sebagai ahli kitab, dan memerintahkan orang Islam memperlakukan mereka dengan baik dan adil. Tetapi, bagian penting dari sikap adil ini adalah mengkritisi berbagai keyakinan dan praktik yang salah dari sebagian mereka, menunjukkan kepada mereka jalan menuju kebenaran sejati. Tetapi tentu saja, hak mereka untuk hidup sesuai dengan apa yang mereka percayai dan kehendaki tak perlu dipertanyakan lagi.

Buku Ancaman Global Freemasonry ini berangkat dari premis tersebut, dan secara kritis menelusuri akar Masonry, juga sasaran dan aktivitasnya. Dalam buku ini, pembaca juga akan menemukan ikhtisar sejarah pertarungan para Mason melawan agama-agama ketuhanan. Freemason memainkan peranan penting dalam alienasi Eropa dari agama, dan seterusnya, membangun ordo baru yang berlandaskan kepada filsafat materialisme dan humanisme sekuler. Kita juga akan memahami bagaimana pengaruh Masonry dalam penekanan dogma-dogma ini kepada peradaban non-Barat. Akhirnya, kita akan membahas metode-metode yang digunakan Masonry untuk membantu pengembangan dan pelestarian tatanan sosial yang berdasarkan dogma-dogma ini. Filsafat mereka dan metode yang mereka gunakan untuk mengembangkan filsafat ini akan didedah dan dikritisi. Diharapkan bahwa fakta-fakta penting yang diuraikan di dalam buku ini akan menjadi sarana bagi banyak orang, termasuk para Mason sendiri, agar mampu melihat dunia dengan kesadaran yang lebih baik.

Setelah membaca buku ini, pembaca akan mampu mempertimbangkan banyak hal, dari aliran filsafat hingga kepala berita surat kabar, dari lagu rock hingga berbagai ideologi politik, dengan pemahaman yang lebih dalam, serta melihat dengan lebih baik arti dan tujuan di belakang berbagai peristiwa dan faktor.
Sejarah Organisasi Yahudi Freemasonry.

***

Freemasonry adalah organisasi Yahudi Internasional, sekaligus merupakan gerakan rahasia paling besar dan palling berpengaruh di seluruh dunia. Freemasonry terdiri dari dua kata yang di satukan. Free artinya bebas atau merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau pembangun.

Tujuan akhir dari gerakan Freemason ini adalah membangun kembali cita-cita khayalan mereka, yakni mendirikan Haikal Sulaiman(**) atau Solomon Temple.

Tentang Haikal Sulaiman atau Solomon Temple ini sendiri banyak sumber yang mendefinisikan berlainan. Salah satu tafsir yang paling populer adalah, bahwa Haikal Sulaiman berada di tanah yang kini di atasnya berdiri Masjidil Aqsha.

Mereka meyakini, tahun 1012 Sebelum Masehi (SM), Nabi Sulaiman membangun Haikal di atas Gunung Soraya di wilayah Palestina. Tapi pada tahun 586 SM, Raja Nebukhadnezar dari Babilonia menghancurkan Haikal Sulaiman ini. Tahun 533 SM, bangunan ini didirikan kembali oleh seorang bernama Zulbabil yang telah bebas dari tawanan Babilonia. Atas kebebasannya itulah, ia membangun kembali Haikal Sulaiman.

Pada tahun ke 70 M, seorang penguasa Romawi menaklukkan Palestina dan membakar serta menghancurkan Haikal Sulaiman ini. Kerusakan terus-menerus dialami setelah penyerbuan Bangsa Hadriyan. Begitu pula saat kekuasaan Muslim, konon Haikal Sulaiman di hancurkan dan sebagai gantinya didirikan Masjidil Aqsha pada abad ke-7.

Tapi tafsir lain tentang hal ini juga mengartikan Haikal Sulaiman juga sebagai wilayah kekuasan yang luas membentang. Bahkan ada yang menariknya hingga sampai wilayah Khaibar, saat kaum Yahudi diusir di zaman Rasulullah Muhammad. Karena itu, mereka meyakini harus menguasai seluruh dunia, bahkan hingga tanah Khaibar, tempat mereka terusir dahulu karena penghianatanya pada Rasulullah dan piagam Madinah.

Dan untuk itulah mereka bekerja dan membangun, yaitu untuk merebut Haikal Sulaiman dan mendirikan kekuasannya secara nyata, serta mempengaruhi pemerintahan dan kekuasan yang mampu mereka pengaruhi. Dan untuk menebar kekuasaan itu, salah satu rintangan besar yang dihadapi oleh gerakan ini adalah agama-agama, terutama agama Samawi atau agama-agama wahyu, Kristen dan Islam.

Sebelum kaum muslimin sadar tentang bahaya gerakan Freemason, perlawanan terhadap organisasi ini terlebih dulu dilakukan oleh kalangan pemimpin gereja. Perlawanan gereja Katholik ini terjadi karena Freemason telah menjadi organisasi tempat berkumpulnya kaum anti-agama. Dalam sebuah artikel berjudul The Earlier Period Of Freemasonry yang di Mimar Sinan, turki, Freemason disebut sebagai tempat berkumpul para anggota Mason yang mencari kebenaran di luar gereja. Dan ini menjadikan awal abad-18 sebagai tahun-tahun yang penuh pertarungan antara gereja Katholik dengan Freemason di Eropa. Sejak awal berdirinya, Fremason telah menyokong kebebasan beragama, sama persis dengan yang terjadi belakangan ini di berbagai negara, liberalisasi keagamaan.

Freemason berdiri di Inggris secara resmi pada tahun 1717. Tapi tampaknya, sebelum tahun itu pun, Freemasonry telah eksis. Bahkan sejak abad sebelumnya. Tahun 1641, seorang keluarga kerajaan Inggris, Robert Moray tercatat sebagai anggota cabang Freemason di Edinburg, tepatnya 20 Mei 1641. nama lain yang juga tercatat sebagai anggota Freemason sebelum tahun 1717 adalah Elias Ashmole tercatat sebagai anggota Freemasonry di Lanchasire pada 16 Oktober 1646. Dan ia juga salah seorang dari royal family atau keluarga kerajaan.

Dari catatan di atas, sebetulnya bisa ditarik kesimpulan bahwa tahun 1717 hanya tahun pemantapan saja dari tahap-tahap yang telah dilakukan oleh gerakan Freemson. Tahun ini dijadikan sebagai tahun ekspansi untuk melakukan dan menancapkan pengaruh mereka di seluruh dunia.

Tahun 1717 ini dijadikan sebagai tonggak bagi Freemason unuk memulai perangnya yang akan sangat panjang kepada umat beragama dan kepada agama itu sendiri. Seorang kepala gereja protestan di London yang bernama Anderson dan berdarah Yahudi menjadi motor penggeraknya pada 24 Juni 1717. Pada momentum inilah Freemason mendirikan Grand Lodge of England dengan menggabungkan empat lodge menjadi satu.

Banyak sumber Freemason menjelaskan bahwa sejarah berdirinya gerakan ini berakar jauh dan bisa dilacak hingga ke masa Ordo Knight of Templar saat perang Salib di Yerusalem, Palestina. Saat Paus Urbanus II, tahun 1095, usai Konsili Clermont menyerukan Perang Suci atau Crusade dan memobilisasi kaum Kristiani di seluruh Eropa untuk turut berperang merebut Yerusalem kembali dari kekuasaan Muslim. Paus Urbanus II membakar emosi massa dengan cara mengabarkan kabar bohong. Ia mengatakan umat Kristen di Palestina telah dibunuh, dibantai dan dibakar di dalam gereja-gereja oleh pasukan Turki Seljuk yang Muslim. Ia juga membakar kemarahan kaum Kristiani dengan mengatakan bahwa kaum kafir (Muslim Turki, pen.) telah dan sedang menguasai makam Yesus Kristus.

Paus UrbanusII menyerukan agar seluruh pertikaian yang terjadi selama ini antar pemeluk dan kesatrian Kristen harus diakhiri, karena ada musuh yang lebih berbahaya dan harus segera dihancurakan: Islam dan kaum Muslimin. Ia juga mengiming-iming dengan bujukan surgawi, bahwa siapa yang berangkat ke medan perang kan dibebaskan dari seluruh dosa dan di jamin akan mendapat surga. Hasilnya, ribuan kaum Kristiani berangkat menuju Palestina dengan kemarahan. Dan setibanya di sana, terjadi pembantaian besar-besaran atas penduduk Yerussalem dan Palestina.

Selama dua hari penyerbuan terjadi pembantaian yang tak bisa diterima akal sehat dan rasa kemanusiaan. Sebanyak 40.000 penduduk Palestina terbantai. Beberapa sejarawan menggambarkan, saat itu darah menggenangi tanah Yerusalem. Ada yang menyebut darah menggenang setinggi mata kaki, bahkan ada yang menggambarkan darah menggenang hingga lutut manusia dewasa. Tentara berperang dengan motivasi mendapatkan emas dan permata, dan juga banyak para kesatria Prancis tercatat membelah perut korban-korban mereka. Merka mencari emas atau permata yang kemungkinan di telan penduduk Palestina sebagai upaya penyelamatan harta.

Setelah mereka menguasai tanah Palestina, pasukan Salib yang terdiri dari banyak unsur mulai mendirikan kelompoknya masing-masing. Mereka tergabung dalam ordo-ordo tertentu. Para anggota ordo ini datang dari seluruh tanah Eropa, yang ditampung di biara-biara tertentu dan berlatih cara-cara militer di dalam biara tersebut. Dan satu dari sekian ordo yang sangat mencuat namanya adalah Ordo Knight of Templar.

Knight of Templar juga disebut sebagai tentara miskin Pengikut Yesus Kristus dan Kuil Sulaiman. Disebut miskin karena tergambar dari logo yang mereka gunakan, seperti dua tentara yang menunggang seekor keledai. Untuk menunjukkan bahwa mereka miskin, sampai-sampai satu keledai harus dinaiki dua orang tentara Knight of Templar. Bahkan tercatat, mereka dipaksa untuk makan tiga kali saja dalam semingu. Sedangkan nama Kuil Sulaiman mereka pakai karena mereka menjadikan markas mereka yang dipercayai sebagai situs runtuhnya Kuil Sulaiman atau Solomon Temple. Tapi sesungguhnya, pemilihan markas di bukit ini bukan sebuah kebetulan yang bersifat geografis semata, karena para pendiri ordo Knight of Templar sesunguhnya punya cirta-cita sendiri untuk mengembalikan kejayaan dan berdirinya Kuil Sulaiman sebagai tempat suci kaum Yahudi atau tempatnya kaum Mason. Sepanjang bisa terlacak, pendiri ordo ini adalah dua kesatria Prancis, yaitu Hugh de Pavens dan God frey de St Omer. Spekulasi dari kalangan sejarawan mengatakan, bahwa ada darah-darah Yahudi yang mengalir dalam tubuh dan cita-cita para pendiri Ordo Knigh of Templar. Para perwira tinggi Kristen tersebut, sesungguhnya proses convertion yang mereka lakukan hanyalah cara untuk menyelamatkan diri, dan sesungguhnya mereka masih berpegang teguh pada doktrin-doktrin Yahudi, terutama Kabbalah.

Meski mereka menamakan diri sebagai tentara miskin, sesunguhnya mereka tidak miskin sama sekali. Atau setidaknya, masa miskin itu hanya mereka rasakan di awal-awal berdirinya Knight of Templars. Dalam waktu yang singkat mereka mampu menjadi sangat kaya raya dengan jalan melakukan kontrol penuh terhadap peziarah Eropa yang datang ke Palestiana. Salah satunya adalah dengan cara merekrut anak-anak muda putra para bangsawan Eropa yang tentu saja akan melengkapi anak mereka dengan perbekalan dana yang seolah tak pernah kering jumlahnya. Mereka juga disebut sebagai perintis sistem perbankan pertama pada abad pertengahan.

Saat itu banyak orang-orang Eropa yang ingin pindah atau setidaknya berziarah ke Palestina. Dan tentu saja perjalanan yang jauh dari Eropa memerlukan bekal yang tidak sedikit. Ada yang membawa seluruh harta mereka dalam perjalanan, tapi karena tentara Salib disepanjang perjalanan hidup dalam kondisi ayng sangat mengenaskan dan mereka sangat tergiur oleh harta kekayaan, tidak jarang terjadi perampokan bahkan saling bunuh antar orang Kristen disepanjang perjalanan menuju Palestian. Lalu ditemukan cara, para peziarah tidak perlu membawa harta mereka dalam perjalanan. Mereka hanya perlu menitipkannya pada sebuah perwakilan Templar di Eropa, mencatat dan menghitung nilainya dan mereka berangkat ke Palestina berbekal catatan nilai harta yang nantinya akan ditukarkan dengan nilai uang yang sama di Palestina. Gerakan ini banyak didominasi oleh Ordo Knight of Templar yang membuat mereka sangat kaya raya karena mendapat keuntungan dari sistem bunga yang mereka kembangkan. Dan inilah embrio atau cikal bakal perbankan yang kita keanl sekarang.

Markas Knight of Templar di Prancis menjadi rumah penghimpunan harta terbesar di Eropa. Lambat laun mereka menjadi bankir bagi para Paus dan Raja. Bagaimana tidak cepat kaya, setiap tahunyya King Henry II of England mendonasikan uang untuk menanggung biaya hidup 15.000 tentara Knight of Templar dan juga Knight Hospitaler selama mereka berperang dalam Perang Salib di tahun 1170. Untuk menggambarkan betapa besarnya institusi perbankan yang dijalankan Templar, pada saat itu organisasi ini memiliki 7.000 pegawai lebih hanya untuk mengurusi masalah keuangan. Mereka juga memiliki tak kurang dari 870 istana, kastil, dan rumah-rumah para bangsawan yang terbentang dari London hingga Yerusalem.

Karena ordo ini sangat berkuasa, lambat laun mereka mulai menampakkan ciri aslinya, yakni sebagai penganut Mason. Mereka mengembangkan doktrin dan ajaran mistik, juga kekuatan sihir di biara-biara mereka. Mereka memuja setan dan mendatangkan roh-roh untuk berkomunikasi. Apa yang mereka praktikkan ini disebut sebagai Kabbalah, sebuah tradisi mistik Yahudi kuno yang telah berkembang bahkan sejak zaman sebelum Fir'aun.

Mengetahui hal ini, Raja Prancis Philip le Bel, pada tahun 1307 mengeluarkan seruan untuk menangkap dan membubarkan ordo Knight of Templar karena dituduh telah melakukan bid'ah. Dalam perkembangannya, Paus Clement V turut bergabung untuk memerangi kaum Mason ini dengan mengeluarkan kembali vonis inquisisi. Terjadi banyak penangkapan dan interogasi, dan beberapa pimpinan Ordo Knight of Templar yang bergelar Grand Master (penyebutan ini masih dipakai sebagai tingkat tertinggi dalam gerakan Freemasonry sampai sekarang, pen) ikut menjadi korban. Dari beberapa penangkapan dan interograsi didapatkan keterangan bahwa anggota-anggota Templar telah melakukan kejahatan seksual terhadap beberapa perempuan bangsawan, melakukan sodomi, menyembah kucing, memakan daging teman-teman mereka sendiri yang sudah mati. Bahkan salah seorang saksi mata mengatakan, para Templar memperkosa perawan-perawan hingga hamil dan bayinya dibunuh dengan cara yang sadis untuk kemudian di bakar dan diambil minyaknya, dijadikan minyak suci untuk persembahan para pemimpin mereka.

Pada tahun 1307, Raja Philip IV memerintahkan penangkapan Jacques de Molay. Dan setelah melalui penyiksaan demi penyiksaan, de Molay mengakui segala ritual bid'ah yang dilakukan oleh Ordo Templar. Pada tahun 1312, Ordo Knight of Templar dilarang dan dibubarkan. Dan atas perintah Gereja dan Raja , dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1314, para pimpinan Templar dihukum mati, termasuk Jacques de Molay, salah satu Grand Master terpenting Ordo Templar. Jacques de Molay sendiri divonis sebagai heretic (bid'ah) atau kafir dan dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup di depan raja Philip IV. Dan sebelum menghembuskan napasnya, de Molay mengeluarkan kata-kata bahwa Raja Philip dan Paus Clement harus mengikutinya, mati, dalam waktu satu tahun. Dan sejarah mencatat, Raja Philip IV meninggal tujuh bulan kemudian, disusul Paus Clement sebulan setelah Raja Philip mangkat.

Setelah itu terjadi pemusnahan besar-besaran, sekali lagi atas kaum Yahudi, dan kali ini bermula dengan kasus Knight of Templar atau kaum Mason. Pemusnahan ini tak hanya terjadi di Palestina, tapi juga terjadi di Eropa. Mereka diburu untuk ditangkap dan dibunuh. Sampai akhirnya mereka berhasil melarikan diri dan mendapat perlindungan dari Raja Skotlandia, Robert The Bruce yang dilantik dan menduduki singgasana Raja pada tahun 1306. Dan di tanah baru ini pula mereka menyusun kekuatan kembali. Dan Skotlandia menjadi salah satu yang menentukan dalam perkembangan gerakan Freemason.

Versi yang lebih tua dari sejarah Freemason adalah kisah yang menyebutkan pembentukan Freemasonry pada zaman Raja Israel, Herodes Agripa I yang meninggal pada tahun 44 Masehi. Freemason pada zaman ini dibentuk untuk membendung ajaran agama yang disampaikan oleh Nabi Isa as. Konon waktu itu namanya The Secret Power atau kekutan yang Tersembunyi.

Tujuan utamanya adalah memusuhi pengikut Nabi Isa, menculik mereka, membunuh, melarang penyebaran agama baru tersebut, termasuk membunuhi baya-bayi Kristen. Tapi, berkenaan dengan segala kesadisan yang dilakukan Herodes ini, para sejarawan dunia, meyakini bahwa hal tersebut hanyalah mitos belaka dalam tradisi agama Kristen. Herodes Agripa I menjalankan segala misi The Secret Power ini dibantu dua pengikut setianya, Heram Abioud sebagai Wakil Presiden gerakan dan Moab Leumi sebagai pemegang rahasia utama gerakan ini. Tapi beberapa anggota Freemason juaga mempercayai dan menarik sejauh mungkin sejarah mereka ke masa lalu, bahkan hingga ke zaman Fir'aun. Itu pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa mereka kerap kali menggunakan simbol-simbol Mesir Kuno dalam tradisi dan aktivitas ritual mereka, seperti penggunaan Dewa Horus, Piramida, Matahari dan berbagai simbol Mesir lainnya. Penggunaan ini bermula dari penggalian Kuil Sulaiman oleh para Templa dan penemuan doktrin dan ajaran Kabbalah yang terus-menerus mereka eksplorasi dan diajarkan dari mulut ke mulut. Penggalian ini begitu serius mereka lakukan sehingga kelak akan mempengaruhi cara pandang kaum Templar dan juga rencana mereka pada kehidupan dunia.

Bahkan yang cukup mengejutkan adalah, dalam manuskrip-manuskrip kuno Mason dikatakan, orang pertama Mason adalah Adam! Kejadian itu berawal ketika Adam dan Hawa memakan daun dari pohon terlarang di taman surga. Daun yang disebut sebagia daun pengetahuan, dan karena itu pula Tuhan mereka melarang mereka memakannya. Dr.Albert Mackei, seorang anggota Mason dengan tingkatan 33 derajat dalam Encyclopedia of Freemasonry manuliskan, daun pengetahuan itu kelak diturunkan pada dua anak Adam dan Hawa, Seth dan Nimrod dengan kisah The Tower of Babel. Kedua anak ini pula menyusun bahasa untuk ilmu pengetahuan yang akan diturunkan kepada manusia-manusia berikutnya. Tapi, dalam perkamen-perkamen tua itu disebutkan bahwa, Tuhan dengan sengaja mengacaukan bahasa manusia yang mengakibatkan rahasia ilmu pengetahuan, yang diturunkan Adam dengan memakan daun dari pohon terlarang, hilang dan tak diketahui manusia-manusia setelah Seth dan Nimrod. Dan itu pula yang menjadi alasan kedua kaum ini memerangi Tuhan.

Bahkan menurut Talmud, setan-setan adalah keturunan dari Adam dan Hawa. Setelah Adam diusir dari surga, ia enggan mencampuri istrinya, Hawa. Dan pada saat itulah, dua setan perempuan mendatanggi Adam yang langsung digauli keduanya oleh Adam. Dalam Talmud disebutkan, Adam menggauli setan perempuan bernama Lelet selama lebih dari 130 tahun lamanya dan melahirkan banyak anak-anak setan begitu pula dengan Hawa selama ditinggal oleh Adam, Hawa juga digauli oleh setan laki-laki dan melahirkan banyak anak setan.
--------------------------------
(*)
BISMILLA-HIRRAHMANIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
830 Mengapa Mesti 20 Mei 1908 ?

Budi Utomo (BU) merupakan pergerakan yang menurut fakta sejarah masih bersifat sangat kedaerahan, belum mencakup tingkat nasional dan bahkan masih berada di dalam taraf kelokalan. BU dipromotori oleh mahasiswa-mahasiswa STOVIA, di mana Dr. Sutomo dipromosikan sebagai penggerak mula (prime mover) dari pergerakan Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 1908, yang baru-baru ini dipringati dengan gegap gempita. Bahkan sampai menelan korban seorang elit politik/selebriti Sophan Sophian, yang memimpin rombongan konvoi motor gede (Moge), di mana di salah satu SPBU di Pekalongan, harus ditutup mulai pukul 9 pagi hingga pukul 2 siang, karena dikhususkan untuk melayani rombongan Moge ini, di tengah-tengah suasana hiruk-pikuk BBM di mana-mana.

Kalau dipikir secara kritis apa sih kelebihan BU ini dengan Dr Sutomonya dibandingkan misalnya dengan Kerajaan Gowa dengan Sultan Hasanuddinnya, atau Kerajaan Tidore dengan Sultan Said Amiruddin Syah (Nuku)-nya? Sama sekali tidak ada kelebihannya sama-sama berifat local, bahkan kedua Kerajaan tersebut berperang melawan Belanda, sedangkan BU secara fakta sejarah "jinak" terhadap Belanda.

Aris H di Link http://timfakta.swaramuslim.com/more.php?id=53_0_1_0_M menulis antara lain, bahwa pergerakan Budi Utomo ini ternyata menyimpan sebuah tabir misteri yang berkaitan dengan sebuah organisasi rahasia Yahudi Internasional yang dikenal pada waktu penjajahan Belanda dengan sebutan "Vrijmetselarij" (Gerakan Preman). Fakta ini jarang sekali diungkap kedalam ranah pendidikan nasional karena memang sangat dirahasiakan sekali usaha dari organisasi ini,

Sebenarnya Gerakan Preman ini adalah perkumpulan Kabbalah Yahudi-Talmudian (KYT). Organisasi ini menurut data resmi timbul di Inggris pada abad ke-18, namun para peneliti Barat berkeyakinan bahwa gerakan ini sebenarnya sudah didirikan di Skotlandia pada abad ke-14, saat KYT ditumpas oleh Raja Perancis Philipe le Bel dan Paus Clement V. Di Skotlandia, gerakan rahasia KYT ini menyusup ke dalam Serikat Tukang Batu (Mason) dan menguasai gilda-gilda serikat pekerjanya (Loji). Mereka kemudian memproklamirkan diri sebagai Freemasonry,

Dari Eropa, Freemasonry yang terbagi dalam dua kelompokbesar (Scottish Rite dan York Rite) menyebar ke seluruh dunia termasuk ke Hindia Belanda. Maskapai perdagangan Hindia Belanda, VOC, merupakan maskapai perdagangan terbesar dunia kala itu dan dimiliki oleh Vrijmetselaarij, yang di Belanda dikenal sebagai de Heren Zeventien (Tuan-tuan Tujuh belas),

Madame Helena Blavatsky, tokoh Yahudi asal Rusia dan Colonel Olcott tercatat sebagai orang-orang yang membawa Gerakan Preman ini ke Nusantara. Nona Blavatsky ini terpateri namanya menjadi sebuah nama jalan pada zaman kolonial Belanda, yaitu Blavatsky Boulevard (sekarang: Jalan Medan Merdeka Barat). Ridwan Saidi dalam bukunya "Fakta dan Data Yahudi di Indonesia" menuliskan bahwa pimpinan Vrjmetselarij di Hindia Belanda sekaligus adalah ketua loji.

Pada November 1875, pusat Gerakan Preman di Inggris tsb mengutus Madame Blavatsky ke New York. Sesampainya di sana, Blavatsky langsung mendirikan perhimpunan kaum Theosofi. Pada tahun 1853, saat perjalanannya dari Tibet ke Inggris, Madame Blavatsky mampir ke Jawa (Batavia). Selama satu tahun di Batavia, ia mengajarkan Theosofi kepada para elit kolonial dan masyarakat Hindia Belanda.Sejak itu, Theosofi menjadi salah satu ajaran yang berkembang di Indonesia.

Dalam buku "Tarekat Mason Bebas (maksudnya Freemasonry atau Vrijmetselarij -HMNA-) dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. xviii " dapat diketahui dengan gamblang bagaimana campur tangan Gerakan Preman ini terhadap BU dalam kaitannya menyebarluaskan faham Theosofi di dalam tubuh BU. Asal tahu saja buku "Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962" hanya dicetak 5000 eksemplar oleh Pustaka Sinar Harapan, dan hanya diterbitkan 1 kali cetak yaitu pada tahun 2004, Tujuan buku ini bukan untuk konsumsi publik, melainkan diperuntukkn bagi para anggota dan mantan anggota dari Vrijmetselarij di Hindia-Belanda dulu dan di Indonesia.

Usaha-usaha dari kaum Vrijmetselarij ini juga berujung pada perekrutan anggota-anggota BU yang ditarik untuk menjadi anggota Vrijmetselarij ini. Mereka melakukan penetrasi kedalam tubuh BU. Dalam usaha Freemason ini, rupanya bantuan dana merupakan alat utama untuk menyebarluaskan Theosofi pada BU. Beberapa tokoh yang menjadi anggota BU juga merupakan aktivis dari Vrijmetselarij. Ini dapat lihat seperti Pangeran Arionotodirojo (1858-1917) yang masuk keanggotaan Vrijmetselarij loji Mataram pada tahun 1887 menjadi ketua BU antara tahun 1911-1914. Jadi mengapa tanggal 20 Mei 1908 tidak dialihkan saja pada 28 Oktober 1928 sebagai Hari Kebangkitan Nsional?

Ala kulli hal, perlu dicatat bahwa salah satu ajaran Theosofi yang utama adalah faham relativisme agama yaitu menganggap semua ajaran agama sama. Ajaran ini sangat mirip dan sebangun dengan pemahaman kelompok "Islam" Liberal yang ada di Indonesia, yang bermakrkas di Utan Kayu Jakarta.

Firman Allah:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA ATQWA ALLH WLTNZHR NFS MA QDMT LGHD (S. ALhSYR, 5918), dibaca:
-- ya-aayyuhal ladzi-na a-manut taquLla-ha waltandzur nafsum ma- qaddamat ligadin, artinya:
-- Hai orang-orang beriman, taqwalah pada Allah dan mestilah setiap diri mengkaji masa lalu untuk masa depan.
WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar 1 Juni 2008
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2008/06/830-mengapa-mesti-20-mei-1908.html

----- Original Message -----
From: Rudyanto Arief
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Sunday, March 26, 2006 22:51
Subject: [wanita-muslimah] Melacak Zionis di Indonesia

Zionis-Yahudi mengakar kuat di Indonesia. Melalui antek-anteknya yang
ada di Indonesia, mereka berhasil menguasai sektor ekonomi, terutama
bidang perbankan dan merasuki budaya Indonesia.

Sejak mencuatnya kasus grup band Dewa yang diprotes lantaran
menginjak-injak karpet bermotif lafaz Allah saat manggung di salah
satu stasiun televisi, obrolan seputar Yahudi, Zionis dan Freemasonry
makin rame. Apalagi, pentolan Dewa, Ahmad Dhani, selama ini kerap
dijumpai mengenakan kalung Bintang David, simbol Zionis-Israel.

Untuk mengetahui lebih dalam jaringan kaum yang dikutuk Allah SWT itu,
berbagai kalangan menggelar berbagai forum diskusi dan dialog tentang
Zionis-Yahudi. Selasa (31/5) lalu, misalnya, Kajian Islam Cibubur
Pesantren Tinggi Husnayain, Pimpinan KH A Cholil Ridwan menggelar
sebuah diskusi yang bertajuk "Bahaya Gerakan YAHUDI di Indonesia".

Ridwan Saidi, salah seorang pembicara dalam dialog itu, mengaku
prihatin dengan kondisi umat saat ini. Sebab, banyak umat yang masih
tidak percaya gerakan Zionis-Yahudi. Bahkan sebagian kaum Muslimin
memandang tudingan gerakan Zionis-Yahudi sebagai sesuatu yang
mengada-ada. Padahal, dampak dari gerakan Zionis ini sangatlah
merugikan kaum Muslimin bahkan umat manusia.

"Siapa bilang tidak ada gerakan Zionis-Yahudi di sini. Ada dong, sebab
akarnya terlalu kuat di Indonesia. Mereka masuk sejak zaman Hindia
Belanda," ujar pria yang puluhan tahun meneliti dan mengkaji gerakan
Zionis-Yahudi itu.

Benarkah akar Zionis-Yahudi begitu kuat di Indonesia? Apa saja
indikasi dan buktinya? Memang, tak mudah melacak jejak gerakan
berbahaya ini di Indonesia. Apalagi selama ini, Zionis-Yahudi, memang
gerakan tertutup. Aktivitas mereka berkedok kegiatan sosial atau
kemanusiaan. Namun sasaran dan tujuannya sangat jelas: Merusak kaum
lain.

Ibarat orang yang sedang buang angin dengan pelan: tercium baunya,
tapi tak nampak wujudnya. Tidak mudah mengendus dan mendeteksi mereka.
Namun dengan membuka-buka catatan sejarah, kabut dan misteri seputar
jaringan Zionis-Yahudi di Indonesia akan terbuka lebar.

Gedung dan bangunan ternyata tak hanya memiliki estetika, namun juga
menyimpan sejarah peradaban, tak terkecuali gerakan Zionis-Yahudi di
Indonesia. Dari sejumlah dokumen sejarah, tidak sedikit gedung-gedung
yang berdiri dan beroperasi saat ini yang ternyata dulunya pernah
menjadi pusat pengendali gerakan Zionis-Yahudi di Indonesia.

Satu di antaranya adalah gedung induk yang saat ini dipakai pemerintah
untuk kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di
Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam buku "Menteng Kota
Taman Pertama di Indonesia" karangan Adolf Hueken, SJ, disebutkan,
awalnya gedung yang kini berperan penting merencanakan pembangunan
Indonesia itu adalah bekas loge-gebouw, tempat pertemuan para
vrijmetselaar (bahasa Belanda untuk Freemasonry-HMNA-).

Loge-gebouw atau rumah arloji sendiri adalah sebuah sinagog, tempat
peribadatan kaum Yahudi. Dulu, kaum Yahudi memakainya untuk tempat
"sembahyang" atau "ngeningkan cipta" kepada Tuhan. Karena tempat itu
sering dipergunakan untuk memanggil-manggil roh halus, maka masyarakat
Indonesia sering menyebut loge sebagai rumah setan.

Sementara Vrijmetselarij adalah organisasi bentukan Zionis-Yahudi di
Indonesia (Dulu Hindia Belanda). Ridwan Saidi dalam bukunya "Fakta dan
Data Yahudi di Indonesia" menuliskan bahwa pimpinan Vrjmetselarij di
Hindia Belanda sekaligus adalah ketua loge.

Vrijmetselarij bukanlah organisasi yang berdiri sendiri. Ia merupakan
bentukan dari organisasi Freemasonry, sebuah gerakan Zionis-Yahudi
internasional yang berkedudukan di London, Inggris. Pada tahun 1717,
para emigran Yahudi yang terlempar ke London, Inggris, mendirikan
sebuah gerakan Zionis yang diberi nama Freemasonry. Organisasi inilah
yang kini mengendalikan gerakan Zionis-Yahudi di seluruh dunia.

Dalam kenyataannya, gerakan rahasia Zionis-Yahudi ini selalu bekerja
menghancurkan kesejahteraan manusia, merusak kehidupan politik,
ekonomi dan sosial negara-negara yang di tempatinya. Mereka ingin
menjadi kaum yang menguasai dunia dengan cara merusak bangsa lain,
khususnya kaum Muslimin.

Mereka sangat berpegang pada cita-cita. Tujuan akhir dari gerakan
rahasia Zionis-Yahudi ini, salah satunya, adalah mengembalikan
bangunan Haikal Sulaiman yang terletak di Masjidil Aqsha, daerah
Al-Quds yang sekarang dijajah Israel. Target lainnya, mendirikan
sebuah pemerintahan Zionis internasional di Palestina, seperti terekam
dari hasil pertemuan para rabbi Yahudi di Basel.

Seperti disinggung di atas, gedung Bappenas memiliki sejarah kuat
dengan gerakan Zionis-Yahudi. Tentu, bukan suatu kebetulan, jika
lembaga donor dunia seperti International Monetary Fund (IMF) yang
dikuasai orang-orang Yahudi sangat berkepentingan dan menginginkan
kebijakan yang merencanakan pembangunan di Indonesia selaras dengan
program mereka.

Satu per satu bukti kuatnya jejak Zionis-Yahudi di Indonesia
bermunculan. Jejak mereka juga nampak di sepanjang Jalan Medan Merdeka
Barat dengan berbagai gedung pencakar langitnya. Menurut Ridwan Saidi,
semasa kolonial Belanda, Jalan Medan Merdeka Barat bernama Jalan
Blavatsky Boulevard. Nama Blavatsky Boulevard sendiri tentu ada
asal-usulnya. Pemerintah kolonial Belanda mengambil nama Blavatsky
Boulevard dari nama Helena Blavatsky, seorang tokoh Zionis-Yahudi asal
Rusia yang giat mendukung gerakan Freemasonry.

Siapa Blavatsky? Pada November 1875, pusat gerakan Zionis di Inggris,
Fremasonry, mengutus Madame Blavatsky-demikian Helena Balavatsky biasa
disebut-ke New York. Sesampainya di sana, Blavatsky langsung
mendirikan perhimpunan kaum Theosofi. Sejak awal, organisasi
kepanjangan tangan Zionis-Yahudi ini, telah menjadi mesin pendulang
dolar bagi gerakan Freemasonry.

Di luar Amerika, sebut misalnya di Hindia Belanda, Blavatsky dikenal
sebagai propagandis utama ajaran Theosofi. Pada tahun 1853, saat
perjalanannya dari Tibet ke Inggris, Madame Blavatsky pernah mampir ke
Jawa (Batavia). Selama satu tahun di Batavia, ia mengajarkan Theosofi
kepada para elit kolonial dan masyarakat Hindia Belanda.

Sejak itu, Theosofi menjadi salah satu ajaran yang berkembang di
Indonesia. Salah satu ajaran Theosofi yang utama adalah menganggap
semua ajaran agama sama. Ajaran ini sangat mirip dan sebangun dengan
pemahaman kaum liberal yang ada di Indonesia.

Menurut cerita Ridwan Saidi, di era tahun 1950-an, di Jalan Blavatsky
Boulevard (kini Jalan Medan Merdeka Barat) pernah berdiri sebuah loge
atau sinagog. Untuk misinya, kaum Yahudi memakai loge itu sebagai
pusat kegiatan dan pengendalian gerakan Zionis di Indonesia. Salah
satu kegiatan mereka adalah membuka kursus-kursus okultisme
(pemanggilan makhluk-makhluk halus).

"Jika saat ini saham mayoritas Indosat dikuasai Singtel, salah satu
perusahaan telekomunikasi Yahudi asal Singapura, maka itu sangat
wajar. Sebab dulunya Indosat adalah sinagog dan kembai juga ke
sinagog," ujar mantan anggota DPR yang pernah menginjakkan kakinya ke
Israel tersebut.

Di sepanjang Jalan Juanda (Noordwijk) dan Jalan Veteran (Rijswijk)
jejak Zionis-Yahudi juga ada. Dalam sebuah artikel di sebuah media
massa yang terbit di Jakarta, sejarawan Betawi Alwi Shahab
menyebutkan, pada abad ke-19 dan ke-20, sejumlah orang Yahudi menjadi
pengusaha papan atas di Jakarta. Beberapa di antaranya bernama
Olislaegar, Goldenberg dan Ezekie. Mereka menjadi pedagang sukses dan
tangguh yang menjual permata, emas, intan, perak, arloji, kaca mata
dan berbagai komoditas lainnya. Toko mereka berdiri di sepanjang Jalan
Risjwijk dan Noorwijk.

Masih menurut Alwi, pada tahun 1930-an dan 1940-an, jumlah orang
Yahudi cukup banyak di Jakarta. Bisa mencapai ratusan orang. Mereka
pandai berbahasa Arab, hingga sering dikira sebagai orang keturunan
Arab. Bahkan Gubernur Jenderal Belanda, Residen dan Asisten Residen
Belanda di Indonesia banyak yang keturunan Yahudi.

Yahudi di Batavia memiliki persatuan yang sangat kuat. Setiap hari
Sabtu, hari suci kaum Yahudi, mereka sering berkumpul. Tempatnya di
gedung yang kala itu terletak di sekitar Mangga Besar, Jakarta Barat.
Di gedung itu, seorang rabbi, imam kaum Yahudi, memberikan wejangan
dengan membaca Kitab Zabur.

"Merantau" sudah menjadi tradisi hidup kaum Zionis-Yahudi. Tidak ada
daerah yang tidak mereka rambah. Di luar Jakarta, kaum Yahudi menetap
di daerah Bandung, Jawa Barat. Pengamat Yahudi asal Bandung, HM Usep
Romli mengatakan, mereka masuk Bandung sejak tahun 1900-an. Untuk
meredam resistensi masyarakat Bandung, mereka masuk melalui jalur
pendidikan dengan berprofesi sebagai guru. Kebanyakan dari mereka
adalah pengikut aliran Theosofi, kaki tangan gerakan Freemasonry
internasional. Tempat kumpul mereka berada di sebuah rumah yang
terletak di dekat Jalan Dipati Ukur. Masyarakat menyebut rumah itu
sebagai rumah setan.

"Dulunya, kawasan Dipati Ukur adalah tempat tinggal orang-orang
Belanda dan tempat berkumpulnya kaum terpelajar, baik dari Belanda
maupun pribumi. Itulah kenapa jika ditengok kawasan Dipati Ukur saat
ini, banyak sekali berdiri lembaga-lembaga pendidikan, termasuk
Universitas Padjajaran (Unpad). Namun saya tidak tahu di mana tepatnya
markas kaum Theosofi tersebut," ujar Usep.

Pada dasarnya, mereka tidak mengalami kesulitan menjajakan
pemahamannya karena berpenampilan lembut, sopan dan ramah. Karenanya
banyak masyarakat yang simpati dan tertarik dengan mereka.
Sampai-sampai banyak masyarakat mengultuskan ucapan dan ajaran mereka,
hingga mengikuti ritual agama Yahudi. "Tanpa disadari ajaran Zionis
masuk ke hati dan pikiran masyarakat Bandung dan tumbuh menjadi suatu
ajaran yang kuat," tandas Usep.

Khusus di Surabaya, kaum Yahudi membentuk komunitas sendiri di
beberapa kawasan kota lama, seperti Bubutan dan Jalan Kayon. Di Jalan
Kayon No 4, Surabaya, hingga kini berdiri sebuah sinagog, tempat
peribadatan kaum Yahudi. Selama ini gerakan mereka tidak mudah
terdeteksi masyarakat karena mereka berkedok yayasan sosial dan amal.

Panah beracun Zionis-Yahudi terus dilepaskan dari busurnya dan terus
mengenai sasarannya. Setelah menunggu satu dekade, kini mereka sedang
memanen buahnya. Melalui antek-anteknya di Indonesia, kaum
Zionis-Yahudi "menyetir" dunia politik, sektor ekonomi, terutama
bidang perbankan dan jaringan telekomunikasi.

Transaksi saham menjadi modal ampuh mengendalikan Indonesia. Singtel,
perusahaan telekomunikasi milik orang Yahudi yang berkedudukan di
Singapura misalnya, tahun lalu, berhasil menguasai kepemilikan PT
Indosat, sebagaimana diungkapkan Ridwan Saidi . Mereka berhasil
menjadi pemegang saham terbesar dan berhak mengatur arah policy
Indosat ke depan. Komunikasi Indonesia, melalui Indosat misalnya,
dalam kendali Yahudi?

Hal serupa terjadi dalam dunia pemberitaan. Bhakti Investama, sebuah
perusahaan yang sebagian sahamnya milik George Soros, seorang Yahudi
yang pada tahun 1998 mengacak-acak ekonomi Indonesia. Dengan membeli
saham, dia mulai memasuki industri media di Indonesia Ritel juga
menjadi sasaran utama mereka. Philip Morris, sebuah perusahaan rokok
dunia milik seorang Yahudi asal Amerika menguasai kira-kira sembilan
puluh persen saham perusahaan rokok PT Sampoerna. Ia pun berhak
mengendalikan bisnis perusahaan rokok ternama di Indonesia itu.

Bidang budaya tak luput dari garapan mereka. Untuk menjauhkan Islam
dari agamanya, mereka masuk ke dalam kebatinan Jawa. Kuatnya akar
Freemasonry dapat dilihat dari mantra-mantra memanggil roh halus atau
jin yang memakai bahasa Ibrani, bahasa khas kaum Yahudi.

Bau Zionis-Yahudi juga tercium tajam di dunia perjudian. Dadu yang
sering dipakai dalam permainan judi bermata hewan Zionis. "Ini fakta.
Oleh sebab itu saat menerima laporan dari bawahannya tentang kuatnya
akar Zionisme-Yahudi di Indonesia, Hitler, pemimpin NAZI langsung
mengirim pasukannya ke Hindia Belanda untuk memerangi mereka," ujar
Ridwan.

Jelas, gerakan Zionis-Yahudi bukanlah gerakan fiktif atau mengada-ada.
Ia benar-benar nyata dan terus akan bergerak sampai cita-citanya
tercapai: Menguasai dunia. Oleh sebab itu, kaum Muslimin harus terus
memperkuat diri dengan Islam. Tidak boleh lengah atau lalai sedikit
pun. Tetap waspada, jangan mudah termakan dengan pikiran atau paham
bebas, dan rapatkan barisan, adalah modal kuat melawan mereka. Dan,
tak kalah pentingnya, adalah memperkuat dan mengembangkan jaringan dan
gerakan yang sedang kita bangun!

(**)
BISMILLA-HIRRAHNA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
842 Mempertautkan Dua Rumah Ibadah Tertua di Dunia

Dua kali saya berkunjung ke Studio TVRI Makassar dalam rangka peringatan Isra-Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Yang pertama, seperti disebutkan dalam Seri 839, talkshow yang disiarkan oleh TVRI Makassar pada Rabu malam (malam Kamis) 30 Juni 2008, duduk di kursi dalam studio. Yang kedua pada hari Kamis 14 Agustus 2008 duduk bersila juga dalam studio TVRI Makassar di depan majelis (audience) pimpinan dan karyawan TVRI Makassar dalam rangka memperingati Isra-Mi'raj intern komunitas TVRI Makassar. Berbeda dengan cara peringatan yang biasa, yaitu acara peringatan bukan berupa ceramah, melainkan langsung yang bersifat dua arah. Seperti pada kali yang pertama saya berjanji pada diri sendiri untuk merekam yang saya rasa perlu direkam dalam Serial ini, yaitu substansi yang agak sulit dicerna pendengar yang dikemukakan secara lisan.

Substansi yang direkam dalam Seri 842 ini adalah jawaban pertanyaan: "Apakah yang bisa disimak dari isyarat Allah mengapa mesti singgah dahulu di Bayt Al-Maqdis untuk transit di sana, tidak langsung saja ke Sidrah Al-Muntaha?"

Di dalam Al-Quran Al-Karim, secara tegas Allah SWT menetapkan bahwa
rumah yang pertama didirikan di muka bumi untuk menyembah Allah SWT adalah di Bakkah (nama lama dari Makkah), seperti FirmanNya:
-- AN AWL BUT WDh'A LLNAS LLDzY LLDzY BBKt MBARKA WHDY LL'ALMYN (S. AL'AMRAN, 3:96) dibaca:
-- inna awwala baitin wudhi'a linna-si lalladzi- bibakkata muba-rakan wahudan lil'a-lami-n, artinya:
-- Sesungguhnya rumah ibadah yang mula-mula dibangun untuk manusia, ialah yang di Bakkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.

Manusia dan Nabi yang pertama ialah Nabi Adam AS, jadi rumah ibadah yang pertama dan kedua dibangun oleh Nabi Adam AS. Menurut Hadits rumah ibadah yang kedua dibangun 40 tahun kemudian di Bayt Al-Maqdis (HR Imam Ahmad). Demikianlah, rumah ibadah pertama dibangun Makkah, yang secara geografis Makkah terletak di titik tengah pulau besar yang pertama yaitu tatkala Eurasia-Afrika-Amerika-Indo/Australia masih belum terpisah. Rumah ibadah kedua di Bayt Al-Maqdis yang secara geografis dan topografis terletak di tengah-tengah bukit, titik tertinggi di Darussalam (Jeruzalem)

Kedua rumah ibadah itu hancur tatkala banjir besar melanda permukaan bumi pada zaman Nabi Nuh AS. Nabi Ibrahim AS diberitahu oleh Jibril tempat bekas rumah ibadah pertama yang dibangun Nabi Adam tsb, yaitu gundukan tanah yang lebih tinggi dari tanah sekelilingnya. Tatkala pembinaan rumah ibadah itu selesai, Nabi Ibrahim AS lalu memerintahkan anakanda baginda, Ismail: "Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia". (Jadi berbeda dengan kebiasaan kita sekarang dilazimkan "perletakan batu pertama", maka Nabi Ibrahim AS melakukan "perletakan batu terakhir"). Maka Ismailpun pergi mencari batu tseperti yang diminta oleh Nabi Ibrahim AS. Akhirnya Ismail datang membawa sebuah batu hitam. Nabi Ibrahim AS bertanya: "Dari mana kau dapatkan batu ini?" Maka Ismailpun menceritakan, bahwa batu hitam itu diberikan sambil tersenyum oleh seorang lelaki yang tampan dan gagah. Mendengar penjelasan putera kesayangannya itu, Nabi Ibrahim AS dengan serta merta menciumi batu tersebut dengan rasa suka cita, kemudian berkata: "Tahukah engkau anakku, siapakah lelaki tampan yang memberikan batu ini kepadamu? Lelaki tampan itu tadi adalah Malaikat Jibril AS yang menjelma menyerupai manusia biasa, dan batu ini adalah sisa yang tertinggal dari Bait al-Atiq, rumah ibadah yang pertama dibangun oleh kakek dan nenek kita Nabi Adam AS dan Hawa,"

Sejak itulah dan sampai sekarang ini, setiap orang yang bertawaf mengelilingi BaituLLah, disunatkan pula mencium batu hitam (Hajar al-Aswad) dan nama Hajar al-Aswad pun, diberikan oleh Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS bersama Ismail 7 kali berkeliling dalam membangun itu, dan tawaf 7 kali berkeliling BaituLlah merupakan napak tilas mereka berdua. Mencium Hajar al-Aswad itu juga berupa napak tilas Nabi Ibrahim AS mencium batu hitam itu karena sukacita.

Rumah ibadah yang kedua dibangun kembali oleh Nabi Sulaiman AS yang dikenal sebagai Haikal Sulaiman di atas bukit, yaitu Bait Al-Maqdis tersebut. Di tengah-tengah bukit di titik tertinggi masih dijumpai batu yang tersisa dari rumah ibadah kedua yang hancur oleh banjir besar di zaman Nabi Nuh AS. Sekarang ini batu tersebut terletak di tengah-tengah bangunan Qubbat as-Sakhrah.

Demikianlah di BaituLlah ada Hajar Al-Aswad sisa dari banguna rumah ibadah yang pertama dan di Bayt Al-Maqdis ada batu tersisa dari bangunan rumah ibadah yang kedua yang kedunya dibangun oleh Nabi Adam AS dalam selisih waktu 40 tahun.

Maka dapatlah dijawab pertanyaan tersebut di atas, saya ulangi menulisnya: "Apakah yang bisa disimak dari isyarat Allah mengapa mesti singgah dahulu di Bayt Al-Maqdis untuk transit di sana, tidak langsung saja ke Sidrah Al-Muntaha?"

Bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir mempertautkan kembali tiga hal yaitu pertama mempertautkan dua bangunan rumah ibadah yang dibangun oleh Nabi Adam AS, kedua mempertautkan kembali Millah Ibrahim dan ketiga mempertutkan jalur silsilah Nabi Ismail AS dengan Nabi Ishaq AS. Wallahu a'lamu disshawab.

*** Makassar, 24 Agustus 2008
http://waii-hmna.blogspot.com/2008/08/842-mempertautkan-dua-rumah-ibadah.html

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment