Advertising

Friday 22 January 2010

[wanita-muslimah] Bunga Rampai tentang Mafia Berkeley dan IMF

 

Bunga Rampai tentang Mafia Berkeley dan IMF
Silakan disimak
Salam
HMNA

**********************************************

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
327. Para Pakar Penganut Mazhab Berkeley yang Bertanggung Jawab
Secara Moral dan Intelektual

Keputusan pemerintah yang populis mendapat kritikan dari pakar madzhab Berkeley, seperti yang dapat kita ikuti dalam diskusi-diskusi dan wawancara tayangan Indosiar.

Dalam kolom ini hari Ahad lalu yang berjudul: Perahu Bocor, telah dikemukakan antara lain seperti berikut. Negara Republik Indonesia dengan seluruh penduduknya adalah perahu yang memuat penumpang. Sayangnya perahu kita ini telah bocor, oleh karena tidak ada yang mencegah tatkala perahu kita ini digerek oleh mata gurdi (boor) yang berwujud akselerasi modernisasi, untuk mendapatkan air dengan cepat. Konseptor strategi pembangunan akselerasi modernisasi ini adalah CSIS, yang diotaki oleh para pakar madzhab Berkeley. Strategi akselerasi modernisasi ini ialah mempercepat (acceleration) petumbuhan ekonomi yang diukur dalam gross national product (GNP). Maka muncullah para taipan, konglomerat yang dekat istana (baca: nepotisme), yang disusul oleh anak cucu Presiden Suharto. Para taipan yang konglomerat ini bersama-sama dengan anak cucu Presiden Suharto memberikan imbas pada birokrat yang menumbuh suburkan kolusi dan korupsi.

Demikianlah madzhab Berkeley ini yang tidak menghiraukan kebijakan yang populis dalam strategi pembangunan, yang bersinergi dengan gerakan "sikap kebulatan tekad" di bidang politik menjelang pemilihan presiden, itulah sesungguhnya yang bertanggung-jawab secara moral dan intelektual tumbuhnya KKN dalam era Suharto.

Dalam kolom ini pula tanggal 1 Maret 1998 dengan judul Sekapur Sirih Untuk Sidang Umum MPR, telah dikemukakan ulasan mengenai Firman Allah SWT:

Kay Laa Yauwna Duwlatan Bayna lAghniyaai Minkum (S. AL Hasyr, 59:7), supaya kedaulatan (ekonomi) itu jangan (beredar) di antara orang-orang kaya di antara kamu.

Apa-apa yang dilarang Allah SWT niscaya membawa mala-petaka apabila dikerjakan, tidak terkecuali kekayaan yang hanya beredar di antara orang-orang kaya saja. Selama ini kita bangsa Indonesia sadar atau tidak sadar telah melanggar ayat (59:7) tersebut.

Konglomerat sebelum terjadinya polykrisis telah menguasai peredaran dana sekitar 70%, padahal jumlah mereka hanya sedikit sekali, sekitar 200 orang. Perekonomian kita selama ini ditopang oleh para konglomerat, yang nota bene juga mempunyai bank, yang menarik dana dari rakyat banyak melalui sistem tabungan berbunga. Yang juga meminjam dana dari negeri-negeri atas angin, yang sudah tiba masanya harus dikembalikan bersama bunganya. Yang harus mendapatkan dollar untuk membayarnya. Yang menyebabkan dollar menjadi barang dagangan, yang berujung pada krisis moneter. Bersinergi pula dengan kredit macet, akibat ulah petinggi bank yang berkolusi dengan pengusaha, yang menyebabkan bank-bank sakit parah, yang 16 buah di antaranya telah dilikwidasi.

Sudah terlalu lama kita melanggar ayat (59:7). Oleh karena kekayaan itu selama ini hanya sekitar 30% yang beredar dalam kalangan pengusaha menengah dan pengusaha kecil yang jumlahnya ribu-ribuan, maka landasan perekonomian menjadi rapuh. Lalu dengan ambruknya kebanyakan dari para konglomerat itu, karena menanggung utang dari negeri-negeri atas angin yang tak sanggup mereka bayar, maka ambruk pulalah perekonomian kita (baca: krisis ekonomi).

Para penganut madzhab Berkeley dengan strategi pembangunan akselerasi modernisasi yang tidak populis menyangka bahwa mereka itu berbuat baik. Namun seperti kita lihat dalam kenyataan sejarah di Indonesia yang telah dikemukakan di atas sesungguhnya menjuruskan negara yang kita cintai kepada ambruknya perekonomian yang diakibatkan ambruknya para pelaku ekonomi tingkat atas, para taipan tersebut. Mereka yang menyangka dirinya berbuat baik, namun sesungguhnya merusak, inilah yang diisyaratkan oleh Firman Allah SWT:

Wa Idzaa Qiyla laHum Laa Tufsiduw fiy lArdhi Qaaluw Innamaa Nahnu Mushlihuwn (S. Al Baqarah, 2:11), apabila dikatakan kepada mereka janganlah kamu merusak di atas bumi, mereka berkata, sesungguhnya kami hanya berbuat baik.

ALaa InnaHum Humu lMufsiduwna wa La-kin laa Yasy'uruwn (S. Al Baqarah, 2:12), ketahuilah, sesungguhnya mereka itu merusak tetapi mereka tidak sadar.

Perahu Republik Indonesiia sedang bocor, seperti yang dikemukakan dalam kolom ini hari Ahad yang lalu. Di atas geladak tidak perlu dahulu berpesta retorika dan banyolan politik, ataupun teori-teori ekonomi yang tidak populis untuk melayarkan perahu Republik Indonesia. Yang penting bagaimana menutup lubang supaya kapal tidak tenggelam, yaitu seperti yang dikemukakan dalam kolom yang lalu: Pertama, membantu pemerintah dalam hal penyaluran sembako, sehingga terjadi distribusi yang merata, sehingga harga menjadi stabil dalam bingkai daya beli rakyat. Kedua, membersihkan birokrasi dari KKN sampai ke daerah-daerah.

Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita semuanya karena kita telah menzalimi diri kita telah melanggar perintah-perintahNya, sehingga perahu Republik Indonesia tidak tenggelam, sehingga dapat berlayar dengan konsep-konsep teori politik ekonomi yang populis, bukan seperti konsep akselerasi modernisasi yang tidak populis ala madzhab Berkeley. WaLla-hu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 21 Juni 1998
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/1998/06/327-para-pakar-penganut-mazhab-berkeley.html

=========================================

Berikut berbagai cuplikan artikel tentang sepak-terjang Mafia Berkeley Menghancurkan
perekonomian di Indonesia. Yang dimuat hanya cuplikannya saja, tapi anda bisa mengklik link-nya untuk mendapat tulisan lengkapnya.
HMNA

****************************************

"The Berkeley Mafia and the Indonesian Massacre"
Author: David Ransom

Summary by: Kyle Howe
The article shows how the Ford Foundation, the State Department, CIA, and other U.S. institutions worked with American university diplomats to pursue U.S. interests in Indonesia (primarily economic; oil, minerals, etc.). They funded the education of these diplomats and set up education institutions in Indonesia to further spread American economics.
...
In 1954, the U.S. responded when the Ford Foundation launched field projects out of MIT and Cornell. They set up camp and taught post independence politics and history to Indonesians that sided with Sumitro and who had political influence. Amongst them was Sumitro and the Sultan of Jogjakarta's right hand man, Selosoemardjan. By 1962, MIT and Cornell had created a stable foundation of contacts and expertise so they passed the spotlight to Berkeley. Berkeley, aided by the CIA, trained and educated even more Indonesian students in American economics and business.

Detik.com

"Yang panik justru mafia Berkeley. Kalau mereka bersikeras memperpanjang kontrak IMF kita ingin tahu motifnya apa," kata Revrisond yang juga salah satu anggota Tim Indonesia Bangkit di Gedung Bappenas, Jl. Taman Suropati, Jakarta, Senin, (13/5/2003).

Menurut Revrisond, ada indikasi kuat kelompok-kelompok tersebut ingin mempertahankan kekuasaannya untuk menyembunyikan kejahatan-kejahatan ekonomi di masa lalu.

"Kalau mereka dan IMF sudah tidak berkuasa maka akan terungkap kejahatan masa lalunya," kata dia.

Dia lalu mencontohkan, salah satu kejahatan yang disembunyikan adalah adanya write off kredit ke Bank Indover sebesar 278 juta dolar AS tanpa konsultasi dengan DPR.

Sementara itu, Menneg PPN/Kepala Bappenas Kwik Kian Gie mengatakan, Bappenas saat ini telah menilai kinerja dari IMF, dan ternyata setidaknya ada dua kesalahan besar yang dilakukan IMF, yaitu menyangkut kebijakan ekonomi makro, dimana pada saat krisis pemerintah diminta menerapkan tight money policy (TMP/kebijakan uang ketat).

Dan yang lainnya, menyangkut pengucuran obligasi rekap yang ujung-ujungnya pemerintah akan terbebani obligasi ini tidak kurang dari Rp 1.500 triliun.
http://www.detik.com/bisnis/index.php?url=http://www.detik.com/bisnis/ekonomi/20\03/05/13/20030513-120804.shtml

***

BERKELEY MAFIA DAN EKONOMI INDONESIA

Oleh Muh. Indrajit

Bahwa mereka tidak bersih baru ketahuan ketika skandal PT Bahana meledak yang nanti akan diuraikan lebih lebih lanjut.

Sementara kita kembali pada cetak biru pembangunan ekonomi mereka Kelompok ekonom berkuasa dan
berpengaruh sepanjang pemerintah Soeharto yang 32 tahun lamanya itu dikenal dengan nama Berkeley Mafia. Mereka sangat bangga dengan sebutan Mafia. Ini yang agak aneh. Tetapi semangatnya memang semangat Mafia. Barang siapa tidak mau menurut kode etik mereka dikucilkan dari apa saja, bahkan dari dunia pemikiran ekonomi. Dan yang lebih dahsyat lagi dikucilkan dari kekuasaan ekonomi.
Maka ekonom-ekonom seperti Rizal Ramli, Sritua Arif, Sarbini Somawinata dan masih banyak sekali yang jauh lebih pandai dari para ekonom Berkeley Mafia tidak pernah diberi kesempatan menduduki jabatan penting dalam jajaran pemerintahan, walaupun yang eselon 2 saja.

Walaupun namanya Berkeley Mafia, para anggotanya tidak perlu dari UI yang melanjutkan pendidikannya di Universitas Berkeley. Sebaliknya banyak ekonom dari UI bukan anggota Berkeley Mafia. Yang tidak pernah menginjak UI tetapi jelas anggota Berkeley Mafia adalah Frans Seda, Radius Prawiro dan Arifin Siregar. Yang generasi sekarang adalah Boediono dan Anggito Abimanyu yang dari Gajah Mada dan untuk jangka waktu sangat lama dihina dan dipinggirkan oleh para anggota Berkeley Mafia.
...
Sekarang gambarannya sudah komplit. Sri Mulyani duduk di kantor pusat IMF di Washington DC yang mengajari Indonesia harus diapakan. Boediono yang melaksanakan di dalam kabinet Megawati.
http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-f/2003-January/000125.html

***

Kerusuhan IMF
oleh Admin Indocenter.net 23.01.2003,

Dilihat dari sudut itu, kemarahan para mahasiswa yang tertuju pada duet Megawati-Hamzah memang tidak salah. Tetapi, melewatkan begitu saja tanggung jawab IMF dan tim ekuin yang dikendalikan para ekonom "mafia Berkeley" sebagai sumber segala sumber masalah jelas mengandung bahaya. Artinya, kemarahan yang saat ini diungkapkan berbagai elemen masyarakat, termasuk yang diungkapkan para mahasiswa, secara keseluruhan sebenarnya masih bersifat reaksioner.

Kekuasaan duet Megawati-Hamzah Haz mungkin bisa berakhir di tengah jalan, tetapi IMF dan mafia Berkeley dengan agenda ekonomi neoliberalnya akan terus bertahan. Sebaliknya, sebagaimana terjadi menyusul peledakan bom di Bali, yang berujung penambahan utang luar negeri baru dan mencuatnya gagasan untuk menunda rencana pengakhiran pembuatan utang luar negeri dari 2004 menjadi 2005, perlawanan yang saat ini diungkapkan masyarakat dapat berujung pembatalan rencana pengakhiran kontrak dengan IMF pada akhir tahun ini.
http://www.indocenter.net/id/article/art.php?artid=14

Pemerintah dengan kelompok ekonom Mafia Berkeley sebagai motor menjadikan kontrak dengan IMF sebagai satu-satunya acuan yang harus dipegang. Kontrak ini mengabaikan mandat konsitusi negara, UUD 1945. Yang kita saksikan kini adalah upaya mengganti kontrak antara negara dan rakyat dengan kontrak rezim Pemerintah dan IMF.

Jika privatisasi dan dampaknya berlangsung sebagaimana digambarkan diatas, tentu akan menimbulkan gejolak sosial serta biaya ekonomi dan sosial yang sangat besar. Untuk itu, DPR harus memberikan perhatian penuh pada persoalan ini dan tegas mempertimbangkan amanat konstitusi. Selain harus bangkit, Indonesia juga diharapkan berdaulat.

***( P. Raja Siregar, bekerja untuk WALHI dan sebagai koordinator Koalisi Anti Utang)
http://www.walhi.or.id/Indonesia/kampanye/Air/PrivatisasAir.htm

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment