Just to remember
HMNA
----- Original Message -----
From: H. M. Nur Abdurrahman
To: islam_liberal@
Sent: Saturday, March 06, 2004 14:07
Subject: Re: <Islam_liberal> DUA BINTANG BERKILAU
Nehi, nehi, nehi, ha, ha, ha, ha, menegakkan basah. Fajrina bohong, anda (MAS) ikut berbohong, penganut agama Ahmadiyah Qadiyan, juga tidak mau berimam kepada penganut Ahmadiyah Lahore.
BTW, nah, coba PR buat Fajrina ini, coba berdua dengan MAS minta petunjuk dari Khalifah yang tinggal di induk semangnya sono, Imggris, sebab pasti anda berdua tidak dapat menjawabnya, karena tidak ada dalam buku pintar bukan? Nah, ini dia:
------------
Karena saya yakin, masalah yang saya kemukakan ini tidak ada dalam "buku pintar" para misionaris agama Ahmadiyah Qadiyan, maka ayuh Fajrina, coba tanya anda punya khalifah di Inggris, bantahan saya atas tulisan Bashir al-Din Mahmud Ahmad, yang telah pernah saya posting sebelumnya:
------------
Walladziyna Yu"minuwna Bimaa Unzila Ilayka Wamaa Unzila Min Qablika, Wabi lA-khirati Hum Yuwqinuwn.
1. And who believe in that which has been revealed to thee, and that has revealed before thee, and they have firm faith in what is yet to come.
The word alA-khirah (what is yet to come) means either "the message or revelation which is to follow" or "the Last Abode", (i.e the next life). Of these two meanings the first is more applicable here ; for it fits in which the other two parts of the verse which speak of God's revelations. (The Holy Qur'an, with English Translation and Commentary, Volume I, Part 1, under the auspices of Bashir al-Din Mahmud Ahmad, Oriental and Religious Publishing Corporation Ltd., Rabwah, West Pakistan, second edition, 1964, p.34,35)
2. En die in datgene geloven wat aan U is geopenbaard en (in) dat gene wat voor U werd geopenbaard; en van het leven hiernamaals zijn zij overtuigd. (Maulvi Moehammad Ali, Lahore, Pakistan, in het Nederlandsch Vertaald door Soedewo)
3. And who believe in that which has been revealed to thee (Muhammad) and that has revealed before thee, and are certain of the Hereafter. (Mohammed Marmaduke Pickthall, USA)
4. And who believe in that which has been revealed to you and that has revealed before you, and they are sure of the hereafter. (M.H. Shakir, Iran)
Dari ketiga terjemahan itu (2 s/d 4) alA-khirah diterjemahkan dengan hiernamaals dan hereafter. Hanya BMA yang menterjemahkannya dengan kalimat "bersayap": =-> what is yet to come. Bersayap, 2 sayapnya, karena BMA menulis: Bisa berarti risalah atau wahyu yang akan menyusul dan hari kemudian. BMA memilih sayap pertama dengan alasan bahwa dalam ayat-ayat sebelumnya disebutkan mengenai wahyu yang diturunkan Allah. Maka ayat "bi lA-khirati Hum Yuwqinuwn" dipelintir ma'nanya oleh BMA menjadi wahyu yang akan menyusul.
BMA tidak mendalami bahasa Al Quran. Apa ma'na yang "tersembunyi" dalam do'a "sejagat" yang diajarkan Allah kepada kita semua hambaNya: Rabbanaa A-tinaa fiy dDunyaa Hasanatan wa fiy lA-khitari Hasanatan? Yaitu bahwa Dunia adalah lawannya Akhirat. Juga kedua ayat ini: Bal Tu"tsiruwna lHaya-ta dDunyaa . WalA-khiratu Khayrun waAbqa-. Kedua ayat itu menunjukkan pula bahwa Dunia adalah lawannya Akhirat. Di mana ada termaktub kata Dunyaa dalam ayat-ayat sebelum "Wabi lA-khirati Hum Yuwqinuwn"? Tidak ada. Yang ada termaktub adalah kata Min Qablika. Lawan Qablu(*) adalah Ba'du. Jadi kalau yang dimaksudkan: the message or revelation which is to follow, maka redaksinya bukanlah "Wabi lA-khirati Hum Yuwqinuwn", melainkan "Wa Maa Unzila Min Ba'dika".
============
(*)
Kalau berdiri sendiri dibaca Qablu dan Ba'du. Kalau didahului Min, dibaca Min Qablu, Min Ba'du. Jika diikuti dhamir dibaca Min Qablika, Min Qablihi, Min Ba'dika, Min Ba'dihi. Jika di depan waktu dibaca Qabla l'Isyaa, Ba'da lMaghrib.
----- Original Message -----
From: Fajrina
To: islam_liberal@
Sent: Tuesday, March 02, 2004 11:13
Subject: Re: <Islam_liberal> MENERIMA, ATAU MENOLAK NABI?
----- Original Message -----
From: ma_suryawan
To: islam_liberal@
Sent: Saturday, March 06, 2004 12:30
Subject: Re: <Islam_liberal> DUA BINTANG BERKILAU
Fajrina enggak bohong kok ...
Kalau imam shalatnya adalah tipikal kyai/mullah/
mainstream seperti anda yg suka mendiskreditkan Hz. Ahmad as dan
Jemaat Ahmadiyah, tentu saja enggak boleh dan enggak ada seorang
Ahmadi-pun yg mau shalat bermakmum dibelakang anda.
Gitu aja kok repot...
Salam,
M. A. Suryawan
HMNA:
Fajrina jangan bohong ah. Menurut buku pintar agama Ahmadiyah
Qadiyan, penganut agama Ahmadiyah Qadiyan tidak boleh bermakmum pada
imam non-Ahmadiyah Qadiyan.
----- Original Message -----
From: Fajrina
To: islam_liberal@
Sent: Wednesday, March 03, 2004 17:51
Subject: Re: <Islam_liberal> DUA BINTANG BERKILAU
Assalamualaikum,
Pak HMNA,
Urusan anda atau saya mau sholat dibelakang siapapun tidak
menjadi
ukuran apakah ia seorang ahmadi atau bukan.
Anda mau berbuat dosa sekalipun bukan juga menjadi ukuran apakah
anda seorang muslim atau bukan.
Paradigma berpikir anda kini semakin ngawur.
Wassalamualaikum,
Fajrina
>
>
> --- In islam_liberal@
<nur-
> abdurrahman@
> > Menurut Prof.DR. Abd Rahman Jay, seorang pakar Fisika Teori,
waktu
> beliau bertandang ke rumah saya mengatakan pernah shalat
berjama'ah
> dengan Prof DR Abdus Salam, sama-sama jadi makmum dari Imam yang
non-
> Ahmadiyah. Itu artinya, kalaupun Prof Abdus Salam seorang
Ahmadiyah,
> maka beliau adalah Ahmadiyah Lahore, sebab ada dalam "buku
pintar",
> Ahmadiyah Qadiyan tidak boleh bermakmum pada seorang Imam dari
yang
> bukan beragama Qadiyaniyah. Itu namanya sapi punya susu, kambing
> punya nama.
> > HMNA
############
Ini saya susun secara khronologis menurut waktu
HMNA
----- Original Message -----
From: Fajrina
To: islam_liberal@
Sent: Wednesday, March 03, 2004 17:51
Subject: Re: <Islam_liberal> DUA BINTANG BERKILAU
Assalamualaikum,
Pak HMNA,
Urusan anda atau saya mau sholat dibelakang siapapun tidak menjadi
ukuran apakah ia seorang ahmadi atau bukan.
Anda mau berbuat dosa sekalipun bukan juga menjadi ukuran apakah
anda seorang muslim atau bukan.
Paradigma berpikir anda kini semakin ngawur.
Wassalamualaikum,
Fajrina
------------
HMNA:
Fajrina jangan bohong ah. Menurut buku pintar agama Ahmadiyah
Qadiyan, penganut agama Ahmadiyah Qadiyan tidak boleh bermakmum pada
imam non-Ahmadiyah Qadiyan.
++++++++++++
----- Original Message -----
From: ma_suryawan
To: islam_liberal@
Sent: Saturday, March 06, 2004 12:30
Subject: Re: <Islam_liberal> DUA BINTANG BERKILAU
Fajrina enggak bohong kok ...
Kalau imam shalatnya adalah tipikal kyai/mullah/
mainstream seperti anda yg suka mendiskreditkan Hz. Ahmad as dan
Jemaat Ahmadiyah, tentu saja enggak boleh dan enggak ada seorang
Ahmadi-pun yg mau shalat bermakmum dibelakang anda.
Gitu aja kok repot...
Salam,
M. A. Suryawan
++++++++++++
----- Original Message -----
From: H. M. Nur Abdurrahman
To: islam_liberal@
Sent: Saturday, March 06, 2004 14:07
Subject: Re: <Islam_liberal> DUA BINTANG BERKILAU
Nehi, nehi, nehi, ha, ha, ha, ha, menegakkan basah. Fajrina bohong, anda (MAS) ikut berbohong, penganut agama Ahmadiyah Qadiyan, juga tidak mau berimam kepada penganut Ahmadiyah Lahore.
BTW, nah, coba PR buat Fajrina ini, coba berdua dengan MAS minta petunjuk dari Khalifah yang tinggal di induk semangnya sono, Imggris, sebab pasti anda berdua tidak dapat menjawabnya, karena tidak ada dalam buku pintar bukan? Nah, ini dia:
------------
Karena saya yakin, masalah yang saya kemukakan ini tidak ada dalam "buku pintar" para misionaris agama Ahmadiyah Qadiyan, maka ayuh Fajrina, coba tanya anda punya khalifah di Inggris, bantahan saya atas tulisan Bashir al-Din Mahmud Ahmad, yang telah pernah saya posting sebelumnya:
------------
Walladziyna Yu"minuwna Bimaa Unzila Ilayka Wamaa Unzila Min Qablika, Wabi lA-khirati Hum Yuwqinuwn.
1. And who believe in that which has been revealed to thee, and that has revealed before thee, and they have firm faith in what is yet to come.
The word alA-khirah (what is yet to come) means either "the message or revelation which is to follow" or "the Last Abode", (i.e the next life). Of these two meanings the first is more applicable here ; for it fits in which the other two parts of the verse which speak of God's revelations. (The Holy Qur'an, with English Translation and Commentary, Volume I, Part 1, under the auspices of Bashir al-Din Mahmud Ahmad, Oriental and Religious Publishing Corporation Ltd., Rabwah, West Pakistan, second edition, 1964, p.34,35)
2. En die in datgene geloven wat aan U is geopenbaard en (in) dat gene wat voor U werd geopenbaard; en van het leven hiernamaals zijn zij overtuigd. (Maulvi Moehammad Ali, Lahore, Pakistan, in het Nederlandsch Vertaald door Soedewo)
3. And who believe in that which has been revealed to thee (Muhammad) and that has revealed before thee, and are certain of the Hereafter. (Mohammed Marmaduke Pickthall, USA)
4. And who believe in that which has been revealed to you and that has revealed before you, and they are sure of the hereafter. (M.H. Shakir, Iran)
Dari ketiga terjemahan itu (2 s/d 4) alA-khirah diterjemahkan dengan hiernamaals dan hereafter. Hanya BMA yang menterjemahkannya dengan kalimat "bersayap": =-> what is yet to come. Bersayap, 2 sayapnya, karena BMA menulis: Bisa berarti risalah atau wahyu yang akan menyusul dan hari kemudian. BMA memilih sayap pertama dengan alasan bahwa dalam ayat-ayat sebelumnya disebutkan mengenai wahyu yang diturunkan Allah. Maka ayat "bi lA-khirati Hum Yuwqinuwn" dipelintir ma'nanya oleh BMA menjadi wahyu yang akan menyusul.
BMA tidak mendalami bahasa Al Quran. Apa ma'na yang "tersembunyi" dalam do'a "sejagat" yang diajarkan Allah kepada kita semua hambaNya: Rabbanaa A-tinaa fiy dDunyaa Hasanatan wa fiy lA-khitari Hasanatan? Yaitu bahwa Dunia adalah lawannya Akhirat. Juga kedua ayat ini: Bal Tu"tsiruwna lHaya-ta dDunyaa . WalA-khiratu Khayrun waAbqa-. Kedua ayat itu menunjukkan pula bahwa Dunia adalah lawannya Akhirat. Di mana ada termaktub kata Dunyaa dalam ayat-ayat sebelum "Wabi lA-khirati Hum Yuwqinuwn"? Tidak ada. Yang ada termaktub adalah kata Min Qablika. Lawan Qablu(*) adalah Ba'du. Jadi kalau yang dimaksudkan: the message or revelation which is to follow, maka redaksinya bukanlah "Wabi lA-khirati Hum Yuwqinuwn", melainkan "Wa Maa Unzila Min Ba'dika".
============
(*)
Kalau berdiri sendiri dibaca Qablu dan Ba'du. Kalau didahului Min, dibaca Min Qablu, Min Ba'du. Jika diikuti dhamir dibaca Min Qablika, Min Qablihi, Min Ba'dika, Min Ba'dihi. Jika di depan waktu dibaca Qabla l'Isyaa, Ba'da lMaghrib.
************
Sejak March 06, 2004 14:07, hingga sekarang 5 Mei 2008, jam 14:19, Fajrina dan M. A. Suryawan tidak mampu menjawabnya.
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment