Advertising

Friday 19 July 2013

Re: Bumi cukup untuk semua orang [yang TIDAK SERAKAH] -- Re: [wanita-muslimah] Re: IM (lagi): Untuk apa hamil kalau banyak cara...

 

Kutipan Gandhi relevan untuk mengingatkan pentingnya ketidak serakahan. Tetapi tidak relevan dengan situasi penduduk dunia yang jumlahnya lebih 7 miliar sekarang.

Menurut simulasi ahli, rasio penduduk dunia dan kecukupan sumber daya bumi untuk mendukung kehidupan yang berkesinambungan, tercapai pada tahun 80 an. Sekarang, dibutuhkan lebih dari 1 bumi untuk mendukung kehidupan yang seperti itu.

;D

On Jul 19, 2013 5:39 PM, "Irwan Kurniawan" <irwank2k12@gmail.com> wrote:
 

Sorry postingan lama tapi diulas lagi. :-)
 
Mengutip ucapan Mahatma Gandhi: 
"Bumi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup seluruh manusia, tetapi tidak akan mampu
memenuhi keinginan seseorang atau segelintir manusia yang serakah."
 
Kerusakan ekosistem (hanya) karena banyaknya penduduk bumi? Sesederhana itu?
AFAIK, kerusakan ekosistem/alam karena keserakahan penghisap kekayaan alam..
Baca kembali kutipan dari Gandhi.. bumi tidak cukup untuk orang" serakah..
 
"..
Perempuan yang berkelebihan uang rela mengeluarkan jutaan rupiah agar langsing, operasi
sedot lemak dsb. sekali pun itu membahayakan dirinya. Mereka rela wajahnya terkontaminasi
mercury dan menggunakan produk pemutih kulit lainnya, kendati terkadang beresiko rusaknya
jaringan kulit. Dan adalah sebuah keniscayaan bahwa di dunia ini tak mungkin menjadi putih,
atau berambut lurus semua, ada genetik yang tak bisa diubah yang diabaikan oleh para
industrialis untuk kepentingan ekonomi mereka. Sementara uang yang berhamburan untuk
membeli zat-zat kimia yang berbahaya ini sebenarnya bisa dialokasikan untuk meningkatkan
kecerdasan dan keterampilan perempuan agar lebih berdaya guna dalam kehidupan atau
mencerdaskan dan memberi kehidupan bagi manusia lainnya.
..
Korporasi multinasional terus merambah kemana-mana seperti gurita yang lapar.
Mereka alihkan investasi kedunia ketiga dan hasilnya adalah keruksakan lingkungan yang
parah, sementara buruh-buruh pabrik tetap merana nasibnya. Bahkan sebuah pabrik sepatu
yang berskala internasional bisa membayar jutaan dollar kepada Tiger Woods yang menjadi
bintang iklan sepatu tersebut, melebihi upah seluruh buruh pabrik sepatu tersebut di Indonesia
dalam satu tahun. 69,4 juta hektar tanah di Indonesia dikuasai oleh 652 pengusaha, ironisnya
jutaan petani di Indonesia hanya memiliki tanah kurang dari setengah hektar.
..
Korporasi multinasional lainnya misalnya Freeport, Newmont, Exxon dan lainnya menjadi
salah satu contoh pengerukan kekayaan alam Indonesia. Berpuluh tahun sudah Freeport
mengeruk bumi Papua, namun bumi Papua tak beranjak dari keterbelakangan dan kemiskinan.
Jangankan pembangunan manusia, infrastruktur pun tak sungguh-sungguh tersentuh.
Lantas bumi, air dan kekayaan alam Indonesia milik siapa ?
.."
 
Bahwa masyarakat dunia/bumi ikut menyumbang kerusakan ekosistem, ya..
Tapi yang terbesar adalah para industrialis dan perusahaan perampok/penambang
kekayaan alam.. yang sebenarnya titipan bagi anak cucu kita kelak..
 
Bahwa petani ikut berperan dalam hilangnya lebah/serangga penyerbuk alami,
karena penggunaan insektisida, tapi peran terbesar adalah keserakahan produsen
insektisida tersebut.. termasuk para perusahaan pe-'rekayasa genetika' tumbuhan
utk bahan" makanan spt Monsanto dkk..
 
"..
Tatkala keserakahan menguasai seseorang maka tidak sulit baginya menghisap manusia
lainya dibalik motif ekonomi. Akhirnya globalisasi menjadi kalimat yang manis untuk
merampok dunia ketiga dalam bentuk liberalisasi pasar dan ekspansi tanpa batas.
Perampokan dan penjajahan ekonomi itu begitu halus, tiba-tiba tanpa terasa kita
telah digiring dan didikte oleh para raksasa-raksasa ekonomi dunia, mulai dari urusan
kecantikan sampai kepada urusan minyak dunia, dimana manusia rela berperang
dan menumpahkan darah dan menghilangkan nyawa manusia lainnya.
.."
 
Berapa banyak/jumlah penduduk yang layak untuk bumi?
Kenapa angka yang sekarang dianggap 'terlalu banyak'?
Lantas kenapa banyak terjadi perang, warga dunia/bumi yang kelaparan dan banyak
'bencana man-made'?
 
Apakah itu salah sekian milyar warga dunia/bumi? TIDAK !!
Itu karena KESERAKAHAN sedikit mahluk berwujud manusia/orang namun berhati iblis..
yang menganggap (kebanyakan) manusia lain sebagai 'useless eater'.. sehingga 'harus
dikurangi' dalam jumlah besar-besaran.. lewat berbagai cara.. termasuk lewat peperangan
(fisik, virus/penyakit dll) dan yang pasti PERAMPOKAN KEKAYAAN ALAM negara" selain
para negara PERAMPOK.
 
Wassalam,
 
Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
http://irwank.blogspot.com
http://chirpstory.com/id/irwank2k2
fb/twitter/skype: irwank2k2
Pada 15 Mei 2012 18.49, <aldiy@yahoo.com> menulis:
 

Mba Lina, tapi pertanyaanku blum diulas. Berapa jumlah manusia sekarang? 7 milyar lebih, pada 12 Maret 2012, lihat mas Wiki. Itu banyak apa sedikit? Kuulang lagi, itu banyak apa sedikit?

Pada doomsday yg terjadi 70rb tahunan lalu waktu Toba meletus, dikatakan populasi manusia menyempit, tinggal beberapa orang saja (10,000an katanya), dan kemudian praktis hanya homo sapien sapien bertahan.

Pada abad 14 penduduk dunia 370 juta. Bayangkan, sejak itu 700 tahun kemudian menjadi 7 milyaran!

Bapak/ibu WMers yth, kita tinggal di bumi yang sama dari dulu sampai sekarang. Sampe 10rb SM jumlah manusia 1 jutaan, setelah itu 15 jutaan, sampe 5rb SM ketika mulai abad pertanian. Setelah itu 350 jutaan sampe abad 14. setelah industrialisasi dan 700 tahun kemudian meledak jadi 7 milyar. DI BUMI YG SAMA.

Jangan2 pertanyaannya adalah, apakah jumlah manusia dan industri massif yg segitu itu menyebabkan meningkatnya resiko doomsday, lantaran kerusakan ekosistem?

No wonder Irshad Manji sampe ke situ pikirannya, dia merasa nggak etis melahirkan manusia di bumi yg seperti ini.

Lalu kenapa lesbian yg nggak mau melahirkan dikatakan akan mereduksi populasi manusia? Apa pernah ada sejarah seperti itu?

Persepsi yang keliru.



Salam
Mia
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: "Lina" <linadahlan@yahoo.com>
Date: Mon, 14 May 2012 10:56:58 -0000
Subject: [wanita-muslimah] Re: IM (lagi): Untuk apa hamil kalau banyak cara...
 

Bayangan ane nih ye, kalo orang kbanyakan kayak IM neh: Lesbian, gak mo melahirkan (artinya bayi bisa dilahirkan tanpa kehamilan wanita?), gak mo menikah. hadeuh hadeuh. Bakalan punah lah homo sapiens ini yg akhir na doomsday...wkwkwkwkwk. Itu mungkin secara kwantitas.

Andaikan bisa diciptakan manusia2 tanpa kehamilan (misalnya pake teknologi super canggih), ape iye manusia ciptaan manusia itu punya sense of human? ape ade rasa kasih sayang ibu sama anak? ayah sama anak? kasih sayang antar sesama?. Ini mungkin doomsday scr moral. Doomsday scr moral akan diikuti dgn doomsday fisik.

Sekarang ajah, yg masih banyak pade mo lahiran (manusia bukan ciptaan teknologi manusia)...dah banyak yg doomsday scr moral. Bapak menghamili anak kandungnya lah? Yaak mungkin anak yg dilahirkan mang kurang kasih sayang. Jadi ne aneh2 pisan euy.

jadi...emang harus mencegah doomsday dgn cara menebar kasih sayang...biar banyak orang merasa terpenuhi rasa untk dikasihi dan disayangi...

Ane kok mikir orang2 spt IM ini punya latar belakang kehidupan yang buruk. Maksud na sering melihat kekerasan . Maap ye IM, kalo ane jadi suudzon...:-))

wassalam,
--- In
wanita-muslimah@yahoogroups.com, aldiy@... wrote:
>
> Oh, kenapa jadi arah diskusinya ke doomsday, mba? Doomsday itu hari kiamat? Dalam percakapan panjang lebar antara Pak Muiz dan Pak Chodjim, di situ diomongin ttg hari kiamat. Kita berkewajiban mengelola bumi ini supaya nggak "kiamat" sebelum waktunya.
>
> Salam
> Mia
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
>
> -----Original Message-----
> From: "Lina" <linadahlan@...>
> Sender:
wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Mon, 14 May 2012 08:11:05
> To: <
wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Reply-To:
wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: [wanita-muslimah] Re: IM (lagi): Untuk apa hamil kalau banyak cara...
>
> Iye betul that Life will find a way to doomsday...:-)
>
> Apakah atau adakah upaya kita supaya tidak terjadi doomsday?
>
> --- In
wanita-muslimah@yahoogroups.com, aldiy@ wrote:
> >
> > Berapa milyar jumlah manusia sekarang di bumi ini? Kebanyakan atau kedikitan? What have we done to our mother earth?
> >
> > Hukum Allah berjalan dalam keragaman yg tak terbayangkan. Berapa puluh persen perempuan (dan laki2) di Jepang yg (harus) menunda perkawinan atau punya anak? Kalau saja ada yg bisa membuktikan hipotesis ini, jangan2 komunitas Jepang di luar Jepang sudah melebihi jumlah di negaranya sendiri. Atau paling tidak tingkat kelahirannya lebih tinggi.
> >
> > Untuk kaum 10% seperti IM, sebenernya tanpa dijelaskan olehnya kita sudah lihat sekeliling kita berapa perempuan (atau laki2) yang "memilih" tidak kawin/melahirkan. Kebanyakan kita liat di masyarakat kita merekalah yg merawat ibu bapaknya di hari tua, lantaran yg punya anak sudah repot dengan urusan rumah tangganya.
> >
> > Di dunia binatang keragamannya menakjubkan. Ada jenis lebah yg tugasnya melahirkan, ada yg jadi "bibi" yg tugasnya memelihara anak2 tsb. Ada jenis monyet yg monogamis seumur hidup, emoh kawin lagi kalau pasangannya meninggal dunia, dst.
> >
> > Life will find a way.
> >
> > Salam
> > Mia
> > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
> >
> > -----Original Message-----
> > From: "Mu'iz, Abdul" <muizof@>
> > Sender:
wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Date: Mon, 14 May 2012 04:44:22
> > To: <
wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > Reply-To:
wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: IM (lagi): Untuk apa hamil kalau banyak cara...
> >
> > Makanya mbak Lina,
> >
> > Tuhan manciptakan makhluqnya tidak sama, termasuk kaum perempuan, kalau saja di dunia ini seperti Irshad Manji, ya bakalan cuma melahirkan ide doang, gak mau melahir bayi, kan repot ? Tidak ada lagi bidal melayu, "kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jalan".
> >
> > Pelangi 2alangkah indahmu,
> > Merah, kuning, hijau di langit yang biru,
> > Pelukismu aku, siapa gerangan ?
> > Pelangi-pengi ciptaan Tuhan.
> >
> > Wassalam
> > Abdul Mu'iz
> >
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >
> > -----Original Message-----
> > From: "Lina" <linadahlan@>
> > Sender:
wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Date: Mon, 14 May 2012 03:33:36
> > To: <
wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > Reply-To:
wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Subject: [wanita-muslimah] Re: IM (lagi): Untuk apa hamil kalau banyak cara...
> >
> > Pengalaman ane hamil dan melahirkan itu sangat menakjubkan. Dan itu tidak bisa di rasakan oleh laki2. Apalagi ketika menyusui bayi, Subhanallah tidak ada kata2 yang bisa dirangkai untuk mengungkapkan perasaan ketika itu.
> >
> > Ketika menjelang persalinan, dimana mules silih berganti datangnya dari depan kebelakang dan dari belakang kedepan, elusan seorang ibu di pinggang belakang menjadi obat yg mujarab. Bukan karena rasa mules berkurang, tapi pikiran sibuk dengan bgmn ibuku mengalami hal2 spt ini berkali kali? karena ibuku melahirkan 11 anak? Bgmn aku banyak membuat ibuku kesal?
> >
> > Hmmmh? jadi melo dueh ...
> >
> > wassalam,
> >
> > --- In
wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina" <linadahlan@> wrote:
> > >
> > >
http://www.merdeka.com/peristiwa/irshad-manji-untuk-apa-hamil-kalau-banyak-cara-buat-melahirkan.html
> > >
> > > Penulis dan aktivis Islam asal Kanada Irshad Manji mengaku tidak mempedulikan semua tudingan yang dialamatkan padanya. Karena itu dia tetap santai dan bersiap menuju Surakarta buat meneruskan rangkaian bedah bukunya yang terbaru Allah, Liberty, and Love. Dia tidak khawatir meski dua kali acara bedah bukunya didatangi massa yang menolak pemikirannya.
> > >
> > > Acara bedah bukunya di Gedung Salihara, akhir pekan lalu dibubarkan massa gabungan FPI dan warga karena dia dianggap mempromosikan gaya hidup lesbian yang menyimpang. Perempuan kelahiran Uganda ini juga mempersilakan orang menilai dia mana suka. Manji mengaku tidak peduli dicap apapun. "Itu urusan mereka, saya pribadi tidak pernah mempermasalahkan label," kata Irshad saat ditemui
merdeka.com di kamar hotelnya di bilangan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (7/5).
> > >
> > > Sebagai konsekuensi sikap menolak labelisasi, dia percaya setiap manusia dilahirkan dengan keunikan masing-masing. Hal itu pula yang membuat perempuan 48 tahun ini percaya diri mengumumkan bahwa dia lesbian.
> > >
> > > Irshad percaya pilihan hidupnya yang menolak menikah dan berpasangan dengan sesama jenis tidak melanggar kodrat. "Saya tidak merasa punya kewajiban biologis untuk mengandung. Banyak perempuan yang memilih jalan hidup itu, subhanallah, itu pilihan mereka," kata dia.
> > >
> > > Alasan lain dia menolak menikah atau mengandung karena dia merasa bersalah bila membawa kehidupan baru ke dunia yang dinilainya kacau seperti sekarang. "Melahirkan itu berarti tidak memberi pilihan (pada si jabang bayi). Tidak etis bagi saya melahirkan anak di situasi yang penuh kekerasan seperti ini" ujar Irshad.
> > >
> > > Gagasan tentang kodrat perempuan ini disadarinya bakal menimbulkan polemik seperti yang sudah-sudah. Wanita yang sejak tiga tahun terakhir bermukim di Kota New York, Amerika Serikat, tini percaya bahwa dia bisa melahirkan dalam bentuk yang berbeda.
> > >
> > > "Ada banyak cara buat melahirkan. Seorang seniman atau cendikiawan melahirkan sesuatu dalam pelbagai bentuk, ide, buku, tidak hanya anak saja," ujar dia sambil tersenyum.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (2)
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment