Advertising

Thursday, 1 April 2010

Re: [wanita-muslimah] Bukankah Ini kutukan dari ALLAH.....Amerika hanya sebagai tangan2 dari ALLAH.

 

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
498 Empat Issue Miring tentang Thaliban

Demi keotentikan, sebagai pertanggung-jawaban kepada Allah SWT, dalam kolom ini setiap ayat Al Quran ditransliterasikan huruf demi huruf. Bila pembaca merasa "terusik" dengan transliterasi ini, tolong dilampaui, langsung ke cara membacanya saja.

Firman Allah SWT:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA AN JA^KM FASQ BNBA FTBYNWA AN TSHYBWA QWMA BJHALT FTSHBHWA 'ALY MA F'ALTM NADMYN (S. ALHJRAT, 6), dibaca: ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu- an tushi-bu qawman bijaha-latin fatushbihu- 'ala- ma- fa'altum na-dimi-n (s. al hujura-t), artinya:
-- Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan berita, maka lakukanlah klarifikasi, jangan sampai kamu tanpa pengetahuan menimpakan musibah kepada suatu kaum, lalu kamu menyesal atas perbuatanmu (49:6).

The following is the edited version of the transcription of a lecture given by Sayyid Rahmatullah Hashemi, the roving Ambassador from Afghanistan who visited the US, at the University Of Southern California in Los Angeles, on March 10, 2001.
I was just coming from a meeting with a group of scholars, and the first thing we started talking about there was the statues. And the first thing we started talking about here was also the statues. It is very unfortunate how little they see and how little they know. Nobody has seen the problems of Afghanistan; nobody saw their problems before. And the only thing that represents Afghanistan today is the statues.
Saya baru saja berbincang dengan sekelompok ilmuwan, dan kami memulai pembicaraan di sana dengan perkara patung-patung (Buddha yang dimusnahkan). Dan di sini (di Universitas Southern California) juga kita memulai pembicaraan lagi-lagi dengan patung-patung. Sangat disesalkan karena begitu sedikit yang mereka lihat dan mereka ketahui (mengenai Afghanistan). Tidak seorang (dari ilmuwan tersebut) yang melihat dan mengetahui akan bermacam masalah yang dihadapi oleh Afghanistan sebelumnya. Dan hanya tentang patung-patung tersebut saja yang mereka ketahui mengenai Afghanistan.

Untuk selanjutnya hanya terjemahannya saja dari ceramah itu, itupun, karena panjang, hanya yang relevan dengan keempat issue itu yang akan dikemukakan dalam terjemahan tersebut.

Russia dengan tentara sebanyak 140,000 anggota telah menyerang Afghanistan pada bulan Desember 1979, membunuh 1.5 juta rakyat Afghanistan, melumpuhkan sejuta orang, dan 6 juta dari 18 juta rakyat Afganistan telah melarikan diri dari kekejaman Russia dan menjadi pengungsi dinegara-negara lain. Setelah Rusia dikalahkan, kelompok-kelompok Mujahidin ini tidak bersatu dibawah satu pemerintahan tetapi telah bersengketa sesama mereka sendiri di Afghanistan. Akibat dari pertempuran sesama sendiri ini lebih buruk lagi perang semasa penjajahan Russia. Sebanyak 63,000 orang telah terbunuh di Kabul. Sebanyak sejuta rakyat lagi menjadi pengungsi, melarikan diri dari situasi huruhara tersebut ke negara-negara lain. (Alhasil issue tentang pengungsi Afghanistan telah terklarifikasi, yaitu melarikan diri dari kekejaman Rusia dan akibat dari huru-hara yang ditimbulkan oleh pertempuran kelompok-kelompok Mujahidin yang lebih buruk dari perang melawan Rusia).

Thaliban mulai ada sebagai sebuah gerakan ketika seorang "warlord" (ketua kelompok bersenjata - bandit) telah menculik dan memperkosa dua anak perempuan. Ibu bapak kedua anak perempuan tersebut telah pergi ke sebuah`pondok pesantren' dan meminta guru di sekolah tersebut menolong mereka. Guru tersebut bersama-sama 53 orang murid beliau, dengan bersenjatakan hanya 16 pucuk, pergi menyerang pangkalan bandit tersebut. Setelah membebaskan kedua kanak-kanak perempuan yang diculik itu, mereka menggantung mati sang pimpinan, juga beserta beberapa orang anak buahnya. "Kekejaman" Thaliban menggantung warlord dan para penjahat juga telah terklarifikasi.

Kisah ini tersebar luas. BBC juga telah melaporkannya. Mendengar kisah ini, maka banyak pelajar ikut bergabung dengan gerakan (Thaliban) tersebut, dan mereka mulai bertindak dengan merampas senjata-senjata dari semua bandit tsb. Gerakan pelajar ini kini menguasai 95% Afghanistan termasuk ibu kota Kabul. Hanya segelintir dari para bandit itu yang terus merajalela di bagian utara Afghanistan (mereka ini adalah Aliansi Utara).

Kami memusnahkan sebanyak 75% tanaman opium dunia. Sebelum kami menghapuskannya, 75% pasok opium dunia dihasilkan di Afghanistan. Pada tahun lalu kami mengeluarkan perintah mengharamkan penanaman opium, dan pada tahun ini 2001, ketua Program Pengawasan Opium PBB di bawah naungan UNDCP, Mr. Barnard F. mengatakankan Afghanistan bebas sepenuhnya dari tanaman opium -- 0% of opium cultivation. Zero, zilch, kosong -- langsung tak ada lagi. (According to opioids.com, by February 2001, production had been reduced from 12,600 acres (51 km²) to only 17 acres).(*) Sayangnya sebanyak 700 pakar UNDCP yang memantau tanaman opium telah kehilangan pekerjaan. Pakar-pakar PBB itu tidak menyukai bila kami mengeluarkan perintah mengharamkan tanaman opium tsb. (Issue tentang opium telah terklarifikasi). Kami minta kesabaran anda para pembaca dalam seri berikutnya tentang klarifikasi mengenai issue kaum perempuan dan penghancuran patung-patung Budha. WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 4 November 2001
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2001/11/498-empat-issue-miring-tentang-thaliban.html
----------------------------
(*)
Update:
When the Taliban entered north Waziristan in 2003 they immediately banned poppy cultivation and punished those who sold it. However, when US/Northern Alliance expulsion of the Taliban, opium cultivation has increased in the southern provinces liberated from the Taliban control, and by 2005 production was 87% of the world's opium supply, rising to 90% in 2006.

#######################################################################################

----- Original Message -----
From: "abdul" <latifabdul777@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, April 01, 2010 18:26
Subject: [wanita-muslimah] Bukankah Ini kutukan dari ALLAH.....Amerika hanya sebagai tangan2 dari ALLAH.

Bismilahirrahmanirrahiim.
Kalau kita baca Media cetak, mereka sangat keras untuk membela dan menegakan Syariat Islam. Wanita2 dipaksa berpakaian Jilbab dan laki laki dipaksa berjabang dan berjenggot serta berpakaian sunnah Rasul.

Namun ternyata; "90 percent of the world's heroin." datang dari daerah2 taliban Afganistan. Nauzubillah.

Penderitaan2 yang di alami oleh Rakyat taliban kususnya Afganistan umumnya, adalah kutukan2 dari ALLAH.

Sesungguhnya ALLAH tidak menganiaya hamba2Nya, tapi mereka sendirilah yang menganiaya dirinya.

Mereka sudah tahu bahwa Heroin itu adalah barang terlarang, namun karena pengaruh setan untuk mendapatan uang dan nafkah, mereka menanam dan menjual kpd masarakat...

Semoga ALLAH mmeberikan petunjuk2 kpd ulama2 yangmengaku penegak agama islam.

salam=peace

====================================================================

KABUL - Opium seizures in Afghanistan soared 924 percent last year because of better cooperation between Afghan and international forces, the top U.S. drug enforcement official said Thursday.

The Taliban largely funds the insurgency by profits from the opium trade, making it a growing target of U.S. and Afghan anti-insurgency operations. Afghanistan produces the raw opium used to make 90 percent of the world's heroin.

The U.S. Drug Enforcement Administration now has 96 agents in the country who joined with Afghan counterparts and NATO forces in more than 80 combined operations last year, acting DEA administrator Michelle Leonhart said at a news conference in Kabul.

"That is the success of bringing the elements, civil, military Afghan partners together," Leonhart said.

Leonhart did not give figures for total amounts of drugs seized but said the increase was 924 percent between 2008 and 2009. International groups estimate that only about 2 percent of Afghanistan's drug production was blocked from leaving the country in 2008 for markets in Central Asia and Europe.

Leonhart said eradication efforts had already scored some success in the south, with opium cultivation down more than 30 percent in Helmand province that is responsible for half of Afghanistan's total production.

She said the DEA was working with U.S. forces moving into the Taliban heartland, including "significant operations" in Helmand.

"There is a very good plan put together to have very robust interdiction operations going forward there, eventually moving that to other provinces in the south," Leonhart said.

Such operations place the Afghan government and its foreign allies in a bind because eradicating poppy fields risks driving angry farmers, for whom opium poppy is a cheap, hardy, low-risk crop, into the arms of the insurgents because they fear loss of their livelihood.

Efforts to replace opium with other crops such as wheat and vegetables haven't scored wide success because profits for the farmers are much lower than for poppies.

Leonhart gave no details of the strategy for the south, but stressed that the focus was not on farmers but on seizing drugs and weapons, arresting traffickers, and tracing the profits of the trade.

"Because the money is what fuels the insurgency," Leonhart said.

In a sign that traffickers are striking back against such efforts, 13 people were killed Wednesday when a bomb concealed on a bicycle exploded near a crowd gathered to receive free vegetable seeds provided by the British government as part of a program to encourage them not to plant opium poppy.

No one claimed responsibility for the attack, although the acting provincial head of agriculture, Ghulam Sahki, said the blast could have been the work of drug dealers trying to stop the alternative crop program.

A recent NATO operation in the Helmand town of Marjah struck at the heart of the Taliban opium business. While troops discovered acres (hectares) of poppy fields and numerous opium packing operations, farmers were left alone.

NATO, U.S. and Afghan forces took control of Marjah in a three-week offensive in February and early March but face a fearful and mistrustful population as they work to set up a functioning government.

Also Thursday, an Indian diplomat said India was suspending teaching and aid operations in Kabul following a February bomb attack that killed six Indian staff.

Those operations should be restored in two or three months and similar Indian aid efforts in four other Afghan cities remained up and running, said J.P. Singh, spokesman for the Indian Embassy in Kabul.

The Taliban have long opposed India's involvement in Afghanistan because of its ties to the Afghan group that helped the U.S. oust the Islamist regime in late 2001.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Do More for Dogs Group. Connect with other dog owners who do more.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment