Advertising

Sunday 4 July 2010

Marxisme Tentang Agama <= Re: mesttinya ranggas <= Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota

 

"Abdul Muiz" wrote:
Biarlah yang muda berpikir kritis dan logis bahwa yang namanya ide atau faham pasti ada irisan positifnya dengan faham lain. Biarlah generasi mudah belajar sendiri memilah dan memilih mengembangkan nalarnya apalagi sudah memiliki aqidah yang kuat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
########################################################################
HMNA:
Supaya anak muda dapat bernalar harus pula disuguhkan kepada mereka bahan-bahn untuk dapat berpikir kritis. Bahan-bahan itu antara lain marxisme, trik-trik neo-marxisme dan aqidah. Dan yang perlu diwaspadai, ialah tidak semua bahkan kebanyakan generasi muda kontemporer terbius oleh narkoba "hura-hura".
************************************

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
420. Pandangan Marxisme Tentang Agama

Materialisme yang kafir terhadap realitas di luar materi menganggap bahwa Tuhan hanya diciptakan oleh pikiran manusia. Tuhan tidak lain dari refleksi kekuatan misterius di dalam alam yang mengontrol kehidupan manusia. Marxisme,yaitu kekafiran materialisme versi Marx lebih menitik beratkan refleksi kekuatan misterius itu pada kekuatan ragam produksi kelas borjuis. Sistem sosial-ekonomi kelas borjuis tidak mampu mengatasi krisis pada umumnya, seperti tidak dapat melindungi kelas atas yaitu individu-individu pemodal dari kerugian dan kebangkrutan, juga tidak dapat menghilangkan pengangguran dari kelas bawah. Umumnya sangatlah jarang perencanaan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Ada kekuatan misterius yang menghalangi manusia, sehingga manusia tidak dapat mencapai hasil yang diinginkannya. Lalu timbullah kepercayaan bahwa manusia berencana Tuhan yang menentukan. Maka demikianlah, Tuhan menurut pandangan marxisme tidak lain dari refleksi kekuatan misterius di belakang sistem sosial-ekonomi kelas borjuis, yaitu kekuatan ragam produksi.

Pandangan marxisme terhadap agama berdasar atas data historis Eropa menjelang akhir Abad Pertengahan. Ia melihat di Eropa bagaimana kaum bangsawan dan pendeta sebagai kelas atas bekerja sama membius kelas bawah supaya sabar menderita menerima nasibnya dengan iming-iming kebahagiaan di akhirat. Demikianlah agama diperalat, yaitu dijadikan obat bius oleh kelas atas untuk mengisap kelas bawah. Itulah sebabnya Marx memberikan karakteristik agama sebagai candu bagi rakyat.

Marilah kita kuliti buah pikiran Karl Marx tersebut. Sejak dini pandangan Karl Marx sudah miring terhadap agama. Ia melihat contoh ayahnya yang berpindah agama karena hanya ingin menjadi notaris di Prusia. Ayah Karl Marx kelahiran Jerman dari etnik Yahudi, tetapi beragama Roma Katholik, pindah ke Prusia sekaligus beralih agama menjadi Kristen Protestan, karena aturan waktu itu di Prusia notaris tidak boleh dijabat oleh swasta, sedangkan pemerintah Prusia waktu itu berhaluan Protestan. Benak Marx dihantui oleh persepsi bahwa agama itu hanyalah alat untuk mencapai tujuan politik dan ekonomi. Lalu ia terperosok ke dalam lubang perangkap buah pikiran kekafiran materialisme.

Demikianlah titik tolak buah pikiran kekafiran materialisme marxisme berpangkal pada sentimen emosional terhadap agama. Marxisme timbul dari ketakutan terhadap ketidak-tentuan kehidupan ekonomi di dalam abad tatkala rasa keagamaan yang menyangkut kemanusiaan menderita dekadensi. Metode pendekatan yang materialistik dari marxisme terhadap masalah kemanusiaan merupakan refleksi benak Karl Marx yang dihantui oleh ketidak-tentuan kehidupan ekonomi (termasuk kehidupan ekonominya pribadi) tatkala itu.

Data historis yang diambil Marx hanya Eropa pada abad-abad menjelang akhir periode Abad Pertengahan. Data historis ini sangatlah tidak lengkap untuk membuat generalisasi. Inilah kecerobohan emosional dari Karl Marx. Bahwa karena di Eropa pada penghujung Abad Pertengahan penguasa yang terdiri atas kaum bangsawan yang berkerja sama dengan pendeta memperalat agama untuk menghisap rakyat jelata, lalu semua pada bagian dunia yang lain dari dahulu hingga yang akan datang berlaku karakteristik agama itu candu bagi rakyat. Karl Marx tidak melihat pada revolusi para petani dalam abad ke-14 (di Perancis tahun 1351 M., di Inggris pada tahun 1381 M.), dengan semangat keagamaan menyerang tirani pemerintahan raja dan kaum bangsawan, serta gerakan keagamaan puritan di Inggris dalam abad ke-17, menunjukkan bahwa agama itu bukanlah candu bagi rakyat.

Sentimen keagamaan karena kekafiran Karl Marx yang menyebabkan ia tidak mengkaji bagaimana para Nabi pembawa agama-agama wahyu menentang tirani, yaitu Nabi Musa AS, Nabi 'Isa AS dan Nabi Muhammad SAW. Bagaimana Nabi Muhammad SAW bersama ummatnya menumbangkan sistem sosial-ekonomi 'Arab jahiliyah yang diskriminatif, kemudian mendirikan Negara Islam Madinah di atas landasan kesamaan sosial dan keadilan ekonomi.

Generasi muda Islam yang kurang mendalami ajaran agamanya janganlah terpengaruh kepada Karl Marx yang memukul rata bahwa agama membius penganutnya menerima nasibnya di dunia dengan iming-iming kebahagiaan di akhirat. Bahkan Karl Marx harus dilaknat karena agitasinya itu. Firman Allah SWT:
-- WABTGH FYMA ATK ALLH ALDAR ALAKHRT WLA TNS NSHYBK MN ALDNYA (S. ALQSHSH, 28:77), dibaca:
-- Wabtaghi fi-ma- a-ta-kaLla-hud da-ral a-khirata wala- tansa nashi-baka minad dunya- (s. alqashash), artinya:
-- tuntutlah kampung akhirat dengan (kemampuan) yang diberikan Allah kepadamu, dan janganlah lupakan bagian engkau dalam dunia (28:77).

Gus Dur, Mathori, Agil Siraj, Muhaimin dan Mukhtar Lubis dengan alasan HAM dan demokrasi menghendaki supaya Tap MPRS No.XXV/MPRS/1966 dicabut. Itu berarti memberikan kebebasan menyebarnya secara luas buah pikiran kekafiran materialisme maxisme, tidak mau repot dalam hal pendidikan anak-cucu kita, khususnya membentengi aqidah mereka dari kekafiran marxisme. Mukhtar Lubis, walaupun dalam keyakinan politiknya berseberangan dengan komunisme, namun kalau masih tetap Mukhtar Lubis yang dahulu, ia adalah penganut wetenschappelijke socialisme, yang menganggap marxisme sebagai ajaran (een leer), bukan dogma. Ajaran ataupun dogma tidak ada bedanya dalam konteks buah pikiran kekafiran materialisme marxisme. Sehingga logis jika Mukhtar Lubis tidak mau repot akan aqidah anak-cucu kita. Yang tidak logis ialah kenyataan Gus Dur cs (baca: PKB) tidak mau repot secara nasional dalam hal pendidikan anak-cucu kita membentengi mereka dari kekafiran marxisme. Ingatlah, hanya sedikit anak-cucu kita yang dididik di pesantren!

Di layar TV Mukhtar Lubis mengatakan bahwa di Indonesia kita tidak perlu takut pada komunisme. Di negeri Belanda, katanya, Partai Komunis kurang peminatnya. Rupanya Mukhtar Lubis berlagak bebal, atau memang bebal. Di negeri Belanda sedikit rakyatnya yang miskin, umumnya berpendidikan lumayan, sehingga tidak mudah dikelabui komunisme. Sedangkan di Indonesia rakyatnya banyak yang miskin, kurang berpendidikan, sehingga gampang dikelabui komunisme.

Alhasil MPR tidak boleh mencabut Tap MPRS No.XXV/MPRS/1966 dengan alasan HAM dan demokrasi. Sebab HAM hanyalah prioritas kedua dan demokrasi bahkan hanyalah prioritas keempat menurut Pembukaan UUD-1945, alinea ke-4. WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 23 April 2000
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2000/04/420-pandangan-marxisme-tentang-agama.html

##################################################################

----- Original Message -----
From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Sunday, July 04, 2010 20:42
Subject: Re: mesttinya ranggas <= Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota

mbak Mia bisa aja :) ngeles vs konsisten.

menurut hemat saya :

1). Apakah pertemuan itu memang pertemuan pengembangan komunis? ya belum tentu, memang benar bahwa yang diajak bertemu adalah anggota keluarga ex PKI, kita harus jujur dan tidak ada salahnya berbaik sangka, bahwa mereka selama ini diperlakukan lalim oleh pemerintah, dimarginalkan secara sistemik oleh negara, sudah saatnya untuk menghentikan sikap tidak adil ini. Saya masih ingat, saat testing masuk PNS atau Pegawai BUMN pada era orde baru dulu selalu ada yang namanya screening test (bersih lingkungan) kalau Calon pelamar mengaku ada anggota keluarganya terlibat langsung atau tidak langsung dengan OT (organisasi terlarang tidak cuma PKI tetapi juga Masyumi) maka dapat dipastikan tidak akan lulus. Ini jelas tidak fair jauh dari adil sebagaimana seruan Qur'an. Orang yang bersalah (PKI) tidak boleh ditanggung oleh anak cucunya yang lahirnya saja setelah peristiwa PKI. Ini jelas pelanggaran HAM yang amat jelas. Bahwa soal marxism memang meninggalkan phobi
pada kalangan tua, tetapi apa ya seharusnya kalangan muda dipaksa mewarisi generasi tua yang memang memiliki pengalaman berbeda. Biarlah yang muda berpikir kritis dan logis bahwa yang namanya ide atau faham pasti ada irisan positifnya dengan faham lain. Biarlah generasi mudah belajar sendiri memilah dan memilih mengembangkan nalarnya apalagi sudah memiliki aqidah yang kuat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kecuali generasi muda ini dianggap domba yang tersesat. Jadi menurut saya terlalu dini mengangap pertemuan Riebka dan Rieke (anggota DPR) dengan anggota ex keluarga PKI di Banyuwangi merupakan pengembangan marxism. Sudah saatnya Pemerintah bersikap adil dengan mengembalikan hak warga negaranya sendiri yang terampas, diperlakukan lalim.

2). Bandingkan dengan maklumat terang2an dari beberapa pihak, HTI yang
ingin mendirikan khalifah islam, FPI , PKS dll yang ingin menerapkan
syariat Islam. Syariat islam itu adalah mencerahkan dan membebaskan, bukan membelenggu seperti ide yang diusung oleh HTI (nah di WM ini saya kira banyak teman-teman kita yang menjadi simpatisan HTI dan PKS, semoga ada sharing yang bermanfaat). Islam menurut saya adalah jalan hidup yang menjadi basis moral dalam berperilaku, kalau hanya mengutamakan kulit maka akan terjebak yang namanya politisasi, yakni akan terjadi kecenderungan agama akan dijual dengan harga yang sedikit. Kalau ide khalifah ala HTI diterapkan maka bubarlah NKRI, padahal founding father sudah meletakkan konsensus final bahwa Indonesia adalah NKRI dengan dasar negara Pancasila. Nah kalau PKS berjuang dalam wadah NKRI tunduk secara konstitusi adalah sah-sah saja mengusung ide-ide apapun, toh bukan untuk membubarkan NKRI, kalau ada ide-ide yang bolong dan kurang pas dari mereka tinggal diteriaki atau disoraki ramai-ramai, toh PKS sekarang bermetamorfosa menuju partai terbuka.

3). Tindakan FPI bukan hanya melanggar keamanan, tapi sekaligus juga melanggar agama, anti amar makruf nahyi munkar. Ya, saya setuju penilaian seperti ini mbak Mia. Media amar makruf nahi mungkar itu banyak, tidak hanya menjadi parlemen jalanan yang bawa pentungan dan main pukul sambil teriak takbir segala. Ada dakwah dengan media buku, contoh keteladanan perilaku akhlaq mulia, ceramah yang isinya menyejukkan, optimalisasi media massa, jurnal ilmiyah, kampanye damai tanpa merusak, membuat film islami, dll media dakwah tentu masih banyak yang belum dioptimalkan.

yang no 4 biar mbak Mia saja yang mengulas.

Wassalam
Abdul Mu'iz

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment