"chodjim" wrote:
1. FPI ada bukanlah seperti yang disampaikan oleh Habib Rizieq yang dipostingkan Abah. FPI ada karena ada kepentingan orang kuat di negeri ini - - - - - - -
2 FPI bukanlah karena inisiatifnya si habib
################################################################
HMNA:
1. Melihat Forbes(*) yang dibentuk bottom up atas dasar keikhlasan / idealisme, saya berkeyakinan FPI-pun demikian pula. Perihal annaba / kongkow beberapa purnawirawan jendral AMN (kok bukan dari polisi?) kepada pak Chojim bahwa FPI terbentuk top down, saya lebih percaya pada keterangan Habib Rizieq yang menyatakan bahwa FPI terbentuk bottom up.
2. Yang lebih benar adalah: "Salah seorang pendiri FPI adalah Habib Riziek," berdasarkan keterangan Habib Riziek dalam wawancara yang saya posting, yang bunyinya seperti berikut: "hampir semua pendiri FPI termasuk saya, pada awalnya orang-orang yang anti berorganisasi, bukan ana saja bahkan mereka-mereka yang terlibat dalam deklarasi tidak pernah berorganisasi. KITA ga pernah berfikir kalau FPI harus punya AD ART, KITA ga ngerti itu.... jadi artinya KITA ga pernah berfikir kesitu jadi spontan saja muncul trus berjalan begitu saja dan akhirnya dalam perjalanan itu KITA belajar cara berorganisasi". (KITA saya yang tuliskan dalam huruf kapital, maksudnya saya garis bawahi, bahwa FPI didirikan bukan oleh Habib Riziek seorang, bukan one man show)
----------------------------
(*)
Forbes terbentuk bottom up
(Membantu polisi, bukan dibacking polisi)
Vide Laporan Khusus - Tempo 15 Desember 2002, antara lain seperti berikut: "Tapi ada juga yang 'berat' seperti yang terjadi di Gowa dan Jeneponto, Sulawesi Selatan. Mereka menerapkan hukum potong tangan pada pelaku kejahatan di kawasan tersebut."
Sebenarnya bukan hanya di Kabupaten Gowa dan Je'ne'ponto saja, tetapi sampai ke Bulukkumba, Bantaeng dan Bone bersinergi memerangi kejahatan dengan pranata hukum yang dalam hal ini kepolisian. Organisasi masyarakat dalam da'wah nahi mungkar membentuk organisasi dalam wujud Forum Bersama (Forbes), yang tokoh-tokohnya kemudian setelah KPPSI terbentuk, umumnya menjadi aktifis KPPSI. Polisi menjadi kewalahan dalam memproses secara hukum terhadap yang diduga keras perampok ternak, karena tidak ada yang berani menjadi saksi. Sejak Forbes bergerak membantu polisi, sudah tidak ada lagi perampok ternak, yang tidak segan membunuh korbannya, yang sangat meresahkan dan ditakuti penduduk. Perampok ternak yang tertangkap tangan "dimassa" dengan dipotong tangannya atau dibunuh kalau melawan dalam pengepungan. Dalam hal "dimassa" ini para pelaku yang memassa itu tidak "diketahui" sehingga perbuatan para eksekutor yang "melanggar hukum positif" itu tidak bisa diproses secara hukum. Sayang sekali, setelah pergantian Kapolda saling pengertian antara Forbes dengan Polisi sudah tidak berlanjut. Namun kegiatan Forbes sekali-sekali menggigit, menampakkan giginya. Pernah almarhumah isteri saya tatkala pulang berdawah dari pedalaman menjumpai di daerah Je'ne'ponto kerumunan orang di pinggir jalan. "Tungngapanjo?" (Ada apa itu), tanya supir. "Anu katte, paellaq mate nimassa," (Anu mas, perampok ternak mati dimassa), jawab dua tiga orang bersamaan.
.
----- Original Message -----
From: "chodjim" <chodjim@gmail.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Friday, July 02, 2010 04:04
Subject: Re: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR
Mas Muiz,
Yang jelas FPI ada bukanlah seperti yang disampaikan oleh Habib Rizieq yang dipostingkan Abah. FPI ada karena ada kepentingan orang kuat di negeri ini, yang secara legal formal didukung oleh Kapolda DKI pada 1998 dan direstui oleh panglima abri (belum tni) pada waktu itu.
Saya peroleh info-info begini karena saya mengajar "ngaji" pada orang-orang yang dekat dengan mereka (orang-orang kuat), dan juga mengajar ngaji pada sebagian purnawirawan jendral AMN hingga hari ini. Jadi, FPI bukanlah karena inisiatifnya si habib.
Wassalam,
chodjim
----- Original Message -----
From: Abdul Muiz
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, June 28, 2010 8:51 PM
Subject: Re: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR
kalau meresponse atau reply e-mail apapun topiknya ya cuma membahas doang alias omdo. Memang akan lebih asyik kalau ada aktivis atau tokoh intelektual FPI yang ikutan diskusi di milist ini. Jadi tidak cuma satu arah.
Saya jadi ingat fenomena lasykar jihadnya Ja'far Umar Thalib yang menjadi Tentara Swasta tempo dulu, begitu TNI dinilai menjalankan fungsinya secara optimal, maka dengan sukarela Ja'far Umar Thalib membubarkan kelompoknya dan grass rootnya taat dan tidak terdengar lagi kiprahnya. Mungkin ada perbedaan fenomena FPI dan Lasykar Jihad, apakah kalau POLRI menjalankan fungsinya secara optimal akan menutup ruang gerak polisi swasta yang diambil oleh FPI ? Kalau POLRI menjalankan peran maksimalnya seperti TNI boleh jadi Habib Rizieq akan mengambil langkah yang tidak jauh beda dengan Ja'far Umar Thalib. Ataukah ada aktivis FPI di WM ini yang care untuk diskusi di sini ??
Wassalam
Abdul Mu'iz
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment