Advertising

Sunday 4 July 2010

Re: [wanita-muslimah] salah kirim, mestinya ke mayapadaprana <= Seri 404

 

Hanya saja kemudian penafisran petunjuk itu tergantung tiap
orang. Penafsir yang satu berbeda dengan penafsir yang
lain. Ketika salah satu atau keduanya merasa paling benar
dan berprinsip, "pokoknya kalau tidak menuruti tafsir saya
adalah sesat", terjadilah permusuhan di antara sesama
Islam. Bukan mencari titik temua tetapi saling menghujat
seolah-olah yang lain pastilah masuk neraka atau "halal
darahny". Kemajuan terjadi kalau ada saling diskusi antara
mereka yang berbeda pendapat. Kapan Islam (di Indonesia)
mau maju?
Astaghfirullah
KM

----Original Message----
From: mnur.abdurrahman@yahoo.co.id
Date: 04/07/2010 23:00
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Subj: [wanita-muslimah] salah kirim, mestinya ke
mayapadaprana <= Seri 404

Maaf, salah kirim, mestinya ke mayapadaprana
Salam
HMNA

Islam yang bermuatan: aqidah (pokok keimanan), jalannya
hukum dan akhlaq, meliputi cakrawala yang luas, yaitu
petunjuk untuk mengatur baik kehidupan nafsi-nafsi
(individu), maupun kehidupan kolektif dengan substansi yang
bervariasi seperti keimanan, ibadah ritual (spiritualisme),
karakter perorangan, akhlaq individu dan kolektif,
kebiasaan manusiawi, ibadah non-ritual seperti: hubungan
keluarga, kehidupan sosial politik ekonomi, administrasi,
teknologi serta pengelolaan lingkungan, hak dan kewajiban
warga-negara, dan terakhir yang tak kurang pentingnya yaitu
sistem hukum yang teridiri atas komponen-komponen:
substansi aturan-aturan perdata-pidana, damai-perang,
nasional-internasional, pranata subsistem peradilan dan
apresiasi hukum serta rasa keadilan yang hidup dalam
masyarakat yang berakhlaq. Semua substansi yang disebutkan
itu bahasannya ada dalam Serial Wahyu dan Akal - Iman dan
Ilmu. Maksudnya Wahyu memayungi akal , dan Iman memayungi
ilmu.

one liner Seri 404
insya-Allah akan diposting hingga no.800
no.terakhir 930
*******************************************************************

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
404. Mobil Bagi Anggota DPRD

Di luar hujan deras bersinergi dengan banjir kiriman. Itu
menghasilkan luaran yang berwujud air selokan kecil
melimpah menggenangi pekarangan rumah menyapu-nyapu
pelataran teras. Juga melimpah mengisi jalan di muka rumah.
Untunglah loper telah sempat mengantar Harian "FAJAR" edisi
Minggu, 19 Desember '99, sebelum jalan di depan rumah
menganak sungai. Saya telah bersiap-siap dan sedang
menunggu taksi panggilan untuk menghadiri musyawarah
Penyusunan Program Kerja Pesantren IMMIM Putera. Karena
hari hujan saya rencanakan pergi ke pesantren dengan taksi.
Sebab untuk naik pete'-pete' (oplet) harus mengarungi anak
sungai untuk sampai ke jalur pete'-pete'. Stasiun becak
yang dekat rumah pagi itu sunyi dari becak, jadi saya tidak
dapat naik becak ke jalur pete'-pete'. Seperti saya pernah
tulis dalam Seri 383, bahwa "sejak keadaan fisik saya tidak
memungkinkan menyetir jauh-jauh, sedangkan saya tidak dapat
menggaji sopir pribadi, lagi pula anak-anak yang dapat
menyetir sudah mempunyai kesibuk
an sendiri-sendiri, ditambah pula sewa taksi yang mahal,
maka kalau bepergian di dalam kota saya naik kendaraan umum
pete'-pete'. Saya dapat belajar dan merasakan hidup
berdemokrasi dengan naik pete'-pete' ini." Demikian yang
telah saya tulis dalam Seri 383 tersebut. Mengapa saya
tulis tetek-bengek berkendaraan ini, oleh karena ada
relevansinya dengan judul di atas.

Sambil menunggu taksi, saya baca halaman 2 Harian "FAJAR"
edisi Minggu, 19 Desember '99 tentang Laporan Utama yang
berkisar di sekitar ribut-ribut soal mobil DPRD. Ini
beberapa komentar yang telah saya baca:
"Itu sebagai tanda bahwa anggota DPRD Sulsel sekarang ini
masih punya pola pikir Orde Baru. Saya kira tidak harus
jalannya pemerintahan dikontrol dari atas mobil. Mereka
memperlihatkan perilaku priyai dan tidak punya sence of
crisis. Mereka itu manja dan tidak ikut merasakan krisis
yang dialami oleh masyarakat yang diwakilinya. Sebagai
wakil rakyat sebaiknya mereka itu menjadi teladan di tengah-
tangah masyarakat. Jangan justru memperlihatkan pola hidup
yang konsumeristik. Ngototnya mereka minta jatah mobil
berarti tidak mempertimbangkan kemampuan pendapatan daerah
yang terperosok akibat krisis yang berkepanjangan. Untuk
datang dan pergi ke kantor, karena memang belum punya mobil
sendiri, ya, gunakan dululah yang ada, maksudnya kendaraan
umum becak dan pete'-pete'. Ini baru bertugas 3-4 bulan.
Bagaimana kalau masa kerja dewan sudah 1 tahun. Mungkin
bukan lagi permintaan mobil, tetapi sudah memelas lagi
untuk mendapatkan rumah pribadi." Demikianlah penilaian
miring dari beberapa orang
yang saya baca pada halaman 2.

Demikianlah hari Ahad pagi itu berlalu dari menit ke menit
saya membaca sambil menunggu taksi atapun menunggu taksi
sambil membaca. Namun taksi tak kunjung datang. Asal
ditelepon ulang bagaimana apa sudah ada taksi yang menuju
ke Kompleks Ujungpandang Baru, selalu mendapat jawaban,
sabar pak, sedang diusahakan. Biasanya memang dalam keadaan
cuaca yang tidak bersahabat itu jaranglah ada sopir taksi
yang berani datang ke kompleks yang direndam air itu,
karena takut terperangkap air. Sebab seperti yang pernah
saya tulis bertahun-tahun lalu bahwa sejak dibangun jalan
tol (baca: tanggul) yang menghadang debit air yang
melimpah, maka kompleks perumahan Ujungpandang Baru dan
sekitarnya berfungsi sebagai perangkap air. (Walaupun telah
keluar Kepres yang mengembalikan Kotamadya ini ke nama
asalnya yaitu Makassar, namun saya pikir nama Ujungpandang
Baru tetaplah demikian, tidaklah perlu semua nama
Ujungpandang diubah pula menjadi Makassar. Mengapa? Karena
di kotamadya ini ada kecamatan bernama
Kecamatan Ujungpandang. Kalau Kecamatan Ujungpandang
diubah pula menjadi Kecamatan Makassar, akan terjadi
kerancuan, sebab dalam kotamadya ini ada juga kecamatan
yang bernama Kecamatan Makassar).

Akhirnya saya putuskan untuk tidak menghadiri rapat. Pada
waktu saya membaca komentar yang miring itu di luar hujan
bertambah deras, serta banjir kiriman bertambah lantang.
Saya bayangkan bagaimana jadinya jika diri saya seorang
ketua komisi di DPRD dan harus memimpin sidang komisi dan
harus datang ke gedung DPRD dengan pete'-pete'. Salah satu
hikmah puasa ialah dapat merasakan derita kelaparan orang-
orang yang dalam hidup sehari-harinya bergumul dengan
lapar. Orang yang berteori saja dalam seminar lapar tidak
akan dapat menghayati apa itu lapar. Berat mata memandang
lebih berat bahu memikul. Saya ragu apakah mereka yang
mengadakan penilaian yang miring itu pernah naik pete'-
pete' dari rumah ke kantornya! Mengapa? Karena hanya orang
berpuasa saja yang dapat merasakan derita orang-orang
bergumul dengan lapar.

***

Salah satu sikap mental masyarakat agraris ialah visi
mereka mengenai harta benda. Mereka memandang harta benda
itu dari segi nilai status sosial pemiliknya, intinya dari
segi penampilan yang konsumeristik. Al Quran mengajarkan
kita akan sikap mental masyarakat madani, yaitu melihat
hata benda itu dari segi nilai fungsionalnya. Tujuan puasa
ialah untuk meningkatkan diri dari beriman menjadi
bertaqwa. Salah satu ciri bertaqwa ialah:
-- W MMA RZQNHM YNFQWN (S. ALBQRT, 3), dibaca: Wa mimma-
razaqna-hum yunfiqu-n (s. albaqarah), artinya:
-- Dan dari sebagian yang Kami rezekikan kepada mareka,
diinfaqkannya (dikeluarkannya untuk fungsi sosial), (S.
Sapi betina, 2:3).

Pada umumnya yang menilai anggota DPRD seperti yang
ditaruh di antara dua tanda kutip yang telah dikutip di
atas itu, mempunyai sikap mental masyarakat agraris, yaitu
memandang mobil itu dari segi penampilan yang
konsumeristik. Padahal menurut ajaran Al Quran mobil itu
harus dilihat dari segi fungsionalnya, yaitu sikap mental
yang melahirkan visi yang dimiliki oleh masyarakat madani.

Alhasil dengan sikap mental masyarakat madani yang
memandang mobil itu dari segi fungsionalnya, disertai
dengan sence of crisis, para anggota DPRD yang belum
mempunyai kendaraan sendiri sangatlah patut dan berhak
untuk memperoleh mobil sederhana, yang tangan keduapun
(twede hand) jadi, yang penting mesinnya, remnya dan
perlengkapan lainnya berfungsi dengan baik. Walla-hu a'lamu
bishshawa-b.

*** Makassar, 26 Desember 1999
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/1999/12/404-mobil-bagi-
anggota-dprd.html

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment