Advertising

Thursday, 1 July 2010

Sisi FPI yang tidak terungkap <= Re: [wanita-muslimah] Indonesian Military Behind Islamist Thugs, Lawmaker

 

reflection
Kalau tak ada berada,
tidaklah elang bersarang rendah.
Kalau bukan karena pki
buat apa bertempat di Banyuangi

HMNA

**********************************************
=============================================
Sisi FPI yang tidak terungkap (ditutupi oleh media masa)
=============================================
Front Pembela Islam (FPI) sebenarnya sudah lama jadi incaran aliansi musuh Allah SWT yakni kelompok gabungan antara kelompok liberal, kelompok maksiat (prostitusi, perjudian, dan pornografi), kelompok kuffar, dan aparat serta pejabat yang selama ini mendulang uang haram dari perputaran bisnis haram tersebut. Sejak berdiri pada tahun 1998, FPI memang getol memerangi tempat-tempat maksiat. "Sudah banyak tokoh dan elemen Islam yang menyampaikan amar ma'ruf, maka FPI memang mengkhususkan diri pada Nahyi Munkar. Tapi tentu dengan prosedur yang benar secara hukum formal,

Keberanian FPI ini dalam menggempur lokasi-lokasi kemaksiatan memang tidak main-main. Rumah-rumah pelacuran, rumah judi, termasuk kantor tempat raja media porno dunia "Playboy"di Jakarta, semua diganyang oleh laskar Islam yang satu ini. Bagi media massa, baik cetak, radio, maupun teve, tindakan FPI tersebut memang merupakan berita yang layak dijadikan tajuk utama. Sayangnya, media-media yang juga banyak disusupi kelompok liberal dan kelompok penyuka kemaksiatan ini yang diekspos adalah kekerasan FPI semata.

Padahal, kekerasan atau penyerbuan yang dilakukan FPI merupakan jalan terakhir yang terpaksa diambil FPI setelah melewati berlapis-lapis prosedur, di antaranya mendesak kepolisian untuk berbuat.

Media massa hanya mengekspos hal itu, tapi tidak memuat apa yang FPI lakukan sebelum itu. Penyerbuan atau pengrusakkan merupakan langkah terakhir yang diambil FPI setelah melewati tahap-tahap sebelumnya. Jika ada informasi yang menyebutkan di suatu tempat ada lokasi yang tidak beres, maka FPI biasanya mengirim intelijennya yang terdiri dari beberapa orang untuk menggali informasi yang valid. Jika benar itu tempat yang tidak beres, maka ada dua pengelompokkan yang FPI lihat. Jika tempat maksiat itu didukung warga sekitar dalam arti banyak warga sekitar yang mencari nafkah di sana dan menggantungkan hidupnya di sana, maka FPI kirim ustadz untuk memberi pencerahan. Ini sisi amar ma'ruf FPI. FPI mendirikan pengajian dan sebagainya.

Namun jika tempat maksiat itu ternyata meresahkan warga sekitar, dan banyak yang dilindungi oleh preman terorganisir atau malah ada oknum aparat yang ikut melindungi, maka FPI biasanya melayangkan surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian agar polisi bisa bersifat pro-aktif. Jika sampai waktu yang FPI minta belum ada tindakan apa pun juga dari kepolisian, FPI melayangkan surat kembali mendesak agar aparat segera turun tangan. Ini FPI lakukan sampai tiga kali. Namun jika aparat ternyata diam terus, tidak menunjukkan itikad baik untuk menyikat kemaksiatan, maka FPI pun segera mengirim surat pemberitahuan bahwa FPI akan mengirim laskarnya ke tempat tersebut untuk membantu tugas kepolisian. Ini semata-mata FPI lakukan karena polisi tidak bertindak.

FPI membantu tugas kepolisian. Ini patut diberi tekanan. Karena polisi terlalu sibuk sehingga tempat maksiat tersebut tetap berjalan dengan aman dalam meracuni masyarakat, maka laskarFPI yang turun. Selain memberi surat kepada polisi, FPIpun melayangkan surat pemberitahuan berlapis-lapis kepada pengeloal tempat kemaksiatan itu, dan biasanya mereka membandel karena menganggap polisi saja tidak berani membereskannya, apalagi FPI. Tapi sekali lagi ditekankan, FPI berjihad untuk menegakkan agama Allah, jadi FPI tidak kenal takut terhadap segala kemaksiatan. Mereka yang berada di jalan setan saja berani, masak FPI yang berjaung di jalan Allah harus takut!

Sisi inilah yang jarang diekspos media massa sehingga masyarakat banyak tahunya FPI ini organisasi anarkis. Padahal FPI telah melakukan berlapis-lapis peringatan, bahkan berkoordinasi dengan kepolisian.

Sebenarnya, media-media massa di negeri ini banyak yang mengetahui hal tersebut. Namun disebabkan mereka memang banyak yang berkepentingan agar FPI bubar, maka yang diberitakan adalah sisi kekerasan dari FPI. Padahal, FPI hanya membantu tugas kepolisian yang terlalu sibuk dengan tugas-tugas rutin. (rz)
.

----- Original Message -----
From: "sunny" <ambon@tele2.se>
To: <Undisclosed-Recipient:;>
Sent: Thursday, July 01, 2010 23:27
Subject: [wanita-muslimah] Indonesian Military Behind Islamist Thugs, Lawmaker

http://www.thejakartaglobe.com/home/indonesian-military-behind-islamist-thugs-lawmaker/383394

June 30, 2010

Members of the hardline Islamic Defenders' Front (FPI), pictured here in a file photo, forced the cancellation of a House of Representatives-led meeting on free health care in East Java because they thought, mistakenly, that it was being led by the banned Indonesian Communist Party (PKI). (AFP Photo/Romeo Gacad)

Indonesian Military Behind Islamist Thugs, Lawmaker

A lawmaker on Wednesday accused the security forces of secretly supporting Islamist vigilantes as a kind of paramilitary force to intimidate opponents and commercial rivals.

Indonesian Democratic Party of Struggle lawmaker Eva Kusuma Sundari said extremist vigilantes known for violent attacks on bars, minorities and human rights advocates had direct links to military and police generals.

"The organization is now part of the conflict management strategy the Indonesian military exercises to maintain its power," she told AFP, referring to the stick-wielding fanatics known as the Islamic Defenders Front (FPI).

"There are several military personnel who still 'use' the services of the FPI... I suspect they maintain and protect the FPI because they still have interests with them."

The FPI is known for threatening, intimidating and physically attacking Indonesians with almost complete impunity, despite repeated calls for the government to ban the organization.

On Sunday it threatened "war" against the Christian minority in the Jakarta suburb of Bekasi and urged all mosques in the city to create armed militias.

Sundari is a member of a group of MPs who has demanded the government crack down on the vigilantes after they burst into an official meeting on health care in East Java last week and accused the organisers of being communists.

FPI chairman Habib Rizieq hit back at the group's critics, saying they were part of a conspiracy among communists and liberals against the imposition of sharia or Islamic law in the secular but mainly Muslim country.

"Police should not discriminate -- whoever propagates communism should be brought to justice as it is a criminal offence," he told a press conference at FPI headquarters in Jakarta.

He did not renounce violence and when a journalist asked him to respond to community concerns about violence he accused him of being a communist.

Agence-France Presse

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment