Advertising

Thursday 1 July 2010

[wanita-muslimah] Re: FPI gebuk gebukan dengan FBR ... heuh ....

 

Ari Condro--------Bismilahirrahmanirrahiim

Semua berselihan dan perkelahian antara sesama keluarga dan sekampung adalah karena;

1.sistem pemerintahan yg beleum adil dan masih diskriminasi.
Setiap ketidak adilan dan diskriminasi,tidak akan ada kedamian dlm masarakta itu.

2.Sumber kedua adalah dimana FPI cs dalam menegakan amar makruf nahi mungkar bukan merujuk kpd al Quran atau peraturan2 ALLAH, tapi kpd Hadits PALSU...

Saya melihat dari jauh sangat menakutkan,dimana bangsa Indonesia ygdulu adalah terkenal masarakat yang damai-tolerenasi dgn perbedaan, setelah idiology imperialis Wahabi-salafy arab diberikan kemerdekaan
untuk berdakwah di Indonesia semenjak era keterbuakaan, demokrasi
mulailah terjadi keributan2 dlm masarakat kita Indonesia..

Sangat mengerikan sekali, Indonesia akan cabik2 seperti Pakistan...
sampai hari ini sudah 386 orang yg dibunuh oleh bom2 bunuh diri oleh golongan2 islam Melitan wahabi-Salafy...

Mereka tidak akan berhenti sampai mereka berkuasa di Indonesia.

Marilah kita semua element2 bangsa yg cinta damai..toleransi dan hidup harmony seperti negara2 maju Barat, dan Amerika...

Mereka giat bekerja kearah mensejahaterakan masarakatnya dgn membuka lapngan2 kerja........kita masih dlm saling hancur menghancurkan sampai meninggal dunia.

Hari ini terjadi lagi tragendy pembunuhan sesama muslim di pakistan
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2010/07/100701_lahore.shtml

salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro <masarcon@...> wrote:
>
> Mau dibawa kemana negeri ini ? heuran deh
>
>
> From: KRL-Mania@yahoogroups.com
> On Behalf Of ursula sitorus
> Subject: [KRLMania.com ] OOT : FBR vs FPI
>
>
>
> Mulai hari Senin 19 Juni, di ujung jalan Kramat Lontar yang menghubungkan
> dengan jalan Kramat Sentiong sudah dipasang panggung, setelah saya
> perhatikan ternyata akan ada acara dari FBR cabang Kramat Lontar, entah
> apapun namanya.
>
>
>
> Selasa, 20 Juni 2006, pk. 22.00 ketika sampai ke kos di Kramat Lontar, ada
> kejadian yang benar benar di luar dugaan dan menurut saya, maaf, sangatlah
> konyol!! Panggung milik FBR yang berjarak hanya 50 m dari kos menggelar
> acara dangdutan, sedangkan di rumah sebelah saya, menggelar acara pengajian
> yang notabene adalah milik FPI entah cabang apa. Yang paling parah adalah
> keduanya sama sama memakai pengeras suara. Bisa dibayangkan bukan, betapa
> ramainya kondisi sekitar kos saya, radius 50 m kekanan dan kekiri.
>
>
>
> Bingung? Pasti!!! Mengapa kedua pihak ini sama sama bersikeras memakai
> pengeras suara? Jujur saja, setelah 1 tahun numpang tinggal di kampung ini,
> baru sekali ini mengalami kejadian ini. Setiap minggu entah hari apa, rumah
> sebelah memang selalu menggelar acara pengajian, tapi baru kali ini memakai
> pengeras suara yang beradu dengan suara dangdutan dari kelompok FBR.
>
>
>
> Kalau dipikir lebih dalam mungkin tambah bingung. Dari sisi FBR, sebagai
> orang yang punya kampung, mereka merasa berhak membuat apapun, dan pula
> mungkin juga mereka mempunyai izin keramaian. Dari sisi FPI, mereka
> mempunyai hak untuk berkumpul dan menyelenggarakan kegiatan keagamaan. Tapi
> kedua duanya sama sama tidak punya TOLERANSI!!
>
>
>
> Pk. 23.00 FPI dan FBR sama sama tidak memberikan kesempatan kepada
> tetangganya untuk beristirahat. keduanya sama sama masih memakai pengeras
> suara, mengganggu waktu istirahat apalagi yang besok harus ke kantor ataupun
> ke sekolah. Keduanya pun tidak mau mengalah untuk memberikan kesempatan
> untuk pihak mana duluan yang diberikan kesempatan melakukan kegiatannya
> (serunya, dangdutan FBR menampilkan penyanyi yang lumayan seksi dan FPI
> dengan anggotanya memakai pakaian muslim lengkap).
>
>
>
> Pk. 23.30 dangdutan mendadak hilang, dan tidak lama lagi terdengar ribut
> ribut di depan kos, saya langsung keluar kamar dan melihat dari teras lt. 3
> kosan saya. Dan wow�� anak anak FPI menyerang FBR dengan melemparkan batu,
> kayu, merusak panggung. Pemandangan yang mengerikan, mengapa? Karena setelah
> pengajian, kok bisa bisanya mereka membuat keributan begitu, setelah
> menyerang dan kembali berkumpul di depan kos saya dan menyebutkan beberapa
> kalimat islami yang saya tidak tahu artinya. Setelah itu mereka membubarkan
> diri. Tapi saya melihat, ada orang FBR yang berusaha melerai pertikaian ini
> namun berbicara melalui HT. saya langsung menebak, pastinya ia memanggil
> teman temannya mengingat Kramat Senen ini adalah kampungnya FBR.
>
>
>
> Pk. 23.50, serentak kelompok FBR mendatangi rumah ustad dari FPI itu. Duh
> ngeri deh, mereka bawa kayu, bamboo runcing, besi dan meneriakkan kata kata
> kasar. Beberapa anak FPI yang bergerak menjauh dikejar sampai ujung jalan.
> Ada 3 mobil polisi namun diam saja. Wow�. Mengerikan!!!
>
>
>
> Sampai Pk. 01.00 jalan Kramat Lontar masih ramai dan mencekam. Masing masing
> kelompok ini menyatakan dirinya yang benar. Seandainya acara FBR dibuka
> dengan pengajian dan ceramah rohani dari FPI lalu dilanjutkan dengan
> dangdutan ala FBR mungkin lebih baik, sehingga keduanya bisa berjalan tanpa
> harus saling beradu pengeras suara.
>
>
> urs
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment