Advertising

Wednesday 30 March 2011

Re: [wanita-muslimah] Re: Runtuhnya Konsep Evolusi Darwinsme

 

Cak Dul,

Kata "yaddayya" itu bukan satu-satunya kata yang digunakan dalam Alquran. Selain 38:75, kata itu dipakai di 3:50 dan 61:6.

Di 3:50 diterjemahkan dengan "sebelumku", begitu pula pada 61:6, dan tidak diterjemahkan "di antara kedua tanganku". Pada banyak kitab Alquran terjemah, meski terjemahan masih dalam kalimat "created with My Hands", biasanya diberi notasi di bawahnya bahwa kalimat tersebut "metaforis" bagi kemuliaan Allah SWT.

Cak Dul harus ingat bahwa di Alquran disebutkan bahwa Allah tidak serupa dengan segala sesuatu, termasuk tidak serupa dengan manusia (Q. 42:11). Lha, kalau Allah mempunyai tangan seperti makhluk-Nya, itu artinya Allah itu serupa dengan makhluk-Nya.

Dan, bentuk tunggal untuk kata "yad" itu banyak digunakan di Alquran, tetapi tidak ada yang diterjemahkan menjadi "My two hands", seperti dalam bahasa Indonesia. Ingat, kata "hands" itu merujuk pada makna jumlahnya 2 atau lebih tangan. Artinya, bisa semiliar tangan. Mengapa tidak diterjemahkan "My one billion Hands", mengapa hanya diterjemahkan "My Hands". Mengapa terjemahan Indonesia "kedua tangan-Ku"? Apa para penerjemah Indonesia sudah melihat bahwa Tuhan mempunyai 2 tangan?

Coba baca terjemahan bahasa Inggris yang Cak Dul ambil, "3. (Allah) said: "O Iblis! what prevents thee from prostrating thyself to one whom I have created with My hands?"

Sekarang kita harus berani jujur secara bahasa (Inggris), benarkah My hands terjemahannya "Kedua tanganku"? Bila Cak Dul di Amerika, harus berani mengoreksi terjemahan Indonesianya dan tidak muter-muter lagi.

Wassalam,

chodjim

----- Original Message -----
From: abdul
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, March 31, 2011 7:33 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Runtuhnya Konsep Evolusi Darwinsme

"H. M. Nur Abdurrahman------------------------Bantahan saya..

Apakah HMNA yang benar atau para ahli2 bhs yang benar?

Lihat beberapa ahli2 terjemahan terkenal dibawah ini;

1. He said: O Iblis! What hindereth thee from falling prostrate before that which I have created with both My hands?

2.(Allâh) said: "O Iblîs (Satan)! What prevents you from prostrating yourself to one whom I have created with Both My Hands[]

3. (Allah) said: "O Iblis! what prevents thee from prostrating thyself to one whom I have created with My hands?

4, Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku

ALLAH Berfirman

Bahya peraturan2 ALLAH itu di turunkan dgn; JELAS,MUDAH DIMENGERTI DAN TERPERINCI/

memang ada beberapa peraturan2 ALLAH yg sulit di mengerti dgn melihat literlek saja.....ayat2 ini tdk berapa banyak dlm al Quran.

Setiap peraturan2 harus jelas,mudah di mengerti oleh pembacanya dan mempunyai satu arti agar tidak membingungkan pembacanya.

Kalau kita sudah mencoba memlajari ayat2 ALLAH dgn beberapa sumber ilmu pengetahuan,kalau masih salah. ALLAH Maha Tahu dan kita tidak akan berdosa ...insya ALLAH.

salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, " <mnur.abdurrahman@...> wrote:
>
> Khalaqtu biyadayya, tidak tepat diterjemahkan dengan kedua tangan, karena bentuk yadayya bukan bentuk mutsanna (dual). Seperti diketahui dalam bahasa Arab ada tiga tingkatan: mufrad (tunggal, singular), mutsanna (ganda, dual), jama' (tiga ke atas).
>
>
>
> Itulah sulitnya mengkaji Al-Quran melalui terjemahan. Seyogiayanya al-yad (tangan) itu dimaknai metaforis: "Kekuasaan".
>
>
>
> Departemen agama juga bikin kekeliruan dalam menterjemahkan, juga berhubungan dengan "keduanya", yang sebenarnya dalam ayat tidak ada disebutkan "keduanya".
>
>
>
> Silakan disimak:
>
> *********************************
>
> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
> WAHYU DAN AKAL- IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 732. Masalah Terjemahan S. Al-Anbiyaa' (21:33)
>
>
>
> Pertama-tama diucapkan syukur alhamduliLlah, karena al-Ustadz H.Abu Bakar Ba'asyir pada tgl 14 Juni telah mengirup udara bebas. Kepada Australia yang usil karena mencampuri urusan dalam negeri Republik Indonesia, sungguh patut diucapkan kepadanya: "To hell with your oppressive." Kepada Pemerintah diucapkan penghargaan, karena seperti dinyatakan oleh Wapres, Pemerintah RI menolak desakan negara-negara imperialis barat yang dijuru-bicarai Australia untuk membekukan aset al-Ustadz H.Abu Bakar Ba'asyir.
>
> ***
>
> -- WHW ALDzY KhALAQA ALYL WALNHAR WALSyMS WALQMR KL FY FLK YSBhWN (S. ALANBYAa, 21:33), dibaca:
> -- wahuwal ladzi- khalaqal laila wannaha-ra wasysyamsa walqamara kullun fi- falakin yasbahu-n.
> Terjemahn dari Al-Quran digital:
> -- Dan dialah yang Telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
> Terjemahan Kitab: Al-Quran dan terjemahnnaya oleh Yayaysan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Hak Penterjemah Pada Departemen Agama Republik Indonesia, Edisi Revisi 1994:
> -- Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
> Terjemahan dari Kitab Tarjamah Al-Quran Al-Karim oleh Prof.H.Mahmud Yunus, Penerbit PT Al-Ma'arif Bandung, 1988:
> -- Dia yang menjadikan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masingnya itu beredar di falak (tempat peredarannya)
> Terjemahan dari Kitab The Meaning of The Glorious Koran oleh Mohammed M. Pickthall, Published by The New American Library, New York, 1954:
> -- And He it is Who created the night and the day, and the sun and the moon. They float, each in an orbit.
>
> Dalam terjemahan dari Al-Quran digital dan Departemen Agama tidak mengikuti aturan menterjemah, yaitu sisipan "dari keduanya itu", seyogianya diletakkan di antara dua tanda kurung, karena "dari keduanya itu" bukan bagian dari ayat. Besar kemungkinan terjemahan dari Al-Quran digital diambil dari terjemahan Departemen Agama, namun Al-Quran digital salah dalam membubuhkan huruf kapital Telah, yang semestinya kata Dia yang pakai huruf kapital, karena dalam ayat (21:33), Dia adalah kata ganti untuk Allah. Terjemahan Mahmud Yunus mengikuti aturan menterjemah, karena meletakkan sisipan, yang bukan bagian dari ayat dalam dua tanda kurung (tempat peredarannya), namun Mahmud Yunus tidak tepat terjemahannya "menjadikan" untuk kata "khalaqa". Menciptakan = khalaqa, menjadikan = ja'ala. Terjemahan Mohammed M. Pickthall "float" untuk "yasbahuwn" sudah hampir sama dengan makna aslinya "berenang", yaitu bersentuhan dengan fluida.
>
> Terjemahan Departemen Agama yang pakai sisipan "dari keduanya itu" yaitu dalam konteks memberikan penekanan pada kedua benda langit itu. Namun dengan penekanan itu, terjemahan tersebut sudah melanggar ilmu nahwu (tata-bahasa) dari segi tasrif (konyugasi, conjugation of Arabic verbs) "yasbahuwn". Karena seperti diketahui dalam bahasa Arab ada tiga tingkatan, mufrad (tunggal, singular), mutsanna (ganda, dual) dan jama' (tiga keatas). Maka tasrif yasbahuwn menunjukkan ada tiga ke atas benda langit yang berenang. Kalau yang dimaksud hanya "dari keduanya itu", yaitu mutsanna, maka tasrifnya "yasbahaan".
>
> Secara keseluruhan terjemahan itu tidak ada yang murni tekstual, yaitu yasbahuwn berarti berenang. Mengapa mesti murni tekstual, silakan dibaca penjelasan berikut:
>
> ***
>
> Yasbahuwna berasal dari akar kata yang dibentuk oleh huruf-huruf Sin-Ba-ha, sabaha artinya berenang. Orang yang berenang mempunyai kecepatan relatif terhadap air yang direnanginya. Demikian pula benda-benda langit yang merenangi dukhan (fluida interstallair) yang memenuhi alam semesta. Benda-benda langit di samping mempunyai gerak bersama dengan dukhan mengedari pusat Milky Way, dalam kecepatan sudut yang sama besar, ibaratnya bintang-bintang itu hanyut dibawa arus fluida interstellair. Sedemikian jauh terjemahan "float" oleh Pickthal sudah mengena, namun benda-benda langit itu mempunyai pula gerak relatif terhadap dukhan, jadi ibarat orang berenang dalam gerakan arus laut. Matahari berenang dalam dukhan dengan laju relatif sekitar 24 km per detik. Matahari dibawa arus fluida interstallair mengedari pusat galaxy Milky Way dengan kecepatan tangensial 450 km per detik. Dalam sekali edar matahari memerlukan waktu sekitar 224-juta tahun. Sejak Allah SWT menjadikan matahari dari dukhan, baru 20 kali beredar keliling pusat Milky Way. Laju matahari yang berenang dalam dukhan itu tampaknya tidak tetap. Ada korelasi antara laju berenang dengan banyaknya dukhan yang disedot, yaitu makin lambat makin banyak dukhan yang disedot.
>
> Tidak jauh dari kutub utara orang mendapatkan di sana batu bara. Itu berarti pernah di tempat itu beriklim seperti iklim tropis dewasa ini. Itu menunjukkan bahwa pada era itu matahari berenang lebih lambat (kurang dari 24 km per detik), sehingga lebih banyak dukhan yang disedotnya, yang menyebabkan volume matahari membesar, lalu jarak antara bumi dengan matahari menjadi lebih dekat, sehingga suhu di permukaan bumi menjadi naik. Itulah penjelasan mengapa di kutub utara juga didapatkan batubara.
>
> Allah SWT sebagai Ar-Rabb, Maha Pengatur, berkehendak agar kita manusia ini dapat hidup di bumi di tatasurya ini. Bayangkan jika matahari mempunyai laju berenang hanya 2 sampai 3 km per detik, ia akan menjadi raksasa, seperti bintang raksasa sejenis matahari, yaitu. Betelgeuze, Razalgethi dan Epsilon Aurigae. Bumi ini yang pada mulanya berwujud fluida gas yang panas, tidak akan sempat menjadi fluida cair apalagi padat, karena matahari kian membesar, andaikata laju berenangnya hanya 2 sampai 3 km per detik. Artinya dalam keadaan itu jarak matahari dengan bumi kian dekat, bumi malahan makin panas, mana sempat membeku. Maka dalam proses menjadi raksasa itu akhirnya matahari akan melahap planet-planetnya. Kalau diameternya sudah sebesar raksasa Betelgeuze akan melahap bumi, sebesar raksasa Razalgethi akan melahap Saturnus dan 1,5 kali sebesar raksasa Epsilon Aurigae akan melahap Pluto. WaLlahu a'lamu bisshawab.
>
> *** Makassar, 18 Juni 2006
> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
>
> http://waii-hmna.blogspot.com/2006/06/732-masalah-terjemahan-s-al-anbiyaa.html
>
>
>
> Wassalam
>
> HMNA
>
>
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "chodjim" <chodjim@...>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Wednesday, March 30, 2011 3:19 PM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Runtuhnya Konsep Evolusi Darwinsme
>
>
> Abah HMNA, rupanya Cak Dul menyebutkan bahwa Allah menciptakan manusia dengan kedua tangan-Nya, itu diambilkan dari terjemahan Indonesia Q. 38:75, "khalaqtu bi yadayya".
>
> Dan inilah problematik terjemahan yang sangat digemari oleh mereka yang berpaham literal dan tidak mengerti bahasa Arab.
>
> Wassalam,
>
> chodjim
>
>
>
>
>
>
>
>
> .
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment