Saya ulangi:
Khalaqtu biyadayya, tidak tepat diterjemahkan dengan kedua tangan, karena bentuk yadayya bukan bentuk mutsanna (dual). Seperti diketahui dalam bahasa Arab ada tiga tingkatan: mufrad (tunggal, singular), mutsanna (ganda, dual), jama' (tiga ke atas).
Itulah sulitnya mengkaji Al-Quran melalui terjemahan. Seyogiayanya al-yad (tangan) itu dimaknai metaforis: "Kekuasaan".
Departemen agama juga bikin kekeliruan dalam menterjemahkan, juga berhubungan dengan "keduanya", yang sebenarnya dalam ayat tidak ada disebutkan "keduanya" dalam S. Al-Anbiyaau, 21:33:
WHW ALDzY KhALAQA ALYL WALNHAR WALSyMS WALQMR KL FY FLK YSBhWN (S. ALANBYAa, 21:33), dibaca:
-- wahuwal ladzi- khalaqal laila wannaha-ra wasysyamsa walqamara kullun fi- falakin yasbahu-n.
Terjemahn dari Al-Quran digital:
-- Dan dialah yang Telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
Terjemahan Kitab: Al-Quran dan terjemahnnaya oleh Yayaysan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Hak Penterjemah Pada Departemen Agama Republik Indonesia, Edisi Revisi 1994:
-- Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
Dalam terjemahan dari Al-Quran digital dan Departemen Agama tidak mengikuti aturan menterjemah, yaitu sisipan "dari keduanya itu", seyogianya diletakkan di antara dua tanda kurung, karena "dari keduanya itu" bukan bagian dari ayat. Besar kemungkinan terjemahan dari Al-Quran digital diambil dari terjemahan Departemen Agama, namun Al-Quran digital salah dalam membubuhkan huruf kapital Telah, yang semestinya kata Dia yang pakai huruf kapital, karena dalam ayat (21:33),
Terjemahan Departemen Agama yang pakai sisipan "dari keduanya itu" yaitu dalam konteks memberikan penekanan pada kedua benda langit itu. Namun dengan penekanan itu, terjemahan tersebut sudah melanggar ilmu nahwu (tata-bahasa) dari segi tasrif (konyugasi, conjugation of Arabic verbs) "yasbahuwn". Karena seperti diketahui dalam bahasa Arab ada tiga tingkatan, mufrad (tunggal, singular), mutsanna (ganda, dual) dan jama' (tiga keatas). Maka tasrif yasbahuwn menunjukkan ada tiga ke atas benda langit yang berenang. Kalau yang dimaksud hanya "dari keduanya itu", yaitu mutsanna, maka tasrifnya "yasbahaan".
Baca baik-baik Seri 603 di bawah
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
603. Surat Terbuka Kepada Menteri Agama RI
Assalamu 'alaykum Wr. Wb.
Dipermaklumkan kepada Bapak, sepanjang yang saya dapatkan, bahwa sudah bertahun-tahun hingga cetakan terbaru(?) Edisi Revisi 1994, masih saja tidak direvisi dua kesalahan dalam Kitab "Al Quran dan Terjemahannya", yang diterbitkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia, yaitu:
1. Ayat [17:1]: alBashiyr diterjemahkan dengan Maha Mengetahui. Tidak perlu penjelasan lebih lanjut.
2. Ayat [21:33]: WaHuwa Lladziy Khalaqa Llayla wanNahaara wasySyamsa walQamara Kullun fiy Falakin Yasbahuwna, diterjemahkan dengan: Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. Yang ini perlu penjelasan. Ada satu yang tidak lazim dalam terjemahan dan ada dua kesalahan.
2.1 Masing-masing dari keduanya itu adalah "sisipan". Saya katakan tidak lazim, oleh karena pada lazimnya sisipan itu diletakkan di antara dua tanda kurung, jadi lazimnya demikian (Masing-masing dari keduanya).
2.2 Kesalahan gramatikal, yaitu "matahari dan bulan" adalah mutsanna, yasbahuwn adalah jama', kalau mutsanna mestinya "yasbahaan".
2.3 Kesalahan substansial, mempersempit makna ayat, yaitu bahwa hanya matahari dan bulan saja yang beredar, padahal menurut intizhar, tiap-tiap sesuatu termasuk bumi juga berenang dalam falaknya.
Maka Bapak, sebagai Menteri Agama yang bertanggung jawab dalam Kitab "Al Quran dan terjemahannya", yang diterbitkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia, segera memerintahkan perbaikan terjemahan itu dalam edisi yang akan datang. Saya telah sampaikan, maka terlepaslah saya dari dosa "tidak menyampaikan kesalahan terjemahan Al Qur^an", dan dosa itu ditanggung oleh penanggung-jawab terjemahan Kitab Al Qur^an itu.
Yang terakhir: Alangkah eloknya jika Menteri Agama mengeluarkan seruan kepada semua pencetak Kitab Al Qur^an di Indonesia agar supaya memakai Rasm 'Utsmany, seperti Kitab Al Qur^an yang dihadiahkan oleh Pmerintah Arab Saudi kepada para Jama'ah Islamiyah yang telah menunaikan ibadah haji.
Wassalam,
Makassar, 30 November 2003
H.Muh.Nur Abdurrahman
***
Bagian selanjutnya adalah untuk para pembaca. Akan diceritakan romantika mengapa kesalahan itu dapat saya ketahui.
Kita mulai dahulu dengan kesalahan terjemahan ayat (17:1). Merupakan nostalgia bagi saya, sekitar tahun 70-han abad yang lalu. Saya masih tergolong muda, umur 40-han, tenaga masih kuat (kalah tangan maju coboq-coboq). Di taruh di antara tanda kurung, karena nilai itu saya tidak anut. (coboq-coboq = badik). Waktu masih muda itu, tenaga saya masih kuat berda'wah setiap malam bulan Ramadhan ada kalanya bahkan di tiga tempat, yang sekarang karena sudah tua (kepala 7) sudah tidak sanggup lagi. Kesanggupan saya sekarang hanya berda'wah dengan duduk di depan PC.
Suatu waktu di Paotereq Kecamatan Ujung Tanah saya diminta memberikan hikmah Isra-Mi'raj. Pada waktu dibacakan Al Qur^an, alBashiyr diterjemahkan dengan Maha Mengetahui. Maka tatkala saya mulai dengan ceramah, saya koreksi dahulu terjemahan itu. Namun setelah selesai acara, gadis yang menterjemahkan itu mendatangi saya lalu berucap dalam nada protes: "Ustadz, saya menyalin terjemahan itu dari buku ini," kemudian menyodorkan Kitab "Al Quran dan terjemahannya", yang diterbitkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia. Saya berterima kasih kepadanya atas protesnya itu, karena pengetahuan saya bertambah: "Departemen Agama salah menterjemahkan alBashiyr."
Selanjutnya kesalahan terjemahan ayat [21:33]. Untuk itu saya kutip dari Seri 007, berjudul Makrokosmos, bertanggal 1 Desember 1991, jadi 12 tahun lalu + 1 hari: "Gerak benda-benda langit diatur Allah SWT sebagai Ar Rabb, Maha Pengatur, melalui TaqdiruLlah yang disebut al Falak. Istilah ini diambil dari bahasa Al Quran: Kullun fiy Falakin Yasbahuwna (S.Yasin,40), tiap-tiap sesuatu berenang dalam falaknya (36:40). Disekitar materi yang dalam hal ini benda langit, ruang menjadi lengkung membentuk jalur geodesik yang berwujud medan gravitasi. Maka Al Falak adalah Jalur Geodesik, dan melalui jalur inilah benda-benda langit bergerak." Sehubungan dengan yang saya tulis itu, ada dua orang yang menelepon, kalau saya tidak salah ingat mengaku bernama Abbas dan Palinrungi. Keduanya mengemukakan, bahwa selain (S.Yasin,40), keduanya mengemukakan ayat [21:33] itulah, bahwa menurut ucapan Abbas dan Palinrungi yang dimaksud Al Qur^an hanya matahari dan bulan saja yang beredar.
Maka demikianlah para pembaca romantika terungkapnya bagi saya 2 kesalahan terjemahan itu. Mina l'Aaidiyna wa lFaaiziyna, Taqabbala Lla-hu Minnaa wa Minkum. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 30 November 2003
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2003/11/603-surat-terbuka-kepada-menteri-agama.html
----- Original Message -----
From: "abdul" <latifabdul777@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, March 31, 2011 8:33 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Runtuhnya Konsep Evolusi Darwinsme
"H. M. Nur Abdurrahman------------------------Bantahan saya..
Apakah HMNA yang benar atau para ahli2 bhs yang benar?
Lihat beberapa ahli2 terjemahan terkenal dibawah ini;
1. He said: O Iblis! What hindereth thee from falling prostrate before that which I have created with both My hands?
2.(Allâh) said: "O Iblîs (Satan)! What prevents you from prostrating yourself to one whom I have created with Both My Hands[]
3. (Allah) said: "O Iblis! what prevents thee from prostrating thyself to one whom I have created with My hands?
4, Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku
ALLAH Berfirman
Bahya peraturan2 ALLAH itu di turunkan dgn; JELAS,MUDAH DIMENGERTI DAN TERPERINCI/
memang ada beberapa peraturan2 ALLAH yg sulit di mengerti dgn melihat literlek saja.....ayat2 ini tdk berapa banyak dlm al Quran.
Setiap peraturan2 harus jelas,mudah di mengerti oleh pembacanya dan mempunyai satu arti agar tidak membingungkan pembacanya.
Kalau kita sudah mencoba memlajari ayat2 ALLAH dgn beberapa sumber ilmu pengetahuan,kalau masih salah. ALLAH Maha Tahu dan kita tidak akan berdosa ...insya ALLAH.
salam
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, " <mnur.abdurrahman@...> wrote:
>
> Khalaqtu biyadayya, tidak tepat diterjemahkan dengan kedua tangan, karena bentuk yadayya bukan bentuk mutsanna (dual). Seperti diketahui dalam bahasa Arab ada tiga tingkatan: mufrad (tunggal, singular), mutsanna (ganda, dual), jama' (tiga ke atas).
>
>
>
> Itulah sulitnya mengkaji Al-Quran melalui terjemahan. Seyogiayanya al-yad (tangan) itu dimaknai metaforis: "Kekuasaan".
>
>
>
> Departemen agama juga bikin kekeliruan dalam menterjemahkan, juga berhubungan dengan "keduanya", yang sebenarnya dalam ayat tidak ada disebutkan "keduanya".
>
>
>
> Silakan disimak:
>
> *********************************
>
> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
> WAHYU DAN AKAL- IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 732. Masalah Terjemahan S. Al-Anbiyaa' (21:33)
>
>
>
> Pertama-tama diucapkan syukur alhamduliLlah, karena al-Ustadz H.Abu Bakar Ba'asyir pada tgl 14 Juni telah mengirup udara bebas. Kepada Australia yang usil karena mencampuri urusan dalam negeri Republik Indonesia, sungguh patut diucapkan kepadanya: "To hell with your oppressive." Kepada Pemerintah diucapkan penghargaan, karena seperti dinyatakan oleh Wapres, Pemerintah RI menolak desakan negara-negara imperialis barat yang dijuru-bicarai Australia untuk membekukan aset al-Ustadz H.Abu Bakar Ba'asyir.
>
> ***
>
> -- WHW ALDzY KhALAQA ALYL WALNHAR WALSyMS WALQMR KL FY FLK YSBhWN (S. ALANBYAa, 21:33), dibaca:
> -- wahuwal ladzi- khalaqal laila wannaha-ra wasysyamsa walqamara kullun fi- falakin yasbahu-n.
> Terjemahn dari Al-Quran digital:
> -- Dan dialah yang Telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
> Terjemahan Kitab: Al-Quran dan terjemahnnaya oleh Yayaysan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Hak Penterjemah Pada Departemen Agama Republik Indonesia, Edisi Revisi 1994:
> -- Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
> Terjemahan dari Kitab Tarjamah Al-Quran Al-Karim oleh Prof.H.Mahmud Yunus, Penerbit PT Al-Ma'arif Bandung, 1988:
> -- Dia yang menjadikan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masingnya itu beredar di falak (tempat peredarannya)
> Terjemahan dari Kitab The Meaning of The Glorious Koran oleh Mohammed M. Pickthall, Published by The New American Library, New York, 1954:
> -- And He it is Who created the night and the day, and the sun and the moon. They float, each in an orbit.
>
> Dalam terjemahan dari Al-Quran digital dan Departemen Agama tidak mengikuti aturan menterjemah, yaitu sisipan "dari keduanya itu", seyogianya diletakkan di antara dua tanda kurung, karena "dari keduanya itu" bukan bagian dari ayat. Besar kemungkinan terjemahan dari Al-Quran digital diambil dari terjemahan Departemen Agama, namun Al-Quran digital salah dalam membubuhkan huruf kapital Telah, yang semestinya kata Dia yang pakai huruf kapital, karena dalam ayat (21:33), Dia adalah kata ganti untuk Allah. Terjemahan Mahmud Yunus mengikuti aturan menterjemah, karena meletakkan sisipan, yang bukan bagian dari ayat dalam dua tanda kurung (tempat peredarannya), namun Mahmud Yunus tidak tepat terjemahannya "menjadikan" untuk kata "khalaqa". Menciptakan = khalaqa, menjadikan = ja'ala. Terjemahan Mohammed M. Pickthall "float" untuk "yasbahuwn" sudah hampir sama dengan makna aslinya "berenang", yaitu bersentuhan dengan fluida.
>
> Terjemahan Departemen Agama yang pakai sisipan "dari keduanya itu" yaitu dalam konteks memberikan penekanan pada kedua benda langit itu. Namun dengan penekanan itu, terjemahan tersebut sudah melanggar ilmu nahwu (tata-bahasa) dari segi tasrif (konyugasi, conjugation of Arabic verbs) "yasbahuwn". Karena seperti diketahui dalam bahasa Arab ada tiga tingkatan, mufrad (tunggal, singular), mutsanna (ganda, dual) dan jama' (tiga keatas). Maka tasrif yasbahuwn menunjukkan ada tiga ke atas benda langit yang berenang. Kalau yang dimaksud hanya "dari keduanya itu", yaitu mutsanna, maka tasrifnya "yasbahaan".
>
> Secara keseluruhan terjemahan itu tidak ada yang murni tekstual, yaitu yasbahuwn berarti berenang. Mengapa mesti murni tekstual, silakan dibaca penjelasan berikut:
>
> ***
>
> Yasbahuwna berasal dari akar kata yang dibentuk oleh huruf-huruf Sin-Ba-ha, sabaha artinya berenang. Orang yang berenang mempunyai kecepatan relatif terhadap air yang direnanginya. Demikian pula benda-benda langit yang merenangi dukhan (fluida interstallair) yang memenuhi alam semesta. Benda-benda langit di samping mempunyai gerak bersama dengan dukhan mengedari pusat Milky Way, dalam kecepatan sudut yang sama besar, ibaratnya bintang-bintang itu hanyut dibawa arus fluida interstellair. Sedemikian jauh terjemahan "float" oleh Pickthal sudah mengena, namun benda-benda langit itu mempunyai pula gerak relatif terhadap dukhan, jadi ibarat orang berenang dalam gerakan arus laut. Matahari berenang dalam dukhan dengan laju relatif sekitar 24 km per detik. Matahari dibawa arus fluida interstallair mengedari pusat galaxy Milky Way dengan kecepatan tangensial 450 km per detik. Dalam sekali edar matahari memerlukan waktu sekitar 224-juta tahun. Sejak Allah SWT menjadikan matahari dari dukhan, baru 20 kali beredar keliling pusat Milky Way. Laju matahari yang berenang dalam dukhan itu tampaknya tidak tetap. Ada korelasi antara laju berenang dengan banyaknya dukhan yang disedot, yaitu makin lambat makin banyak dukhan yang disedot.
>
> Tidak jauh dari kutub utara orang mendapatkan di sana batu bara. Itu berarti pernah di tempat itu beriklim seperti iklim tropis dewasa ini. Itu menunjukkan bahwa pada era itu matahari berenang lebih lambat (kurang dari 24 km per detik), sehingga lebih banyak dukhan yang disedotnya, yang menyebabkan volume matahari membesar, lalu jarak antara bumi dengan matahari menjadi lebih dekat, sehingga suhu di permukaan bumi menjadi naik. Itulah penjelasan mengapa di kutub utara juga didapatkan batubara.
>
> Allah SWT sebagai Ar-Rabb, Maha Pengatur, berkehendak agar kita manusia ini dapat hidup di bumi di tatasurya ini. Bayangkan jika matahari mempunyai laju berenang hanya 2 sampai 3 km per detik, ia akan menjadi raksasa, seperti bintang raksasa sejenis matahari, yaitu. Betelgeuze, Razalgethi dan Epsilon Aurigae. Bumi ini yang pada mulanya berwujud fluida gas yang panas, tidak akan sempat menjadi fluida cair apalagi padat, karena matahari kian membesar, andaikata laju berenangnya hanya 2 sampai 3 km per detik. Artinya dalam keadaan itu jarak matahari dengan bumi kian dekat, bumi malahan makin panas, mana sempat membeku. Maka dalam proses menjadi raksasa itu akhirnya matahari akan melahap planet-planetnya. Kalau diameternya sudah sebesar raksasa Betelgeuze akan melahap bumi, sebesar raksasa Razalgethi akan melahap Saturnus dan 1,5 kali sebesar raksasa Epsilon Aurigae akan melahap Pluto. WaLlahu a'lamu bisshawab.
>
> *** Makassar, 18 Juni 2006
> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
>
> http://waii-hmna.blogspot.com/2006/06/732-masalah-terjemahan-s-al-anbiyaa.html
>
>
>
> Wassalam
>
> HMNA
>
>
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "chodjim" <chodjim@...>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Wednesday, March 30, 2011 3:19 PM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Runtuhnya Konsep Evolusi Darwinsme
>
>
> Abah HMNA, rupanya Cak Dul menyebutkan bahwa Allah menciptakan manusia dengan kedua tangan-Nya, itu diambilkan dari terjemahan Indonesia Q. 38:75, "khalaqtu bi yadayya".
>
> Dan inilah problematik terjemahan yang sangat digemari oleh mereka yang berpaham literal dan tidak mengerti bahasa Arab.
>
> Wassalam,
>
> chodjim
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment