Advertising

Tuesday 15 January 2013

Re: [wanita-muslimah] Utang Indonesia Rp6.000 Triliun + Dahlan Iskan Dan Soal Utang

 

 
klo arab punya minyak & GAs biasa disebut emas hitam tp INDONESIA lebih kaya lagi, g cuma emas hitam tp emas putih (tambang timah,emas dll terbesar didunia). bedanya INDONESIA punya penyakit C  = "Corruption",stadium akut. apalagi pelakunya biasanya berjamaah..
 
 
From: Sunny <ambon@tele2.se>
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, January 15, 2013 5:36 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Utang Indonesia Rp6.000 Triliun + Dahlan Iskan Dan Soal Utang
 
Di Swedia pajak pendapatan (gaji) adalah progresif , mulai dari paling rendah  25% sampai kurang lebih 60%. Jadi makin besar pendapatan makin besar pajaknya, ada yang mengatakan ini pajak solidaritas, yaitu spajak untuk negara  dan dari negara dikembalikan kepada masyarakat pajak tsb,  berupa misalnya untuk pembiayaan sekolah, pengobatan, transportasi umum, pertahanan dsbnya. Kalau mengenai sekolah tidak perlu bayar uang untuk bersekolah dan anak yang bersekolah dikasi uang saku, kalau tak salah 150 dolar  3 per bulan sampai umur 18 tahun, untuk  mahasiswa tak perlu bayar baik berupa uang pendaftaran, uang semester dan uang kuliah. Rumah sakit dan pengobatan tidak perlu bayar, termasuk  uang operasi dsb, tetapi belakangan ini kalau masuk rumah sakit harus bayar uang tempat tidur namanya, tidak seberapa mahal, kurang lebih 20 dollar per hari. Sebelumnya tidak bayar, tetapi dengan adanya trend "politik neoliberalisme" dimana  boleh dibilang pasar yang menentukan maka merayap privatisasi dimana kaum modal berusaha mengambil alih  bidang –bidang  seperti  transportasi  umum, pendidikan, kesehatan, sebegitu jauh mereka belum berhasil.
 
Kalau negara Arab seperti negeri-ngeri teluk dan Arab Saudia, agaknya gratis bagi warganegaranya untuk pendidikan. Saya tahu ini, karena teman saya pernah pergi membuka fakultas Kimia di Oman,  menurut dia mahasiswa tidak perlu bayar uang sekolah, asrama, buku, dan makan pun dibayar negara, mereka bisa berbuat demikian karena pendapatan  minyak dan gas
 
 
From: Ari
Sent: Tuesday, January 15, 2013 8:47 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Utang Indonesia Rp6.000 Triliun + Dahlan Iskan Dan Soal Utang
 
 
kalau di swedia, pajaknya berapa mas bro ?
 
kalau di indonesia, pegawai yg biasa biasa aja kena pajaknya antara 5-10 persen aja sih.  dengar dengar di negara skandinavian pajaknya 40-70 persen yah, mas bro ?
 
#negara sosialis kok pajaknya pada mencekik leher yah ? gumun ... hihihi
kalo kerja di spore, awak awak gini malah mauknya kategori bebas pajak lho.
apalagi kalo di negara negara arab. tax free ... :p

 
salam,Aristatus : mahasiswa
2013/1/15 Sunny <ambon@tele2.se>
 
 
 
 
Utang Indonesia Rp6.000 Triliun
 
 
Web Warouw | Jumat, 11 Januari 2013 - 17:21:47 WIB
: 135
 
 
Indonesia For Global Justice mengatakan pemerintah menopang pertumbuhan dengan utang.
 
JAKARTA - Indonesia For Global Justice menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini ternyata hanya bersumber dari utang, baik utang pemerintah, swasta maupun utang publik. Ekonomi tidak tumbuh dari produksi, produktivitas rakyat, dan usaha-usaha nasional.

Pemerintah berutang atas nama negara. Semua aset-aset negara dijadikan agunan untuk mendapatkan utang. Sementara, swasta berutang dengan menjaminkan aset bangsa, kekayaan alam, dan milik bangsa sebagai jaminan mendapatkan utang.

"Uutang merupakan unsur penopang pertumbuhan yang dibanggakan oleh Rezim SBY dan kabinetnya," kata peneliti Indonesia For Global Justice, Salamuddin Daeng, kepada SH di Jakarta, Jumat (11/1).

Salamuddin membeberkan berbagai tumpukan utang dalam ekonomi Indonesia. Uutang Luar Negeri Pemerintah mencapai 120,64 miliar dolar AS pada Oktober 2012 (setara dengan Rp1.206 triliun). Utang Dalam Negeri Pemerintah sampai dengan September 2012 sebesar Rp975,94 triliun. Utang Luar Negeri Swasta mencapai 123,072 miliar dollar AS per Oktober 2012 (Rp1,230 triliun).

Ia juga menjelaskan bahwa total uutang perusahaan dan publik yang bersumber dari Bank Nasional sebesar Rp2,585 triliun pada Oktober 2012.

"Dengan demikian, seluruh utang yang terbentuk dalam ekonomi Indonesia mencapai Rp6.000 trilun. Jumlah tersebut hampir setara dengan 80-85 % seluruh PDB Indonesia," kata dia.

Utang-utang ini akan menjadi sumber bencana bagi ekonomi Indonesia. Ketika nilai rupiah terus merosot sampai Rp10.000 per AS$, perdagangan Indonesia terus mengalami defisit dan akan semakin parah dalam 2013.

"Pertanian dan industri nasional hancur. Maka rakyat Indonesia akan menjadi sapi perah, diharuskan membayar pajak tinggi, untuk membayar utang pemerintah, mem-bailout utang swasta," kata Salamuddin.
Sumber : Sinar Harapan
 
+++++
 

Dahlan Iskan Dan Soal Utang

Selasa, 5 Juni 2012 | 1:47 WIB   ·
utang luar negeri
Apakah anda senang dengan utang yang terus meningkat? Hingga April 2012, utang pemerintah sudah mencapai Rp1.903 triliun. Data Bank Indonesia tahun 2012 menyebutkan, pada tahun 2006 total utang luar negeri Indonesia sebesar 132,63 miliar dollar AS, namun pada 2011 utang itu sudah membengkak menjadi 221,60 miliar dollar AS.
Ada yang cukup menggelitik soal utang yang terus meningkat. Itu ada di tulisan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, yang berjudul "Tekad Baru: Hidup Yang Polos-Polos Saja". Sebetulnya, pesan yang hendak disampaikan Dahlan lewat tulisan itu sangat bagus: bagaimana tekad yang sederhana bisa mendorong harapan. Hanya saja, ketika berbicara soal utang, Dahlan Iskan membuat "penyesatan" luar biasa.
Dahlan Iskan bercerita tentang pertemuannya dengan warga desa Bunigeulis, yang berada di lereng Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat. Warga desa itu sedang diliputi kegelisahan terkait masalah bangsa. Salah satunya adalah soal utang negara yang terus meningkat.
Kepada warga desa itu Dahlan Iskan mengajukan pertanyaan begini: baik mana Anda punya utang Rp8 juta tapi kekayaan Anda Rp10 juta, dengan punya utang Rp20 juta tapi kekayaan Anda Rp100 juta? Bagi Dahlan Iskan, tak soal utang Anda meningkat berapapun besarnya, asalkan kekayaan anda juga meningkat drastis.
Penjelasan Dahlan Iskan betul. Akan tetapi, jika penjelasan itu adalah analogi terhadap kondisi utang negara kita saat ini, maka jelas terjadi manipulasi besar-besaran di situ. Sebab, penjelasan soal utang negara tak sesederhana kisah dua orang yang saling pinjam-meminjam.
Pertama,  utang negara yang terus meningkat tidak disertai dengan perbaikan kondisi dan kualitas hidup rakyat. Artinya, penggunaan utang itu belum tentu untuk menggerakkan perekonomian yang menyejahterakan rakyat.
Sebagian besar utang itu dipakai untuk menggerakkan sektor keuangan. Sangat sedikit yang dipakai untuk menggerakkan sektor real, yang notabene menyangkut rakyat banyak. Dari data yang ada disebutkan, sebanyak 39,6 persen utang itu dipakai untuk menggerakkan sektor keuangan. Sedangkan 9,3 persen dipakai untuk perbaikan infrastruktur listrik, gas, dan air. Kemudian sekitar 4,7 persen dipergunakan untuk pengangkutan dan komunikasi. Sementara pertanian, yang menjadi tempat bergantungnya puluhan juta rakyat, hanya menerima alokasi 3,0%.
Ini yang membuat akumulasi utang luar negeri Indonesia tidak berkontribusi pada perbaikan infrastruktur, perbaikan layanan dasar, dan penciptaan lapangan kerja secara massif.
Kedua, sejarah utang—terutama yang berhubungan dengan negara-negara dan lembaga imperialis—adalah "jebakan" alias perangkap (debt trap). Utang luar negeri, seperti ditulis oleh Susan George dalam buku "Debt Boomerang: How Third World Debt Harms Us All", merupakan suatu mekanisme yang dibuat oleh negara maju (pendonor) untuk memaksa negara penerima (peminjam) mengikuti aturan-aturan atau langkah-langkah yang mereka paksakan.
Negara yang 'terperangkap utang' akan dipaksa untuk terus menggenjot ekspornya—terutama ekspor bahan mentah—dan melakukan penghematan pada pengeluaran pemerintah dan belanja kesejahteraan sosial. Ini yang terjadi di sejumlah negara Amerika latin satu dekade lalu dan sekarang terjadi di Indonesia.
Mungkin kita akan bangga dengan ekspor yang meningkat. Akan tetapi, seperti ditulis oleh Eric Toussaint, Presiden Komisi Penghapusan Utang Negara Dunia Ketiga, ekspor ini tidak lebih dari penjarahan kekayaan alam. Menurut Toussaint, dalam dua dekade terakhir, telah terjadi transfer kekayaan berkali-kali lipat dari pinggiran (dunia ketiga) ke pusat (negeri-negeri imperialis). Yang terjadi, negara dunia ketiga akan mengalami kekurangan bahan mentah dan bencana ekologis.
Di samping itu, untuk membayar utang, negara penerima pinjaman harus melakukan penghematan besar-besaran: pemangkasan subsidi, privatisasi layanan publik, dan lain-lain. Bahkan, tidak sedikit disertai dengan privatisasi BUMN. Akibatnya, rakyat dipaksa membayar mahal akses kebutuhan dasarnya (pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik, makanan, dan lain-lain).
Inilah yang menjelaskan mengapa peningkatan utang luar negeri justru berbarengan dengan tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup manusia Indonesia. Itulah sebabnya mengapa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia, pada tahun 2011 lalu, terperosok di peringkat 124 dari 187 negara.
Jadi, alih-alih kekayaan nasional Indonesia meningkat, utang luar negeri justru menjebak Indonesia dalam "lingkaran krisis". APBN tidak pernah sehat karena sebagian dipakai membayar cicilan utang. Sedangkan anggaran untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat terus dipangkas.  Lantas, apa buktinya bangsa kita menjadi kaya karena utang? Silahkan tanyakan ke Dahlan Iskan.
 
 

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (5)
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

1 comments:

Halo, saya Mrs Jennifer John, pemberi pinjaman pinjaman swasta yang
memberi hidup waktu peluang pinjaman.
Apakah Anda membutuhkan pinjaman mendesak untuk melunasi hutang-hutang Anda atau Anda membutuhkan pinjaman modal untuk meningkatkan bisnis Anda?
Anda telah ditolak oleh
bank dan lembaga keuangan lainnya?
Apakah Anda membutuhkan pinjaman konsolidasi atau hipotek?
mencari lagi karena kita di sini untuk membuat semua masalah keuangan Anda sesuatu dari masa lalu. Kami Pinjaman dana kepada individu
yang membutuhkan bantuan keuangan, yang memiliki kredit buruk atau membutuhkan uang
. untuk membayar tagihan, berinvestasi pada bisnis pada tingkat 2% Saya ingin menggunakan media ini untuk menginformasikan bahwa kami memberikan bantuan handal dan penerima dan akan bersedia untuk menawarkan kontak loan.So kami hari ini melalui email:
jenniferjohn536@hotmail.com

Data PEMINJAM'S

 1) Nama Lengkap: .......................................................
 2) Negara: ...........................................................
 3) Alamat: ..........................................................
 4) Negara: ..............................................................
 5) Seks: ................................................................
 6) Status Pernikahan: .................................................
 7) Pekerjaan: .....................................................
 8) Nomor Telepon: ................................................
 9) Saat ini posisi di tempat kerja: .....................
 10) Pendapatan Bulanan: .............................................
 11) Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: .....................................
 12) Durasi Pinjaman: ................................................
 13) Tujuan Pinjaman: ............................................
 14) Agama: ........................................................
 15) Apakah Anda sudah menerapkan sebelum .................................

 Terima kasih,
Mrs Jennifer.

Post a Comment