*Kolom IBRAHIM ISA:
Jum'at, 03 Mei 2013
-------------------*
*BERBAGAI PENDAPAT Sekitar*
*"KRITIK Terhadap AHOK"*
Berbagai pendapat bisa dibaca di media pers, di MAILIST dan di Facebook,
sekitar kasus *AHOK MENGEDEPANKAN ISU "KOMNIS".
*
Hal itu wajar terjadi dalam situasi perjuangan masyarakat untuk
pemberlakuan HAK-HAK DEMOKRASI dan PENEGAKKAN HUKUM di negara Republik
Indonesia, yang situasinya masih a m b u r a d u l.
Dikatakan "amburadul" mengingat a.l. kejadian berikut ini: Sejumlah
anggota KOPASUS menerjang sebuah penjara dan mengeksekusi 4 orang
tahanan yang mendekam disitu. Mereka dibunuh karena dianggap "preman".
Logikanya: Anggota Kopasus bisa saja membunuh para tahanan itu, dengan
mengemukakan berbagai alasan. Malah tindakan ekstra-judisial para
anggota Koppasus tsb oleh atasannya dipuji-puji. Sampai-sampai Presiden
SBY menyatakan para anggota Kopasus itu sebagai "kesartia". Karena
mereka berani mengakui tindakan mereka yang melanggar hukum itu. Tampil
pula Menhamkam membela para eksekusioner Kopasus tab. Itu bukan
pelanggaran HAM. Demikian Menhamkam. Tidak boleh diadili selain oleh
fihak militer . . . .
Ini pemberlakukan hukum macam apa? Aparat keamanan negara sendiri yang
menggoyah dasar hukum negara ini.
* * *
Dalam situasi masih "amburadulnya" situasi penegakkan hukum negara
Repubik Indonesia seperti itu, lebih-lebih lagi diperlukan sikap kritis
dan analitis. KRITIK adalah salah satu cara amat penting untuk
mengontrol atasan, membikin transparan semua tindak-tanduk pejabat dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pengabdi masyarakat. Ia juga salah satu
manifestasi dari "hak bebas menyatakan pendapat", "freedom of speech".
Ramainya kritik yang diajukan pada AHOK belakangan ini, hanyalah
terbatas pada sikapnya yang mengkaitkan ISU KOMUNIS dalam berurusan
dengan rakyat dan salah satu LSM sekitar rencana penggusuran rumah-rumah
penduduk di daerah Pluit.
Menggunakan ISU KOMUNIS, dilakukan fihak-fihak tertentu, biasanya adalah
dalam rangka MENSTIGMATISASI fihak oposisi atau lawan berdebat. Selama
lebih 32 tahun rezim Orba, STIGMATISASI KOMUNIS, sudah menjadi cara Orba
yang dianggap paling ampuh untuk meredam, menindas setiap gejala atau
tindakan yang dianggap menentang kebijakan Orba. Bukankah, STIGMATISASI
KOMUNIS, yang digunakan Jendral Suharto untuk melegitimasi tindakan
kejam dan biadab membantai lebih dari sejuita warga Indonesia yang tidak
bersalah? Dan kemudian mengangkat dirinya dan kroni-kroninya menjadi
penguasa Indonesia??
Sayang seribu, sungguh 1000 kali sayang, . . . . . Ahok *juga*
menggunakan cara STIGMATISASI KOMUNIS ketika berhadapan dengan salah
satu LSM yang berkonfrontasi dengan beliau. Juga cara stigmatisasi ini
digunakan Ahok ketika ia berhadapan dengan tuntutan IMF. Siapa bisa
percaya bahwa IMF itu mempromosi faham Komunis? Mengemukakan isu Komunis
dalam berurusan dengan IMF hanya menunjukkan kedangkalan pengetahuan
yang bersangkutan mengenai apa yang diomongkannya.
* * *
Mengeritik Ahok, bukan berarti menegasi Ahok sebagai pejabat muda yang
berdedikasi di Blitung Timur. Yang dikatakan prestasinya baik dalam
mengabdi kepentingan masyarakat. Bahwa Jokowi bersedia bergandeng dengan
Ahok, untuk memimpin DKI, hal itu menunjukkan juga bahwa Jokowi punya
kepercayaan pada integritas Ahok.
Bila Ahok "kebablasan" dalam ucapannya ketika berurusan dengan rakyat
dan LSM, maka adalah kewajiban kita UNTUK MENEGOR AHOK. Ahok tidak usah
merasa tersinggung bila dikritik. Juga para pendukung Ahok jangan
menjadi emosionil ketika Ahok dikritik.
Seorang sahabatku berkomentar terhadap Kolomku yang mengecam Ahok.
Sebagai bahan pertimbangan di sampaikan di bawah ini tulisannya, dan
responsku terhadapnya, sbb:
"Pendapat saya: Menilai seseorang sebaiknya jangan atas dasar isu2 yang
tersebar..... Doeloe Alm. Ayah saya juga sering dituduh bahwa ia seorang
komunis oleh orang2 Belanda yang tak suka padanya, bahkan disekolah
lagere school "Europeesche Lagere School" saya dicap oleh guru: "Daar
heb je dat kind van die communist......" . . . ." Itu dia tu, anak orang
komunis".. .
Responsku menanggapi pendapat sahabat tsb, sbb:
. . .. Saya setuju pendapat Anda . . .
Saya BELUM memberikan penilaian . . . siapa AHOK. Sekadar mengeritik
AHOK, sebagai pejabat, sebagai pemimpin, sebagai orang yang dapat
kepercayaan rakyat. . . . agar jangan terlibat, latah, menggunakan ISU
HANTU KOMUNIS . . . dalam berurusan dengan massa rakyat atau LSM manapun
yg diduganya mengadu-domba.
Coba fikir: Ahok bahkan mengatakan bahwa IMF itu Komunis karena mau
mendikte Indonesia,dsb. Jangan ISU KOMUNIS digunakan dalam membela
keyakinan sendiri.
Menilai AHOK selanjutnya, mari kita lihat saja bagaimana prestasinya
dalam mengabdi rakyat Jakarta.
Saya termasuk mendukung Jokowi/Ahok dipilih menjadi gubernur dan wagub
DKI. . . .
* * *
------------------------------------
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
0 comments:
Post a Comment