Advertising

Sunday 6 April 2014

[wanita-muslimah] 140406 Menghndari keburukan.

 

140404 

 

 

Hindari keburukan

 

 

Bismi ‘l-lahi ‘r-rahmani ‘r-rahiem.

 

 

 

Rasulullah Muhammad saw sudah mengingatkan pentingnya langkah-langkah pencegahan dengan menggambarkan pentingnya langkah “amar ma’ruf, nahi munkar”  dengan menyebutkan:

 

“Pilih, kalian melakukan amar ma’ruf <menyuruh berbuat baik> dan nahi ‘anil munkar <mencegah kemungkaran>, ataukah Allah akan menjadikan orang-orang yang memusuhimu menguasaimu; jika sudah demikian maka kalaupun kemudian orang-orang baik kalian berdoa tidaklah akan dikabulkan lagi oleh Allah”.(Musnad Ahmad 22223) 

 

 “Siapa saja melihat kemungkaran di masyarakat kalian, haruslah mengatasinya dengan tangannya (kekuatan, kekuasaannya). Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu, maka dengan hatinya; yang ini adalah pertanda selemah-lemahnya iman.” (Shahih Muslim 70)

 

Pentingnya kekuatan ini terlihat juga dalam upaya penyelamatan, pemberian pertolongan. Dalam hal ini ada contoh dalam kasus penyelamatan orang yang teraniaya maupun si penganiaya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Tolonglah saudaramu yang berbuat zhalim (aniaya) dan yang dizhalimi". Para shahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, jelas kami faham menolong orang yang dizhalimi, tetapi bagaimana kami harus menolong orang yang berbuat zhalim?"  Beliau bersabda: "Pegang tangannya (agar tidak berbuat zhalim) " (Shahih Bukhary 2264).

 

Bagaimana halnya jika si pelaku aniaya iu kelompok atau orang kuat? Bagaimana pula jika pelaku itu pejabat? Di sinilah lebih mudah kita fahami bahwa kita perlu kekuatan, kekuasaan, untuk efektivitas penegakan kebenaran dan mengatasi kejahatan.

 

Kita sadari ataupun tidak, di dalam masyarakat kita masih terdapat banyak hal yang seharusnya tidak terjadi atau tidak boleh ada, tetapi terkesan kita tidak dapat berbuat banyak dalam menghadapinya. Banyak kendala yang tidak dapat kita atasi, yang ujung-ujungnya kita sering berhadapan dengan kenyataan: “tidak ada payung hukum”. Jika kita memaksakan (baca: memberanikan diri) “menangani” kemungkaran yang seharusnya tak ada itu, kita lalu dicap ekstrimis, anarkhis, ataupun bahkan dianggap teroris.

 

Di dalam  kehidupan bermasyarakat kita “terkekang” oleh banyak hukum formal yang dihasilkan dari pembahasan di berbagai tingkat kepemerintahan (baca: tingkat wilayah hukum), yang keputusan akhirnya lebih banyak ditentukan oleh “suara terbanyak”, yang penerapannya masih harus menunggu tanda tangan Presiden.

 

Walaupun di banyak lembaga hukum yang ada di masyarakat negara kita ini tidak sedikit jumlah orang-orang yang mengaku beragama Islam, tetapi cukup banyak yang dalam berbagai bentuknya masih “menghalangi” (baca: tidak berani memberi) persetujuan untuk penerapan hukum yang sesuai dengan hukum Allah. Padahal hukum Allah merupakan hukum untuk menyuburkan kebenaran ataupun kebaikan. Hukum Allah juga untuk menghindarkan masyarakat dari keburukan. Oleh karena itulah antara lain Allah SwT menegaskan:

 

“.. BARANG SIAPA YANG TIDAK MEMUTUSKAN (BERHUKUM) MENURUT APA YANG DITURUNKAN ALLAH, MAKA MEREKA ITU ADALAH ORANG-ORANG YANG KAFIR.” (Surah al-Maidah [5] ayat 44), “...ORANG-ORANG YANG ZALIM.”(Surah al-Maidah [5] ayat 45), “.. ORANG-ORANG YANG FASIK.” (Surah al-Maidah [5] ayat 47).

 

Itu semua berarti bahwa kita harus secara proaktif ketika kita punya kesempatan untuk memilih siapa-siapa yang kita amanahi untuk membawa bangsa kita ke bentuk masyarakat adil makmur dalam ridha Allah. Jangan sampai dengan dalih kesepakatan mayoritas(baca: demokrasi) mereka “punya kuasa” menghalangi kita, sebagai akibat lanjut dari kita tidak memilih secara benar. Kaidah yang harus kita pegang adalah “Menghindarkan dari keburukan harus didahulukan ketimbang mengharapkan kebaikan”. Jika tak ada yang ideal, pilihlah saja yang terbaik dari yang ada.

 

Semoga Allah masih memberi keempatan bangsa kita berbenah diri.

 

Wa ‘l-Lahu a'lamu bi ‘sh-shawwab.

 

 

 

==============================

 

saw = shalla 'l-Lahu 'alaihi wa sallam (Semoga shalawat Allah dan salamNya terlimpahkan pada Rasulullah Muhammad).

 

SwT. = subhanahu wa ta-'ala (Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi kedudukanNya).

========================================

 

 

 

 

 

Assalamu 'alaikum wr. wb.

 

 

 

Semoga sedikit uraian di atas bermanfaat.

 

Beramallah dengan mem-forward pelita hikmah ini. Untuk terus menerima ataupun membuka posting lainnya kirim e-mail ke: pelita-hikmah-subscribe@yahoogroups.com. Jika Anda punya ataupun ingin kajian masalah tertentu untuk pegangan hidup silakan hubungi saya.

 

Wassalam,

H.R.M. Tauhid-al-Amien, dr., MSc., DipHPEd., AIF., AIFO.

                                    e-mail: tauhidhw@gmail.com

 

Jalan Kendangsari Lebar 48 Surabaya    INDONESIA    60292 

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment