Advertising

Tuesday, 1 April 2014

[wanita-muslimah] Sahabat saya minta tolong

 

Sahabat Saya Minta Tolong..!!!

Saya wanita berusia 31 tahun, saya sarjana lulusan Teknik Arsitektur Universitas Negeri terkemuka di Indonesia.  Setelah lulus kuliah saya beberapa kali bekerja pada perusahaan kontraktor terkemuka di Indonesia, dengan posisi dan gaji yang cukup baik. Setelah menikah dan punya anak saya putuskan untuk  berhenti bekerja dan mencoba membuka usaha sendiri dibidang interior dan konstruksi.

Diawal, usaha saya cukup lancar sampai suatu saat dua orang teman berminat untuk bergabung dengan bisnis yang saya geluti sebagai investor dengan perjanjian bagi hasil untuk tiap pekerjaan yang dijalankan. 6 bulan berjalan usaha yang akhirnya bertiga ini mendapatkan kesempatan menggarap suatu proyek yang cukup besar yaitu perumahan, dengan modal lahan adalah milik salah satu dari kami sebut saja E. Agar usaha perumahan ini cepat terjual E menjanjikan fee marketing sebesar 10 jt untuk setiap unit yang berhasil terjual. Melihat peluang ini saya menyanggupi untuk mengambil pekerjaan sebagai marketing, kebetulan teman yang satunya lagi sebut saja H, mendapatkan pekerjaan baru yang tidak memungkinkan dia untuk keluar kantor selama jam kerja.

Bulan Agustus 2013 mulailah proses penjualan, ternyata hasilnya memuaskan, unit yang kita pasarkan terjual. Dari 96 unit kami mampu menjual 86 unit karna 10 unit memang sengaja disisakan untuk ditunda penjualannya. Dengan minat konsumen begitu besar muncullah kepercayaan diri saya untuk total di proyek perumahan ini. Terlebih lagi E memberi kesempatan kepada saya untuk mengambil pekerjaan konstruksi pembangunan rumah, dengan perjanjian pembayaran 20% dp (uang muka), 80% pelunasan setelah akad kredit sesuai unit yang sudah akad kredit.

Dari DP yang Cuma 20% akhirnya saya membangun rumah2 tersebut, dan menjalankan proses follow up konsumen sampai akhirnya rumah terbangun 36 unit sesuai kontrak pekerjaan diawal. Selama proses pembangunan dan mengurus konsumen total saya sudah mengeluarkan uang hampir 1 (satu) milyiar rupiah, 70% dari uang yang saya keluarkan tersebut adalah uang pinjaman dari keluarga dan sahabat2  saya dengan harapan setelah pembayaran rumah dan fee marketing saya bisa melunasi semuanya.

Tapi janji tinggal janji, fee marketing saya tidak dibayarkann dengan alas an tidak ada hitam diatas putih. Pembayaran rumah dilakukan dengan cara mencicil sehingga untuk menutupi hutang jatuh tempo saya harus mencari hutang baru, sebagian besar hutang yang saya ambil berbunga / uang riba dan sebagian besar saya pinjam melalui rentenir.

Puncaknya sekitar bulan Februari 2014 saya mengalami stress berat, saya tidak lagi tahu apa yang harus saya lakukan hingga saya kabur lari dari rumah. Alhasil seluruh keluarga mencari saya, akhirnya terbuka semua masalah yang selam ini saya tutupi. Ditemani saudara laki2 dan ayah saya kami mencoba beberapa kali menghadap teman saya E untuk mengetuk pintu hatinya agar bisa mengeluarkan hak saya sebagai Marketing. Tapi jawabannya sangat mengecewakan karena belum akad kredit seluruh dan konsumen banyak yang mundur. Logika normalnya berapapun yang saya berhasil jual kalau bangunannya tidak dibangun bagaimana mungkin bisa akad kredit. Jadi 1000 buah pun yang saya jual/pasarkan jika yang dibangun hanya 36 unit bagaimana mungkin yang selebihnya bisa akad kredit.

Beberapa teman menyarankan untuk menuntut dengan unsur penipuan, tapi jika ada tuntutan berarti saya harus mengeluarkan biaya lagi untuk mengurusnya. Memang bukti yang menguatkan saya kami miliki, seperti brosur atas nama, alamat dan nomor telpon saya sedangkan saya tidak dianggap sebagai bagian perusahaan digaji pun tidak, bisa dituntut sebagai pencemaran dan kebohongan publik. Atau beberapa iklan disurat kabar yang juga menggunakan alamat rumah, nomor telpon dan nama saya.

Kalau saja saya tidak menanggung beban hutang sedemikian besar untuk menyelesaikan rumah dan mengurusi konsumen bahkan beberapa konsumen biaya akad kreditnya merupakan talangan dari uang pribadi saya, tentu ini tidaklah menjadi hal yang harus saya permasalahkan.

Sekarang saya dalam keadaan yang benar2 bingung, malu dan frustasi terutama dengan keluarga dan sahabat2 saya. Beruntung saya punya keluarga yang sepenuhnya mendukung saya. Saudar2-saudara saya merelakan asset mereka seperti mobil dan tanah dijual untuk menutupi hutang saya. Tapi sayangnya kami bukan orang kaya sehingga asset yang kami punya belum bisa mencukupi hutang2 tersebut. Tinggal satu harta keluarga kami yang tersisa yaitu rumah orang tua saya mungkin dihargai sekitar 500 juta, tapi sayang harus melalui suatu proses yang panjang untuk menjual ataupun menjaminkannya dibank, karna surat menyurat yang ada masih atas nama departemen tempat dulu papa bekerja.

Hari ini saya mencoba menuliskan kisah hidup saya dengan tetesan air mata mengetuk pintu hati sahabat siapapun yang mengerti tulisan saya, saya memohon pertolongan. Segala upaya sudah saya lakukan saya sudah mencoba mendatangi orang2 yang saya hutangi meminta maaf karna belum bisa melunasi hutang dan meminta waktu untuk menyelesaikannya. Saya mencoba mencari uang tambahan dengan berjualan makanan, karna Cuma itu yang saat ini bisa saya lakukan. Saya sudah mencoba mencari pekerjaan2 interior lagi seperti yang biasa saya lakukan diawal usaha, tetapi mungkin memang belum ada jalannya. Setiap hari saya keluar rumah jam 8.00 pulang setelah magrib mencari rezeki, menemui teman dan keluarga kalau2 ada yang bisa saya lakukan.

 

Sahabat Saya Minta Tolong..!!!

Tanggal 5 April ini total hutang yang harus kami bayar Rp. 180.000.000,- sedangkan uang ditangan tidak sampai 5 juta. Hutang ini harus dibayar karna saya meminjam bukan dari keluarga bukan sahabat tetapi uang orang lain melalui perkenalan sahabat dan keluarga (bisa dibilang rentenir karna mereka menetapkan bunga).

Siapapun anda saya mencoba mengetuk pintu hati tolong bantu saya seikhlas dan semampu anda. Jujur kalau memang boleh memilih saya sangat mengharapkan bantuan dengan imbalan pekerjaan yang bisa saya lakukan . Saya memiliki bengkel interior, sehingga saya bisa menghasilkan produk2 interior, saya bisa menggambar DED dan perencanaan arsitektur saya juga bisa memasak membuat kue2. Apapun akan saya lakukan agar bisa melunasi hutang ini. Jangan sampai saya harus merelakan rumah orang tua saya terjual, hanya itu harta keluarga kami satu2nya papa mama pensiunan, kakak saya dan keluarganya dengan 2 anak juga tinggal dirumah itu, adik saya dan keluarganya juga tinggal dirumah ini. Kemana mereka harus melangkah, semua hanya karna kedzaliman dan ketamakan orang lain.

 

Sahabat Saya Minta Tolong..!!!

Nama saya Uci saya dari Palembang, saya tidak tau identitas apa yang harus saya cantumkan disini saya malu, saya takut keluarga saya malu, tapi saya tidak tau harus berbuat apa lagi.!!! Y Allah saya Minta Tolong!!!

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment