Advertising

Sunday 25 April 2010

[wanita-muslimah] FW: [mediaumat] KAPITALISME DAN LIBERALISME: BENCANA BAGI KAUM PEREMPUAN

KAPITALISME DAN LIBERALISME: BENCANA BAGI KAUM PEREMPUAN


[Al-Islam 502] Sistem Kapitalisme sejatinya telah menghancurkan kehidupan
manusia, termasuk kaum hawa (perempuan). Dalam kungkungan sistem Kapitalisme
saat ini kaum perempuan dalam posisi serba salah. Di satu sisi mereka
memikul amanah mulia menjadi benteng keluarga; menjaga anak-anak dari
lingkungan yang merusak sekaligus mengurus rumah-tangga. Di sisi lain mereka
pun harus ikut bertanggung jawab 'menyelamatkan' kondisi ekonomi keluarga
dengan cara ikut bekerja mencari nafkah tambahan, atau bahkan harus
'menggantikan' posisi sang suami yang—karena imbas krisis ekonomi—terpaksa
dirumahkan oleh perusahaan tempatnya semula bekerja.

Akibat himpitan ekonomi tidak sedikit perempuan lebih rela meninggalkan
suami dan anaknya untuk menjadi TKW, misalnya, meskipun nyawa taruhannya.
Ribuan kasus kekerasan terhadap mereka terjadi. Mereka disiksa oleh majikan
hingga pulang dalam keadaan cacat badan, bahkan di antaranya ada yang
akhirnya menemui ajal di negeri orang. Masih lekat dalam ingatan, bagaimana
derita seorang TKW asal Palu, Susanti (24 tahun), yang kini tak bisa lagi
berjalan karena disiksa majikannya (Liputan6.com <http://www.liputan6.com/>
, 9/3/2010).

Kapitalisme pula yang telah menorehkan kisah pilu bagi para ibu, yang harus
merelakan bayinya di sandera pihak rumah sakit karena tak mampu membayar
biaya persalinan. Kemiskinan sistemik telah merampas hak seorang ibu untuk
dekat dengan anaknya. Fenomena ibu yang membunuh anaknya karena himpitan
ekonomi pun kerap terjadi. Pada 15/1/2010 lalu, seorang ibu muda di Jakarta
bernama Amanda (25 tahun), misalnya, membunuh anak kandungnya sendiri yang
masih berusia 2,6 tahun di rumahnya (Vivanews.com <http://www.vivanews.com/>
, 16/1/2010).

Depresi kerap menjadi alasan seorang ibu tega melakukan tindakan nekad
seperti ini. Bahkan ada yang berani mengakhiri hidupnya karena sudah tak
sanggup lagi menanggung derita dalam rumah tangga dan persoalan hidup yang
kian menghimpit. Di Selakau, seorang ibu muda bernama Syarifah (23 tahun)
tewas gantung diri karena depresi (Pontianakpost.
<http://www.pontianakpost.com/> com, 15/3/2010). Lagi-lagi motifnya karena
kemiskinan yang telah diciptakan oleh sistem Kapitalisme ini.

Maraknya perdagangan perempuan dan anak-anak (trafficking) tak kurang
riuhnya. Pada Desember 2009 ditemukan 1.300 kasus perdagangan manusia dan
pengiriman tenaga kerja ilegal dari Nusa Tenggara Timur (Vivanews.com
<http://www.vivanews.com/> , 15/12/2009). Sekitar 10.484 wanita yang berada
di Kota Tasikmalaya Jawa Barat rawan dijadikan korban trafficking. Pasalnya,
mayoritas di antara mereka berstatus janda serta berasal dari kalangan yang
rawan sosial dengan tarap ekonomi rendah (Seputar-indonesia.
<http://www.seputar-indonesia.com/> com, 1/4/2010). Di Kabupaten Cianjur
Jawa Barat kasus trafficking dan KDRT tercatat 548 kasus. Tidak sedikit dari
mereka menjadi korban dan dipekerjakan sebagai pekerja seks komersil (PSK)
(Pikiranrakyat. <http://www.pikiranrakyat.com/> com, 23/3/2010).

Kondisi ini diperparah dengan munculnya gagasan gender equality (kesetaraan
jender), yakni upaya menyetarakan perempuan dan laki-laki dari beban-beban
yang menghambat kemandirian. Beban itu antara lain peran perempuan sebagai
ibu: hamil, menyusui, mendidik anak dan mengatur urusan rumah tangga. Lalu
berbondong-bondonglah kaum perempuan meninggalkan kodratnya. Mereka berlomba
mensejajarkan diri dengan laki-laki. Namun apa daya, begitu mereka memasuki
ranah publik, ekploitasi habis-habisan atas diri merekalah yang terjadi.
Mereka menjadi obyek eksploitasi sistem Kapitalisme yang memandang materi
adalah segalanya. Model, sales promotion girl, public relation hingga
profesi pelobi hampir senantiasa berada di pundak kaum perempuan. Mereka
menjadi umpan dalam mendatangkan pundi-pundi rupiah.

Akar Masalah

Setidaknya ada dua faktor penyebab mengapa kondisi di atas bisa terjadi.
Pertama: faktor internal umat Islam yang lemah secara akidah sehingga tidak
memiliki visi-misi hidup yang jelas. Hal ini diperparah dengan lemahnya
pemahaman mereka terhadap aturan-aturan Islam, termasuk tentang konsep
pernikahan dan keluarga, fungsi dan aturan main di dalamnya. Kedua: faktor
eksternal berupa konspirasi asing untuk menghancurkan umat Islam dan
keluarga Muslim melalui serangan berbagai pemikiran dan budaya sekular yang
rusak dan merusak, terutama paham liberalisme yang menawarkan kebebasan
individu. Paham ini secara langsung telah menyingkirkan peran agama dalam
pengaturan kehidupan manusia, sekaligus menjadikan manusia bebas menentukan
arah dan cara hidupnya, termasuk yang terkait dengan hubungan antara
laki-laki dan perempuan dalam kehidupan keluarga.

Nyatalah apa yang difirmankan Allah SWT:

]æóãóäú ÃóÚúÑóÖó Úóäú ÐößúÑöí ÝóÅöäøó áóåõ ãóÚöíÔóÉð ÖóäúßðÇ æóäóÍúÔõÑõåõ
íóæúãó ÇáúÞöíóÇãóÉö ÃóÚúãóì[

Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku, sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada Hari Kiamat
dalam Keadaan buta (QS Thaha [20]: 124)

Umat ini memang telah berpaling dari peringatan (hukum-hukum) Allah. Tak
sedikit umat Islam mencampakkan hukum Islam karena merasa malu atas tuduhan
yang dialamatkan oleh musuh-musuh Islam. Mereka secara sengaja
mempropagandakan hukum Islam sebagai 'kolot', 'anti kemajuan', 'ekslusif',
'bias jender' dan gambaran-gambaran buruk lainnya. Sebagai gantinya, umat
Islam justru didorong untuk menerapkan berbagai aturan yang menjamin
kebebasan individu, sekalipun mereka tahu, bahwa aturan-aturan itu
bertentangan dengan syariah agama mereka.

Tuduhan-tuduhan konyol (bodoh) ini secara konsisten terus dialamatkan pada
Islam melalui peranan lembaga-lembaga internasional, terutama PBB yang
hakikatnya merupakan alat penjajahan Barat. Di antaranya memakai modus
"perang melawan terorisme", yang hakikatnya adalah perang melawan Islam.

PBB di bawah ketiak kendali negara-negara Barat kapitalis sangat giat
mengeluarkan berbagai konvensi dan kesepakatan internasional terkait dengan
isu HAM, kesetaraan gender, dll. Di antaranya Deklarasi Universal HAM,
Konvensi tentang Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan, Konvensi
Internasional tentang hak-hak sipil dan politik, MDGs, dan semisalnya. Pada
dasarnya semua itu memiliki semangat perjuangan dan target yang sama, yaitu
tuntutan kebebasan (liberalisasi) dalam segala hal, termasuk kebebasan dan
kesetaraan laki-laki dan perempuan.

Islam Mengancam Peradaban Barat

Konspirasi Barat ini dilakukan tidak lain karena Islam dan umat Islam
memiliki potensi ancaman terhadap dominasi peradaban Barat (Kapitalisme
global). Selain potensi SDM yang sangat besar berikut SDA-nya yang melimpah,
Islam dan umat Islam juga memiliki potensi ideologis yang jika semua potensi
ini disatukan akan mampu mengubur sistem Kapitalisme global.

Di samping itu, keluarga Muslim saat ini masih berfungsi sebagai benteng
pertahanan terakhir, yang menjaga sisa-sisa hukum Islam terkait keluarga dan
individu, setelah hukum-hukum Islam lainnya menyangkut aspek sosial dan
kenegaraan berhasil mereka hancurkan. Terpeliharanya sisa-sisa hukum-hukum
Islam oleh keluarga-keluarga Muslim ini pun masih menyimpan potensi besar
dalam melahirkan generasi-generasi pejuang yang menjadi harapan umat di masa
depan. Inilah yang mereka takutkan. Dari keluarga-keluarga Muslim ini akan
lahir sosok Muslim militan yang siap menghancurkan dominasi mereka atas
dunia.

Itulah mengapa mereka berupaya dengan sungguh-sungguh menghancurkan keluarga
Muslim dengan berbagai cara. Di antaranya dengan menjauhkan para Muslimah
dari cita-cita menjadi ibu atau dari penyempurnaan peran ibu. Secara
sistemik, diciptakanlah kemiskinan struktural melalui penerapan sistem
ekonomi kapitalis yang memaksa para ibu bekerja untuk menutupi kebutuhan
keluarga dan karenanya peran ibu tidak bisa optimal.

Selain itu, mereka meracuni benak para Muslimah dengan berbagai pemikiran
yang merusak, semisal ide emansipasi, keadilan dan kesetaraan jender serta
kebebasan. Akibatnya, para Muslimah lebih tertarik beraktivitas di ranah
publik (luar rumah) dan malah merasa rendah diri jika sekadar berperan
sebagai ibu rumah tangga. Dampak lanjutannya, lahirlah generasi tanpa
bimbingan dan pengasuhan optimal para ibu.

Apa yang menjadi tujuan semua konspirasi Barat kafir sesungguhnya sangat
jelas, yakni merusak identitas keislaman kaum Muslim, menghapus militansi
ideologis mereka dan melemahkan daya juang umat Islam. Dengan cara ini,
target besar mereka akan terwujud, yakni menghambat gerakan mengembalikan
Khilafah Islamiyah yang memang sudah menggejala di seluruh dunia. Apalagi
sebagaimana prediksi RAND Corporation (lembaga intelejen AS), ada
kemungkinan pada tahun 2020 peta politik global disemarakkan dengan
bangkitnya Kekhilafahan baru. Karenanya, AS sebagai motor Kapitalisme global
sedini mungkin berupaya memperkecil kemungkinan tersebut dengan berbagai
cara.

Apa yang Harus Dilakukan?

Jelas, upaya liberalisasi berlangsung sangat sistematis; melibatkan berbagai
pihak, mulai dari pihak negara-negara kapitalis sebagai konspiratornya, para
kapitalis sebagai penyandang dananya, serta LSM liberal/gender dan
pemerintah bertindak sebagai EO-nya. Karena itu, upaya strategis yang harus
dilakukan untuk menghadapi berbagai konspirasi asing dalam penghancuran
keluarga Muslim adalah mengajak umat untuk bersegera meninggalkan sistem
liberal sekular ini, dengan cara melakukan pencerdasan umat dengan Islam
kâffah. Targetnya adalah agar tercipta profil Muslim dan Muslimah tangguh
yang siap berjuang melakukan perubahan sistem menuju tegaknya syariah Allah
SWT dalam naungan Khilafah. Lebih khusus lagi, agar kaum Muslimah menyadari
betapa besar investasi yang disiapkan jika mampu secara maksimal menjalankan
fungsi utamanya sebagai "umm[un] wa rabbah al-bayt" (ibu dan manajer rumah
tangga). Fungsi utama ini akan menjadi hulu bagi lahirnya generasi utama
yang akan mengguncang sekaligus meruntuhkan dominasi kafir Barat dengan
peradaban sampahnya. Ingatlah firman Allah SWT:

]Þõáú íóÇ Þóæúãö ÇÚúãóáõæÇ Úóáóì ãóßóÇäóÊößõãú Åöäöøí ÚóÇãöáñ ÝóÓóæúÝó
ÊóÚúáóãõæäó ãóäú Êóßõæäõ áóåõ ÚóÇÞöÈóÉõ ÇáÏøóÇÑö Åöäøóåõ áÇ íõÝúáöÍõ
ÇáÙøóÇáöãõæäó[

Katakanlah, "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya aku
pun berbuat. Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan
memperoleh hasil yang baik dari dunia ini. Sesungguhnya orang yang zalim itu
tidak akan mendapat keberuntungan." (QS al-An'am [6]: 135).

Sesungguhnya kewajiban memperjuangkan Islam adalah konsekuensi keimanan kita
kepada Allah SWT. Kita semua tak akan bisa menghindar dari misi mulia ini,
kecuali jika kita siap menghadap-Nya tanpa hujjah. Semoga kita semua
termasuk yang bisa kembali ke haribaan-Nya dengan membawa hujjah yang nyata.
Dengan begitu, di akhirat nanti, kita layak bersanding dengan Rasulullah
saw. tercinta dan barisan para pejuang radhiyallâhu 'anhum. Wallâhu a'lam.
[]

KOMENTAR AL-ISLAM:

Islam di Indonesia Bisa Menjadi Model (Republika, 13/4/2010)

Tentu, jika syariah Islam secara total diterapkan di negeri ini.

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment