Advertising

Sunday 11 July 2010

Bls: [wanita-muslimah] Re: Masalah permainan semantik dan Sebab2 runtuhnya Khilafah Islamiyah

 

Sorry ralat, ada salah ketik yang mengganggu : alinea ke empat tertulis Bong swee hoo seharusnya Tan Eng Hwat. Sekalian saya betulkan/saya ganti seperlunya koreksi dan tambahan saya beri garis bawah

--- Pada Sen, 12/7/10, Abdul Muiz <muizof@yahoo.com> menulis:

Dari: Abdul Muiz <muizof@yahoo.com>
Judul: Bls: [wanita-muslimah] Re: Masalah permainan semantik dan Sebab2 runtuhnya Khilafah Islamiyah
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 12 Juli, 2010, 5:05 AM

 

Kang sabri, ada koreksi sedikit :

1) betul dewan wali I memang dari timteng semua, Syekh Maulana Malik Ibrahim itu masih kerabat dekat dengan syekh Maulana Ishaq sama-sama dari Samarkand. Mungkin saja Syekh Maulana Malik Ibrahim itu pernah ke Turqi karena memang suka berkelana, hijrah sambil menyebarkan Islam, pernah ke Pasai, Champa, dan jawa. Syekh Maulana Malik Ibrahim ini punya peran besar mengislamkan kerajaan Champa (sekarang jadi kampung muslim kecil di Kamboja), tidak hanya berhasil mengislamkan Raja Champa juga dijadikan menantu Raja Champa. Raja Champa punya dua putri : Dewi anarawati (akhirnya diperistri Raja Majapahit) dan Chandrawati dinikahkan dengan Syekh Maula Malik Ibrahim, dari pernikahan ini lahirlah dua putra, yang sulung adalah Ali Murtadho (merantau ke jawa dikenal ali murtolo) yang kedua adalah Ali rahmat, oleh ibunya karena berdarah Tionghoa Ali Rahmat ini diberi nama Bong Swee Hoo (ketika merantau ke Jawa Ali Rahmat dikenal sunan Ampel, gelar raden itu diperoleh

dari Raja Majapahit).

Kerajaan champa saat itu masih di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit, ketika rombongan champa datang ke Jawa menyerahkan upeti ke Raja Majapahit dan salah satu upeti itu adalah Dewi Anarawati. Raja Brawijaya terpesona kecantikan Dewi Anarawati padahal baru saja menikahi Tan Eng Kian dari Tiongkok (pemberian Kaisar Tiongkok sebagai pengakuan menjalin hubungan baik dengan Majapahit) dan lagi hamil dan anaknya kemudian terlahir dengan nama Tan Eng Hwat alias Raden Patah. Ketika Dewi Anarawati (sudah muslimah) telah diperistri raja majapahit (tentu saja masih menganut Hindu atau Syiva Budha) terjadi konflik dengan Tan Eng kian (biasa soal asmara alias kecemburuan), atas siasat Dewi Anarawatilah Tan Eng Kian terusir dari Majapahit dan dititipkan kepada Arya damar yang muslim Bupati Palembang. Arya Damar sendiri adalah anak kandung Raja Majapahit dari selir lain yang berdarah Tionghoa juga, terlahir dengan nama Swan Lion. Berarti Tan Eng Kian itu adalah ibu

tiri Arya Damar, uniknya setelah Tan Eng Kian melahirkan Tan Eng Hyat (oleh Arya Damar diberikan nama Fattah), Arya Damar menikahi sang ibu tirinya.

Atas jasa Dewi Anarawati ia membujuk suaminya (Prabu Brawijaya yang menganut Syiwa Budha) mendirikan pesantren mirip padhepokan ala budha, sekaligus meminta izin Prabu Brawijaya, suaminya untuk mendatangkan pengasuh pondok pesantren ini dari Champa, maka Dewi Anarawati mengundang iparnya Syekh maulana Malik Ibrahim beserta putranya Bong Swe Hoo alias Ali Rahmat menjadi pengasuh pondok pesantren tersebut yang ada di Ampeldento Surabaya.

Tan Eng Hyat alias Fattah saat dewasa ingin mengenal Bapak kandungnya maka hijrah ke Majapahit dan diterima sang Bapaknya (Prabu Brawijaya) bahkan dijadikan salah satu tamtama di daerah demak, diberikan pula gelar Raden dengan tetap menganut muslim sehingga dikenal dengan Raden Fattah karena lidah jawa susah menyebut huruf F maka menjadi Raden Patah, dan belakangan saat majapahit gonjang-ganjing, Raden Patah mendirikan kerajaan islam Demak. Karena kesamaan agama, Raden Patah bekerja sama dengan Raden Ali Rahmat alias sunan Ampel. Kerjasama yang kompak antara ulama' dan umara'. Kalau Majapahit pernah menjadi kerajaan besar bahkan kekuasaannya sampai mancanegara, maka setelah munculnya kerajaan islam justru sibuk rebutan kekuasaan dan Demak tidak pernah berkembang besar apalagi melebihi kebesaran majapahit. Kalau majapahit amat toleran pada warganya untuk menganut dan mengembangkan ajaran agama apapun termasuk islam, maka demak tidak pernah mengembangkan
toleransi

contohnya persekusi pada Syekh siti jenar.

2) tentang Anusapati, sebenarnya Anusapati itu anak Ken dedes dengan suami pertama Tunggul Ametung yang kemudian dibunuh Ken Arok yang akhirnya memperistri Ken Dedes. kalau Tohjoyo itu memang benar anak Ken Arok dengan Ken Umang. Setelah anusapati lahir, perkawinan Ken Arok dengan Ken Dede menghasilkan empat anak : Mahiso wong Ateleng, Panji Saprang, Agni Bhaya dan Dewi Rimbu.

Wassalam

Abdul Mu'iz

--- Pada Ming, 11/7/10, stSabri <x1123@gmx.com> menulis:

Dari: stSabri <x1123@gmx.com>

Judul: [wanita-muslimah] Re: Masalah permainan semantik dan Sebab2 runtuhnya Khilafah Islamiyah

Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com

Tanggal: Minggu, 11 Juli, 2010, 9:53 PM

 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, papabonbon <masarcon@...> wrote:

>

> 1. itu wali seri I versi dari turki alias versi Hizbut tahrir yah. aslinya

> di indonesia kagak tercatat dan gak ada jasa jasanya.

>

> Maulana Malik Ibrahim/ Turki

> Maulana Ishak / Samarkand (Rusia)

> Maulana Ahmad Jumadil Kubra/ Mesir

> Maulana Muhammad al_Maghrobi/ Maroko

> Mulana Malik Isroil/ Turki

> Maulana Muhammad Ali Akbar/ Turki

> Maulana Hasanuddin/ Palestina

> Maulana Aliyuddin/ Palestina

> Syekh Subakir/ Persia

>

> paling maulana malik ibrahim saja yg dikenali.

Arcon, anda ini tendensius: memang demikianlah fakta sejarah Dewan Wali bukan pribumi Jawa, mereka sekumpulan "Ulama" yang diutus Turki untuk berdakwah, karena Majapahit salah satu Kerajaan Besar dan Berpengaruh di Asia Tenggara.

Maulana Malik Ibrahim Ahli TataNegara dan wafat di Gresik, berdakwah di wilayah Jawa Timur (Jantung Pemerintahan Majapahit).

Maulana Ishak, Ahli Pengobatan, Wilayah Dakwah perbatasan Jawa Timur/Jawa Barat. Beliau Balik ke Aceh (Pase) dan meninggal di Pase.

Jumadil Kubro, Berdakwah keliling, Ahli Sastra dan meninggal di Trowulan.

Muhammad al-Mughrobi, dikenal Ahli Peternakan, meninggal di Klaten dikenal masa sebagai "sunan geseng", asal Maroko.

Malik Isroil, Turki, ahli Tatanegara dan meninggal di wilayah Merak/Banten.

Ali Akbar, asal persia ahli pengobatan. Di Makamkan di Jawa Tengah.

Hasanuddin, meninggal di Banten (Makamnya sebelah Mesjid Banten)

Aliyuddin, meninggal juga di Banten

Ali Subakir, setelah Dahwah di Jawa kembali ke Persia dan meninggal di Persia.

> 2. syekh siti jenar punya murid, masih trah singosari dan majapahit. ki

> ageng pengging, kan muridnya syek siti jenar. ki angeng pengging ini jadi

> orang tua angkat joko tingkir alias sultan pajang, hadiwijaya. jadi

> sebenarnya dari demak ke pajang adalah pindah dari sunni ke syiah filsafati

> model al hallaj. pada saat yang sama di aceh yg jadi mufti juga hamzah

> fansuri, yg sama saja tasawuf juga.

Ini saya akur, Murid terkemuka Siti Jenar adalah Ki Ageng Pengging. Joko Tingkir pernah berguru ke Ki Ageng Pengging dan Kemudian Juga berguru Kepada Sunan Kalijogo. Tapi Anak Joko Tingkir (Pangeran Benowo), belajar berbagai Ilmu dan menyukai Ilmu sastra dan filsafat, tidak tertarik pada pemerintahan dan politik. Guru Agamanya adalah Sunan Muria.

>

> 3. belakangan ketika aliran tasawuf di aceh digedor oleh nurudin ar raniry,

> di jawa juga sami mawon, pengikut syekh siti jenar ramai ramai dibabat oleh

> walisongo jilid II. walisongo yg kita kenal. maka jadilah mataram islam yg

> dipegang sutawijaya mau digedor oleh arya jipang, yang muridnya sunan

> kudus. rebutan antara aliran fikih vs kejawen/tasawuf memang sudah

> berlangsung lama. belakangan konflik ini diperbaharui lagi oleh imam bonjol

> dengan golongan satri vs golongan adatnya (maklum baru bersalafy ria ketka

> dolan ke saudi).

>

> 4. tapi kita perlu mencatat, kalau di jawa kerajaan islam kejawen yg

> menang. dengan catatan aliran fikih diakomodasi. tapi ingat juga,

> ketegangan antara islamis vs nasionalis (???) terus berlanjut, tercatat di

> jaman amangkurat II, dia ngebantai habis 6000 santri (ini kejadian di solo

> atau jogja yah, saya kurang jelas, hehehe ^^).

>

> 5. di ponorogo ada batoro katong (yg jadi pahlawan tradisi di ponorogo yg

> kenyataannya berbasis muhammadiyah). ketika prabu udara (brawijaya V) mau

> dilengserkan oleh raden patah, dia dah siap sedia menyerang ke pedalaman

> jawa. tapi kayaknya berhasil di redam tuh. (trivia sama versi madiunnya

> sutan sabri. hayo mana nih yg bener). yg pasti para warok yg menguasai

> ilmu gaib dan suka sama bocah bocah lelaki ini adalah warisan majapahit dari

> era batoro katong ini. kalo raden patah anak dari istri yg tidak diakui dan

> belakangan dikawinkan sama adipati di palembang, batoro katong ini anaknya

> brawijaya V dari selir. jadi satu keluarga hampir baku hantam tuh. secara

> pesisir dikuasai islamist semua (bahkan di gresik sunan giri nekad deklarasi

> kerajaan islam dan langsung diserang majapahit sampai lumpuh kekuatannya).

> pedalaman isinya masih pengikut setia majapahit. dan kayaknya rata rata

> hindu deh, bukan budha (versi st sabri di madiun itu budha, aneh bener).

di Madiun, Hindu-Budha hidup berdampingan secara damai, dan kasta dihapuskan oleh Panembahan Emas (Bupati Madiun).

Hampir semua kerajaan di Jawa hancur karena intrik politik keluarga didalam sebagai buah Poligami. Ken Arok setelah menikahi Ken Dedes, melahirkan Anusopati, Ken Arok menikahi Ken Umang melahirkan Tohjoyo. Keturunan Tohjoyo vs Anusopati ini bergantian saling berbunuhan dengan legitimasi "Kutukan Empu Gandring", Akhirnya Empu Baradah membagi wilayah singosari menjadi "Jenggolo dan Kediri" agar pertumpahan darah berhenti.

Kediri Lebih berkembang dan dirubuhkan oleh Raden Wijaya dengan bantuan Bupati Tuban Ronggolawe dengan memperalat pasukan Kubilai Khan. Jangan Heran kalo kelenteng Terbesar di Asia Tenggara adanya di Tuban.

>

> yg pasti saat itu majapahit yg kekuasaanya di mojokerto lagi goyah secara

> perekonomian gara gara bencana lumpur semacam lapindo juga, jadi yg dulunya

> kapal samudera bisa masuk sampai mojokerto, sekarang ini gak bisa, sehingga

> daerah pesisir jadi pada hidup perekonomiannya karena jalur perdagangan pada

> pindah ke pelabuhan laut. sementara islam ada di sana, tumbuhlah jadi pusat

> ekonomi, dan belakangan jadi pusat politik juga. ancaman baru buat

> majapahit.

>

> gresik yg nekad pentantang penteng dan langsung dihajar, otomatis jadi

> redup. sehingga ketika daerah daerah peisisir rame rame kolaborasi bikin

> negara islam, pada kagak berani deh bikinnya di jawa timur lagi, berani

> bikin rada jauhan aja, di jawa tengah. hehehehe ... :D

Wilayah paling pertama bentrok dengen VOC (Maskapai Dagang) adalah wilayah Pantai, karena VOC sebenarnya ingin menguasai Jalur Dagang.

Dalam Legenda Jawa ada seseorang dinamakan Pangeran Sabrang Lor (Pangeran dari Seberang Utara Jawa). Orang ini bersuku Bugis, makanya dalam Tata Prajurit Mataram terdapat Brigade Daeng dan Brigade Bugis. Dua Brigade ini bisa disebut sebagai Angkatan Laut mataram yang berangkat dari Demak Menuju Batavia, selain infanteri yang berjalan kaki dari Jogya menuju Jakarta (waktu itu kereta api argobromo belum beroperasi).

makanya banyak suku Bugis yang menyandang gelar kebangsawanan Jawa

salam

./sts

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment