Advertising

Friday 26 November 2010

Re: [wanita-muslimah] Percakapan Dua Mbah

 

Manusia tanpa banyak ngomong agama kok terbukti jauh lebih baik ya?....,
seperti Australia, Canada , Swiss , France , dll. Bahkan 80% lebih
manusianya tidak beragama. Tapi kepekaan rasa mereka luar biasa melihat
anjing tertabrak oleh mobil ...yang mereka naiki teriakan mereka
memilukan...raut wajah mereka sedih bahkan menangis....Elite2 bangsa ini
jangankan menangis lihat rakyatnya sengsara kejepit kebutuhan
ekonomi...bahkan bbrp bunuh diri krn nggak mampu, kena bencana...dll. Eh
malah terus melahap uang rakyat dgn tanpa merasa bersalah. Dasar munafik
buta berkedok suci, sebenarnya mayoritas mereka adlh orang2 sekuler dan
paling memberhalakan materi. Kenyang dan gendut perutnya seperti Babi
melahap uang rakyat

2010/11/27 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>

>
>
> Percakapan Dua Mbah
> Oleh: Fuad Rumi
> Negeri ini pernah punya dua Mbah yang amat populer, Mbah Surip dan Mbah
> Marijan. Keduanya sudah kembali ke haribaan khaliqNya. Di alam "sana" mereka
> bertemu dan "bercengkerama". Ini cengkerama (imajiner) mereka.
>
> "Ha ha ha selamat datang Mbah Marijan, apa kabar dari negeri kita", ujar
> Mbah Surip menyambut ruh Mbah Marijan dengan ketawa khasnya.
>
> "E Surip, kita ketemu lagi. Kabar dari negeri kita semakin suram. Bencana
> terjadi di sana-sini. Belum lama ini saja sudah ada tiga bencana lagi, di
> Wasior, di Mentawai dan di Jawa Tengah Merapi batuk-batuk. Anak Krakatau
> juga mulai mendengus. Gamalama juga sama, ikut Karangetan di Sulawesi
> Utara".
>
> "Ha ha ha tak gendong ke mana-mana, bencana di mana-mana, plesir ke
> mana-mana, enak yo mantep yo ha ha ha".
> "Lho Surip kok masih nyanyi Tak Gendong, malah ditambahi macam-macam. Yang
> plesir ke mana-mana itu siapa?"
>
> "Wah Mbah Marijan ini kayak nggak tau aja, yang plesir itu ya wakil rakyat.
> Katanya studi banding, pergi belajar tata krama di negeri orang. Rakyatnya
> di sini disembur wedhus gembel, digulung tsunami dilabrak banjir bandang, e
> malah pergi jalan-jalan".
>
> "Surip...Surip, ternyata kamu itu masih begitu-begitu juga. Tapi iya juga
> ya, masa sih ada wakil rakyat yang malah seperti ndak punya empati, rakyat
> sudah jadi korban bencana malah disalahin, kenapa tinggal di daerah yang
> rawan bencana. Itukan kata-kata yang tidak pantas dari orang yang mengaku
> wakil rakyat".
>
> "Ha ha Mbah Marijan yang kusayang, bukan kalimatnya yang tidak pantas, tapi
> orangnya yang memang tidak pantas jadi wakil rakyat. Orang seperti itu tidak
> bisa bilang I Love You Full pada rakyat. Ha ha ha".
>
> "Surip, kamu itu jangan terus-terusan ketawa saja. Saudara-saudara kita di
> sana masih dilanda bencana, kamu jangan senang-senang ketawa terbahak-bahak
> di sini. Yang prihatin dong, tunjukkan simpati pada mereka".
>
> "Ha ha ha Mbah Marijan yang bijak, ketawa saya ini bukan ketawa
> senang-senang. Ini model ketawa kebanyakan saudara-saudara kita. Ini ketawa
> yang dipaksakan walaupun menderita. Kebanyakan saudara-saudara kita yang
> masih hidup di alam derita Indonesia kan begitu.
>
> Coba lihat mereka yang di penampungan itu, mereka masih tertawa sebab kalau
> sudah tidak tertawa apalagi yang dipunyai? Sudah menderita tidak punya tawa
> lagi".
>
> "Lha tertawa begitu kan hanya dibuat-buat, hanya untuk dilihat orang. Itu
> sandiwara namanya. Lha kita harus belajar dari Merapi itu, kalau dia marah
> ya marah, kalau senang ya senang".
>
> "Ha ha ha Mbah Marijan yang bijak, yang suka sandiworo itu kebanyakan
> bapak-bapaknya rakyat itu. Coba lihat waktu Pak Presiden mau berkunjung ke
> posko pengungsi, barulah ramai-ramai bantal dan kasur dibagikan, malah ada
> yang bawa spring bed. Tapi katanya bapak-bapak itu, nanti kalau Pak Presiden
> pulang, bantal dan kasurnya dibalikin lagi, ha ha ha mending tak gendong ke
> mana-mana, enak to mantep to?".
>
> "Sampeyan itu bener sekali Surip, bapak-bapak rakyat itu kelihatannya
> memang banyak yang suka sandiworo, jadinya malah bikin kacau. Lha alam pun
> ikut-ikutan kacau. Negeri berjalan ndak tau apa maunya. Aku pun jadi bingung
> dengan Merapi apa maunya".
>
> "Ha ha ha sudah deh Mbah, mari kita tinggalkan negeri sandiwara ini,
> biarkan orang-orang bersandiwara, mending Mbah Marijan tak gendong ke
> mana-mana, enak to mantep to, I love you full".
> http://aktiviti.fajar.co.id/read/109137/78/percakapan-dua-mbah
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment