Advertising

Wednesday, 3 October 2012

[wanita-muslimah] KAK dan Ibn Ishaq -->Re: Beginilah Ritual Haji Nabi Ibrahim AS (1) + 2 + 3

 

Ganti judul juga dueh...

Iya, Om Ustadz. Seharusnya dan sememangnya kalau menulis buku ilmiah, poltitiknya tidak boleh disangkut pautkan [eeeh?]. Tapi, terus terang (masih ngeyel nih) ane lebih seneng baca buku2 ilmiah yang penulisnya netral2 ajah. Maksudnyah, membaca buku apapun ane (sebetulnya) mau tau dulu siapa dan apa sih penulisnya. karena ujung2nya (kalo dah selesai membaca) pasti ane hubung2ken dengan latar belakang penulisnya. jadi, biar lebih paham kenapa2nya gituuu.

Ada juga yang beranggapan KAK merujuk Ibn Hisyam tapi dengan memberi penafsiran sendiri (sperti orang menafsirkan hadist). Terutama kepada hal2 yang ingin membuktikan bahwa Muhammad SAW (termasuk akidahnya, ritual ibadah) itu sangat dipengaruhi oleh tradisi2 Kekristenan karena kedekatan hubungan Muhammad SAW dengan beberapa orang Kristen pada saat itu.

Ada juga yang mengkritisi KAK yang merujuk kepada At-Thabari, dengan mengatakan bahwa Tarikh al-Thabari meskipun merupakan karya yang "sarat nilai" kemungkinan banyak menampilkan riwayat-riwayat yang diragukan dan banyak memuat dokumen-dokumen yang tidak valid (watsa'iq ghair watsiqah) (Muhammad Hamidullah, Majmu`ah al-Watsa'iq al-Siyasiyyah li al-`Ahd al-Nabawiy wa al-Khilafah al-Rasyidah, Beirut, cet. VII, 2001: 29).

Karena al-Thabari, menurut Prof. Dr. Akram Dhiyauddin Umari, sering menyebut suatu peristiwa yang diriwayatkan oleh perawi yang sangat lemah sekalipun, seperti Hisyam ibn Kalbi, Saif ibn Umar al-Tamimi, Nasr ibn Mazahim, dan lainnya. (Prof. Dr. Akrham Dhiyauddin Umari, Madinan Society at the Time of the Prophet: Its Characteristics and Organization (Masyarakat Madani: Tinjauan Historis Kehidupan Zaman Nabi), Terjemah: Mun'im A. Sirriy, GIP, 1999: 37).

Hai hai...rupanya mengutip soal dokumen2 awal sejarah itu juga ada "ilmu hadist" na juga yaaak. Karena nama2 yang disebut semua diatas itu, ane gak kenal he he he makanya ane selalu mo tau bagaimana latar belakang kehidupan penulis2 tsb.

But anyway, kalo harus membandingkan M. Ibn Ishaq dengan KAK, yaa..gak bisa dibandingkan lah kali yaaak. Jamannya dah beda jauh dan profesinya juga beda.

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "chodjim" <chodjima@...> wrote:
>
> Mpok Lina, dalam memahami sejarah Islam, tentu kita tidak boleh a priori terlebih dahulu.
> Seseorang mengikuti pergerakan politik, pasti ada alasan pribadi untuk itu. Tetapi, ketika ia harus menulis buku-buku yang ilmiah, politiknya tidak bisa disangkut-pautkan. Jadi, ada buku-buku KAK yang belum diterjemah ke Indonesia. Artinya, kita ketinggalan. Ini buku-buku di situs yang Mpok Lina unduh.
>
> Books of Khalil Abdel-Karim: All in Arabic with some translations:
> a.. "For Applying Shari'a not for Governing"
> b.. "Man-women Relationship during the prophetic and caliphate periods the soiciety of yathrib"
> c.. "The Historical roots of Islamic shari'a"
> d.. "qurayish: from tribe to state"
> e.. "Islam between the civil and islamic state"
> f.. "Shadou Rababa bi ahwal mujtama'al-sahaba"
> g.. "The Arabs and the women"
> h.. "The state of yathreb The year of Delegates"
> i.. "Against the fundamentalism of Islamists"
> j.. "The Eslabished period of Mohamed"
> k.. "The Founding Concepts of the Islamic Left"
> Perlu diketahui, perawi Hadis sekaliber Bukhari-Muslim pun tidak lepas dari pergerakan politik pada zamannya. Bukhari-Muslim hidup pada masa Daulat Abbasiyyah. Isinya tidak terlalu berpihak pada Ali atau orang-orang yang berserikat dengan Ali bin Abu Thalib. Isinya lebih banyak berpihak ke kelompok Muawiyah (Abu Hurairah, Ibu Aisyah, dll yang sekubu).
>
> Jangan heran pula, mengapa Alghazali yang hidup pada 450 - 505 H (pada masa akhir kedaulatan Abbasiyyah), 250 tahun setelah Bukhari (lahir 194 H), praktis seperti orang yang tidak pernah kenal Bukhari (yang generasi sekarang menganggap kehebatan Bukhari). Ibnu Rusyd seorang ahli Fikih dari Dinasti Umayyah di Spanyol (350 tahun pasca Bukhari), sama sekali tidak mencatatkan nama-nama Bukhari, Muslim, dan lain-lainnya itu sebagai ahli Hadis.
>
> Jadi, kalau kita baca buku-buku yang ditulis KAK, justru tokoh-tokoh sejarah Islam yang terkenal seperti Ibnu Hisyam, at-Thabari, dllnya juga dijadikan rujukan. Jika kita sudah a priori, kita malah kehilangan informasi yang tidak kita dapatkan di sumber-sumber lainnya.
>
> Wassalam,
>
> chodjim
>
>
> ----- Original Message -----
> From: Lina
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Sent: Monday, October 01, 2012 1:26 PM
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Beginilah Ritual Haji Nabi Ibrahim AS (1) + 2 + 3
>
>
>
> http://en.wikipedia.org/wiki/Khalil_Abdel-Karim
>
> http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_Ishaq
>
> Baru baca disini, mbak.
>
> KAK sangat kental dengan pergerakan politik. Ane gak terlalu suka dengan penulis (sejarah) yang terjun langsung ke politik praktis...:-).
>
> wassalam,
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, aldiy@ wrote:
> >
> > Mungkin temen2 lain punya sumber biografi 4 penyirah ini. Lha biografer mungkin lupa nulis otobiografinya sendiri hahaha.
> >
> > Iya mba Lina kita sudah akui mereka bukan "shadow writer", nulis bukan berdasarkan pesanan. Pada waktu perdaban Arab-Islam lagi meluas. Mereka menulis tanpa mempromosi atau men-dispromosi pemahaman yg berbeda, seringnya beberapa versi ditampilkan serentak. Tentu saja mereka menulis dari sudut pandang kenabian Muhammad, tapi juga kritis terhadap sosok nabi sendiri. Kalau mba Lina inget, kita pernah membahas ulasan Irshad Manji yg menyitir salah satu penyirah tersebut dalam argumennya.
> >
> > Bedanya Irshad Manji dengan Sato Sakaki adalah Irshad menyitir penyirah dalam rangka mengembalikan ruh Islam, kalo Sato Sakaki utk meruntuhkan Islam.
> >
> > Salam
> > Mia
> > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
> >
> > -----Original Message-----
> > From: "Lina" <linadahlan@>
> > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Date: Mon, 01 Oct 2012 02:20:33
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Subject: [wanita-muslimah] Re: Beginilah Ritual Haji Nabi Ibrahim AS (1) + 2 + 3
> >
> > Many thanks. Latar belakang kehidupan pribadi (Biographi) nya? Orang yang shaleh kah, amanah kah? punya kepentingan politik kah?...:-))
> >
> > Wassalam,
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, aldiy@ wrote:
> > >
> > > Ibnu Ishaq itu penyirah terdahulu dari 4 penyirah, yg menulis tentang kehidupan Muhammad, dengan metode kesejarahan, merujuk ke berkas2 terdahulu, dan merujuk tradisi oral ke sumber aslinya. Hasilnya, karena usaha mereka kita mengenal sosok Muhammad dengan lebih rinci dibandingkan sosok2 kenabian lainnya.
> > >
> > > Salam
> > > Mia
> > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
> > >
> > > -----Original Message-----
> > > From: "Lina" <linadahlan@>
> > > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > Date: Mon, 01 Oct 2012 01:52:34
> > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Beginilah Ritual Haji Nabi Ibrahim AS (1) + 2 + 3
> > >
> > > Menarik. Siapakah dan bagaimanakah latar belakang masing2 dua Sejarawan tsb: M.Ibn Ishaq dan Khalil Abdul Karim.
> > >
> > > Wassalam,
> > >
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Akmal N. Basral" <anb99@> wrote:
> > > >
> > > > Mas Chodjim,
> > > >
> > > > menurut sejarawan dan hagiografer muslim pertama Ibn Ishaq (lahir 84 H/704 M) dalam bukunya yang legendaris Sirah Rasullullah -- yang terbit hanya sekitar satu abad setelah kematian Nabi -- kejadiannya tidak seperti dimaknai Khalil Abdul Karim.
> > > >
> > > > Sumur Zamzam bukan digali oleh Abdul Muthalib (yang maknanya dilakukan pertama kali) melainkan DIGALI KEMBALI oleh Abdul Muthalib dan putranya Harits dengan banyak warga Mekkah. Lokasi penggalian di antara dua berhala Isaf dan Na'ilah, yang dianggap sebagai bapak dan ibu kaum Jurhum yang berubah menjadi batu.
> > > >
> > > > Jauh sebelum kelahiran Abdul Muthalib (benar, nama aslimya Syaibah bin Hasyim, bukan bin Muthalib, salah seorang adik lelaki Hasyim. Ada kisah menarik mengapa Syaibah anak Salma putri 'Amr dari suku Najjar yang sampai umur 14 tahun tinggal di Yatsrib namun kemudian lebih dikenal sebagai Abdul Muthalib penjaga kota Mekkah) orang-orang Jurhum yang berasal dari Yaman dan merupakan puak dari keturunan istri kedua Ismail, sudah menjadi pengelola Ka'bah untuk kepentingan para haji yang datang dari berbagai wilayah. Namun makin lama kaum Jurhum melakukan banyak ketidakadilan sehingga dibenci suku-suku lain, dan akhirnya diambil alih puak Khuza'ah. Kaum Jurhum diusir keluar dari Mekkah. Tetapi sebelum pergi, mereka menyembunyikan banyak harta karun di sumur Zamzam yang lalu ditimbun rata sehingga tak terlihat lagi. Rencana Jurhum adalah mereka akan meninggalkan Mekkah untuk sementara waktu. Setelah keadaan kembali tenang, baru mereka akan kembali untuk mengambil harta karun. Ibnu Ishaq menulis motif Jurhum menimbun Sumur Zamzam sebagai balas dendam.
> > > >
> > > > Setelah Khuza'ah menguasai Mekkah, lama-kelamaan mereka pun menjadi seperti Jurhum. Satu waktu, salah seorang ketua suku Khuza'ah yang baru pulang dari Suriah membawa pulang berhala Hubal, pemberian kaum Moabit, dan meletakkannya di dalam tempat pemujaan di dalam Ka'bah. Kelak, Hubal dianggap sebagai "pemimpin" dari seluruh berhala yang ada di Mekkah.
> > > >
> > > > Balik lagi ke kisah Abdul Muthalib yang terjadi jauh setelah era Khuza'ah, AM sangat suka menghampar tikar dan berbaring di dalam Hijr Ismail -- disebut begitu karena ada bekas ibu jadi kaki Ismail dan ibunya, Hajar, berada di dekat batu yang melapis ruangan ini, sehingga ini sekaligus juga merupakan bukti arkeologis tentang keberadaan Ismail dan Hajar di tempat itu.
> > > >
> > > > Pada satu malam, AM bermimpi sesosok bayangan mendekatinya dan berkata "Galilah sumber air yang manis". Malam kedua, sosok itu kembali datang dalam mimpi AM dan berkata, "Galilah keberuntungan." Malam ketiga, kata-kata sosok itu menjadi, "Galilah timbunan harta karun." Malam keempat, muncul kata-kata spesik, "Galilah Zamzam." AM bertanya, "Apa Zamzam itu?"
> > > > Sosok itu menjawab:
> > > >
> > > > Galilah Ia, maka engkau tak akan pernah menyesal
> > > > Karena ia adalah pusaka yang amat kaya
> > > > dari nenek moyangmu yang paling luhur,
> > > > Ia tak akan pernah kering, tidak juga berkurang
> > > > dalam memenuhi kebutuhan semua jemaah haji
> > > >
> > > > Sosok itu juga menjelaskan lokasi yang harus digali adalah tempat lembap, penuh darah, penuh kotoran, tempat semut bersarang, dan burung gagak mematuk-matuknya.
> > > >
> > > > Ketika terbangun dan fajar menyingsing, AM mulai mencari tempat yang diilhamkan dalam mimpinya itu, bergerak dari Hijr Ismail (sudut Iraqi), menyusuri dinding timur laut sampai pintu Ka'bah, berhenti dan mencium Hajar Aswad, kembali menuju sudut Iraqi, melewati Hijr menuju sudut Suriah di sebelah barat, lalu menuju sudut Yamani di sebelah Selatan (gerakan anti-clockwise, pola tawaf), lalu menuju Timur dan kembali sampai ke Hajar Aswad. Tapi tak terlihat oleh AM adanya burung gagak. Baru setelah 7 kali berkeliling, terdengar kepalan sayap burung di hari yang mulai panas. Lalu datang lagi burung gagak lain, dan mereka menuju sebidang tanah yang diapit berhala Isaf dan Na'ilah yang selama ini dijadikan tempat penyembelihan kurban oleh Quraisy. Barulah AM makna "tempat penuh darah" dalam mimpinya itu, sehingga setelah yakin mengamati tempat itu yang kini terlihat sebuah sarang semut, AM pulang ke rumah dan mengajak anaknya Harits serta membawa 2 pangkur.
> > > >
> > > > Kesibukan dua ayah-anak itu dengan cepat mengundang perhatian warga yang segera berkerumun, awalnya heran, lalu memprotes karena "kesucian" tempat itu sebagai lokasi penyembelihan kurban. AM bergeming dan tetap melakukan penggalian, sampai mata pangkurnya mengenai kotak harta karun. Setelah harta karun diangkat, tampaklah jejak sumber sumur Zamzam.
> > > >
> > > > Harta karun kemudian dibagi tiga, sebagian disimpan di Ka'bah, sebagian menjadi milik Quraisy, dan sebagian lagi diberikan kepada Abdul Muthalib. Sejak itu pula Bani Hasyim dipercaya seluruh Quraisy menjadi penanggungjawab Zamzam.
> > > >
> > > > (Sumber: Sirah Rasullah karya Muhammad Ibnu Ishaq edisi Wustenfeld dalam Martin Lings "Muhammad: His Life Based on the Earliest Source").
> > > >
> > > > Wallahu a'lam bish shawab,
> > > >
> > > > Akmal Nasery Basral
> > > >
> > > >
> > > > On Sep 30, 2012, at 11:18 AM, "chodjim" <chodjima@> wrote:
> > > >
> > > > > 
> > > > >
> > > > > Mas Mu'iz, maaf, telat menjawab.
> > > > >
> > > > > Referensi itu sebenarnya ada di buku "Quraisy min al-Qaabilah ilaa al-Daulah al-Markaziyah" yang ditulis oleh sejarawan Arab Khalil Abdul Karim. Dan, buku ini sudah diterjemahkan oleh penerbit LKiS pada 2002 dengan judul "Hegemoni Quraisy."
> > > > >
> > > > > Dalam buku ini pula disebutkan bahwa penggalian sumur yang disebut Zam Zam dilakukan oleh Abdul Muthalib (nama asli Syaibah), kakek Nabi Muhammad.
> > > > >
> > > > > Di buku ini pula ada perdebatan ayat "innaa diina inda allaahi al-islaam" yang sebenarnya "innaa diina indallaahi al-haniifiyyah", yang sesuai dengan pernyataan Ibrahim tentang diin al-hanif.
> > > > >
> > > > > Selanjutnya, mohon cari di toko buku, untuk membuka wawasan kita tentang sejarah Arab.
> > > > >
> > > > > Wassalam,
> > > > >
> > > > > chodjim
> > > > >
> > > > > ----- Original Message -----
> > > > > From: Abdul Mu'iz
> > > > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > > Sent: Thursday, September 27, 2012 7:06 AM
> > > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Beginilah Ritual Haji Nabi Ibrahim AS (1) + 2 + 3
> > > > >
> > > > >
> > > > > Oh ya pak Chodjim, mohon info sumber referensi :
> > > > >
> > > > > (1) Gerakan al hanafiyyun tahun 609 M itu siapa pemimpinnya ? Bagaimana pemuda Muhammad menyikapi gerakan tersebut ?, bukankah saat itu Muhammad belum menerima wahyu ?
> > > > >
> > > > > (2) Ka'bah sebanyak 29 kemudian menjadi 4 di masa Khulafa-ur Rasyidin itu lokasinya di mana saja ? Sampai akhir cuma di Mekkah berkat usaha bani umayyah dan bertahan hingga sekarang.
> > > > >
> > > > > Wassalam
> > > > > Abdul Mu'iz
> > > > > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> > > > > From: "chodjim" <chodjima@>
> > > > > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > > Date: Thu, 27 Sep 2012 06:54:50 +0700
> > > > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > > > > ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Beginilah Ritual Haji Nabi Ibrahim AS (1) + 2 + 3
> > > > >
> > > > >
> > > > > 
> > > > >
> > > > > (1) Nah, akhirnya kan cuma merupakan simbol... :)
> > > > >
> > > > > (2) Nah, akhirnya kan esoteris... Makanya, kewajiban fisik hanya sekali dan kewajiban esoterisnya itu yang berkali berkali-kali seumur hidup. Yang namanya sindiran "cleaning service" ya bukan kurang pas Mas Mu'iz, tetapi untuk pembaca yang selama ini sekadar membaca terjemahan Alquran "membersihkan rumah" itu bisa menjadi "mislead" alias salah arah.
> > > > >
> > > > > (3) Nah, akhirnya kan yang harus dipahami makna hakiki "maqam Ibrahim"... :)
> > > > >
> > > > > (4) Nah, yang ini sudah saya bahas di buku Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga.
> > > > >
> > > > > Sampai tahap ini saya mengucapkan selamat... memasuki dunia hakikat, sehingga kewajiban fisik tidaklah perlu dilakukan berkali-kali. Yang hakikat itulah yang oleh al-Halaj, Rumi, maupun Hamzah Fansuri hanya bisa ditemui pada hatinya sendiri.
> > > > >
> > > > > Khususnya pertanyaan saya pada poin (4), menjadi PR bagi yang ingin meningkatkan kualitas haji ke maqam Ibrahim yang adanya di dalam bayt (fii bayti) seperti yang diungkapkan pada Q. 3:97. Pertanyaan itu diulang sebagai berikut:
> > > > >
> > > > > a) Apakah bayt itu namanya bibakkata, atau keberadaannya di bakkah (seharusnya bi bakkati atau fii bakkati)?
> > > > >
> > > > > b) Apa iya bangunan fisik 11 m x 12 m x 16 m yang ada di lembah Mekah yang disebut Ka'bah itu yang harus dimasuki dan aman di dalamnya. Redaksi ayatnya "wa man dakhala hu kaana aamiina", barangsiapa yang memasukinya ia pasti aman. Padahal Ka'bah tidak boleh dimasuki.
> > > > >
> > > > > c) Mengapa seruan untuk haji itu akan disambut dengan ya'tuuka rijaalan wa 'alaa kulli dhaamir" yang dalam bahasa Indonesianya adalah "datang kepada engkau dengan berjalan kaki atau dengan menunggang unta yang kurus". Siapa yang dimaksud dengan "engkau", apa makna "jalan kaki" dan "unta kurus". Jika yang dimaksud itu makna literal, mengapa justru yang kurus, seharusnya kan unta yang gemuk. Dan, tentunya kalau dipahami secara literal, berhaji tidak bisa diganti dengan bis, kapal, atau pesawat terbang. (Q. 22:27).
> > > > >
> > > > > Datang kepada "engkau" itulah yang dikonfirmasi dengan "ilayhi sabiila" (jalan menuju "nya") pada 3:97.
> > > > >
> > > > > Perlu diketahui, hingga zaman Nabi Muhammad di Jazirah Arabia masih berdiri tegak sebanyak 29 Ka'bah, dan pada masa Khulafa ar-rasyidin tinggal 4 Ka'bah, dan pada masa Bani Umayyah hingga Abbasiyyah tinggal yang di Mekah.
> > > > >
> > > > > Terima kasih banyak atas perhatian semua pembaca WM, selamat beraksi, selamat merenungkan dalam-dalam poin a, b, dan c. Dan, saya pun siap bertugas mengajar sehari suntuk, dari Paramadina pagi ini hingga di Bintaro (21.00 - 24.00).
> > > > >
> > > > > Wassalam,
> > > > >
> > > > > chodjim
> > > > >
> > > > > ----- Original Message -----
> > > > > From: Abdul Mu'iz
> > > > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > > Sent: Thursday, September 27, 2012 2:31 AM
> > > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Beginilah Ritual Haji Nabi Ibrahim AS (1) + 2 + 3
> > > > >
> > > > >
> > > > > Sabar pak Chodjim,
> > > > >
> > > > > Kita bertanya dan berdialog kan tujuannya mencari pencerahan, jadi jangan terburu2 divonis pembacanya bingung pak. Insya Allah nawaytu kita sama, hanya untuk memantabkan saja. Ok saya lanjutkan dulu pertanyaan saya, mohon tidak dikesankan ngeyel :
> > > > >
> > > > > (1) Nah mabatsah itu resort, pertemuan atau berlindung. Artinya ka'bah Makkah merupakan simbol, itulah sebabnya ketika fathu Makkah (penaklukan Mekkah) siapa yang benar2 berserah diri akan aman, siapa yang memasuki rumah masing2 tidak akan diganggu, itulah sebabnya karena Abu Sufyan enggan berislam meskipun minta perlindungan pada putrinya sendiri yang lebih dulu sudah ber-islam (malah menikah dengan nabi) tetap saja ditolak dan tidak aman, sehingga pada akhirnya masuk islam, baca QS an Nashr.
> > > > >
> > > > > (2) Justru "Thohhir" itu dekat maknanya dengan "thaharah" yakni bersuci, maka secara esoteris bukan pada aspek jasad, berwudhu itu cuma mensucikan jasmani, tetapi hakekat, ruhani yang disucikan. Senada dengan ayat Qur'an lain yang menyebutkan, qur'an mustahil dapat disentuh, kecuali oleh orang yang disucikan (QS 56:79), naman para praktisi syari'ah malah menekankan pada aspek fisik dengan berwudu doang. Makanya kurang pas ketika pak Chodjim menyindir cleaning service.
> > > > >
> > > > > (3) Redaksi "min maqami ibrahima mushalla" itu di QS 2:125 pak Chodjim, sehingga tidak selalu di dalam. Tetapi kalau di QS 3:97 memang di luar. Nah apa benar makna haqiqi itu mempersoalkan di dalam dan di luar ?
> > > > >
> > > > > (4) Betul ada redaksi menarik "bakkah" adalah diberkati. Makanya ada redaksi "bibakkata". Bukankah ritual thawaf di ka'bah Makkah itu merupakan miniatur dari planet2 ber-rotasi ke matahari ?. Dan bukankah hajar aswad di ka'bah itu mirip "vagina", sehingga anjuran mengecupnya itu tidak lain supaya partisipan haji secara esoteris bermakna menghormati para ibu, termasuk memuliakan kaum perempuan, jangan malah melecehkan dan menganiaya mereka.
> > > > >
> > > > > Secara umum, saya setuju bahwa seruan ibadah ritual haji adalah bagi orang yang "berkesanggupan" yakni "manis tatho'a ilayhi sabila" (QS 3:97) makanya bukan monopoli orang kaya materi saja. Sindiran bagi pejabat negara pergi haji berkali2 tetapi korupsi tetap lestari. Para artis selebritis pamer haji dan umrah tetapi malah tidak menghormati lembaga pernikahan, dihancurkan serta dilecehkan sendiri, keluarganya dibiarkan menuju berantakan bukan menuju sakinah.
> > > > >
> > > > > Wassalam
> > > > > Abdul Mu'iz
> > > > > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> > > > > From: "chodjim" <chodjima@>
> > > > > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > > Date: Thu, 27 Sep 2012 00:53:53 +0700
> > > > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > > > > ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Beginilah Ritual Haji Nabi Ibrahim AS (1) + 2 + 3
> > > > >
> > > > >
> > > > > 
> > > > >
> > > > > Mas Mu'iz, justru yang ditanyakan itu yang saya sindir.
> > > > > (1) Jadi, kalau bukan tempat berhimpun atau berjamaah, lalu apa yang dimaksud dengan bait itu? Apa iya, Ka'bah.
> > > > >
> > > > > Matsaabah arti harfiahnya adalah tempat kembali, tempat pertemuan, resor, atau tempat perlindungan. Apa iya Ka'bah itu tempat pertemuan atau tempat berlindung?
> > > > >
> > > > > (2) Apa iya Nabi Ibrahim dan Ismail itu melakukan thohhira terhadap bangunan Ka'bah? Padahal orang yang berwudhu atau bertayamum itu disebut melakukan "thaharah". Lalu, thaharah macam apa yang mereka berdua lakukan untuk orang-orang yang thawaf, yang i`tikaaf, yang ruku` dan yang sujud"?
> > > > >
> > > > > (3) Bukan redaksi "min maqam", Mas Mu'iz, tetapi "fii hi aayaatun bayyinaat maqaam Ibraahim" pada Q. 3:97. Jadi, maqam Ibrahim itu ada di dalam bait. Dan, di dalam ayat ini disebutkan bahwa memasuki bait itu aman. Lalu, bagaimana kita bisa menjalankan perintah untuk memasuki bait?
> > > > >
> > > > > (4) Benar bait yang awal didirikan untuk manusia itu adalah "bibakkata" dan bukan "bi bakkati". Apa iya secara nahwu itu "bibakkata" dan bukan "bi bakkati"? Padahal, secara ayat, ya bait bibakkata itu yang diberkahi dan bisa menjadi petunjuk bagi seluruh manusia. Jadi, yang menjadi petunjuk itu "bait bibakkata", dan bukan bait bi bakkati". Apa iya ini bait di Mekah? Apa iya bait di Mekah ini yang kalau dimasuki menjadi aman? Jika memang bait di Mekah ini yang dibersihkan oleh Ibrahim dan Ismail, mengapa Nabi Muhammad dan para sahabat memilih menetap di Yatsrib hingga akhir hayat? Bukankah Mekah telah ditaklukkan pada 8 H?
> > > > >
> > > > > Jika bait ini di Mekah, mengapa perintah haji itu untuk seluruh manusia (bukan hanya yang Islam saja) dan manusia pun yang diperintah hanya yang mempunyai kemampuan (istathaa'a) untuk mengetahui jalan kepadanya. Siapa "nya" yang dituju? Bukankah kalau orang Mekah sendiri dengan mudah mengetahui Ka'bah? Lalu, mengapa seruan haji itu bukan untuk datang ke Ka'bah melainkan "datang kepada engkau". Siapa "engkau" yang dimaksud pada Q. 22:27?
> > > > >
> > > > > Waduuh.., bisa membuat pembaca bingung, hahaha...
> > > > >
> > > > > Wassalam,
> > > > >
> > > > > chodjim
> > > > >
> > > > >
> > > > > ----- Original Message -----
> > > >
> > >
> >
>

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment